53
3.2 Proses pengukuran
Dalam proses pengukuran ini, dilakukan beberapa percobaan untuk melihat pengaruh perbaikan faktor daya terhadap regulasi tegangan dan efisiensi
motor induksi tiga fasa sebagai generator induksi tiga fasa keluaran satu fasa yang besar nilai kapasitornya terlebih dahulu ditentukan.
3.2.1 Percobaan Tahanan DC Pada Belitan Stator
Percobaan ini dilakukan untuk mendapatkan parameter motor induksi tiga fasa.
3.2.1.1 Rangkaian Percobaan
Rangkaian percobaan tahanan DC pada belitan stator ditunjukkan pada gambar.
Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan Dengan Suplai DC 3.2.1.2 Prosedur Pengukuran
Berikut adalah prosedur percobaan : 1. Hubungan belitan stator dibuat hubungan Y, yang akan diukur adalah
dua dari ketiga phasa belitan stator. 2. Rangkaian belitan stator dihubungkan dengan suplai tegangan DC.
Universitas Sumatera Utara
54
3. Tegangan DC suplai dinaikkan sampai besar tegangan adalah 1 volt. 4. Ketika tegangan menunjukkan pada besaran 15,4 volt, penunjukan alat
ukur voltmeter dan amperemeter dicatat. 5. Jika telah selesai rangkaian dilepas.
3.2.2 Percobaan Berbeban Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator
Induksi dengan Keluaran Satu Fasa
Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh perbaikan faktor daya terhadap regulasi tegangan dan efisiensi generator induksi. Adapun percobaan
untuk semua besar pembebanan dilakukan sebanyak lima kali dengan nilai beban yang berbeda.
3.2.2.1 Rangkaian Percobaan
Adapun gambar rangkaian untuk percobaan berbeban ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Universitas Sumatera Utara
55
Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Berbeban Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai
Generator Induksi dengan Keluaran Satu Fasa
3.2.2.2 Prosedur Pengukuran
Pengukuran arus eksitasi dilakukan pada generator sinkron yang bekerja paralel dalam penentuan nilai faktor daya pada masing-masing generator tersebut.
Adapun prosedur kerjanya adalah sebagai berikut: Berikut adalah prosedur percobaan :
1. Motor induksi dikopel dengan motor DC yang berfungsi sebagai prime mover, kemudian rangkai rangkaian percobaan seperti pada gambar 3.3.
2. Pastikan seluruh saklar dalam keadaan terbuka, pengatur tegangan PTAC dan PTDC dalam keadaan minimum, kapasitor dan beban lampu pijar
telah terpasang dengan baik. 3. Tutup saklar 1, 2, dan 3, dan pastikan saklar 5 berada dalam posisi 1.
Universitas Sumatera Utara
56
4. Atur tegangan PTAC sampai mencapai 380 volt, kemudian atur tegangan PTDC sehingga kecepatan putaran kedua mesin mendekati sama.
5. Tunggu beberapa saat untuk pengisian kapasitor. 6. Turunkan tegangan PTAC sampai nol kemudian buka saklar 1, sementara
itu buka saklar 2 untuk menghindari pengosongan kapasitor dan atur PTDC sehingga putaran motor DC tetap berada pada kecepatan konstan.
7. Tutup saklar 2 dan naikkan kecepatan putaran motor DC sampai tegangan terbangkitkan.
8. Atur saklar 5 ke posisi 2 konfigurasi C-2C dan tutup saklar 4. 9. Catat setiap penunjukkan nilai alat ukur.
10. Buka saklar 4, turunkan tegangan PTDC sampai nol, buka saklar 3. 11. Ulangi langkah percobaan dari 1-10 untuk nilai beban lainnya.
3.3 Tahapan Percobaan Dengan Menggunakan Blok Diagram