Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan

(1)

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL

FC MEDAN

(

ARSITEKTUR

HIGH TECH

)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490

STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013/2014

SEBAGAI PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

Oleh

WILLY ARDILES SINAGA

090406052

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK


(2)

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL

LIVERPOOL FC MEDAN

( ARSITEKTUR

HIGH TECH

)

Oleh:

WILLY ARDILES SINAGA 090406052

Medan, 24 April 2014

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Dwira N. Aulia M.Sc, PhD Firman Eddy ST, MT

NIP : 196307161998022001 NIP : 196910182000031001


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

Nama : Willy Ardiles Sinaga

NIM : 090406052

Judul Proyek Tugas Akhir : Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan

Tema : Arsitektur High Tech

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Koordinator TKA-490

1. Lulus Langsung 2. Lulus Melengkapi 3. Perbaikan Tanpa

Sidang

4. Perbaikan Dengan Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, 24 April 2014

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator TGA-490,

Ir. N.Vinky Rahman, MT. Wahyuni Zahrah, ST., MS.


(4)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada TUHAN ALLAH yang telah membantu, memimpin dalam segala hal, dan menjadi sumber kekuatan melalui salib-Nya selama pengerjaan tugas akhir ini. Semuanya yang terbaik direncanakan, disediakan, dan dimenangkan untuk anak-Nya.

Tugas akhir ini mengambil judul: Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool

FC Medan. Tugas akhir ini merupakan syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan dengan rasa hormat dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua saya tercinta ayahanda Hasiholan Sinaga dan ibunda Mariani Sitorus Pane, S.Pd, M.Pd yang telah mendidik saya dari kecil dengan segala kasih sayangnya. Abangda Leonardo Sinaga, Doddy Sinaga, Charlie Sinaga, dan Sofar Alfredo Sinaga S.Ked yang selalu memberikan motivasi dukungan dan semangat.

2. Bapak Ir. N. Vinky Rachman, MT. selaku Ketua Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara sekaligus orang tua pengganti saya selama masa studi.

3. Ibu Ir.Dwira N. Aulia M.Sc, PhD sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan nasihat, masukan, dan tiada lelah memberikan arahan yang mendidik dalam pelaksanaan tugas akhir ini.

4. Bapak Firman Eddy,ST, MT. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan warna keceriaan dalam masa bimbingan yang sangat berguna dalam pelaksanaan tugas akhir ini. Ibu Andalucia,ST , M.Sc selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun sangat membantu pada proses desain.Ibu Wahyuni Zahra ST, M.Sc selaku koordinator Tugas Akhir 2012-2013, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.


(5)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

5. Brother from another mother and father yaitu Amed (tembong), Biman (kombor 2009), Yudis (parnabers medan), Andre( kerjem), Ares (keleng), David (Wandegi) yang bersama sama melalui suka dan duka nya menjalani tugas akhir ini, serta Didit (Gorila) dan Muktar (Kaoka) yang membantu dukungan dalam bentuk doa dan tenaga.

6. Kelompok saya, Abangda Meduk Ridhona Bancin dan sahabat Vicry Abdillah, Hendri Gunawan, Kartika Tanoto, Juwita Nanda yang bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Semua teman - teman Studio Tugas Akhir Semester A TA 2013 / 2014, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara khususnya, Kevin, Fachrusy, Roni, Charlie Putra, Arief, Dessy, Agatha, Kak Henny, Dias, Indah, Zulvita, Martin, Jeffian, Anton, Danu, Aci, Bang Mora, Bang Romy selama proses pengerjaan tugas akhir ini, kapan-kapan kita ulangi lagi dikemudian hari.

8. Teman-teman stambuk 2009 tempat berbagi yang tak terlupakan, terima kasih untuk semua perspektif suka-duka kampus selama 5 tahun terakhir, sampai jumpa di tahap selanjutnya.

9. Abang-abang awak stambuk 2006 yang turut membantu dalam bentuk doa dan dorongan semangat dalam mengerjakan tugas akhir ini.

10. Adik–adik stambuk 2012 khususnya Fitrah, Risol, Yogi, Iwan, Ricky, Husni, Boden,

Pincek, Prilsa, Ester, Ayu (Botak), dkk terima kasih untuk semua motivasi, semangat, dan bantuannya.

11. Adik – adik stambuk 2010-2012, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara, terima kasih atas dukungan, pendapat, waktu, dan dorongan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini.

12. Ikatan Mahasiswa Arsitektur FT-USU, terima kasih telah menjadi wadah pemersatu visi-misi Dept.Arsitektur, Semoga periode kedepannya lebih baik. ARSITEKTUR..

JAYA..SELAMANYA..!!

13. Semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu atas dukungan, pendapat dan dorongan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini.


(6)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

14. BIGREDS Reg. Medan merupakan keluarga saya yang banyak membantu memberikan semangat dan motivasi dan menjadi alternative bagi saya untuk mengikuti acara nonbar (nonton bersama) ketika saya menemukan titik buntu dalam mendesain.

15. Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, 24 April 2014 Hormat saya,

WILLY ARDILES SINAGA


(7)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

DAFTAR ISI

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

KATA PENGANTAR

...i

DAFTAR ISI

...iv

ABSTRAK

... xii

BAB 1 : PENDAHULUAN

...

1.1 LATAR BELAKANG...1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ...ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. 1.3 MASALAH PERANCANGAN ...3

1.4 PENDEKATAN ...3

1.5 LINGKUP/BATASAN ...4

1.6 KERANGKA BERPIKIR ...5

BAB 2 : DESKRIPSI PROYEK

...

2.1 TERMINOLOGI JUDUL...6

2.2 TINJAUAN UMUM ...6

2.2.1 TINJAUAN PENDIDIKAN...6

2.2.2 GELAR AKADEMIK DI INDONESIA...14

2.2.3 TINJAUAN SEPAK BOLA ...17

2.2.4 AKADEMI SEPAK BOLA ...24

2.2.5 KLASIFIKASI PUSAT SEPAK BOLA...26

2.3 DESKRIPSI PROYEK ...37

2.3.1 PENGENALAN AKADEMI SEPAK BOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN...37

2.3.2 FUNGSI BANGUNAN ...41

2.4 STUDI BANDING PROYEK SEJENIS ...45

2.4.1 ELITE FOOTBALL ACADEMY ...45

2.4.2 MANCHESTER CITY...47

2.4.3 REAL MADRID ACADEMY...52


(8)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

2.6 FALSAFAH PROGRAM PEMBINAAN ...62

2.7 KURIKULUM AKADEMI SEPAKBOLA...64

2.8 LOKASI SITE ...68

2.9 FUNGSI DAN KEBUTUHAN RUANG ...69

2.9.1 FUNGSI RUANG...69

2.9.2 PROGRAM KEBUTUHAN RUANG...74

2.9.3 LUAS BANGUNAN ...80

2.9.4 LUAS LAHAN...80

2.9.5 PEMILIK...81

2.9.6 PEMBIAYAAN ...81

2.9.7 PENGELOLAAN...81

BAB 3: ELABORASI TEMA... 3.1 PENGERTIAN TEMA...83

3.1.1 ARSITEKTUR ...83

3.1.2 HIGH TECH...83

3.1.3 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA ...86

3.1.4 STUDI BANDING TEMA SEJENIS ...86

3.1.5 KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL...89

3.1.6 RUANG DAN FLEKSIBILITAS...90

3.1.7 ARSITEKTUR HIGH TECH DAN KOTA...91

3.1.8 DAMPAK BANGUNAN BERDINDING KACA ...92

3.1.9 FUNGSI DAN REPRESENTASI ...92

3.1.10 STRUKTUR DAN ZONA SERVIS ...93

3.1.11 TRANMISI RADIASI LEWAT KACA...94

3.1.12 PENGARUH BANGUNAN KACA PADA LINGKUNGAN ...97

3.1.13 UPAYA MENGURANGI DAMPAK ...97

3.1.14 PENERAPAN PENGGUNAAN BAJA PADA BANGUNAN...98

BAB 4: ANALISA... 4.1

A

NALISA EKSISTING...100


(9)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

4.1.2

P

ROGRAM DAN BESARAN RUANG ...101

4.2

A

NALISA LINGKUNGAN ...109

4.2.1 ANALISA TATA GUNA LAHAN...109

4.2.2 ANALISA SIRKULASI DAN PENCAPAIAN ...110

4.3

A

NALISA TAPAK...111

4.3.1

A

NALISA PERGERAKAN MATAHARI ...111

4.3.2

V

EGETASI ...112

BAB 5: KONSEP

...

