Sekolah pembinaan sepak bola Indonesia ritme dalam arsitektur : studi kasus jl Padang Golf Bandung
(2)
(3)
(4)
PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Nama Instansi Tahun Ajaran
SD SD Negeri Taruna Karya II Bandung, Jawa Barat 1992 - 1998
SMP/MTS Ponpes Ma’had Al-Zaytun
Indramayu, Jawa Barat 2001 - 2004
SMA/MA Ponpes Ma’had Al-Zaytun
Indramayu, Jawa Barat 2004 - 2007 Perguruan
Tinggi
Universitas Komputer Indonesia ( Jurusan Teknik Arsitektur ) Bandung, Jawa
Barat
2007 - 2013
PENDIDIKAN NON-FORMAL
2001 - 2007 Pelatihan Sepak Bola 2005 - 2006 Pelatihan Seni
2005 - 2006 Pelatihan Komputer AGICT (AL-Zaytun Global Information and Communication Technology)
PENGALAMAN ORGANISASI
1996 - 1997 : Pramuka SD Negeri Taruna Karya II 1997 - 1998 : Dokter Kecil
1998 - 2000 : Pramuka SMP Negeri 46
Nama : Muda Rustiandy
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 Januari 1987 Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Golongan Darah : O
Alamat : Jl. Cilengkrang II No. 106, RT : 04/ RW : 05, Kel. Palasari, Kec. Cibiru, Bandung
Telepon : 085624095255
(5)
1998 - 2000 : Kepengurusan OSIS
Divisi Olah Raga, dan Wakil Sekertaris II
2005 - 2006 : OPAZ (Organisasi Pelajar Al-Zaytun) Ketua Konsulat Jawa Barat II
2010 - 2011 : Anggota HIMA Arsitektur Divisi Olahraga
PENGALAMAN KERJA
Wayang Event Organizer, sebagai Ketua Divisi Humas Membuat Maket TA Mahasisiwa UNIKOM dan ITENAS Cipta Dimensi Kontraktor, sebagai Pengawas Proyek Gelora Bangun Lestari, sebagai Pengawas Proyek
Catur Bangun Mandiri, sebagai Drafter dan Pengawas Proyek
KEMAMPUAN
1. Operasi Aplikasi Komputer
Microsoft Office
Auto Cad
Google Sketch Up
3ds Max
Ecotect Analysis
Corel Draw
2. Komunikasi Berbahasa
B. Inggris (Menulis, Membaca, dan Berbicara)
(6)
Tema
RITME DALAM ARSITEKTUR
LAPORAN PERANCANGAN AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER X TAHUN 2012/2013
Sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
Muda Rustiandy
104 07 027
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTERJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013
(7)
SEKOLAH PEMBINAAN SEPAK BOLA INDONESIA
Muda Rustiandy 104 07 027
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal : ………
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Tri W. Handayani, Ir., M.S.A.
Ketua Program Studi
Dr. Salmon P. Martana, S.T., M.T. NIP: 4127 70 12 001
Dekan Teknik dan Ilmu Komputer
Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. NIP: 4127 70 013
(8)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |ii
PRAKATA
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia”.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang.
Dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Salmon P. Martana S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UNIKOM, sekaligus Dosen Wali yang telah memberikan masukan, bantuan, dan nasihatnya.
2. Ibu Dhini D. Tantarto Ir., M.T., selaku Dosen Koordinator Studio Tugas Akhir, atas tekanan dan dorongannya.
3. Ibu Tri W. Handayani Ir., M.S.A., selaku Dosen Pembimbing dimana dengan penuh perhatian, ketelitian, dan kesabaran telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan selama proses Tugas Akhir berlangsung.
4. Ayah dan Ibu serta Adik-Adik tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.
5. Teman-teman seperjuangan, senasib, sepenanggungan, angkatan 2007, terutama Besus, Putri, Nina, Opik, Irwan, Fajar, Manggala, Riszki, dan Ryan, guys, for me y’all more than just a friends.
6. Teman-teman TA, terutama Andi, Irfan, Dudang, Sutomo, Kikin, Wahyu, dan Jhon yang telah berbagi ilmu, dan menularkan semangatnya.
7. My Adrenalin Friends Iwan, Ismail, Andri, dan Tirza, TA pedes juga guys. 8. The Lotex (awkward name, for awkward people) Meunik, Tia, dan Sein-Sein. 9. MUIZ F.C. (sweet to sweat) Arief, Gilang, Kiswan, Tri, Ucad, Ilham, Yufi,
(9)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |iii 10. GFK team, JhonSly, dan Baba, great work, for the great team.
11. Kawan, rekan, dan sahabat Fery Rifcyan Kake, dan Ridho Syahreza, anything for you guys.
12. Kawan-kawan Ardhyan, Randi, dan Adif Takdir, yang selalu ada saat dibutuhkan.
13. dr. Putri, untuk ocehan dan kalimat saktinya.
14. Adik-adik kelas yang memberikan suasana lain atas segala kejenuhan kampus.
15. Terakhir, teman-teman dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam penyususan Laporan Tugas Akhir.
Akhir kata penulis berharap kiranya laporan ini dapat bermanfaat.
Bandung, September 2013
(10)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |iv
ABSTRAK ... i
PRAKATA ... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL & BAGAN ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR ISI PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul ... 1
1.2 Latar Belakang ... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ... 4
1.3.1 Maksud ... 4
1.3.2 Tujuan ... 4
1.4 Rumusan Masalah Perancangan ... 5
1.5 Sasaran... 6
1.6 Pendekatan ... 6
1.7 Ruang Lingkup dan Batasan Perancangan ... 6
1.8 Teknik Pengumpulan Data ... 7
1.9 Kerangka Berfikir ... 8
1.10 Sistematika Penulisan Laporan ... 8
II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Data Umum ... 10
(11)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |v
2.1.1 Analisis Lokasi Perancangan ... 11
2.2 Program Kegiatan ... 12
2.3 Kebutuhan Ruang ... 12
2.4 Studi Banding Proyek Sejenis ... 17
III. ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian ... 26
3.2 Interpretasi Tema ... 27
VI. ANALISIS 4.1 Analisis Fungsional ... 29
4.1.1 Program Aktivitas ... 29
4.1.2 Program Ruang ... 30
4.1.3 Analisis Kegiatan ... 34
4.1.3 Analisis Pengguna ... 36
4.2 Analisis Kondisi Lingkungan ... 37
4.2.1 Lokasi ... 29
4.2.2 Analisa Tipologi Bangunan Sekitar dan Sudut Pandang ... 38
4.2.3 Analisa Orientasi Matahari dan Vegetasi ... 39
4.2.4 Analisa Lalu Lintas dan Sirkulasi ... 30
(12)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |vi
V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar ... 41
5.2 Rencana Tapak ... 42
5.2.1 Pemintakatan dan Fungsi ... 42
5.2.2 Konsep Fasade Bangunan ... 43
5.2.3 Konsep Optimalisasi Lahan ... 44
5.2.4 Konsep Supportifitas ... 44
5.2.5 Konsep Sistem Drainase ... 45
5.2.6 Konsep Sistem Struktur ... 45
5.2.7 Konsep Sirkulasi ... 46
5.2.8 Konsep Tata Hijau ... 46
VI. HASIL RANCANGAN 6.1 Peta Situasi ... 47
6.2 Gambar-Gambar Perancangan ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN (FOTO-FOTO MAKET dan GAMBAR DESAIN)
(13)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |57
DAFTAR PUSTAKA
Neufert (1991), Architects Data – Third Edition. Blackwell Publishing, Oxford. Ching, D. K. Francis (1991), Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Jakarta, Erlangga.
