Latar Belakang Umum Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Judul

PUSAT PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS DI KARANGANYAR Sarana Pengembangan Hobi Bagi Kalangan Eksekutif Pusat : Satu-satunya. Pelestaraian : Perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan. 1 Pengembangan : Proses cara, pembuatan mengembangkan, menjadi besar, menjadi maju, menjadi sempurna. 2 Tanaman hias : Tumbuhan yang mempunyai warna menarik pada bunga, daun, kulit batang, atau dahan, serta bertajuk indah. 3 Karanganyar : Sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. 4 Hal lebih detail terkait dengan pengertian judul di atas dijelaskan pada bagian selanjutnya.

1.2. Latar Belakang

1.2.1. Latar Belakang Umum

Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa kekayaan berupa sumber daya alam yang berlimpah baik di darat, di perairan maupun di udara yang merupakan modal dasar pembangunan nasional di segala bidang. Modal dasar sumber daya alam tersebut harus dilindungi, dipelihara, dilestarikan, dan dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. 1 Tim Penyusun, 1991. Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Depdikbud, Balai Pustaka, Jakarta. 2 Ibid. 3 Chafid Fandeli, Kaharudin , Mukhlison, 2004. Perhutanan Kota, Fakultas Kehutanan UGM. Jogjakarta. 4 http:id.wikipedia.orgwikiKabupaten_Karanganya . Diakses tanggal 13 Mei 2008. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan tanaman hias, ditinjau dari ketersediaan sumberdaya genetik, sumberdaya manusia , tanah dan iklim yang kondusif. Namun potensi tersebut sejauh ini belum dimanfaatkan secara optimal, mengingat keterbatasan pengetahuan, modal dan promosi. Disisi lain peluang pasar domestik dan internasional untuk tanaman hias sangat prospektif. 5 Oleh karena itu sudah saatnya Indonesia memanfaatkan dan mengembagkan potensi para pecinta tanaman hias nasional menjadi kegiatan industri tanaman hias yang tangguh, yang berdaya saing yang mampu berperan sebagai pusat pertumbuhan baru di daerah pedesaan dan perkotaan. Saat ini tanaman hias sudah menjadi ciri dari gaya hidup masyarakat kelas eksekutif. Di Amerika, gardening adalah kegiatan waktu luang paling popular bagi kalangan eksekutif. Di kota-kota besar, warga yang tinggal di perumahan maupun apartemen dan bekerja di gedung perkantoran punya pemandangan hijau di sekitarnya yang dipancarkan oleh tropical green leaf atau tanaman hias tropis. Tanaman hias adalah ornamen kehidupan sehari-hari manusia. Ia menjadi peneduh temperatur alam maupun jiwa. Menjadi peredam kebisingan, penghalang angin, pelengkap arsitektur, kreasi seni, menjadi hantaran. Di Indonesia saat ini banyak tanaman hias berasal dari luar negeri yang masuk ke Indonesia yang sebenarnya adalah hasil persilangan tanaman hias asli Nusantara. Untuk itu upaya untuk menghasilkan varietas-varietas baru tanaman hias asli Indonesia perlu dikembangkan salah satunya adalah dengan mendirikan pusat pelesatrian dan pengembangan tanaman hias sebagai sarana untuk menciptakan varietas- varietas baru dan mengembangkan hobby bagi sebagian kalangan. 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Beberapa jenis tanaman hias yang popular di Indonesia adalah : Aglaonema Pakis Monyet Anthurium Euphorbia Adenium Sansevieria Anggrek Gambar 1.1 Beberapa Jenis Tanaman Hias Sumber : www.langit-langit.com, 2008. Bagi kalangan eksekutif penghobi tanaman hias, penggemar dan kolektor tanaman hias uang bukan menjadi masalah, bagi mereka yang terpenting adalah hobi mereka tersalur, berapa pun biayanya akan dibayar, karena tanaman hias dapat menunjukkan jati diri seseorang, misal seseorang yang mempunyai koleksi tanaman hias eksklusif di rumahnya dapat diartikan bahwa orang tersebut mempunyai pendapatan tinggi atau kaya. Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa “Pusat Pelestaian dan Pengembangan Tanaman Hias di Karanganyar ” adalah satu-satunya tempat yang mempunyai fungsi utama sebagai wadah pengembangan hobi para pecinta tanaman hias masyarakat kelas eksekutif dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru, serta sebagai sarana perlindungan, pelestarian alam.

1.2.2. Khusus