5.1 KONSEP ZONING ...113

5.1.1 AREA ZONING ...113

5.1.2 KONSEP SIRKULASI...114

5.2 KONSEP PERANCANGAN ...114

5.2.1 KONSEP“GIVINGKIDS A SPORTCHANCE”...114

5.2.2 KONSEP TAPAK DAN MASSA ...115

BAB 6: HASIL PERANCANGAN...118

DAFTAR PUSTAKA

...121


(10)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

DAFTAR DIAGRAM


(11)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Standarisasi Lapangan SepakBola

...24

Gambar 2.2Lokasi Site Elite Football Academy

...45

Gambar 2.3Kompleks Sepakbola dan Presiden Direktur Manchester City Youth Academy

....47

Gambar 2.4Kegiatan Seharian di Manchester City Youth Academy

...48

Gambar 2.5Fasilitas Hiburan di Manchester City Youth Academy

...49

Gambar 2.6Sarana Service di Manchester City Youth Academy

...50

Gambar 2.7Moda Transportasi Manchester City Youth Academy

...51

Gambar 2.8Masterplan Akademi SepakBola Real Madrid

...52

Gambar 2.9Dream City Real Madrid

...53

Gambar 2.10Gerbang Lama Castilla Real Madrid

...53

Gambar 2.11Ground Plan Kompleks Akademi Real Madrid

...54

Gambar 2.12U-17 Akademi Real Madrid

...54

Gambar 2.13Castilla Program Latihan

...54

Gambar 2.14Latihan Bersama Castilla Pro dan Castilla Junior

...54

Gambar 2.15Program Latihan Fisik Akademi Real Madrid

...55

Gambar 2.16U-19 Akademi Real Madrid

...55

Gambar 2.17Ruang Rapat

...55

Gambar 2.18Ruang Konfrensi Pers

...55

Gambar 2.19Ruang Prestasi (museum) Akademi Real Madrid

...56

Gambar 2.20Pesawat Klub Akademi Real Madrid

...57

Gambar 2.21Bus Klub Akademi Real Madrid

...57

Gambar 2.22Lokasi Site Akademi SepakBola Internasional Liverpool FC Medan

...68

Gambar 3.1Colombus International Exposition, Genoa, Italia

...87


(12)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

Gambar 3.3Interior Lycee Albert Camus

...88

Gambar 3.4Potongan Bangunan Lycee Albert Camus

...88

Gambar 3.5Struktur Bangunan Llyod’s of London

...93

Gambar 3.6Spektrum Karakterristik Pada Kaca

...94

Gambar 3.7Efek Rumah Kaca

...95

Gambar 3.8Variasi Koefisien terhadap Sudut Datang

...95

Gambar 3.9Radiasi yang Diteruskan Untuk Berbagai Jenis Kaca

...95

Gambar 4.1Analisa Posisi Site

...100

Gambar 4.2Analisa Tata Guna Lahan

...109

Gambar 4.3Analisa Sirkulasi dan Pencapaian

...110

Gambar 4.4Analisa Pergerakan Matahari

...111

Gambar 4.5Analisa Vegetasi

...112

Gambar 5.1Konsep Zoning

...113

Gambar 5.2Konsep Sirkulasi

...114

Gambar 5.3Konsep Massa Kantor

...115

Gambar 5.4Konsep Massa Lapangan Indoor

...116

Gambar 5.5Konsep Massa Sekolah

...117

Gambar 6.1View Eksterior dari Bangku Penonton ke Lapangan

...118

Gambar 6.2Suasana Pintu Masuk

...118

Gambar 6.3Suasana Selasar ke Café dan Tribun Penonton

...119

Gambar 6.4Suasana Selasar ke Asrama Akademi

...119

Gambar 6.5Perspektif Eksterior ke Tribun Penonton

...120


(13)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Skema Kerangka Berpikir

...5

Tabel 2.1Hasil Kejuaraan PON: Bidang Olahraga SepakBola

...22

Tabel 2.2Hasil Kejuaraan PSSI 1951-1990

...23

Tabel 2.3Daftar Biodata SepakBola Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010/2012

...28

Tabel 2.4Rangkuman Materi Kepelatihan

...63

Tabel 2.5Kurikulum Akademi SepakBola

...64

Tabel 2.6Fungsi Ruang

...69

Tabel 2.7Program Ruang Fasilitas Administrasi

...74

Tabel 2.8Program Ruang Fasilitas Instuktur

...75

Tabel 2.9Program Ruang Fasilitas Medis

...75

Tabel 2.10Program Ruang Fasilitas Keamanan

...75

Tabel 2.11Program Ruang Fasilitas Pengelola

...76

Tabel 2.12Program Ruang Fasilitas Latihan

...76

Tabel 2.13Program Ruang Fasilitas Belajar

...77

Tabel 2.14Program Ruang Fasilitas Hunian

...77

Tabel 2.15Program Ruang Fasilitas Pengawas Mess

...78

Tabel 2.16Program Ruang Fasilitas Pengunjung

...78

Tabel 2.17Program Ruang Fasilitas Parkir

...79

Tabel 2.18Program Ruang Fasilitas ME

...79

Tabel 3.1Proporsi Energi Matahari

...96

Tabel 3.2Posisi Peneduh dan Jenis Pelindung

...96

Tabel 4.1Program Ruang Fasilitas Administrasi

...101

Tabel 4.2Program Ruang Fasilitas Instuktur

...101

Tabel 4.3Program Ruang Fasilitas Medis

...102


(14)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

Tabel 4.5Program Ruang Fasilitas Pengelola

...103

Tabel 4.6Program Ruang Fasilitas Latihan

...103

Tabel 4.7Program Ruang Fasilitas Belajar

...103

Tabel 4.8Program Ruang Fasilitas Hunian

...104

Tabel 4.9Program Ruang Fasilitas Pengawas Mess

...104

Tabel 4.10Program Ruang Fasilitas Pengunjung

...105

Tabel 4.11Program Ruang Fasilitas Parkir

...105


(15)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

ABSTRACT

Medan International Academy Liverpool FC Football construction intended to facilitate the students International academy Liverpool FC football to constitute activity both inside and outside the room to increase the potential of football people, especially children and adolescents, as well as the bridge to the early development of junior level, where the junior coaching is the first step towards a senior level, or in this case means therein emphasis on the professional. Events occurring is a form of development activities, including training and football matches, occupancy educated, as well as formal and non-formal with an emphasis on coaching junior professional.where junior development is the first step towards a senior level. This building has a building such as building schools for the academy, indoor courts and dormitories for college students whostay. This building using a concept “giving kids a sporting chance”,This concept gives more children get an education and sports activities because Indonesia has a lot of potential for one of the sport of football.


(16)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014

ABSTRACT

Medan International Academy Liverpool FC Football construction intended to facilitate the students International academy Liverpool FC football to constitute activity both inside and outside the room to increase the potential of football people, especially children and adolescents, as well as the bridge to the early development of junior level, where the junior coaching is the first step towards a senior level, or in this case means therein emphasis on the professional. Events occurring is a form of development activities, including training and football matches, occupancy educated, as well as formal and non-formal with an emphasis on coaching junior professional.where junior development is the first step towards a senior level. This building has a building such as building schools for the academy, indoor courts and dormitories for college students whostay. This building using a concept “giving kids a sporting chance”,This concept gives more children get an education and sports activities because Indonesia has a lot of potential for one of the sport of football.


(17)

V

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia negara besar yang memiliki banyak keistimewaan. Satu diantaranya adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar berdampak pada sumber daya manusia yang dimiliki juga besar. Sayangnya sumber daya yang besar itu hanya sebatas kuantitas saja, bukan secara kualitas.

Berbicara mengenai sumber daya manusia yang berkualitas, kita dapat menyimpulkan bahwa hal tersebut masih sangatlah kurang. Hal ini terlihat dalam berbagai bidang, termasuk olahraga. Padahal olahraga menjadi sangat penting pada saat ini karena dapat menjadi sarana kebanggaan suatu bangsa. Terlebih untuk negara yang membutuhkan pengakuan seperti Indonesia. Selain itu olahraga dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa contohnya negara Argentina. Argentina sangat terkenal di seluruh dunia karena reputasinya yang hebat dalam sepak bola. Hal ini membuat Argentina berhasil mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain sebagai negara yang memiliki identitas yaitu sepak bola.

Berbicara tentang sepak bola, dapat dikatakan sepak bola adalah olahraga yang paling merakyat di Indonesia. Bahwa sepak bola menjadi olahraga yang paling banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia karena dimainkan oleh masyarakat tanpa membedakan usia, status, kekayaan, dan ras. Tetapi pada kenyataannya kepopuleran sepak bola di masyarakat Indonesia belum menjadikan prestasi dalam olahraga ini dapat dibanggakan. Seringkali kita disuguhi berita kegagalan tim nasional di berbagai kejuaraan yang diikuti. Hal ini disebabkan kurangnya pemain berkualitas serta belum profesionalnya kompetisi di dalam negeri, yang akhirnya membuat kita semakin tertinggal dengan negara-negara lain.

