Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
F. Instrumen Penelitian
Penelitian prinsipnya adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial dan lingkungan, maka penelitian harus menggunakan alat ukur yang baik, Sehingga
alat ukur penelitian disebut juga instrumen penelitian. Menurut Sugiyono 2011:102 menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati ”.
1. Jenis Instrumen
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Angket atau kuisioner questionnaire Angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data
secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden, angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab oleh responden. Angket dipergunakan untuk memperoleh informasi yang mengarah pada dua aspek, yaitu :
1 Aspek Media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program,
keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi,
penggunaan suara musik sebagai ilustrasi. 2
Aspek Instruksional, seperti: standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi,
kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktivitas, ketepatan evaluasi,
kejelasan umpan balik.
Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
b. Observasi observation
Observasi atau
pengamatan merupakan
suatu teknik
mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dipergunakan untuk
memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran, yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran
Gerbang Logika Dasar, dengan menggunakan media pembelajaran interaktif Multisim.
c. Tes Test
Tes umunya
bersifat mengukur,
dipergunakan untuk
mengumpulkan data kemampuan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran
interaktif Multisim. Tes yang digunakan dalam pendidikan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1 Tes hasil belajar, digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar yang
dicapai siswa selama kurun waktu tertentu 2
Tes psikologis, digunakan untuk mengukur atau mengetahui kecakapan potensial dan karakteristik pribadi dari para siswa.
2. Uji Coba Instrumen Penelitian
Suatu penelitian diperlukan instrumen-instrumen penelitian yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu
instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu uji validitas dan uji
Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
reliabilitas. Bagi instrumen tes hasil belajar ditambahkan persyaratan uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda.
a. Uji Validitas
Validitas instrumen menunjukan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Hasil penelitian dapat
dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sebagaimana
dikemukakan oleh Sugiyono 2011:121 berpendapat bahwa : “Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
”. Teknik yang dapat dilakukan untuk mendapatkan alat ukur pengumpulan data yang memiliki validitas kesahihan tinggi, maka
dilakukan uji validitas. Untuk menguji validitas tiap butir tes, maka skor-skor pada butir X, dikorelasikan dengan skor total Y. Sedang untuk mengetahui
indeks korelasi alat pengumpul data digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh pearson, yaitu sebagai
berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Sumber : Arikunto, 1997:162 Dimana:
r
xy
= Koefisien korelasi
X = Skor tiap item dari setiap responden Y
= Skor total seluruh item dari setiap responden
Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
∑X
2
= Jumlah kuadrat skor tiap item dari seluruh responden uji coba ∑Y
= Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden N
= Jumlah responden uji coba Setelah diketahui koefisien korelasi r, kemudian dilanjutkan dengan
taraf signifikansi korelasi untuk menguji signifikansi hubungan dengan menggunakan rumus distribusi t
hitung
, yaitu :
t
hitung
= r
n − 2 1 − r
2
Sumber : Arikunto, 1997:283 Dimana :
t
hitung
= Signifikansi korelasi r
= Koefisien korelasi n
= Jumlah responden yang diuji coba Uji validitas dikenakan pada setiap butir item tes, sehingga
perhitungannya merupakan setiap item yang disebut analisis item. Validitas item akan terbukti jika t
hitung
t
tabel
, dengan taraf kepercayaan 95 α = 0,05
dengan derajat kebebasan dk = n-2. Jika t
hitung
t
tabel
, maka item soal tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan tingkat ketetapan hasil pengukuran sehingga instrumen yang digunakan relatif dapat dipercaya, instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menurut
Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Arikunto 2009:86 adalah “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi reliabel, jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap ”.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa reliabilitas instrumen penelitian adalah tingkat ketetapan alat ukur dalam
mengukur apa yang diukur. Reliabel instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas. Pengujian reliabilitas uji coba instrumen penelitian
menggunakan rumus K-R.20 dari Kuder Richardson ditulis dalam rumus : r
11
= k
k − 1
V
t
− ∑pq
V
t
Sumber: Arikunto, 2010:231 Dimana ;
r
11
= Reliabilitas instrumen secara keseluruhan p
= Proporsi subyek menjawab item dengan benar q
= 1 – p
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q k
= Jumlah item instrumen
V
t
= Varians total Harga varians total
V
t
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
2 2
t
Y Y
N V
N
Sumber: Arikunto, 1997:178
Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Dimana :
V
t
= Varians total
∑
�
2
= Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item ∑�
2
= Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item N = Banyaknya responden
Setelah diperoleh nilai r
11
atau r
hitung
, selanjutnya dibandingkan dengan r
tabel
. Harga r
tabel
dilihat pada taraf kepercayaan 95 dengan derajat kebebasan dk = N-2. Adapun penafsiran dari harga r
hitung
dan r
tabel
yaitu, jika r
hitung
r
tabel
maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel, sedangkan
jika r
hitung
r
tabel
maka instrument tersebut tidak reliabel pada taraf
kepercayaan yang telah ditentukan.
c. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, atau sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan
rumus :
P = B
J
s
Sumber: Arikunto, 1997:208 Dimana :
P = Indeks kesukaran B = Total responden yang menjawab soal dengan benar
J
s
= Jumlah seluruh responden
Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Menurut Arikunto, indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti Tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran No
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi
1. 0,70
P 1,00 Mudah
2. 0,30
P 0,70 Sedang
3. 0,00
P 0,30 Sukar
d. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda adalah pengelompokan tingkat kemampuan siswa berdasarkan rentang nilai, daya pembeda digunakan untuk mengetahui
perbedaan antara jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan dikemukakan oleh Arikunto 1997:215 berpendapat bahwa:
“Daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara siswa yang
pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah
”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan rumus: D =
B
A
J
A
− B
B
J
A
= P
A
− P
B
Sumber: Arikunto, 1997:217 Dimana :
D = Indeks daya pembeda J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal benar B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal benar
Mochamad Zain Nurzaman, 2013 Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisam Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital
Di SMKN 7 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1.
Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga D negatif
menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Tabel 3.4 di bawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.
Tabel 3.4 Tabel klasifikasi daya pembeda No.
Rentang Nilai D Klasifikasi
1. D 0
Tidak Baik Dibuang 2.
0,00 D 0,20
Jelek 3.
0,20 D 0,40
Cukup 4.
0,40 D 0,70
Baik 5
0,70 D 1,00
Baik sekali
G. Teknik Pengumpulan Data