Sumber Internet
http://www.archdaily.com/267293/nike-camp-victory-skylab-architecture/, diakses pada tanggal 30 April 2013, pada jam 20.30 WIB.
http://www.archdaily.com/284655/multi-purpose-sports-hall-competition-entry-maca-estudio-virai-arquitectos/SANKEN PLAZA, diakses pada tanggal 1 Mei 2013, pada jam 21.00 WIB.
(14)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Judul
Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia merupakan suatu wadah atau tempat yang mempunyai peranan penting dalam membina, membentuk, mengarahkan perkembangan dan pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki siswa, untuk menghasilkan potensi sumber daya yang profesional, dalam hal ini khususnya potensi bermain sepak bola.
Perencanaan fasilitas ini bertujuan untuk mendukung meningkatkan, membina, dan membentuk kepribadian peserta didik usia muda yang sudah memiliki potensi dalam bidang olahraga sepak bola, tidak hanya itu saja, fasilitas ini diharapkan dapat menjadikan kota Bandung sebagai salah satu penyelenggara pendidikan olahraga sepak bola yang layak dan berkualitas di Indonesia.
1.2. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia (14 oktober 2008), mempunyai arti dengan populasi sebuah negara yang besar kualitas sumber daya manusianya juga besar, namun apabila diukur dari segi kualitas, Indonesia dikategorikan ke dalam salah satu negara yang belum cukup membanggakan dalam prestasi di bidang olahraga.
Dalam bidang olahraga sepak bola, Indonesia sangat kurang bersaing dalam berbagai hal, terutama di bidang pendidikan, dari mulai pembibitan, pembinaan, sampai kepada pendayagunaan atletnya.
Seperti yang kita ketahui bidang olahraga sepak bola dapat menjadi kebanggaan suatu negara, dan sepak bola juga dapat menjadi perekat kesatuan bangsa, terutama Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya.
(15)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |2
Sebagai contoh Brasil, sama seperti Indonesia, Brasil merupakan negara berkembang, namun Brasil mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain sebagai kiblatnya sepak bola dunia, dan berhasil menciptakan kultur olahraga tersendiri di dunia sepak bola.
Indonesia dengan basis kultur pendukung sepak bola yang fanatik, menjadikan olahraga sepak bola di Indonesia dikenal sebagai olahraga paling merakyat, dan olahraga permainan yang paling sering dimainkan dimana saja. Sepak bola dimainkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa membedakan usia, status, latar belakang, dan ras.
Bentuk antusias masyarakat terhadap sepak bola.
Melihat dari banyaknya suporter sepak bola, bentuk antusias dan kefanatikan suporter sepak bola di Indonesia yang dapat bersatu membela dan mendukung tim nasionalnya, sangat disayangkan apabila animo dan bentuk antusiasme ini tidak diimbangi dengan prestasi yang sepadan.
Melihat perkembangan olahraga sepak bola Indonesia saat ini sudah menjadi komoditi yang sangat menjanjikan, dengan kepopuleran sepak bola, dan keantusiasan pendukungnya, sangat disayangkan sepak bola Indonesia belum ada prestasi yang dapat dibanggakan.
Gambar 1.1 Sepak Bola Tarkam
Sumber :
http://radarsukabumi.com/?p= 34937
Gambar 1.2 Pemanfaatan Taman Kota
Sumber : Data pribadi, diakses pada 19 Maret 2013, jam 13.46
WIB
Gambar 1.3 Pemanfaatan Jembatan Layang Sumber : http://www.republika.co.id/berit a/sepakbola/liga- indonesia/13/01/17/mgrjfb-liga- desa-indonesia-profesionalisme-liga-tarkam
(16)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |3
Bentuk antusias suporter terhadap sepak bola di Indonesia.
Mengacu pada hal tersebut pemerintah Indonesia meletakkan pendidikan sebagai pondasi kekuatan, dan kecerdasan bangsa. Agar Indonesia memiliki pemain tim nasional sepak bola yang berkualitas, diperlukan keberadaan akan fasilitas pendidikan yang mewadahi segala permasalahan sepak bola Indonesia, secara khusus merujuk kepada sistem pembinaan, mental, dan teknik sepak bola yang baik.
Kota Bandung sebagai salah satu kota yang telah menorehkan sejarah di kompetisi sepak bola nasional, dapat membuat animo, trend, dan sekaligus kultur sepak bola masyarakat yang dapat tumbuh dan berkembang, dengan harapan kota Bandung dapat menjadi basis pendidikan sepak bola Indonesia yang dapat berimbas kepada olahraga sepak bola nasional.
Kata Kunci : kultur sepak bola, bentuk antusias masyarakat, pendidikan. Sumber :
http://arieflmj.wordpress.com/2
011/01/02/suporter-sepakbola-indonesia-bersatulah/
Sumber :
http://m.wartakotalive.com/detil/
berita/109098/suporter-indonesia
Sumber :
http://pasoepati.net/pasoepati/ Gambar 1.4 Suporter sepak bola Indonesia
(17)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |4
1.3. Maksud dan Tujuan. 1.3.1. Maksud
Memberikan gagasan desain Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia berupa : - Mewujudkan pembinaan olahraga sepak bola usia 16 tahun sampai 18 tahun
(U-19) yang mengacu kepada kualifikasi dan kompetensi pendidikan Sekolah Pembinaan Sepak Bola yang meliputi pembinaan, pembentukan, pengarahan, dan pendayagunaan potensi atlet yang sudah ada.
- Menghasilkan pesepak bola Indonesia yang siap dilepas ke dunia sepak bola profesional yang tidak kalah jika bersaing dengan pesepak bola profesional dunia.
- Menjadikan olahraga sepak bola sebagai profesi hidup yang menjanjikan di masa depan.
- Menjadikan Indonesia sebagai basis sepak bola Asia.
1.3.2. Tujuan
Mewadahi permasalahan pada sistem sepak bola nasional. dengan beberapa kajian, dan gagasan yang ditinjau dari sudut pandang arsitektur.
Tujuan dari pembahasan latar belakang judul ini adalah :
a. Memfasilitasi pendidikan pembinaan olahraga sepak bola, seperti fungsi ruang-ruang yang responsif terhadap segala kegiatan di dalamnya, agar tetap terjaga tidak saling mengganggu dan saling berhubungan. b. Menyediakan fasilitas berlatih dan fasilitas kebugaran yang baik untuk
pemain sepak bola.
c. Menyediakan fasilitas institusi pendidikan dan lembaga pemerintah untuk terciptanya sistem pendidikan dan pengawasan yang baik.
d. Menyediakan fasilitas bersama untuk terciptanya interaksi lahan perancangan dengan lingkungannya.
(18)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |5
1.4. Rumusan Masalah Perancangan
Secara umum permasalahan-permasalahan Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia, terdiri dari 3 aspek, yaitu :
1. Aspek fisik spasial.
Aspek fisik spasial pada Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia yang berkaitan dengan bentuk massa bangunan, penzonaan, sirkulasi, kelengkapan fasilitas utama, dan fasilitas penunjang lainnya.
2. Aspek fungsional.
Membandingkan antara fungsi Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia yang sudah direncanakan dengan standar-standar dalam arsitektur.
