Saran Penerapan Activity-Based Costing untuk Pembebanan Biaya Overhead yang Lebih Akurat (Studi Kasus pada Perusahaan "X" di Bandung).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 115 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Setelah melakukan serangkaian analisis mengenai hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV, serta setelah menarik beberapa simpulan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Penulis menyarankan kepada Perusahaan X untuk menggunakan sistem ABC sebagai sistem pembiayaan yang diterapkan, guna membantu proses alokasi kos dan perhitungan kos produksi untuk setiap produk yang diproduksinya. Hal tersebut disarankan oleh penulis, karena sistem ABC lebih mampu untuk memberikan penetapan kos produksi yang lebih akurat daripada penetapan kos produksi menggunakan metode tradisional departemental yang saat ini digunakan oleh Perusahaan X, yang mana hal tersebut kemudian dapat membantu manajemen dalam proses perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan, sehingga pada akhirnya Perusahaan X dapat terus berkembang untuk menjadi institusi pelipatganda kekayaan. 2. Berkaitan dengan gedung, mesin, peralatan, dan inventaris kendaraan yang dimiliki oleh Perusahaan X, penulis menyarankan agar Perusahaan X mengasuransikan gedung, mesin, peralatan, dan inventaris kendaraan yang dimiliki. Hal tersebut bertujuan agar Perusahaan X dapat mengantisipasi dampak dari segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi secara tiba-tiba, yakni kerusakan ataupun kehilangan. Dengan demikian, kemungkinan timbulnya pengeluaran atas kerusakan ataupun kehilangan tersebut dapat diantisipasi terlebih dahulu, dan Perusahaan X dapat melaksanakan operasi perusahaannya dengan tenang dan kondusif. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 116 Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian yang berfokus pada perbandingan antara perhitungan kos produksi menggunakan metode tradisional departemental dengan perhitungan kos produksi menggunakan metode ABC, untuk produk A dan produk B yang diproduksi oleh Perusahaan X selama bulan Juni 2014. Hal tersebut mengartikan bahwa hasil analisis dan perhitungan kos produksi yang telah dilakukan adalah bersifat jangka pendek, dan dibuat oleh penulis untuk memenuhi kebutuhan penyusunan laporan keuangan bulanan. Apabila penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, yang mana penelitian selanjutnya yang relevan tersebut bertujuan untuk melakukan analisis dan perhitungan kos produksi yang bersifat jangka panjang, yang mana hal tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan penyusunan laporan keuangan jangka panjang ataupun yang bersifat tahunan, maka penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tidak dapat dijadikan sebagai bahan acuan yang pasti. Hal tersebut dikarenakan hasil analisis dan perhitungan kos produksi yang bersifat jangka pendek dapat berfluktuasi dari bulan ke bulan, sehingga penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis harus melakukan proses pengumpulan data perusahaan, maupun proses observasi terhadap data tersebut dengan menggunakan metode yang lebih kompleks dan tepat. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 117 Universitas Kristen Maranatha

5.3 Keterbatasan Penelitian