Daftar Isi Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel x
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Batasan Masalah 3
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Tujuan Penelitian
4 1.5.
Manfaat Penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1. Kerangka Teori 5
2.1. 1. Korosi
5 2.1.1.1. Jenis-Jenis Korosi
6 2.1.1.2. Mekanisme Korosi
7 2.1.1.3. Faktor-Faktor Korosi
8 2.1.1.4. Laju Korosi
8 2.1.2. Pelapisan coating
9 2.1.2.1. Bahan Penyusun Coating
9 2.1.2.2. Konsep Formulasi Coating
12 2.1.2.3. Preparasi Permukaan
13 2.1.3. Titanium Tetraklorida
14 2.1.4. Metode Sol Gel
16 2.1.4.1. Pengertian Metode Sol Gel
16
2.1.4.2. Tahapan Metode Sol Gel 18
2.1.5. Karakterisasi Lapisan TiCl
4
19 2.1.5.1. Scanning Electron Microscopy SEM
19 2.1.5.2. XRD X-Ray Diffraction
23 2.2. Kerangka Koseptual
26
BAB III. METODE PENELITIAN 28
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2. Alat dan Bahan 28
3.3. Variabel Penelitian 29
3.4. Prosedur Peneltian 29
3.4.1. Preparasi Substrat 29
3.4.2. Preparasi Sol-Gel Titanium Tetraklorida 30
3.4.3. Pelapisan 30
3.4.4. Pembakaran 30
3.4.5. Pengujian Korosi 31
3.5. Teknik Analisa 31
3.5.1. Scanning Electron Microscopy SEM 31
3.5.2. XRD X-Ray Diffraction 32
3.5.3. Laju Korosi 32
3.6. Diagram Alir Penelitian 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
4.1.Hasil Analisis 35
4.1.1. Difraksi Sinar-X Sampel Logam 35
4.1.2. Hasil Analisis SEM Pada Logam 45
4.1.3, Hasil Pengujian Korosi 49
4.2. Pembahasan 54
4.2.1. Pengujian XRD 54
4.2.2. Pengujian SEM 55
4.2.3. Pengujian Korosi 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 56
5.1. Kesimpulan 56
5.2. Saran 57
DAFTAR PUSTAKA 58
Lampiran 1 59
Lampiran 2 63
Lampiran 3 67
Lampiran 4 76
Daftar Tabel Halaman
Tabel 2.1. Perbandingan sifat rutile dan antase 15
Tabel 3.1. Alat 28
Tabel 3.2. Bahan 29
Tabel 4.1. Hasil analisis puncak sampel besi dengan 35
suhu pembakaran 200
o
C Tabel 4.2. Hasil Fraksi Massa sampel besi dengan
36 suhu pembakaran 200
o
C Tabel 4.3. Hasil analisis puncak sampel besi dengan
39 suhu pembakaran 400
o
C Tabel 4.4. Hasil fraksi massa sampel besi dengan
40 suhu pembakaran 400
o
C Tabel 4.5. Hasil analisis puncak sampel alumunium
40 dengan suhu pembakaran 200
o
C Tabel 4.6. Hasil fraksi massa sampel aluminium
41 dengan suhu pembakaran 200
o
C Tabel 4.7. Hasil analisis puncak sampel alumunium
42 dengan suhu pembakaran 400
o
C Tabel 4.8. Fraksi massa sampel Alumunium
44 dengan suhu pembakaran 400
o
C Tabel 4.9. Hasil pengamatan dari logam besi dan aluminium
50 dengan variasi suhu selama 3x24
Tabel 4.10. Hasil pengamatan dari logam besi dan aluminium 51
dengan variasi suhu selama 5x24 Tabel 4.11. Hasil uji korosi selama 3x24 dari hasil perhitungan
52 Tabel 4.12. Hasil uji korosi selama 5x24 dari hasil perhitungan
53
Daftar Gambar Halaman
Gambar 2.1. Korosi logam Fe dan berubah menjadi oksidanya 5
Gambar 2.2. Struktur antase dan rutile 15
Gambar 2.3. Diagram produk akhir dari sintesis sol gel 17
Gambar 2.4. Diagram proses metode solgel 18
Gambar 2.5. Skema SEM 20
Gambar 2.6. Instrumentasi SEM 23
Gambar 2.7. Instrumentasi XRD 25
Gambar 2.8. Skema diagram alir 34
Gambar 4.1. Grafik identifikasi profil difraksi sinar-x 35
sampel besi suhu pembakaran 200
o
Gambar 4.2. Grafik Refinement profil difraksi sinar-x 36
sampel besi suhu pembakaran 200
o
C Gambar 4.3. Grafik identifikasi profil difraksi sinar-x
38 sampel besi suhu pembakaran 400
o
C Gambar 4.4. Grafik Refinement profil difraksi sinar-x
38 sampel besi suhu pembakaran 400
o
C Gambar 4.12. Grafik identifikasi profil difraksi sinar-x
40 sampel Al suhu pembakaran 200
o
C Gambar 4.13. Grafik Refinement profil difraksi sinar-x
41 sampel Al suhu pembakaran 200
o
C Gambar 4.14. Grafik identifikasi profil difraksi sinar-x
43 sampel Al suhu pembakaran 400
o
Gambar 4.15. Grafik Refinement profil difraksi sinar-x 43
sampel Al suhu pembakaran 400
o
C Gambar 4.16. Gambar foto Scanning Electron Microscopy SEM
45 besi dengan suhu pembakaran 200
o
C Gambar 4.17. Gambar foto Scanning Electron Microscopy SEM
46 besi dengan suhu pembakaran 400
o
C Gambar 4.18. Gambar foto Scanning Electron Microscopy SEM
47 alumunium dengan suhu pembakaran 200
o
C Gambar 4.19. Gambar foto Scanning Electron Microscopy SEM
48 alumunium dengan suhu pembakaran 400
o
C
BAB I PENDAHULUAN