3. Aspek Sosial.
Keberadaan Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia yang merespon dan dapat meciptakan interaksi yang baik dengan lingkungan sekitarnya.
Perumusan Masalah :
a. Bagaimana merancang sebuah fasilitas Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia yang dapat mewadahi kegiatan pendidikan seperti membentuk, membina, dan kepribadian peserta didik sesuai dengan kebutuhan yang telah ada secara optimal.
b. Bagaimana menyelesaikan pengelolaan zona tapak, fasilitas latihan, fasilitas penunjang, sistem struktur dan konstruksi, dalam Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia sesuai dengan standar-standar arsitektur serta karakteristik pengguna fasilitas yang ada.
c. Bagaimana merancang dengan memerhatikan kendala dan potensi yang ada, serta keamanan dan kenyamanan, dan privasi yang tetap terjaga untuk Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia ini.
d. Bagaimana mengintegrasikan area terbuka, fasilitas utama dengan fasilitas penunjangnya dengan berbagai fungsi serta kejelasan orientasi dan sirkulasi, untuk setiap aktivitas, baik di dalam maupun di luar tapak.
(19)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |6
1.5. Sasaran.
Sasaran yang ingin dicapai dalam perancangan Sekolah Pembinaan Sepak Bola ini adalah :
- Memberikan pendidikan olahraga yang maksimal kepada masyarakat Indonesia yang berpotensi dalam bermain sepak bola.
- Fasilitas pelatihan sepak bola yang diperuntukan bagi pesepak bola berusia 16-18 tahun (Final Youth).
- Fasilitas latihan dan fasilitas kebugaran untuk atlet sepak bola.
- Masyarakat Indonesia yang memahami dan mencintai olahraga sepak bola.
1.6. Pendekatan.
Pendekatan perancangan
Dalam upaya mencapai produk akhir perancangan, maka dilakukan beberapa upaya pendekatan, yaitu :
- Studi banding proyek sejenis fasilitas pembinaan olahraga sepak bola yang ada di Kota Bandung.
- Studi lapangan yaitu kondisi lahan dan lingkungan sekitar tapak yang direncanakan.
1.7. Ruang Lingkup dan Batasan Perancangan
Batasan dalam perancangan kasus proyek ini adalah:
- Perancangan fasilitas utama lebih menitik beratkan pada zona dan fungsi bangunan terhadap lingkungan sekitarnya yang dapat mengalokasikan seluruh kebutuhan pelaku kegiatan.
- Perancangan tapak yang dirancang mengikuti peraturan yang berlaku, seperti aturan pemerintah daerah, KDB, KLB, dan GSB.
(20)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |7
1.8. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa metoda yang akan digunakan dalam perancangan Studio Tugas Akhir ini antara lain:
- Studi Literatur
Dilakukan untuk pencarian standar-standar dan kriteria khusus untuk Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia dan fasilitas penunjangnya.
- Studi Banding
Dilakukan untuk pencarian contoh Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia yang dapat membuat gambaran akan standar-standar lahan olahan yang dibutuhkan, serta suasana yang diciptakan.
- Studi Lapangan
Dilakukan untuk mengenal dan memahami kondisi lahan, karakter, serta potensi yang ada pada lahan yang direncanakan.
- Pengamatan Langsung
Baik dari segi fisik maupun kegiatan/aktivitas pengguna, untuk perancangan Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia.
- Wawancara
Dilakukan kepada beberapa pelaku olahraga atau pun pengguna lahan serta petugas instansi atau dinas terkait untuk memperolah data secara kualitatif.
(21)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |8
1.9. Kerangka Berfikir
1.10. Sistematika Penulisan Laporan
Sebagai penjelasan strukturisasi, penulis dalam membuat laporan terlebih dahulu membuat sistematika pembahasan, sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab I, memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir dalam perancangan Sekolah Menengah Tunanetra Bandung serta sistematika dari laporan tugas akhir.
Kasus/Judul
SEKOLAH PEMBINAAN SEPAK BOLA INDONESIA
TEMA STUDI LITERATUR
Olah Raga dan Arsitektur
KRITERIA-KRITERIA Peraturan Pemerintah Daerah dan Program
Ruang
STUDI EMPIRIS Pengamatan langsung
Wawancara
ANALISA
PERMASALAHAN
KONSEP
SKEMATIK RANCANGAN
HASIL PRARANCANGAN Bagan 1 Kerangka Berpikir
(22)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |9
BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS
Pada Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program kegiatan, kebutuhan ruang, dan studi banding terhadap proyek sejenis.
BAB III. ELABORASI TEMA
Pada Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan bentuknya (interpretasi tema), serta studi banding terhadap kasus yang sejenis.
BAB IV. ANALISA
Pada Bab IV, memuat tentang analisa fungsi bangunan dan analisa terhadap kondisi lingkungan.
BAB V. KONSEP RANCANGAN
Pada Bab V, memuat proses perencanaan dan perancangan bangunan mulai dari konsep dasar, rencana tapak (landscape), rencana fungsi bangunan utama dan fungsi fasilitas pendukung serta penyelesaian ruang luar baik bangunan maupun landscape.
BAB VI. HASIL RANCANGAN
Pada Bab VI, memuat produk-produk hasil perancangan (desain) Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia, seperti site plan, block plan, bentukan 3D massa dan tapak bangunan, 3D suasana, baik interior maupun eksterior bangunan.
(23)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |10
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Lokasi
Deskripsi umum
- Lokasi : Jl. Padang Golf, Arcamanik, Bandung.
- Luas Lahan : 36.083 m².
- KDB : 30% (maksimum).
- GSB Jalan Utama : 4 m (1/2 dari lebar jalan utama).
- GSB Sempadan Samping : 2 m.
- KLB : 1.0.
- Sifat Proyek : Fiktif.
- Pemilik Proyek : Pengda PSSI Jawa Barat.
- Sumber Dana : PSSI
- Kelengkapan Fasilitas :
Fasisiltas Latihan (Lapangan Sepak Bola, Lapangan Futsal, Ruang Pelatihan Fisik), Fasilitas Pendidikan (Ruang kelas, Ruang Auditorium, Ruang Audiovisual, Hunian (Asrama), Fasilitas Kesehatan (Ruang medis, Ruang
Psychotheraphy), dan Ruang Komunal (Tribune, Amphytheater).
U
(24)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |11
2.1.1 Analisis Lokasi Perancangan a. Pertimbangan Lokasi.
Lokasi terletak di kawasan komplek olahraga, dimana telah terdapat Gelanggang Olahraga Arcamanik dan kawasan pendidikan, dimana sesuai dengan proyek yang akan dirancang yaitu Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung tentang KDB dan KLB maksimum untuk lokasi tersebut adalah :
- KDB : 30%
- KLB : 1.0
b. Sasaran.
Sasaran dalam pemilihan lokasi ini bertujuan untuk :
- Membuat suatu kesatuan lingkungan yang mnyatu dengan kawasan sekitar.
- Menambah nilai guna lahan.
- Menambah ruang kegiatan positif.
(25)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |12
2.2 Program Kegiatan.
2.3 Kebutuhan Ruang - Pola Aktivitas
Pengelola
DATANG PENERIMAAN
MAKAN PULANG KERJA TOILET ISTIRAHAT SHOLAT PARKIR
Sekolah
Pembinaan
Sepak Bola
Indonesia
Kegiatan Belajar Mengajar
Menyediakan wadah bagi atlet, pelatih, dan guru pengajar untuk beraktivitas.