Agar Indonesia dapat memiliki pemain-pemain yang berkualitas, diperlukan sistem pembinaan yang baik, teratur dan sejak dini. Medan sebagai salah satu kiblat persebakbolaan nasional selain Jakarta, Surabaya, dan Ujung Pandang, membuat amino masyarakat terhadap

sepak bola tumbuh dengan baik. Diwakili oleh klub-klub terkenal sepertiMedansche Voetbal

Club (MSV) terdahulu, sampai PSMS Medan pada era sekarang. Hal ini sebenarnya merupakan modal yang baik, bila kita kembangkan dengan serius akan membawa hasil yang


(18)

! " V" #$

% &' ( &'( % ) &

Yang disayangkan adalah sistem pembinaan pemain yang ada di Indonesia khususnya Medan belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan belum adanya sarana dan prasarana pembinaan yang memadai, lengkap dan berkualitas. Berdasarkan hasil survei yang telah kami lakukan, saat ini terdapat empat puluh delapan buah sekolah sepak bola. Tetapi dari semua sekolah sepak bola tersebut tidak ada yang memiliki lapangan dan gedung latihan sendiri. Hal ini membuat program latihan yang ada tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengatasi masalah yang ada diperlukan sebuah sarana pembinaan pemain sejak usia dini, agar pembinaan pemain menjadi terarah, terprogram dan terencana. Dengan pembinaan tersebut diharapkan tumbuh bibit-bibit pemain sepak bola yang berkualitas.

Liverpool, salah satu klub sepak bola besar di Inggris dan Eropa, memiliki program pengembangan sekolah sepak bola di Indonesia tepatnya di kota Medan. Sekolah sepak bola Liverpool ini diharapkan membuat kualitas pemain sepak bola Medan dan Indonesia dapat dipandang oleh negara negara lain.

1.2 Maksud dan Tujuan

•Menumbuhkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Inggris, terlebih kepada

Liverpool FC.

•Menyediakan suatu wadah yang berfungsi untuk mengadakan pelatihan dan pembinaan

terhadap atlet olahraga sepak bola agar lebih terampil. Sehingga pada akhirnya berhasil menjadi pemain yang berkualitas.

•Melayani kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan lapangan sepak bola sebagai sarana berolahraga.


(19)

*+ *, -./0-1 *+ 23 4 */5 6 -7 5*0/3 5*44 /V-7 1 33 489 .-, *5

: ;< = ;<= : > ;

1.3 Masalah Perancangan

Permasalahan yang timbul dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan adalah sebagai berikut :

•Bagaimana merancang lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang

diangkat dan maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek.

•Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya pada

lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.

•Bagaimana menjadikan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan

sebagai pusat pelatihan akademi sepak bola bagi masyarakat umum.

•Bagaimana merencanakan pencapaian dan aksesibilitas yang mudah menuju site/lokasi

perancangan.

1.4 Pendekatan

Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah dalam proses perancangan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan ini adalah :

Studi Literatur. . Studi pustaka atau studi literatur berkaitan langsung dengan judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.

Studi Lapangan.Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi perancangan.

Wawancara.Wawancara dengan instansi terkait atau orang-orang yang dianggap ahli tentang kasus dan tema yang diangkat untuk pengenalan masalah dan dapat menghasilkan kriteria umum bagi perancangan dan perencanaan kasus proyek.


(20)

?@ ?A BCDEBF ?@ GH I ?DJ K BL J?EDH J?II DVBL F HH IMN CBA ?J

O PQ R PQR O S P

1.5 Lingkup / Batasan

Lingkup yang menjadi batasan dalam merancang Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan adalah sebagai berikut :

• Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan

bangunan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan pembentukan ruang.

• Perencanaan fasilitas Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan disertai

fasilitas olahraga, fasilitas akademi dan sekolah, fasilitas administrasi, fasilitas komersial, fasilitas asrama, dan servis.

• Teknologi yang diterapkan pada bangunan efisien, tepat guna, yang berhubungan dengan teknologi yang digunakan pada sekolah sepak bola berstandar FIFA pada umumnya.


(21)

TU TV WXYZW[ TU \] ^ TY_ ` Wa _TZY] _T^^ YVWa [ ]] ^bc XWV T_

d ef g efg d h e

1.6 Kerangka Berfikir

Tabel 1.1. Skema Kerangka Berpikir Sumber: Penulis (2014) Judul Proyek

•Judul perancangan : Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan

•Tema Perancangan : ArsitekturHigh Tech

Latar Belakang :

•Perkembangan sepak bola yang ada di Indonesia.

•Perancangan kembali sebuah lingkungan dan bangunan yang dapat membangkitkan nama Indonesia di mata dunia olahraga khususnya sepakbola..

•Kebutuhan akan sekolah sepak bola sebagai pembinaan dimulai dari usia dini.

Tujuan :

•Menumbuhkan hubungan yang baik antara Indonesia dengan Inggris terlebih kepada Liverpool FC. •Menyediakan suatu wadah atau tempat yang berfungsi

untuk mengadakan pelatihan dan pembinaan terhadap bibit-bibit atlet olahraga sepak bola agar lebih terampil sehingga pada akhirnya berhasil menjadi pemain yang berkualitas.

•Melayani kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan lapangan sepak bola sebagai sarana berolahraga.

•Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

Permasalahan :

•Bagaimana merancang lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek, serta memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.

•Bagaimana menjadikan Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan menjadi pusat pelatihan akademi sepak bola bagi masyarakat umum.

•Bagaimana merencanakan pencapaian dan aksesibilitas yang mudah menuju site/lokasi perancangan.

Analisa :

AnalisaTapak (Analisa Fisik)

View, sirkulasi, orientasi, dll.

Analisa Fungsional (Analisa Non Fisikl)

Pengguna, alur kegiatan, dll.

Konsep

Konsep ruang luar, ruang dalam, massa, tema, struktur, dan utilitas.

Pra Perancangan :

• Pendekatan teori arsitektur • Pendekatan teori tema yang

digunakan. Final Design Pengumpulan Data STUDI LITERATUR/DATA SEKUNDER

• Data penduduk • Studi banding • Literatur

SURVEY/DATA PRIMER

• Peta lokasi • Kondisi tapak


(22)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ij k ij lm k

BAB 2

DESKRIPSI PROYEK

2.1 TERMINOLOGI JUDUL

Judul yang menjadi usulan proyek adalah Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan, yang memiliki pengertian sebagai berikut :

Akademi Sepak Bola Internasional adalah sekolah / akademi sepak bola bertaraf internasional.

Liverpool FC adalah sebuah kota di Merseyside dimana terdapat sebuah klub sepak bola terbesar di Inggris yang memiliki sejarah besar.

Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara di Indonesia. Provinsi Sumatera Utara terdapat berbagai jenis olahraga : sepak bola, bola basket, bulu tangkis, dll.

Jadi pengertian judul Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan

adalah pusat pembinaan dan pelatihan sepak bola, dimana terdapat syarat-syarat FIFA yang melisensi sekolah/akademi, di bawah naungan Liverpool FC sehingga melahirkan kualitas yang baik dan dapat menaikkan nama Indonesia di mancanegara serta siap menjadi pesepakbola profesional.

2.2 TINJAUAN UMUM

Tinjauan ini membahas perihal sejarah seputar pendidikan, sepak bola dan akademi sepakbola secara umum.

2.2.1 Tinjauan Pendidikan

Tinjauan umum membahas sistem pendidikan secara keseluruhan dan fashion

secara umum.

Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan pendidikan nasional dilandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional


(23)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04no p no qr p

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan merupakan wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Jalur pendidikan yang terdapat di Indonesia terdiri dari :

1. Pendidikan Formal 2. Pendidikan Nonformal 3. Pendidikan Informal

1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan formal di Indonesia terdiri atas :

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.


(24)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04st u st vw u

• Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat.

• Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau

bentuk lain yang sederajat.

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri dari:

• Pendidikan menengah umum.

• Pendidikan menengah kejuruan.

Pendidikan menengah berbentuk:

• Sekolah Menengah Atas (SMA),

• Madrasah Aliyah (MA),

• Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

• Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan

tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.

Perguruan tinggi dapat berbentuk:

• Akademi

• Politeknik

• Sekolah tinggi


(25)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04xy z xy {| z

• Universitas

2. Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal meliputi

• Pendidikan kecakapan hidup

• Pendidikan anak usia dini

• Pendidikan kepemudaan

• Pendidikan pemberdayaan perempuan

• Pendidikan keaksaraan

• Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja

• Pendidikan kesetaraan


(26)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04}~  }~ € 

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:

• Lembaga kursus

• Lembaga pelatihan

• Kelompok belajar

• Pusat kegiatan belajar masyarakat

• Majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

3. Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Di samping jalur pendidikan tersebut terdapat berbagai jenis pendidikan lainnya menurut Departemen Pendidikan Nasional, antara lain :

1. Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:

•Taman Kanak-kanak (TK),


(27)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04‚ƒ „ ‚ƒ …† „

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:

•Taman kanak-kanak

•Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

2. Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.

3. Pendidikan Keagamaan

Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan keagamaan berbentuk:

•Pendidikan Diniyah

•Pesantren

•Pasraman

•Pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis

4. Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.


(28)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04‡ˆ ‰ ‡ˆ Š‹ ‰

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

4. Jenis Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dapat berbentuk:

1.Akademi 2.Politeknik 3.Sekolah tinggi 4.Institut, 5.Universitas.

1. Akademi

Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, dan doktor. Akademi adalah seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan


(29)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04Œ Ž Œ  Ž

pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu.

