Faktor internal Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

62 Dengan demikian dapat di ketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

Faktor intenal adalah faktor yang brasal dari kondisi individu peserta didik. Faktor intern adalah faktor yang di timbulkan dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat di golongkan kedalam faktor intern yaitu kecerdasan atau intelegensi, bakat, minat dan motivasi. 51 1 Kecerdasan Intelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar di sertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang di hadapnya. Kemampuan ini sangat di tentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menujukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini di tandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antar satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi di bandingkan kawan sebayanya. 52 2 Bakat Di samping intelegensi bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah 52 Kartini Kartono, Peranan Keluarga Berencana Memandu Anak, Jakarta : CV Rajawali 2000, h.6 52 Ibid, h. 7 63 dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang di kemukakan oleh Ngalim Purwanto : “bahwa bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata Atitude yang berarti kecakapa pembawaan yaitu mengenai kesanggupan- kesanggupan tertentu”. 53 Kartono menyatakan bahwa : “bakat adalah potensi atau kemampuan, jika di berikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata”. 54 Sedangkan menurut William B. Michael dalam Sumadi Suryabrata mendefinisikan : “bakat kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas yang sedikit sekali tergantung kepada latihan mengenai hal tersebut”. 55 Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa timbulnya keahlian tertentu pada seseorang sangat di tentukan oleh bakat yang di milikinya, sehubungan dengan bakat ini mempunyai peranan dalam tinggi rendahnya prestasi belajar bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak atau peserta didik. 3 Minat 53 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002, h. 69 54 Kartini Kartono, Op. Cit. h. 18 55 Sumadi Suryabrata, Op Cit, h. 160 64 Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Slameto mengemukakan bahwa minat adalah : “rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. 56 Selanjutnya Crow dan Crow dalam Djaali mengemukakan bahwa minat pada dasarnya adalah : “penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri individu. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya”. 57 Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa minat mempengaruhi Proses dan hasil belajar peserta didik. Bahkan pelajaran yang menarik minat peserta didik lebih mudah di pelajari dan di simpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang peserta didik di dalam menerima pelajaran di sekolah, dimana peserta didik di harapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki peserta didik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukannya sehingga apa yang di inginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. 4 Motivasi Motif berasal dari bahasa latin yaitu movere yang artinya bergerak, dalam penggunaannya motif sering diartikan sebagai faktor yang merupakan penyebab dari 56 Slameto, Op. Cit, h. 182 57 Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, h. 121 65 timbulnya gerakan. 58 Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan peserta didik untuk melakukan belajar. Senada dengan pendapat di atas, Sumadi Suryabrata mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. 59 Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat penulis simpulkan motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis untuk mendorong seseorang untuk belajar. Penemuan-penemuan penelitian ilmiah menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Dalam perkembangannya motivasi dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu : a. Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang di timbulkan dari dalam diri yang bersangkutan, tanpa rangsangan atau bantuan dari orang lain. b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dari rangsangan yang berasal dari luar diri individu. Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian peserta didik kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini, dalam diri peserta didik akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran, untuk membangkitkan motivasi peserta didik agar dapt melakukan kegiatan belajar secara aktif. 58 Forum Kajian Budaya dan Agama, Kecerdasan Emosi dan Quantum Learning, Yogyakarta : FKBA, 1999, h. 32 59 Sumadi Suryabrata, Op. Cit, h. 70 66

b. Faktor eksternal

Dokumen yang terkait

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

1 6 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

0 2 20

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG

0 1 103

Judul : PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP NEGERI 3 MERTOYUDAN - Test Repository

0 1 108

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 23

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepala Sekolah 1. Pengertian Kepala Sekolah - Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 2 54

BAB III METODE PENELITIAN - Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Profil Sekolah SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 45

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 124

PERAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLMA (PAI) DI SMAIT BABUL HIKMAH KALIANDA LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 2 121