Kegiatan Menghuni Asrama
Mewadahi kegiatan menghuni asrama bagi pemain binaan sepak bola.
Kegiatan Medis
Mewadahi kebutuhan fisik para atlet, dari kebugaran fisik sampai kepada pemulihan pasca cedera.
Kegiatan Pelatihan
Menyediakan wadah pembinaan sepak bola bagi atlet, dan kuliah kepelatihan bagi pelatih sepak bola.
Kegiatan Komunal
Menyediakan fasilitas bersama, dan failitas komersil bagi masyarakat umum.
(26)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |13
Karyawan
Pelatih
Atlet
DATANG PENERIMAAN
MAKAN PULANG KERJA TOILET ISTIRAHAT SHOLAT PARKIR
DATANG PENERIMAAN
MAKAN PULANG KERJA TOILET ISTIRAHAT SHOLAT GANTI PAKAIAN MENGAJAR TEMPAT LATIHAN PARKIR BANGUN BELAJAR LATIHAN SARAPAN SANTAI MAKAN ISTIRAHAT SHOLAT MANDI TIDUR GANTI PAKAIAN
(27)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |14
Keamanan
Pengunjung
Kendaraan
Barang
DATANG BREEFING
MAKAN
PULANG JAGA ISTIRAHAT
SHOLAT
PARKIR
DATANG PENERIMAAN
MENONTON SEPAK BOLA MENCARI INFORMASI
MELIHAT - LIHAT PARKIR
PULANG
DATANG
MOBIL MOTOR BUS
DROP OFF
PULANG
DATANG
RUANG MUATAN
DAPUR
GUDANG
RUANG MAKAN CAFE
(28)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |15 - Kebutuhan Ruang
1. Lapangan Sepak Bola 2. Lapangan Futsal 3. Ruang Latihan Fisik 4. Ruang Ganti
Fasilitas Pendidikan 1. Ruang Kelas 2. Ruang Audiovisual 3. Ruang Auditorium 4. Perpustakaan
Fasilitas Asrama
1. Kamar Hunian 2. Ruang Bersama 3. Ruang Makan
Fasilitas Pengajar
1. Ruang Kepala Sekolah 2. Ruang Guru
3. Ruang Pelatih 4. Ruang Administrasi 5. Ruang Arsip
6. Ruang Konseling 7. Ruang Rapat
Fasilitas Pengelola
1. Kantor Pengelola 2. Ruang Pengawas 3. Ruang Tunggu Fasilitas Kantor PSSI
(29)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |16
1. Ruang Pimpinan 2. Ruang Sekretaris 3. Ruang Bendahara 4. Ruang Direksi
5. Ruang Scouting (Pemandu Bakat) 6. Ruang Rapat
Fasilitas Penerima 1. Resepsionis 2. Lobby 3. Mini Galeri 4. Ruang Piala 5. Ruang Tunggu
Fasilitas Kesehatan 1. Ruang Medis
2. Ruang Psychotheraphy
3. Ruang Unit Medis
Fasilitas Pendukung
1. Ruang Serba Guna 2. Ruang Konferensi Pers 3. Cafe
4. Tribun
5. Amphytheater
6. Ruang Servis 7. BootService
(30)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |17
2.4 Studi Banding Proyek Sejenis 1. Sekolah Pembinaan Sepak Bola Sidolig Data umum
Sekolah Sepak Bola yang menjadi fasilitas asrama bagi pemain PERSIB, dan juga sebagai area komersil.
Building System
Tribun penoton tanpa atap, yang sekaligus menjadi atap untuk kantor pengelola.
Tanggapan :
(+) peletakan kantor pengelola sebagai pemanfaatan akan kebutuhan ruang.
(+) peletakan tribun penonton dengan tujuan anti anarkisme, dan memberikan kesan lebih secara visual. (-) letak tribun penonton yang memberikan kesan tidak aman, dan tidak nyaman akan cuaca di sekitar stadion.
Sumber :Data pribadi, diakses
pada 6 Oktober 2011, jam 14.23 WIB
(31)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |18
Pencahayaan buatan Tanggapan :
(+) pencahayaan maksimal pada malam hari. (-) letak tiang lampu yang menghalangi pandangan dari sisi tribun penonton.
Sistem Drainase Tanggapan :
(+) pada gambar nomor satu terlihat adanya pembatas berguna sebagai penahan air yang tumpah dari lapangan.
(-) pada kenyataannya air menggendang di area lapangan dan kadang tumpah, yang berakibat sering terjadinya kerusakan pada lapangan.
Sumber :Data pribadi, diakses
pada 6 Oktober 2011, jam 14.23 WIB
Sumber :Data pribadi, diakses
pada 6 Oktober 2011, jam 14.23 WIB
Sumber :Data pribadi, diakses
pada 6 Oktober 2011, jam 14.23 WIB
(32)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |19 Environment System
Sirkulasi manusia dan kendaraan Tanggapan :
(-) pada gambar nomor satu terlihat ketidak jelasan zona parkir untuk mobil dan kendaraan motor yang semeraut.
(-) pada gambar nomor dua ada daerah resapan yang sekaligus menjadi sirkulasi kendaraan menuju mushola dan toilet bagi pengunjung pada gambar nomor tiga.
Area Komersil Tanggapan :
(+) memasuki area tapak pengunjung langsung disuguhi area komersial yang terletak di sebelah timur, barat, dan selatan tapak.
(-) dominannya area komersial yang semeraut dan tidak adanya perawatan menjadikan orang lebih mengenal sekolah sepak bola ini sebagai area komersil, karena aktivitas komersil di sini lebih aktif dari pada aktivitas sepak bolanya.
Sumber :Data pribadi, diakses
pada 6 Oktober 2011, jam 14.23 WIB
(33)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |20
Tipologi
tapak berada di daerah urban yang relatif berkontur rendah.
Tipologi sekitar bangunan cenderung bersifat tropis dengan atap miring sekitar 30° – 50°.
Tanggapan :
(+) intensitas jalan cenderung lancar (berdasar pengamatan pada hari kamis, 6 oktober 2011 pukul 14:00).
(+) lokasi strategis, dan menjadi signage kota Bandung.
(+) transportasi dapat dijangkau dengan bus umum, mengingat adanya bus shelter
di depan area tapak.
(-) secara umum bangunan terkesan kumuh dan tidak terawat.
Sumber :Data pribadi, diakses
pada 6 Oktober 2011, jam 14.23 WIB
(34)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |21
Gambaran fungsi kawasan tapak.
(35)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |22
1.
The New La Masia Foot Ball Academy
Fasilitas
Fasilitas yang tedapat di The New La Masia Foot Ball Academy adalah sebagai berikut :
1. Lapangan Sepak Bola. 2. Lapangan 5 in 5. 3. Asrama.
4. Ruang Medis.
5. Ruang Pshychotheraphy (pasca cedera). 6. Ruang Pembinaan Fisik.
7. Ruang Servis.
8. Ruang Pengelolaan Barang. 9. Kantor Pengelola.
10.Ruang Kelas.
11.Ruang Audiotorium. 12.Ruang Audiovisual. 13.Ruang Komunal. 14.Ruang Pengawas. 15.Parkir Kendaraan
Keseluruhan fasilitas ini diperuntukan bagi Pengelola, pelatih, pemain muda, dan pemain junior Barcelona F.C.