2. Politeknik

Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

3. Sekolah Tinggi

Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

4. Institut

Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

5. Universitas

Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Kata universitas berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah umum dan menyeluruh.

Berbagai jenis lembaga pendidikan lainnya yang tergolong dalam perguruan tinggi yang terdapat di Indonesia antara lain :

•Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada

penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4, maksimal setara dengan program pendidikan sarjana. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi. Di Indonesia, gelar vokasi diatur oleh senat perguruan tinggi dan ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatannya. Gelar vokasi yang ada di Indonesia antara lain adalah Ahli


(30)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04‘’ “ ‘’ ”• “

Pratama (A.P.) , Ahli Muda (A.Ma.) , Ahli Madya (A.Md.) , Sarjana Sains Terapan (S.S.T.)

•Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan gelar profesi.

2.2.2 Gelar Akademik Indonesia

Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Gelar akademik terkadang disebut dalam bahasa Belanda yaitu titel. Gelar akademik terdiri dari sarjana (bachelor), magister (master), dan doktor (doctor).

1. Sarjana (S1)

Kata sarjana berasal dari bahasa Sansekerta, dan dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Bachelor. Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan

kepada lulusan program pendidikan sarjana (S1) atau undergraduate.

Untuk mendapatkan gelar sarjana, biasanya dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun dan harus menyelesaikan SKS (satuan kredit semester) sebanyak 144 SKS.

Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.). Setelah tahun 1993, penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Sarjana Ekonomi (S.E.), Sarjana Hukum (S.H.), Sarjana Teknik (S.T.), Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP), Sarjana Agama (S.Ag.) dan Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan sarjana ini disebut sebagai strata 1 atau biasa disingkat S1. Gelar sarjana yang ada di Indonesia pada saat ini antara lain sebagai berikut:


(31)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04–— ˜ –— ™š ˜

• Sarjana Arsitektur (S.Ars. )

• Sarjana Komunikasi (S.Kom)

• Sarjana Agama (S.Ag. )

• Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.)

• Sarjana Ekonomi (S.E. )

• Sarjana Kedokteran (S.Ked.)

• Sarjana Farmasi (S.F )

• Sarjana Kehutanan (S.Hut.)

• Sarjana Filsafat (S.Fil. )

• Sarjana Kedokteran Gigi (S.KG. )

• Sarjana Hukum (S.H. )

• Sarjana Ilmu Kedokteran Hewan

• Sarjana Hukum Islam (S.HI. ) (S.KH.)

• Sarjana Humaniora (S.Hum.)

• Sarjana Keperawatan (S.Kep.)

• Sarjana Ilmu Alam : Fisika, Biologi,

• Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.Km.)

• Kimia, Matematika (S.Si. )

Sarjana Pendidikan (S.Pd. )

• Sarjana Ilmu Komputer (S.Komp)

• Sarjana Seni (S.Seni)

• Sarjana Ilmu Politik (S.IP. )

• Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

• Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP. )

• Sarjana Psikologi (S.Psi. )

• Sarjana Teknik (S.T. )

• Sarjana Sains (S.Si. )


(32)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04›œ  ›œ žŸ 

• Sarjana Sains Terapan (S.ST. )

• Sarjana Pertanian (S.P. )

• Sarjana Sosial (S.Sos. )

• Sarjana Peternakan (S.Pt. )

• Sarjana Sastra (S.S. )

• Sarjana Perikanan (S.Pi. )

2. Magister (S2)

Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain Magister Manajemen (M.M.), Magister Sains (M.Si.), dan Magister Teknik (M.T.). Gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan magister ini disebut sebagai strata 2 atau biasa disingkat S2.

3. Doktor (S3)

Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr. Strata pendidikan doktor ini disebut sebagai strata 3 atau biasa disingkat S3.

Selain gelar akademik , di Indonesia juga terdapat yang disebut gelar profesi. Gelar profesi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Di Indonesia, gelar profesi diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar profesi yang terkait sebagai dan ditulis di belakang nama yang berhak. Gelar profesi yang ada di Indonesia antara lain :

• Dokter (dr.)

• Dokter gigi (drg.)

• Dokter spesialis (Sp.)

• Akuntan (Ak.)


(33)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04 ¡ ¢  ¡ £¤ ¢

2.2.3 Tinjauan Sepak Bola

Sepak bola telah memiliki perjalanan yang panjang dalam sejarah olahraga, bahkan kebudayaan manusia, dan perkembangannya saat ini semakin pesat karena berkembangnya sistem manajemen dan pelatihan sepak bola dan teknologi yang dapat diterapkan pada perlengkapan, infrastruktur, maupun publikasi/ entertainmennya.

Sejarah olahraga sepak bola sudah lama sekali ada. Tercatat Woggabaliri di

Australia, Harpastum di kekaisaran Romawi, dan sejak abad ke-2 dan 3 SM di

Cina dengan nama Tsu Chu. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat

menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan

menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.

Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan ini. Tetapi tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan ini. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.

Selama tahun 1800-an, sepak bola modern dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia, begitu juga di wilayah nusantara oleh Belanda. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia yaitu

Fédération Internationale de Football Association(FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an,berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara, begitu juga Piala


(34)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04¥¦ § ¥¦ ¨© §

Confederation (AFC) juga berdiri pada tahun 1954 di Manila, Filipina sebagai salah satu konfederasi regional FIFA.

Permainan sepak bola di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh para penjajah/bangsa Eropa, termasuk Belanda. Di akhir tahun 1920, pertandingan

voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam, biasanya dilaksanakan sore hari. Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi dimana orang Belanda sering menggelar pertandingan. Khusus untuk sepak bola, serdadu di barak-barak militer sangat sering bertanding yang akhirnya

membentuk bond atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian

terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, warga Belanda, Eropa, dan Indonesia juga membuat bond-bond serupa.

Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal

Bond (NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische

Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.

Pada 19 April 1930, Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) dibentuk di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Disinilah perkembangan sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya PSSI dalam pimpinan Soeratin Sosrosoegondo, insinyur sipil lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan semakin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I perserikatan/bond diadakan. Adapun lahirnya PSSI ini tidak terlepas juga dari gerakan menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih nasionalisme bagi pemuda Indonesia.

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) dari


(35)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ª« ¬ ª« ­® ¬

bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) dari bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) dari orang pribumi.

Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari di Surakarta (Solo)

lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepak Bola

Kebangsaan” yang digerakkan oleh PSSI. Stadion itu diresmikan pada 1933 dan sejak adanya stadion ini, kegiatan persepakbolaan pun semakin gencar.

Pada tahun 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia walaupun akhirnya

membawa nama Hindia Belanda (Dutch East Indies). NIVU mengajak PSSI

bekerjasama yang ditandai dengan Gentlemen’s Agreement 15 Januari 1937.

Persetujuan perjanjian ini berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepak bola di Hindia Belanda. Salah satu isinya juga berisi tentang tim yang dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan bentukan PSSI sebelum diberangkatkan (seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA. Memang akhirnya Hindia Belanda kalah 0-6 dari Hongaria. Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin Sosrosoegondo sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi pemain akan dipenuhi oleh orang Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian tersebut saat Kongres di Solo pada 1938.

Dalam pertandingan internasional, PSSI terbukti. Pada 7 Agustus 1937, tim PSSI berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah mengalahkan Belanda dengan skor 4-0. Disini kedigdayaan tim PSSI sudah tersohor.

Lebih jauh, Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Pada tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia) yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga ISI (15-22 Oktober 1938) di Solo. Nama PSSI


(36)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04¯° ± ¯° ²³ ±

ini kemudian berubah dalam kongres PSSI 1950 di Solo menjadi Persatoean Sepakbola Seloeroeh Indonesia.

Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita, futsal, dan kompetisi kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19, dan U-23).

Masuknya Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam

berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan buatan Jepang. Tetapi Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik sehingga tidak dapat lagi mengurus kegiatan olahraga di Indonesia. Dalam situasi itu urusan olahraga diserahkan kembali kepada Indonesia terutama sejak tahun 1944 dengan terbentuknya Gerakan Latihan Olahraga Rakyat (GeLORa). Selama tahun 1942-1945 yakni selama kekuasaan Jepang di indonesia, tidak banyak peristiwa olahraga penting tercatat, karena Jepang terus terdesak kedudukannya sehingga dengan sendirinya perhatian Jepang tidak dapat diharapkan untuk memajukan olahraga di Indonesia. Akhirnya PSSI baru lepas menjadi otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).

Adapun Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dibentuk tahun 1946 yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI). Keduanya telah dilebur dan menjadi KONI. Dalam mempersiapkan para atlet Indonesia untuk Olimpiade XIV di London tahun 1948, Indonesia menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi Indonesia saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC) sehingga para atlet yang


(37)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04´µ ¶ ´µ ·¸ ¶

akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh waktu itu menjadi penghalang besar. Paspor Indonesia saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan inilah yang menyebabkan rencana kepergian beberapa pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI tanggal 1 Mei 1948 di Solo. Konferensi itu sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI.

