Umum Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan

7

BAB II DASAR TEORI

2.1 Umum

Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor induksi terdiri atas bagian stasioner diam dan bagian bergerak. Bagian stasioner yang disebut juga stator, terdiri dari inti-inti besi yang dipisah oleh celah udara dan membentuk rangkaian magnetik yang menghasilkan fluksi oleh adanya arus yang mengalir melalui kumparan-kumparan, sedangkan bagian bergerak yang disebut juga rotor terdiri dari pada konduktor yang dialiri arus, sehingga pada konduktor ini berinteraksi dengan fluksi yang dihasilkan stator yang akan menyebabkan timbulnya gaya. Setiap bagian stator dan rotor masing-masing memiliki terminal masukan. Masukan dari motor induksi berupa tegangan ac yang dihubungkan di terminal stator. Berdasarkan jenisnya, rotor dari suatu motor induksi terbagi atas dua bagian, yakni rotor sangkar dan rotor belitan. Untuk jenis motor induksi rotor belitan resistansi rotornya dapat dirangkai dengan resistansi variabel secara paralel. Rotor belitan terdiri atas beberapa lilitan kumparan tembaga. Prinsip kerja dari motor ini bersifat induksi. Penggunaan suatu motor induksi oleh konsumen ditentukan dari daya mekanis yang dihasilkan oleh motor induksi tersebut. Universitas Sumatera Utara 8

2.2 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan

Berdasarkan kontruksi pada motor induksi tiga fasa dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini : Gambar 2.1. Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Motor induksi tiga fasa rotor belitan terdiri atas dua bagian yang sangat berperan penting dalam prinsip kerja motor induksi. Konstruksi motor induksi rotor belitan tiga fasa di tunjukkan pada Gambar 2.1. Bagian-bagian motor induksi yaitu bagian stator dan bagian rotor.

2.2.1 Stator

Bagian stator merupakan bagian input dari motor induksi. Stator terdiri dari susunan laminasi inti dimana setiap tumpukan laminasi inti ini memiliki jalur-jalur berbentuk silindris yang didalamnya terdiri dari kumparan-kumparan yang dililitkan. Setiap alur pada tumpukan laminansi inti diisolasi dengan kertas Gambar 2.2a. Tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi Gambar 2.2b. Tiap kumparan pada motor induksi tiga fasa tersebar dalam jalur-jalur yang disebut belitan fasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 120 º. Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi tipis. Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silindris Gambar 2.2c. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Komponen Stator Motor Induksi a Lempengan Inti b Tumpukan Inti dengan Kertas Isolasi c Tumpukan Inti dan Kumparan dalam Cangkang Stator.

2.2.2 Rotor

Rotor belitan Terminal belitan rotor di pada poros rotor. Rotor mendapatkan arus mel rotor belitan ditunjukkan ke sebuah tahanan luar Selama pengasutan, penambaha menghasilkan torsi pengasutan kecil dibanding dengan rotor sangkar. Komponen Stator Motor Induksi Tiga Fasa, a Lempengan Inti b Tumpukan Inti dengan Kertas Isolasi pada Beberapa Alurn c Tumpukan Inti dan Kumparan dalam Cangkang Stator. belitan terdiri dari kumpulan-kumpulan lilitan kumparan Terminal belitan rotor dihubungkan dengan tiga cincin slip yang terisolasi rotor. Rotor belitan yang terhubung loop tertutup arus melalui dari fluksi dalam bentuk induksi dari ditunjukkan pada Gambar 2.3. Pada rotor belitan, cincin tahanan luar rheostat yang dapat mengurangi arus start pengasutan, penambahan tahanan eksternal pada rangkaian torsi pengasutan yang lebih besar dengan arus pengasutan kecil dibanding dengan rotor sangkar. Gambar 2.3. Konstruksi Rotor Belitan 9 pada Beberapa Alurnya c Tumpukan Inti dan Kumparan dalam Cangkang Stator. lilitan kumparan tembaga. yang terisolasi dan terikat tertutup dengan slip ring induksi dari stator. Konstruksi belitan, cincin slip terhubung arus start pengasutan. rangkaian rotor belitan arus pengasutan yang lebih Universitas Sumatera Utara 10

2.3 Prinsip Kerja Motor Induksi