(36)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |23
Fasilitas Latihan :
Lapangan Sepak Bola Lapangan 5 In 5
Ruang Audiotorium Ruang Audiovisual
Ruang Kamar
Ruang Makan Ruang Psychotheraphy
(37)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |24
2.
Sekolah Sepak Bola UNI
Sekolah Sepak Bola UNI adalah sekolah sepak bola yang berdiri sejak tahun 1887 yang berlokasi di Jl. Batu Raden, Ciwastra.
Fasilitas
Fasilitas yang tedapat di Sekolah Sepak Bola UNI adalah sebagai berikut : 1. Lapangan Sepak Bola.
2. Lapangan Latihan. 3. Tribun.
4. Asrama. 5. Ruang Terapi.
6. Area Pembinaan Fisik. 7. Area Pelatihan Sepak Bola. 8. Ruang Kelas.
9. Kantor Pengelola. 10. Ruang Galeri Piala. 11. Parkir Kendaraan.
Keseluruhan fasilitas ini diperuntukan bagi pengelola, pelatih, pemain 15, 17, U-19, U-21, dan pemain sepak bola profesional divisi III.
(38)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |25
Failitas Latihan :
Tribun dan Asrama Ruang Galeri Piala Ruang Kelas
(39)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |26
BAB III
ELABORASI TEMA
3.1. Pengertian
Tema yang diambil yaitu “Ritme dalam Arsitektur”.
Sesuai dengan tema di atas, ritme dihadirkan secara arsitektural.
Pada pengaplikasiannya, ritme yang dihadirkan dalam kawasan bangunan Sekolah Pembinaan Sepak Bola ini merupakan transformasi ritme yang didapatkan dari sebuah formasi peletakan pemain dalam sebuah pertandingan sepakbola, yang lebih bersifat dinamis.
Di dalam sepakbola, terdapat beberapa macam formasi peletakkan pemain yang memiliki ritme tertentu, seperti:
1. Formasi Pemain 4-4-2. 2. Formasi Pemain 4-2-3-1
Dari setiap formasi pemain yang ada tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, setiap formasi yang digunakan, pada intinya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk lebih menstrukturkan pemain dalam sebuah lapangan. Hal inilah yang merupakan dasar dari pembentukan komposisi pemain tersebut yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam kawasan sekolah sepakbola ini. Beberapa unsur dari tujuan formasi pemain ini ialah :
(40)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |27
3.2. Interpretasi Tema 1. Peletakan.
Formasi yang dibentuk merupakan sebuah struktur peletakan pemain. Dalam arsitektur hal ini dapat diaplikasikan dalam peletakkan komposisi bangunan pada sebuah kawasan yang tentunya disesuaikan dengan ritme peletakkan pemain yang ada.
2. Fungsi.
Peletakan pemain dalam sebuah formasi, juga disesuaikan dengan fungsinya. Secara otomatis sebuah fungsi pemain akan menyesuaikan dengan ritme formasi yang dipilih. Tentunya, dalam suatu kawasan bangunan, ritme yang diatur, dapat disesuaikan dengan fungsinya pula.
Studi Banding Tema Sejenis
Hotel Liesma
(Jevgenijes Busins & Liva Banka)
Brisbane Convention dan Exhebition Center Expansion
(Cox Rayner Architects) Formasi Pemain Sepak Bola Berdasarkan Posisi Pemain
(41)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |28
Arsitektur sebagai seni tentu saja ada unsur-unsur yang membentuk seni, salah satu unsurnya adalah irama atau rhythm. Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus seperti pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut dan lain-lain.
Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk – bentuk atau wujud ekspresi unsur rupa secara sistematis elemen-elemen, sehingga membentuk komposisi yang mempunyai pola visual yang menarik. Secara umum irama terbagi menjadi irama monoton dan irama dinamis, irama monoton mengulang-ulang elemen yang sama, sedangkan irama dinamis lebih bervariasi.
Dari gambar-gambar di atas, terlihat bahwa yang sesuai dengan tema yang diambil yaitu ritme dalam arsitektur, yang lebih kepada jenis ritme atau irama dinamis.
(42)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |29
BAB IV ANALISIS
4.1. Analisis Fungsional 4.1.1. Program Aktivitas
- Administrasi (Kantor Pengelola dan Kantor PSSI)
- Karyawan
Aktivitas Kebutuhan Ruang
Datang Parkir, Lobby.
Kerja Ruang Servis
Istirahat Ruang Bersama.
Makan Ruang Makan, Cafe
Keperluan Pribadi Toilet, Mushola
- Staff Pelatih dan Pengajar
Aktivitas Kebutuhan Ruang
Datang Parkir, Lobby.
Ganti Baju Ruang Ganti.
Kerja Ruang Kelas, Ruang Audiovisual, Fasilitas Latihan.
Istirahat Ruang Bersama.
Makan Ruang Makan, Kantin.
Keperluan Pribadi Toilet, Mushola
Aktivitas Kebutuhan Ruang
Datang Parkir, Lobby.
Kerja Ruang Kerja
Istirahat Ruang Bersama.
Makan Ruang Makan, Cafe
(43)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |30 - Penghuni Asrama
Aktivitas Kebutuhan Ruang
Bangun dan Tidur Asrama
Ganti Baju Ruang Ganti
Belajar dan Latihan Ruang Kelas, Ruang Audiovisual, Fasilitas Latihan.
Istirahat Ruang Bersama, Player Lounge
Makan Ruang Makan.
- Keamanan
Aktivitas Kebutuhan Ruang
Datang Parkir, Lobby.
Jaga Ruang Pengawas.
Istirahat Ruang Bersama.
Makan Ruang Makan, Cafe
Keperluan Pribadi Toilet
- Pengunjung
Aktivitas Kebutuhan Ruang
Datang Parkir, Lobby, Cafe
Mencari Informasi Resepsionis, Kantor Pengelola, Ruang Konferensi.
Menunggu Ruang Tunggu
Melihat - lihat Mini Galeri, Trophy Wall, Fasilitas Latihan.