Dilihat dari sarana olahraga, pada saat itu kota Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang, pada saat itu juga termasuk fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI juga berkedudukan di Solo, sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan untuk menetapkan kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8-12 September 1948 dengan mempertandingkan 12 cabang olahraga. Selain itu, PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya yang dipersempit akibat Perjanjian Renville, membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

Lalu dalam perkembangannya, PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada kongres FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, lalu PSSI diterima pula menjadi anggota AFC tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pembentukan AFF (ASEAN Football Federation).

Di kota Medan sendiri sepak bola juga sudah lama berkembang. Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya (PSMS) dirikan pada tanggal 21 April 1950. Meski


(38)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04¹º » ¹º ¼½ »

(VBMO) dan Oost Sumatera Voettbal Bond (OSVB) yang diyakini merupakan

embrio PSMS. Sejak dahulu kota Medan dikenal dunia karena perkebunan tembakau Delinya. Tak heran kalau logo PSMS adalah "daun" dan "bunga tembakau Deli". PSMS mengalami jaman gemilang di bidang prestasi yang dibuktikan mulai tahun 1954.

Pada saat itu PSMS sering diundang dan mengundang tim-tim dari luar negeri seperti Gak Graz dari Austria, Kowloon Motorbus dari Hongkong, Grasshoppers dari Eropa, Star Soccerites dari Singapura, dan lain-lain. Berkat kemenangan yang sering dipegang oleh PSMS melawan kesebelasan luar negeri,

PSMS mendapat julukan “The Killer” atau algojo kesebelasan-kesebelasan luar negeri. Di tahun 1950-an di awal berdirinya, PSMS berada di puncak kejayaannya. Beberapa turnamen di dalam dan luar negeri selalu menjadi ajang meraih gelar juara. Adapun dibawah ini merupakan data-data kejuaraan PSMS dalam beberapa kompetisi hingga kini.

Tabel 2.1. Hasil Kejuaraan PON: Bidang Olahraga Sepak Bola

Ke Tahun Juara I Juara II Juara III

II 1951 Jawa Barat Jakarta Raya Jawa Timur

III 1953 Sumatera Utara Jakarta Raya Jawa Timur IV 1957 Sumatera Utara Sumatera Tengah Jawa Tengah

V 1961 Sulawesi Selatan Jawa Tengah Jakarta Raya

VI 1965 dibatalkan karena peristiwa G 30 S PKI

VII 1969 Sumatera Utara Jakarta Raya Jawa Timur

VIII 1973 Sumatera Utara Jawa Timur Sulawesi Selatan

IX 1977 Jakarta Raya Irian Jaya Aceh

X 1981 Lampung Sumatera Utara Jawa Timur

XI 1985 Sumatera Utara Irian Jaya Jakarta Raya

XII 1989 Sumatera Utara Jawa Timur Jakarta Raya


(39)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04¾¿ À ¾¿ Á À

Tabel 2.2. Hasil Kejuaraan PSSI 1951-1990

Sumber: Sejarah Olahraga Sumatera Utara (1992)

No. Tahun Juara I Juara II Juara III

I 1951 Persebaya PSM Persija

II 1952 Persebaya PSMS Persib

III 1954 Persija PSMS Persebaya

IV 1957 PSM PSMS Persib

V 1959 PSM Persib PSIS

VI 1961 Persib PSM Persija

VII 1964 Persija PSM Persib

VIII 1965 PSM Persebaya Persib

IX 1966 PSM Persib PSMS

X 1967 PSMS Persib Persebaya

XI 1969 PSMS Persija PSM

XII 1971 PSMS Persija PSM

XIII 1973 Persija PSMS Persebaya

XIV 1975 Persija /PSMS -

-XV 1977 Persebaya Persija PSMS

XVI 1979 Persipura PSMS Persebaya

XVII 1981 Persiraja -

-XVIII 1983 PSMS Persib Persebaya

XIX 1985 PSMS Persib PSM

XX 1986 Persib Persemen Persija

XXI 1987 PSIS Persebaya Persib

XXII 1988 Persebaya Persija Persib


(40)

-AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ÃÄ Å ÃÄ ÆÇ Å

2.2.4 Akademi Sepakbola

2. Akademi Sepakbola Sebagai Wadah Pembinaan Dasar

Peran dan tanggung jawab SSB mempunyai andil yang sangat besar

bagi perkembangan prestasi sepakbola Indonesia di masa–masa yang akan

datang. Di akademi sepakbola inilah bibit-bibit pemain sepakbola yang handal banyak ditemukan.

Pembinaan sejak awal menentukan masa depan prestasi pesepakbola. Dimana Peran pelatih professional diperlukan untuk keberhasilan proses pembinaan. Menurut Soedono (2008:1) pada hakikatnya keberhasilan atau kegagalan pembinaan usia dini tergantung dari pelatih.

Agar proses pembinaan berjalan lancar selain program latihan bagus, sarana dan prasarana memadai, metode yang tepat, juga di butuhkan pelatih berkualitas yang dapat mengenal karakteristik anak latih dari aspek fisik maupun psychologis. Menurut Soowarno KR (2001:2) program pengembangan sepakbola terdiri dari 3 fase,yaitu;

• Fase I (Fun Phase) 5-8 tahun

• Fase II (Technical Phase) 9-12 tahun

• Fase III (Tactical Phase) 13-17 tahun

2. Lapangan Permainan

Gambar.2.1. Standarisasi Lapangan SepakBola Sumber: www.piala-sepak-bola.blogspot.com


(41)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ÈÉ Ê ÈÉ ËÌ Ê

•Ukuran Panjang x Lebar : 100–120 x 64–75 m

• Garis Batas adalah garis selebar 10 cm, yakni garis sentuh di sisi

, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 9,15m lingkaran tengah; tidak ada tembok penghalang atau papan.

•Daerah penalty adalah busur berukuran 18 m dari setiap pos

•Titik Pinalti adalah 11 meter dari titik tengah gawang

•Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m

•Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive

3. Kualitas Akademi Sepak Bola

Menurut Direktur Teknik Timnas Indonesia, Sutan Harhara, se-kolah sepakbola yang berkualitas tinggi adalah:

a.Akademi Harus Mempunyai Manajemen Organisasi Yang baik

Akademi tak ubahnya sebuah sekolah regular yang tetap membutuhkan orang -orang yang paham dengan pengembangan Pendidikan anak dan Pengelolaan sebuah organisasi.

b.Akademi Sepakbola Harus memiliki Lapangan dan Peralatan Memadai Lapangan merupakan Instrumen vital dalam sebuah Akademi Sepakbola dimana sesuai dengan Spesifikasi standarisasi FIFA didukung dengan pemilihan rumput yang berkualitas. Sementara fasilitas lain seperti ruang ganti pemain, lampu stadion, fitness center, asrama, bisa menjadi pertimbangan sekunder dan kelengkapan peralatan latihan dasar.

c.Akademi harus memiliki pelatih Bersertifikat

Untuk menjadi Pelatih Akademi tidak mudah. Pelatih Akademi minimal harus memiliki lisensi C Nasional. Sehinggah dia akan lebih paham dalam bentuk pengajaran Youth Development yang sesuai dengan peraturan PSSI dan FIFA.


(42)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ÍÎ Ï ÍÎ ÐÑ Ï

Akademi diwajibkan memilki program latihan yang terukur dimana acuannya pada ketentuan yang ada di Youth Development. Misalnya, untuk U-10 tahun yang identik dengan fun game sudah mewajibkan pemainnya menguasai minimal 3 teknik-teknik dasar pada mengolah bola hal ini akan mempermudah para siswa untuk menaiki jenjang berikutnya,misalnya ketika masuk level U-14 atau U15 yang sudah dihadapkan pada situasi game yang berpola pada startegi.

e.Akademi harus wajib aktif dan prestasi

Menurut ketentuan FIFA ,Akademi Sepakbola sebaiknya melakoni 600 jam pertandingan pertahunnya. Hal ini artinya, rata-rata setiap pekan bermain di dua laga resmi di bawah naungan PSSI.

4. Fasilitas Akademi Sepak Bola

Menurut Harianto (2001), beberapa fasilitas yang harus disediakan p ada akademi sepak bola adalah:

• Fasilitas publik

• Fasilitas pengelola

• Fasilitas pertandingan

• Fasilitas latihan

• Fasilitas hunian ( asrama )

• Fasilitas penunjang

• Area parkir

• Area servis

2.2.5 Klasifikasi Pusat Sepak Bola

Berdasarkan cakupan pelayanannya, lingkup pengaruh Sepak Bola dunia, pusat Akademi Sepakbola dapat di golongkan menjadi 3 golongan :

1.Pusat Fashion International


(43)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ÒÓ Ô ÒÓ ÕÖ Ô

• Spanyol

• Brazilia

2.Pusat Akademi sepakbola Regional

• Eropa : London (UK), Amsterdam (NAT), Madrid (SPAIN)

• Amerika : Rio de janiero (Brazilia), Buenos Aires (Argentina)

• Australia : Melbourne (Sydney)

• Asia : Hongkong,Tokyo (Jepang), Jakarta (Asia Tenggara)

• Afrika : South Africa

3.Pusat Akademi Sepakbola Sub Regional

Pusat Akademi Sepak Bola sub regional, mempunyai sasaran pasar yang lebih spesifik lagi dengan ada nya pusat Akademi Sepakbola ini hampir sama dengan yang terdapat pada pusat Akademi Sepakbola regional.