Keperluan Pribadi Toilet
4.1.2. Program Ruang
AKOMODASI HUNIAN
NO NAMA RUANG STANDAR KAPASITAS LUAS (m²) JUMLAH RUANG TOTAL (m²) ASRAMA
1. R. Tidur 12 m²/Orang 38 32 19 456
2. Toilet 2,1 m²/Orang 38 3,5 19 66,5
3. R. Makan 1,5 m²/Orang 40 60 1 60
4. R. Bersama 1,5 m²/Orang 40 60 1 60
(44)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |31
AKOMODASI ADMINISTRATIF NO NAMA RUANG STANDAR KAPASITAS LUAS
(m²) JUMLAH RUANG TOTAL (m²) PENGELOLA
1. R. Direktur 20-25 m² 1 24 1 24
2. R. Manager 12-16 m² 1 16 1 16
3. R. Kabag Pemeliharaan dan Keamanan
12-16 m² 1 16 1 16
4. R. Personalia 12-16 m² 1 16 1 16
5. R. Manager Pertandingan
12-16 m² 1 16 1 16
6. R. Manager Pemasaran
12-16 m² 1 16 1 16
7. Deck 20 1 20
LUAS TOTAL 124
PENDIDIKAN 1. R. Kepala
Sekolah
20-25 m² 1 24 1 24
2. R. Pelatih 4 m²/Orang 8 32 1 32
3. R. Guru 4 m²/Orang 12 48 1 48
4. R. Administrasi 4 m²/Orang 8 32 1 32
5. R. Arsip 4 m²/Orang 15 60 1 60
6. R. Rapat 1,5 m²/Orang 40 60 1 60
7. Toilet 1,6 m²/Orang 16 16m² 1 25,6
8. Gudang 16m² 1 16
9. Pantry 16m² 1 16
LUAS TOTAL 313,6
KANTOR PSSI
1. R. Pimpinan 20-25 m² 1 24 1 24
2. R. Sekretaris 20-25 m² 1 24 1 24
3. R. Bendahara 20-25 m² 1 24 1 24
4. R. Direksi 4 m²/Orang 12 48 1 48
5. R. Administrasi 4 m²/Orang 4 16 1 16
6. R. Scouting 4 m²/Orang 4 16 1 16
7. R. Arsip 4 m²/Orang 6 24 1 24
8. R. Rapat 1,5 m²/Orang 40 60 1 60
9. Toilet 1,6 m²/Orang 10 16 1 16
10. Pantry 16 1 16
(45)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |32
AKOMODASI PENGAJARAN NO NAMA RUANG STANDAR KAPASITAS LUAS
(m²)
JUMLAH RUANG
TOTAL (m²)
1. R. Kelas 2m²/orang 38 76 2 152
2. Perpustakaan 161 1 161
3. R. Audiovisual 96 2 192
4. R. Auditorium 169,5 1 169,5
5. R. Konseling 9m² 18 1 18
6. R. Kontrol 32 2 64
7. Toilet 1,6 m²/Orang 16 25,6 1 25,6
8. Pantry 16 1 16
9. Mushola 31 1 31
LUAS TOTAL 829,1
AKOMODASI PELATIHAN NO NAMA RUANG STANDAR KAPASITAS LUAS
(m²)
JUMLAH RUANG
TOTAL (m²) 1. Lapangan
Sepak Bola
105x60 6300 1 6300
2. Lapangan Futsal
40x20 800 1 800
3. R. Latihan Fisik 30x10 300 2 600
4. R. Berlatih 490 1 490
5. R. Ganti 55 2 110
6. Toilet 1,6 m²/Orang 15 24 2 48
7. Gudang Peralatan
100 1 100
8. Boot Service 75 1 75
LUAS TOTAL 8523
AKOMODASI MEDIS
NO NAMA RUANG STANDAR KAPASITAS LUAS (m²)
JUMLAH RUANG
TOTAL (m²)
1. R. Medis 129 1 129
2. R.
Psychotheraphy
113 1 113
3. R. Unit Medis 64 1 64
(46)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |33
AKOMODASI PENDUKUNG NO NAMA RUANG STANDAR KAPASITAS LUAS
(m²)
JUMLAH RUANG
TOTAL (m²) R. SERBA GUNA
1. R. Serba Guna 464 1 464
2. R. Konferensi Pers
169,5 1 169,5
2. R. Tunggu 98 1 98
3. Toilet 1,6
m²/Orang
20 32 1 32
4. R. Kontrol 32 1 32
5. Gudang 16 1 16
LUAS TOTAL 779,5
CAFETARIA
1. Cafe 330 1 330
2. Dapur 76,6 1 76,6
3. R. Muatan 47 1 47
4. Toilet 1,6
m²/Orang
38 60,8 1 60,8
5. Janitor 16 1 16
LUAS TOTAL 530,4
PENERIMA
1. Resepsionis 43 1 43
2. Back Office 25,5 1 25,5
3. Mini Galeri 86 1 86
4. Trophy Wall 153 1 153
5. Lobby 166 1 166
LUAS TOTAL 473,5
RUANG SERVIS
1. R. Genset 20 20 1 20
2. R. Travo 20 20 1 20
3. R. Panel 12 12 1 12
4. R. Pompa 24 24 1 24
5. R. PABX 12 12 1 12
LUAS TOTAL 88
LUAS KESELURUHAN BANGUNAN 12877,6
(47)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |34
4.1.3. Analisis Kegiatan 1. Program Pembinaan
Tingkat Mahir (Final Youth) - 16 sampai 18 tahun (U-19).
Pemain pada usia ini memiliki pertumbuhan fisik dan mental yang lebih lengkap. Semua bagian dari latihan dapat dikombinasikan dan diorganisasikan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi tertinggi dari pemain.
Kekuatan otot membantu atlet untuk mengembangkan teknik dengan kecepatan tinggi dan kecepatan ini membantu pemain untuk bereaksi lebih cepat pada situasi taktis.
Usia 16 - 18 tahun (U-19) dengan materi pematangan fisik maupun mental pemain, dengan indikator seperti :
- Mematangkan kemampuan koordinasi dan kecepatan.
- Latihan fisik khusus.
- Penerapan teknik dan strategi.
- Kompetisi profesional.
Tingkat ini sangat penting untuk menggabungkan semua bagian dari pelatihan sepak bola dengan tujuan untuk menyempurnakan pemahaman pemain, adapun tingkatan pelatihannya sebagai berikut :
Fisik
Pemain yang kuat dan ulet akan memberikan keuntungan yang besar untuk tim. Sebaliknya seorang pemain yang kelelahan harus berjuang sangat berat untuk menjaga konsentrasinya, dan cenderung melakukan banyak kesalahan.
(48)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |35
Teknik
Semua pemain di dalam tim diharuskan memiliki kemampuan individu yang sesuai dengan posisi masing-masing. Sebagai contoh, seorang pemain tengah tentu memiliki teknik dan keahlian yang berbeda dengan seorang pemain di posisi bek luar.
Taktik
Bagian ini menolong pemain agar menyatu dengan tim. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pemain yang cerdas, mampu beradaptasi dalam situasi yang berganti-ganti dalam pertandingan-pertandingan yang dihadapi.
Jiwa Kebersamaan (Psychososial / Mental)
Manusia sering dipengaruhi oleh emosinya. Pelatih harus bisa melatih pemain untuk menggunakan emosi-emosi ini untuk keuntungan mereka dan mengarahkan emosi mereka menjadi sebuah kekuatan dan bukan kelemahan bagi mereka.
KEGIATAN TUJUAN TAHAP KEGIATAN
Pembinaan
Fisik
- Kekuatan - Daya tahan - Kecepatan
- Kelenturan dan kelincahan - Koordinasi dan ketangkasan - Motorik dasar
- Tanggap dan waspada Teknik
- Passing - Dribling
- Mengolah bola
- Teknik penguasaan bola Taktik
Penyerangan : - Prinsip
- Penguasaan bola Pertahanan : - Prinsip
- Zona bertahan Dasar :
(49)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |36
Mental
- Kepercayaan diri - Kerja sama
- Membuat Keputusan Tingkat Lanjut :
- Jiwa Kompetisi - Konsentrasi - Komitmen
- Pengendalian diri Sosial :
- Komunikasi - Rasa Hormat
Sumber : Kurikulum Sepak Bola Indonesia Part. 1. http://www.pssi.or.id/dev/
4.1.4. Analisis Pengguna
Kategori pengguna berdasarkan program kegiatannya ialah sebagai berikut.
- Pemain Sepak Bola U-19
Pemain Sepak Bola U-19 merupakan pemain yang memiliki pertumbuhan fisik dan mental yang lebih lengkap. Semua bagian dari program latihan dapat dikombinasikandan diorganisasikan dengan tujuan untuk mengembangkan teknik dan kecepatan tinggi, dan kecepatan ini membantu pemain untuk bereaksi lebih cepat pada situasi taktis. Tingkat ini sangat penting untuk menggabungkan semua bagian dari pelatihan sepak bola dengan tujuan untuk menyempurnakan pemahaman pemain.
Semua hal-hal taktis permainan harus tercakup secara tuntas. Strategi dan set piece (situasi bola mati) dalam tingkat ini menjadi bagian besar pada waktu latihan. Kemampuan teknik dan fisik harus didasari oleh gerakan-gerakan eksplosif.
(50)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |37
Secara garis besar kegiatan siswa di lingkungan sekolah adalah : 1. Pendidikan Formal.
Pendidikan formal mengikuti kurikulum pendidikan Indonesia pada umunya di lembaga pendidikan yang sudah ada, sebagai respon terhadap lingkungan sekitar.
2. Pelatihan dan pembinaan Sepak Bola.
Program pelatihan dan pembinaan sepak bola mengikuti kurikulum dan pedoman sepak bola Indonesia, diantaranya :
a. Pelatihan Fisik b. Pelatihan Teknik c. Pemahaman Taktik.
d. Pembinaan Jiwa Kebersamaan.
- Masyarakat umum.
Adapun kegiatan yang dilakukan masyarakat umum yaitu : a. Coaching Clinic.
b. Kursus Kepelatihan Sepak Bola.
c. Menyediakan fasilitas komersil seperti cafe, dan ruang serba guna, serta fasilitas komunal seperti tribun untuk menonton sepak bola.
- Staf pengajar dan pengelola.
4.2. Analisis Kondisi Lingkungan 4.2.1 Lokasi
Lokasi berada di area yang aktivitas kegiatannya cukup rendah diantaranya ialah Jalan Padang Golf yaitu merupakan jalan penghubung antara Jalan A.H. Nasution, Jalan Arcamanik, dan Jalan Antapani dengan intensitas kendaraan yang rendah dikarenakan hanya satu jenis jasa kendaraan umum yang melintas, dan terdapat didalam kawasan olahraga,
(51)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |38
kawasan pertahanan negara, kawasan pendidikan, kawasan rumah penduduk dan pertokoan.
Pemilihan lokasi ini dipilih karena untuk melengkapi kebutuhan kawasan olahraga terpadu akan karakter lokasi yang ingin digunakan untuk merancang sebuah fungsi kawasan pembinaan sepak bola. Lahan eksisting yaitu lokasi pendidikan dan kawasan komersil yang akan menjadi pendukung aktivitas sekolah pembinaan sepak bola ini.
4.2.2 Analisa Tipologi Bangunan Sekitar dan Sudut Pandang.
Dengan kondisi lahan yang relatif datar dan letaknya yang berada di belakang kawasan yang memiliki tipologi bangunan sekitar 2-3 lantai yang pada umumnya merupakan kawasan rumah penduduk, dan komersil mempengaruhi sudut pandang terhadap area perancangan. Untuk mengantisipasi lemahnya sudut pandang ke area tapak, maka bangunan harus menghadap ke jalan dan memiliki fasade yang ikonik, dan untuk
Gambar 4.1 Foto Kawasan Sumber : www.googlemaps.com
(52)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |39
bangunan yang mengahalangi sudut pandang ke dalam tapak dijadikan lahan olahan, sebagai bentuk responsif terhadap kawasan sekitar.
4.2.3 Analisa Orientasi Matahari dan Vegetasi
Orientasi Matahari sangat mempengaruhi dalam proses perancangan dalam peletakan fasilitas latihan outdoor. Untuk mengantisipasi hal tersebut fasilitas latihan outdoor menghadap ke arah utara dan selatan, yang didekatkan ke jalan sebagai penarik perhatian bagi yang melintas ke area tapak.
Vegetasi di sekitar kawasan tapak tergolong baik dengan banyak ditumbuhi vegetasi rindang yang berfungsi sebagai peneduh, dan hanya sedikit vegetasi yang berfungsi sebagai penanda. Oleh karena itu untuk mengantisipasi permasalahan tersebut disekitar tapak dan daerah olahan ditumbuhi dengan vegetasi yang bersifat sebagai penanda, untuk mengarahkan pengunjung ke dalam tapak.
Gambar 4.2 Foto Tipologi Bangunan Sekitar Sumber : Data Pribadi
Gambar 4.3 Vegetasi Di Daerah Sekitar Tapak Sumber : Data Pribadi
(53)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |40
4.2.4 Analisa Lalu Lintas dan Sirkulasi
Dari segi lalu lintas Jalan Padang Golf terdiri dari dari 2 jalur 2 arah, dengan lebar ±25 meter, dan Jalan Pacuan Kuda terdiri dari 2 jalur 2 arah ± 6 meter. Pada jam-jam pulang sekolah, dan pulang kantor aktivitas kendaraan cukup ramai. Oleh karena itu perancangan harus mempertimbangkan aspek aksesibilitas kendaraan sekitar tapak dengan perancangan perbedaan jalur bagi setiap kendaraan dan manusia. Jalur sirkulasi kendaraan dari dan menuju tapak juga harus dirancang dengan baik agar tidak membuat kemacetan.
Potensi akses pintu masuk kendaraan dirancang pada Jalan Pacuan Kuda sebagai jalur penghubung antara Jalan Padang Golf, dan Jalan menuju Arcamanik, untuk drop off pengunjung terletak di simpang ke tiga jalur penghubung, sedangkan pintu masuk kedua yang khusus diperuntukan bagi servis dan loading barang diarahkan ke Jalan Sembrani.
4.3. Kesimpulan
Lahan yang dirancang tidaklah terlalu sulit hanya saja terdapat beberapa perhatian dalam tahap perancangan yaitu aksesibilitas, dan orientasi bagi pengunjungnya.
Olahraga sepak bola adalah olahraga yang paling banyak digemari oleh masyarakat, maka keberadaan Sekolah Pembinaan Sepak Bola ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi lahan yang akan dirancang.
Gambar 4.4 Arus Kendaraan Jalan Padang Golf, dan Jalan Terusan Arcamanik Sumber : Data Pribadi
(54)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |41
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1. Konsep Dasar
Konsep dasar pada perancangan Sekolah Pembinaan Sepak Bola ini perancang memiliki 2 issue, yaitu :
- Spirit Sepak Bola. - Optimalisasi Lahan.
Ke dua issue tersebut didasari oleh permasalahan-permasalahan pada olah raga sepak bola di Indonesia, dan permasalahan-permaslahan yang berdasarkan analisa sekitar tapak dan didalam tapak, seperti sudut pandang daerah sekitar ke dalam tapak, dan tipologi di daerah sekitar tapak.
Berbagai permasalahan ini menjadi masukan utama dalam pembentukan konsep, permasalahan utama yang dikembangkan menjadi tema dan dikerucutkan kembali menjadi sebuah konsep, maka untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah Sekolah Pembinaan Sepak Bola Indonesia ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang perancang buat.
Konsep dasar dalam mendesain kasus ini adalah sebagai berikut :
- Tipologi bangunan pada kasus ini merupakan tipologi bangunan pendidikan untuk pemain sepak bola yang memprioritaskan kepada kelengkapan fasilitas latihan, dan fasilitas pendukungnya.
- Orientasi kawasan dan massa bangunan dalam menetukan pembagian fungsi area, untuk saling terhubung.