Dalam proyek ini diasumsikan bahwa Jakarta telah menjadi pusat Akademi Sepak Bola untuk kawasan Asia Tenggara dan tentunya di Indonesia sendiri. Koleksi-koleksi Pemain yang bertalenta baik yang dikeluarkan oleh Pelatih-pelatih yang tergabung dalam PSSI agar cukup bersaing dengan pelatihan.


(44)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04×Ø Ù ×Ø ÚÛ Ù

Tabel.2.3 DAFTAR BIODATA SEPAKBOLA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2010/2012 NO NAMA SEKOLAH

SEPAKBOLA

ALAMAT SEKRETARIAT NAMA PENGURUS NAMA

PELATIH SERTI FIKAT JUMLAH KELOMPOK SISWA JU ML AH SIS WA USIA

KETUA UMUM SEKRETARIS

8-10 10-12 12 -14 14 -16 16-18

1 Generasi Jl. Seksama Gg. Ikhlas No. 5A Medan Sutarna Drs. Aswan Suimin Diharjo L15 B 30 35 35 25 28 154 Adi Mainur

Lubis

S-2 0

Sucipto Hadi S-3 0

2 Karang Taruna Jl. Krakatau Sidodarma Gg. Indah P.Brayan Darat I Medan

M. Nasir Harahap

Effendy Syam Amruatian L15-C 25 34 30 36 24 149

Rukino L15-C 0

Dr. Langkat S. YAD 0

3 Sinar Sakti Jl. Timor No. 10 E Medan 0

4 Kurnia Jl. Gajah Mada no. 49 Medan 0

5 Ladon Jl. Sei Baharok Gg. Mantri No. 23 Medan


(45)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ÜÝ Þ ÜÝ ßà Þ

6 PMN Martubung PTPN IV

Jl. KL Yos Sudarso Km. 13,5 Komp. PTPN IV Martubung

0

7 Kenari Utama Jl. Kenari 6/228 Perumnas Mandala Medan

Sugirain Joinasrun Hafis Nasution YAD - 14 18 34 23 89

8 PTP Wil I Medan Jl. Amat Tirto No. 1090 Psr 10 Kec. Medan Tembung

0

9 Generasi Tunas Harapan

Jl. Kebon Bunga / Lapangan Hold Medan

0

10 Tunas Remaja Jl. Medan Area Selatan Gg. Sairin No. 29 Medan

0

11 Himpunan

Pemuda Maju

Jl. Luku I No. 52 Simp. Pos P. Bulan Medan Johor

M. Syarifudin Nur Wahyudi, SE Sakino YAD 28 30 22 24 26 130

Armansyah S-3 0

12 Bina Muda Jl. KPT. Muslim / Setia Luhur No. 85 Medan

0

13 Permata Jl. Simalungun No. 3 Belawan Medan 0

14 Tasbi Komplek Taman Setia Budi Indah Blok PP. 9-10 Medan

0

15 Bintang Timur Jl. G. Krakatau Sidorukun No. 5. P.Brayan Darat Medan

Suharto S YAD 26 31 36 32 21 148


(46)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04áâ ã áâ äå ã

16 Karisma Jl. Nusa Indah No. 86 Par. III Helvetia Medan

0

17 Diapora SU Jl. Kelambir V/ JLBT. Serangan No. 20 Medan

0

18 Bangun Jaya Jl. Boxit link. I Kota Bangung Deli 0

19 Bocah Junior Jl. STM/ Suka Jaya No. 10 Medan Medan Johor

0

20 Asam Kumbang Pratama

Jl. Bunga Raya No. 183 Asam Kumbang, Medan Selayang

Surya Harahap M. Idris Abdul Lbs S-2 15 12 31 58

21 Sejati Pratama Jl. Karya Bakti No. 26. Pkl. Mansyur Medan Johor

H. Sariono Sunyoto, SIP Syahfirul L15-c 0

M. Salim L15-C 30 40 45 35 32 182

22 Putra Marelan Kantor Lurah R. Pulau Jl. Rahmad Budin Medan Marelan

0

23 Mabmi Jl. Sei Rkan No. 63 Medan 0

24 Timbang Deli Jl. SM. Raja KM 8. No. 96 Timbang Deli Amplas Medan

0

25 Harapan Bangsa Persikas

Jl Tangkuk Bokar I/25 A Medan 0

26 Persikas Jl. Bayangkara Gg. Balai Desa No. 12 0


(47)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04æç è æç éê è

Kel. Indra Kasih Tembung 27 Putra Bahari Perumahan Nelayan Blok. 66 No. 66

Medan Labuhan

Drs.Sy. Hasibuan

Muhammad Amin Kamaruddin YAD 14 29 26 69

28 Generasi Medan Krio

Jl. Bengawan Kantor Kep. Desa Krio Sunggal Medan Sunggal

0

29 Bintang Muda Jl. Nuri No. 65 B. Binjai 0

30 Karang Taruna Binjai

Jl. Perintis Kemerdekaan Lk. IV Kel. Kebun Lada Binjai

0

31 Profil Jl. Jawa Gg. Madrayasah No. (A Kel. Damai Binjai Timur)

Drs. Anton Indarto

Dra. Ani Suprawati Superdi YAD 20 20 29 18 87

32 Kuda Laut Mas Jl. Thamrin No. 28 p. Brandan Kab. Langkat

0

33 Putra Klantan Jl. Pelabuhan Sei BilahPatok P. Brandan Langkat

Ridwan Uncu Junaidi M.Syarif YAD 0

H. Benny A YAD 18 15 20 15 16 84

Drs. Kaharuddin

YAD 0

Jufri, SPd YAD 0

34 Tunas Muda Jl. Perjuangan No. 52 T. Beringin Kec.Hinai Kab Langkat

0

Sambungan Tabel 2.3 Sambungan Tabel 2.3


(48)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ëì í ëì îï í

35 Tanjung Pura Putra

Jl. Merdeka No. 52 T. Beringin Kec. Hinai Kab. Langkat

Drs. H. Asrin Naim

M. Nasyad Ashbul Yamin YAD 25 26 22 73

36 Porsabi Gg. Tanah Lapang Stadion Amir Hamzah T. Pura Kab. Langkat

Ali Amrin Dayu M

Imam Prayogi Wakimin Yanto S-3 25 25 20 70

37 Putra Besitang Jl. Perjuangan Simp. Tiga besitang Kab. Langkat

0

38 Lubuk Pakam Bersinar

Jl. Karya Bhakti No. 67 L. Pakam, Deli Serdang

0

39 Supra Pasifik Jl. T. Raja Muda No. 2 L. Pakam Deli Serdang

0

40 Putra Perbaungan Jl. Kutilang No. 1 Perbaungan Deli

Serdang Syadruddin

CH. Saleh Sitorus Suwandi YAD

70 50 29 149

41 Rapel Jl.Sena No. 2 Perbaungan Deli Serdang 0

42 Tembakau Deliu PTPN II Tandem Hilir Deli Serdang 0

43 Perkasa 97 Jl. Karang Luas Tengan Bulu Cina (Sudarto)

0

44 Tunas Muda Dharma Deli

Desa Tanjung Selama Seintis Deli Serdang

0

45 Mayang Putra Emplasmen Sei Mayang No. 47, jl.

Binjai 13,7 D. Serdang Sumarli

Februharyono S-3 0


(49)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ðñ ò ðñ óô ò

Rahimsyah LIS- D 13 13 31 19 5 81

46 Mayang Putra Jl. Rampah Estate/ Rumah Makan Dika Zabir Hamsah Misno Sudariyono S-3 19 22 21 62

47 PON Putra Jl. T. Tinggi KM 48 Tg. Buluh Kec.

Perbaungan DeliSerdang Edi Eriyanto

Mun Supriadi Efenfy Armin S-2

8 20 21 33 18 100

48 Merpati Socfindo PKS Pagar Merbabu L. Pakam Mahrizalnam Sutrisno Budi Prianto YAD 10 14 20 20 64

49 PSPM Pagar Marbau

Jl. Prasetya Utama No. 39 Diski

Sukarnin

Rasyid

0 50 Bina Tama Bang

Bing

Desa Bangbing Kec. Perbaungan Deli

Serdang Kakhyar, Amd

Haidir Tanjung Syahrial Efendi YAD

20 22 20 20 82

Arslan YAD 0

51 Serikat Pekerja Perkebunan III

Kantor PTPN III Kebuin Klumpang Deli

Serdang 0

52 Persega Dusun II Pasar II Marindal I Jl. Setia Deli

Serdang Awal Dani

Suwardi Setujuono YAD

20 20 20 60

53 Santos Yunior Jl. Nelayan TPI. Kec. Beringin Deli

Serdang Ibnu Hadi

Irianto Sudariyono S-3

26 17 21 64

54 Persetama Tanjung Morawa D. Serdang 0

55 Indah Ponijan Kebon Deli Muda Hilir Kec. Perbaungan 0

56 Putra Mandiri Kantor PTPN II Kwala Madu Deli

Serdang 0

Sambungan Tabel 2.3 Sambungan Tabel 2.3


(50)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04õö ÷ õö øù ÷

57 Mutiara Suara Naviri

KOMPL. DR. TD. Pardede Jl. Binjai Km

10,8 Medan 0

58 Terpedo Jl. Sei Musi No. 03 Tanah Seribu Kec.Binjai Selatan

Zainuddin

purba Zulkarnain Lb 0

59 Setia Karya Jl. Bandar Labuhan desa dagang Tanj.

Morawa Deli Serdang 0

60 Bintang Utama PTPN II Perkembunan Batang Kuis Deli

Serdang 0

61 Tunas Bangsa Jl. Binjai Km. 11,2 kec. Sunggal Deli

Serdang Dono Syaraf Drs. Sukir Rahmad YAD 30 40 35 45 40 190

62 Portis Kantor PTPN II Seintis Kec. Percut Sei

Tuan deli Serdang 0

63 Panca Ria SD. Negeri No. 101791 Patumbak Kp.

Deli Serdang 0

64 Sampali Putra Jl. Pasar Hitam No. 17. Sampali Kec.

Percut sei Tuan Ali Muchtar Wahono Suprayogi YAD 28 32 42 26 128

65 Bina utama Jl. Medan Batang Kuis Deli Serdang 0

66 Putra Harapan Jl. Perwitra II LK. IX No. 288 P. Brayan

Bengkel 0

67 Sinar Pagi Jl. Lapangan Pasar XV Bandar setia 0


(51)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04úû ü úû ýþ ü

Medan Tembung

68 Hendra Z/ 105 Jl. Besar Deli Tua No 173 Deli Tua Sunarta

Bangun Kasianto Liestiadi B.L 29 27 31 28 107

Hengky Ahmad YAD 0

69 Daun Mas M. Salim Gg. Rahmad dusun II Kwala

Bingei Stabat Panji Muliadi SPd Legimin Lis-D 23 23 13 14 29 102

70 KB. PPP Polres Langkat

Jln. Hasanudin No. 1 Binjai

Syarifuddin A.Aslim H.Sihete YAD 20 20 20 60

71 Putra Harapan Surya

Jl. Pembela 10 Deli Tua

0 72 Tunas Muda Jl. Besar Sawit Hulu NO. 6 sawit

Seberang, Langkat Supendi Miswadi Wakimin Y. S-3 24 13 34 71

73 Guntur Putra Jl. Veteran Gg. Surya No. 39 Berastagi

Kab. Karo 0

74 Kaban Jahe Club Jl. Padang Mas II No. 468 K. Jahe

Kab.Karo 0

75 Kejora Sebaya PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi 0

76 Taruna Satria Jln. Jend. A. Yani no. 202 Tebing Tinggi 0

77 Putra Bangsa Jl. P. Diponegoro No. 3 P. Siantar 0

78 Bina Nusantara Berangir L. Batu Kec. NA IX-I Kab. L. Suhardiman Sukimin,S IpongS L-C 20 20 20 60


(52)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04ÿ ÿ

Batu

79 Bina Prestasi PTPN III Kebun Sei Mengkei Simalungun

Ibrahim Putra

Lbs Yatima Marzuki Hrp L-B 20 21 22 63

80 Salam Perdana Jl. Kairil Anwar Gg. Kabu-Kabu No. 17 T. Balai

M.Rasyid

Ridho Edy Sanjaya Simin Arianto YAD 50 40 40 130

Selamat YAD 0

Syaifuddin YAD 0

Dahri YAD 0

81 Karya Muda

Jl. DI.Panjaitan Gg. DamaiNo. 2 Tj.

Balai M. ZeinSyamal Nurdin Manurung 0

82 Ika Bina

Jl. Sisingamangaraja No.60 R.Prapat L.

Batu 0

83

Mandala Putra

Sidimpuan Desa Sidangkal P. Sidempuan 0

84 Recika P. Sidempuan Hutimbaru 0

sumber: KONI Prov.Sumatera Utara, 2014.


(53)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04

2.3 DESKRIPSI PROYEK

2.3.1 Pengenalan Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan

Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan ini merupakan wadah / ruang kegiatan baik di dalam maupun diluar ruangan untuk meningkatkan potensi sepakbola masyarakat, khususnya kaum anak-anak serta remaja, serta menjembatani jenjang pembinaan dini ke junior, dimana pembinaan juior ini merupakan langkah awal menuju jenjang senior, atau dalam hal ini berarti didalamnya ditekankan pada sifat yang professional. Kegiatan yang terjadi merupakan suatu bentuk kegiatan pembinaan, diantaranya pelatihan dan pertandingan sepakbola, hunian terdidik, serta pendidikan formal dan non-formal dengan penekanan pada sifat professional.

Dalam pengertian yang lain, akademi sepakbola merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dibawah naungan pengda PSSI. Seperti halnya sekolah kejuruan, atau sekolah-sekolah khusus yang lainnya, maka akademi ini harus terdaftar di DIKNAS.

1. Syarat Mendirikan Sekolah Sepakbola

Menurut hasil wawancara dengan staff SSB Realmadrid di Aceh dan hasil dari diskusi dengan pengurus PSMS dan Diknas, maka ada beberapa persyaratan khusus untuk mendirikan sebuah akademi sepakbola yang berkelas, antara lain harus memiiki insfrastrutur sendiri seperti lapangan sepakbola, mess, pusat kebugaraan, kantor dan lain-lain yang mendukung kegiatan akademi ini.

Menciptakan akademi yang berkualitas tidak dapat hanya dengan insfrastruktur yang baik, tetapi juga diperlukan tenaga pengajar yang berkualitas yang didukung dengan pengelolaan yang professional. Untuk itu semua perlu mendatangkan pelatih yang berkualitas pula, seperti pelatih yang memiiki reputasi nasional maupun internasional, serta memiliki pengurus yang berkompeten dalam bidang ini. Tidak hanya itu, dari segi penjadwalan latihan, pengaturan nutrisi makanan, dan lain-lain yang berkaitan dengan sepakbola professional juga menjadi harga mati untuk mendirikan sebuah akademi yang professional dan sesuai standarisasi FIFA.


(54)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04

2. Sistem Perekrutan Pemain

Akademi ini membidik anak-anak mulai berusia 12-19 tahun, dimana dalam periode usia itu merupakan masa emas pematangan anak. Menurut Youth Academy Real Madrid, periode usia anak di bagi menjadi 5 kelompok, yaitu;

Under10 -“age of fun

Under12 -“age of technique

Under14– “age of understanding

Under16– “age of competitive match play

Under19– “age of professional preparation

Under 10 tidak termasuk dalam target akademi ini mengingat akademi ini bersifat serius dan sudah menjurus kedalam profesi sepakbola. Akademi ini tidak mengajarkan hal-hal mendasar dari nol, mereka yang masuk dalam akademi ini minimal sudah bisa melakukan teknik-teknik dasar.

Selain itu juga membidik anak-anak berusia 15-19 tahun yang sudah lepas dari sekolah sepakbola (SSB) tapi banyak tidak tertampung di klub. Padahal kemampuan mereka harus terus diasah untuk menjadi pemain berkualitas.

3. Jalur Pendaftaran

Sistem perekrutan calon atlet yang melalui jalur pendaftaran hatus melalui tahap seleksi yang diatur oleh pengurus. Seleksi awal untuk para siswa yang akan dibina meliputi faktor umur, postur tubuh, bakat, kemampuan intelektual, keseimbangan psikologisnya, kemampuan teknik dasar, serta sampai sejauh mana dukungan yang diperoleh dari orang tua. Bila lolos seleksi awal, maka para calon atlet ini sudah bisa diputuskan untuk mengikuti kegiatan pelatihan di akademi ini.

• Jalur Pemandu Bakat

Jalur lain untuk merekrut siswa yaitu melalui pemandu bakat. Pemandu bakat ini mencari, menyeleksi secara tidak langsung, dan menawarkan calon siswanya yang dipandang sudah pantas untuk mengenyam pembinaan di akademi ini. Dimana seleksi secara tidak langsung ini merupakan pengamatan pemandu bakat dari berbagai tempat penyaluran hobby sepakbola seperti SSB, sekola jalanan, dan tempat-tempat lainnya.


(55)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04

Mereka yang terpilih itu menjalani tes seleksi masuk yang dijelaskan di atas, tetapi mereka ini lebih di prioritaskan untuk bergabung di akademi ini.