- Agar terjadi kesinambungan antara fungsi-fungsi di dalam tapak, pengelompokan massa bangunan dengan kawasan olahan sesuai dengan kebutuhan dan perilaku pengguna menjadi hal yang penting dalam peletakan massa dalam tapak.
(55)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |42 - Kesatuan kawasan perancangan dengan daerah seklitarnya menjadi pertimbangan lainnya sebagai bentuk komunikasi antara kawasan perancangan dengan kawasan sekitarnya.
5.2. Rencana Tapak
5.2.1. Pemintakatan dan Fungsi
Peletakan massa bangunan dan fasilitas pelatihan outdoor disesuaikan dengan tema yaitu ritme dalam arsitektur yang dihadirkan dalam transformasi ritme yang didapatkan dari sebuah formasi peletakan pemain dalam sebuah pertandingan sepakbola.
Dalam sepak bola arti formasi pemain adalah penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain berdasarkan posisi yang ditempatinya, hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan, dengan tujuan kompak, dan saling mendukung.
Gambar 5.1 Zoning Area Sumber : Data Pribadi
(56)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |43
ZONA SEPAK BOLA DESAIN
Defensive Zone
(Membuat Zona Pertahanan).
Massa Bangunan sebagai buffer dari pengaruh negatif dari
lingkungan sekitar.
PureControl (Kendali Penuh)
Fasilitas latihan outdoor sebagai pusat kegiatan
pelatihan, dan pusat perhatian.
Attacking (Menyerang) Menciptakan komunikasi dengan masyarakat, dan
lingkungan sekitar
5.2.2. Konsep Fasade Bangunan
Konsep fasade bangunan adalah iconic buffer, hal ini berdasarkan kepada analisa sudut pandang ke dalam tapak untuk mengantisipasi lemahnya sudut pandang lingkungan sekitar ke area tapak, sebagai tanda keberadaan main entrance, dan sebagai pelindung dari cahaya matahari berlebih serta proteksi terhadap bola liar yang mengenai bangunan.
(57)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |44
5.2.3. Konsep Optimalisasi Lahan
Mengolah lahan yang menjadi cover (potensi negatif) yaitu G.O.R. dan Ruko pada tapak menjadi bagian dari perancangan.
5.2.4. Konsep Supportifitas
Fasilitas latihan outdoor terdiri dari lapangan sepak bola, dan lapangan futsal. Untuk Lapangan Sepak Bola ditenggelamkan sedalam 2 meter, agar tidak menghalangi sudut pandang dari luar ke dalam tapak, dan disebelah timur terdapat tribun untuk memberikan tontonan kepada masyarakat, dan memberikan aspek psikologis tersendiri bagi pemain bola
(58)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |45
5.2.5. Konsep Sistem Drainase
Sistem drainase lapangan sepak bola mengadopsi sistem drainase lapangan sepak bola yang biasa terdapat di stadion sepak bola, sistem darinase tersebut diadopsi mengingat kondisi lapangan yang ditenggelamkan sedalam 2 meter.
5.2.6. Konsep Sistem Struktur
Sistem struktur yang diterapkan adalah menggunakan sistem struktur rigid, dengan bentang antar kolom setiap 8 meter, sistem struktur ini diterapkan karena bentuk bangunan yang menyatu dan beban mati yang cukup besar yangdihasilkan oleh bangunan Sekolah Pembinaan Sepak Bola ini.
(59)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |46
5.2.7. Konsep Sirkulasi
Sirkulasi menuju tapak dari Jalan Pacuan Kuda, mengingat Jalan Pacuan Kuda adalah jalan penghubung dari Jalan A.H. Nasution yang merupakan jalan primer, sedangkan untuk sirkulasi manusia terdapat di Jalan Padang Golf, karena Jalan Padang Golf menjadi jalan penghubung dari Jalan Pacuan Kuda, Jalan Arcamanik, dan jalan menuju Antapani.
5.2.8. Konsep Tata Hijau
Vegetasi yang sudah ada saat ini sudah cukup baik sebagai peneduh, namun untuk penanda atau penunjuk arah masih kurang, oleh karena itu disekeliling tapak ditumbuhi vegetasi yang berfungsi sebagai penanada.
(60)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |47
BAB VI
HASIL RANCANGAN
6.1. Peta Situasi
6.2. Gambar-gambar Perancangan
Gambar 6.1 Peta Situasi Sumber : www.googlemap.com
Gambar 6.2 Perspektif Mata Burung I Sumber : Data Pribadi
(61)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |48
Gambar 6.3 Perspektif Mata Burung II Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.4 Perspektif Mata Burung III Sumber : Data Pribadi
(62)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |49
Gambar 6.5 Perspektif Mata Burung IV Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.6 Tampak Jl. Pacuan Kuda Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.6 Tampak Jl. Padang Golf Sumber : Data Pribadi
(63)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |50
Gambar 6.7 Potongan Tapak A-A Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.7 Potongan Tapak B-B Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.8 Drop Entrance
(64)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |51
Gambar 6.9 Sketsa Suasana Teras Masuk Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.10 Sketsa Suasana Ruang Komunal Sumber : Data Pribadi
(65)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |52
Gambar 6.11 Sketsa Suasana Lapangan Sepak Bola Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.12 Sketsa Suasana Interior Lobby Sumber : Data Pribadi
(66)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |53
Gambar 6.13 Sketsa Suasana Interior Cafe Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.14 Sketsa Suasana Interior Teras Cafe Sumber : Data Pribadi
(67)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |54
Gambar 6.13 Sketsa Suasana Interior Kamar Tidur Asrama Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.13 Sketsa Suasana Interior Ruang Makan Sumber : Data Pribadi
(68)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |55
Gambar 6.14 Sketsa Suasana Interior Ruang Auditorium Sumber : Data Pribadi
Gambar 6.15 Sketsa Suasana Interior Player Lounge
(69)
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |56
Gambar 6.15 Sketsa Suasana Interior Ruang Latihan Fisik Sumber : Data Pribadi
(1)
SEKOLAH PEMBINAAN SEPAK BOLA INDONESIA
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |51
Gambar 6.9 Sketsa Suasana Teras MasukSumber : Data Pribadi
Gambar 6.10 Sketsa Suasana Ruang Komunal Sumber : Data Pribadi
(2)
SEKOLAH PEMBINAAN SEPAK BOLA INDONESIA
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |52
Gambar 6.11 Sketsa Suasana Lapangan Sepak BolaSumber : Data Pribadi
Gambar 6.12 Sketsa Suasana Interior Lobby Sumber : Data Pribadi
(3)
SEKOLAH PEMBINAAN SEPAK BOLA INDONESIA
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |53
Gambar 6.13 Sketsa Suasana Interior CafeSumber : Data Pribadi
Gambar 6.14 Sketsa Suasana Interior Teras Cafe Sumber : Data Pribadi
(4)
SEKOLAH PEMBINAAN SEPAK BOLA INDONESIA
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |54
Gambar 6.13 Sketsa Suasana Interior Kamar Tidur AsramaSumber : Data Pribadi
Gambar 6.13 Sketsa Suasana Interior Ruang Makan Sumber : Data Pribadi
(5)
SEKOLAH PEMBINAAN SEPAK BOLA INDONESIA
MUDA RUSTIANDY - 1.04.07.0027 |55
Gambar 6.14 Sketsa Suasana Interior Ruang AuditoriumSumber : Data Pribadi
Gambar 6.15 Sketsa Suasana Interior Player Lounge Sumber : Data Pribadi
(6)