• Peraturan Lama Pelatihan

Untuk setiap tahunnya akan dilakukan seleksi kelanjutan, seperti dalam hal kemampuan bermain. Apabila kemampuan individu dari siswa bersangkutan tidak meningkat, maka dengan berat hati akademi ini akan memulangkannya. Hal diatas dilakukan mengingatkan akademi ini memberlakukan sistem promosi-degradasi dalam tahapan pelatihan para siswanya, Sistem demikian dianut oleh akademi ini, karena untuk meningkatkan iklim kompetitif dikalangan siswa bisa diberi kesempatan untuk memperbaiki diri ataupun mengembangkan karirnya dibidang lain. Sedangkan mengenai pemulangan siswa, akademi ini juga telah menetapkan klausalnya secara tertulis, sehingga setiap orang tua siswa di akademi ini juga akan mengetahui hal tersebut dari awal.

Jika waktu pelatihan bagi para siswanya sudah berakhir (faktor umum), dan atau kemampuan siswa dianggap telah mampu bersaing ditingkat senior, maka siswa yang bersangkutan akan di promosikan kepada klub profesional yang tertarik untuk merekrut siswa tersebut, Atau jika sebelum waktunya meninggalkan akademi tiba dan ada klub lain merekrutnya, maka siswa yang bersangkutan memiliki hak untuk tetap tinggal di akademi atau masuk dalam klub yang bersangkutan.

4. Pengaturan Finansial

Akademi ini merupakan hasil kerjasama dari pihak swasta dan beberapa perusahaan yang mau menjadi sponsor dan berada dibawah naungan Liverpool FC. Proyek ini tidak komersil secara langsung, tetapi lebih kepada inviestasi. Selain dari sponsor, profit income juga bisa didapat dari memenangkan tunamen. Maupun hasil dari penjualan pemain kepada klub klub yang tertarik. Bisa dikatakan ini bersifat industri.


(56)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04

5. Biaya Pemain

Ada beberapa baiaya yang harus ditanggung untuk berlatih di akademi ini. Yang pertama adalah biaya masuk setelah lolos dari ujian masuk, ini sudah termasuk pada seragam dan biaya registrasi awal. Yang kedua adalah biaya bulanan. Biaya ini sudah termasuk biaya pelatih, peralatan berlatih, transportasi, sekolah, tutorial, entertain, pembicara, seminar, akomodasi, dan makanan.

Biaya ini diperuntukkan bagi calon siswa yang masuk leawat jalur pendafataran saja. Bagi calon siswa yang merupakan hasil penyaringan pemandu bakat tidak dikenakan biaya, bagitu pua bagi calon siswa yang perekonomiannya tidak mampu tetapi memiliki bakat serta lulus dari ujian seleksi masuk. Biaya ini akan langsung ditanggung sepenuhnya oleh akademi.

6. Kegiatan

Kegiatan yang terjadi didalam proyek ini yang paling utama adalah pembinaan sepakbola, dimana setiap anak-anak terpilih dilatih berdasarkan umur. Setiap kelompok yang berlatih diberi jadwal yang berbeda. Tetapi tidak berhenti pada pembinaan dalam sepakbolanya saja, Pola kegiatan akademi ini diorganisasikan seperti asrama, diamana semuanya telah terjadwal dan diterapkan seperti militer. Siswa yang mengenyam pendidikan di akademi ini wajib mengikuti jadwal-jadwal yang telah diatur oleh pengurus akademi. Selain wajib mengikuti jadwal tersebut, siswa juga harus mengikuti porsi latihan yang telah di berikan oleh masing-masing pelatih. Semua ini di lakukan agar tujuan dari akademiini tercapai, yaitu menciptakan atlet sepakbola yang tangguh dan professional.

Akademi ini juga melakukan eksibisi-eksibisi serta mengikuti turnamen-turnamen yang ada. Selain dijadikan ajang untuk mendapatkan gengsi dengan menjuarai turnamen, ajang ini lebih difungsikan sebagai alat penunjang untuk meningkatkan potensi dan pengalaman bertanding, mengingat tujuan utama dari proyek ini bukan untuk membentuk suatu tim, melainkan menciptkan individual pemainyang berkualitas.

Dalam akademi ini juga diberikan pendidikan akademik, yaitu seperti mengikuti pada umumnya. Untuk hal ini pendidikan umum yang diterima tidak


(57)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04

mengikuti kurikulum pada umumnya, tetapi sesuaikan dengan kurikulum akademi sepakbola.

a.Kegiatan Pelatihan Sepakbola

Kegiatan utama yang ada di akademi ini tentunya adalah pelatihan sepakbola. Uraian kegiatan pelatihan ini terdapat pada point kurikulum. b.Kegiatan Pendukung

Kegiatan pelatihan tentuanya tidak dapat berjalan jika tidak ada kegiatan lain yang menjadi pendukung pelatihan ini. Berikut adalah peran pendukung yang memiliki kegiatan sendiri.

•Pengelola

•Keamanan

•Kesehatan

•Pengawas

•Kebersihan

•Pers

•Pengunjung

•Pelatih

Pelatih memiliki peranan penting dalam membentuk keempat hal tersebut ke dalam pemain muda agar menjadi atlet sepakbola yang profesional yang berbakat. Untuk itu diperlakukan pelatih-pelatih yang berkualitas. Adapun syarat-syarat yang diperlakukan untuk melatih akademi ini adalah:

•Memiliki sertifikat pelatih untuk anak-anak dari FIFA.

•Memiliki spesifikasi,GK,teknik,defense,dan lain-lain.

•Merupakan mantan pemain profesional yang memiliki lisensi

kepelatihan.

•Merupakan pelatih langsung dari Liverpool Academy.

2.3.2 Fungsi Bangunan

Fasilitas yang dapat disediakan untuk rekreasi wisata adalah sebagai berikut :


(58)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04 !

Merupakan fasilitas pengetahuan akan perkembangan sepakbola serta prestasi-prestasi yang telah diperoleh akademi tersebut ,dan

Amphitheatreuntuk menikmati visual sejarah pelatihan & pertandingan.

•Fasilitas Akomodasi

Merupakan fasilitas bagi pengunjung untuk istirahat, makan dan minum.

•Fasilitas Tribun

Di sini terdapat tribun penonton ,dimana apabila pengunjung ingin turut serta dalam menyaksikan laga pertandingan antar akademi sepakbola junior.

•Fasilitas Pengelola

Merupakan fasilitas bagi pengelola di kawasan Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan ini yang merupakan desain bangunan yang ekologis.

•Fasilitas Pendidikan & Asrama

Asrama dan Sarana pelatihan merupakan hal terpenting dalam

perencanaan ini serta penataan yang menarik agar para siswa dapat lebih sehat dan dalam kondisi selalu prima.

•Fasilitas Transportasi

Selain itu, wisatawan domestik dan mancanegara juga dapat berkunjung ke Akademi SepakBola PSDS ini dengan mengakses dari 2 jalur :

a.Jalur Udara, selain dari jalur darat para pengunjung domestic dan internasional juga dapat menggunakan jasa helicopter komersial. Karena di kawasan Akademi Sepakola Internasional

Liverpool FC Medan ini juga disediakan helipad bagi para

pengunjung yang ingin datang lewat jalur udara. Untuk penggunaan jasa helicopter komersial ini, pengunjung dapat menyewanya secara pribadi untuk pencapaian ke kawasan Akademi SepakBola Internasional Liverpool FC Medan ini lewat jalur udara yang sangat menarik, efisien dan hemat waktu, walaupun sedikit lebih mahal. Hal ini didukung oleh Bandara


(59)

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC

MEDAN 04"# $ "# %& $

Udara TNI AU yang letaknya hanya berjarak kurang lebih 10 km dari Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan ini. Pengunjung yang datang menggunakan jasa pesawat komersial mendarat di Bandara Udara TNI AU dapat langsung menyewa jasa helikopter komersial yang tersedia di terminal service airport ini dengan tujuan khusus ke Kawasan Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan ini. Selain itu juga untuk kepentingan para pejabat Negara, pejabat daerah, pengurus dari Liverpool FC ataupun orang penting yang ingin datang ke kawasan Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan ini dengan cepat, private, dan tentunya bebas dari bahaya kemacetan dapat memanfaatkan jasa helikopter komersial ini secara maksimal.

b.Jalur Darat,untuk jalur darat ini dapat dibagi ke dalam 2 metoda pencapaian yang dapat di pilih oleh para pengunjung yang ingin

datang ke kawasan Akademi SepakBola PSDS ini. Metoda –

metoda pencapaian itu adalah sebagai berikut :

•Jasa Bus Komersial

Pengunjung yang ingin berkunjung ke kawasan Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan ini dengan memanfaatkan jalur darat dapat memanfaatkan jasa bus komersial sebagai salah satu alternative pencapaiannya. Jasa bus komersial ini tersedia di terminal – terminal bus seperti Terminal Amplas, sehingga para pengunjung yang datang ke kawasan Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan dengan menggunakan jasa bus akan dengan mudah mengakses langsung ke kawasan Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan ini dengan langsung ke loket penjualan tiket untuk membeli ticket untuk melanjutkan perjalanan langsung ke kawasan Akademi Sepakbola Internasional Liverpool FC Medan ini.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)