PUSAT PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS DI KARANGANYAR (Sarana Pengembangan Hobi Bagi Kalangan Eksekutif) (KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN).

(1)

TUGAS AKHIR

PUSAT PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS DI KARANGANYAR

(Sarana Pengembangan Hobi Bagi Kalangan Eksekutif) (KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN)

Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir Dan Syarat Gelar Sarjana Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

ARIS ADI WALUYO D300 040 014

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009


(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

PUSAT PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS DI KARANGANYAR

(Sarana Pengembangan Hobi Bagi Kalangan Eksekutif)

Pusat : Satu-satunya.

Pelestaraian : Perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan.1

Pengembangan : Proses cara, pembuatan (mengembangkan, menjadi besar, menjadi maju, menjadi sempurna).2

Tanaman hias : Tumbuhan yang mempunyai warna menarik pada bunga, daun, kulit batang, atau dahan, serta bertajuk indah.3 Karanganyar : Sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. 4

Hal lebih detail terkait dengan pengertian judul di atas dijelaskan pada bagian selanjutnya.

1.2. Latar Belakang

1.2.1. Latar Belakang Umum

Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa kekayaan berupa sumber daya alam yang berlimpah baik di darat, di perairan maupun di udara yang merupakan modal dasar pembangunan nasional di segala bidang. Modal dasar sumber daya alam tersebut harus dilindungi, dipelihara, dilestarikan, dan dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

1

Tim Penyusun, 1991. Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Depdikbud, Balai Pustaka, Jakarta.

2

Ibid.

3

Chafid Fandeli, Kaharudin , Mukhlison, 2004. Perhutanan Kota, Fakultas Kehutanan UGM. Jogjakarta.


(3)

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan tanaman hias, ditinjau dari ketersediaan sumberdaya genetik, sumberdaya manusia , tanah dan iklim yang kondusif. Namun potensi tersebut sejauh ini belum dimanfaatkan secara optimal, mengingat keterbatasan pengetahuan, modal dan promosi. Disisi lain peluang pasar domestik dan internasional untuk tanaman hias sangat prospektif.5 Oleh karena itu sudah saatnya Indonesia memanfaatkan dan mengembagkan potensi para pecinta tanaman hias nasional menjadi kegiatan industri tanaman hias yang tangguh, yang berdaya saing yang mampu berperan sebagai pusat pertumbuhan baru di daerah pedesaan dan perkotaan.

Saat ini tanaman hias sudah menjadi ciri dari gaya hidup masyarakat kelas eksekutif. Di Amerika, gardening adalah kegiatan waktu luang paling popular bagi kalangan eksekutif. Di kota-kota besar, warga yang tinggal di perumahan maupun apartemen dan bekerja di gedung perkantoran punya pemandangan hijau di sekitarnya yang dipancarkan oleh tropical green leaf atau tanaman hias tropis. Tanaman hias adalah ornamen kehidupan sehari-hari manusia. Ia menjadi peneduh temperatur alam maupun jiwa. Menjadi peredam kebisingan, penghalang angin, pelengkap arsitektur, kreasi seni, menjadi hantaran.

Di Indonesia saat ini banyak tanaman hias berasal dari luar negeri yang masuk ke Indonesia yang sebenarnya adalah hasil persilangan tanaman hias asli Nusantara. Untuk itu upaya untuk menghasilkan varietas-varietas baru tanaman hias asli Indonesia perlu dikembangkan salah satunya adalah dengan mendirikan pusat pelesatrian dan pengembangan tanaman hias sebagai sarana untuk menciptakan varietas- varietas baru dan mengembangkan hobby bagi sebagian kalangan.

5

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.


(4)

Beberapa jenis tanaman hias yang popular di Indonesia adalah :

Aglaonema Pakis Monyet Anthurium Euphorbia

Adenium Sansevieria Anggrek

Gambar 1.1 Beberapa Jenis Tanaman Hias Sumber : www.langit-langit.com, 2008.

Bagi kalangan eksekutif penghobi tanaman hias, penggemar dan kolektor tanaman hias uang bukan menjadi masalah, bagi mereka yang terpenting adalah hobi mereka tersalur, berapa pun biayanya akan dibayar, karena tanaman hias dapat menunjukkan jati diri seseorang, misal seseorang yang mempunyai koleksi tanaman hias eksklusif di rumahnya dapat diartikan bahwa orang tersebut mempunyai pendapatan tinggi atau kaya.

Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwaPusat Pelestaian dan Pengembangan Tanaman Hias di Karanganyar adalah satu-satunya tempat yang mempunyai fungsi utama sebagai wadah pengembangan hobi para pecinta tanaman hias masyarakat kelas eksekutif dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru, serta sebagai sarana perlindungan, pelestarian alam.

1.2.2. Khusus

A. Gambaran UmumKabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah terletak pada 110o 40’ – 110o 70’ Bujur Timur dan 7o 28’ – 7o 46’ Lintang Selatan. Ketinggian rata-rata 511 meter di atas permukaan air laut, beriklim


(5)

tropis dengan temperatur 22o – 31o C. Wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen, sebelah selatan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri, sebelah timur dengan Propinsi Jawa Timur serta di sebelah barat berbatasan dengan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali.

Secara topografis Kabupaten Karanganyar merupakan dataran dan pegunungan dengan ketinggian tempat yang sangat bervariasi. Luas wilayah Kabupaten Karanganyar keseluruhan adalah 773.78 km yang terbagi dalam 17 Kecamatan, 162 Desa, 15 Kelurahan, 1.091 Dusun dengan ketinggian daerah yang berbeda – beda, yaitu :

ƒ Ketinggian 0 – 100 meter seluas 8,11 % ada di wilayah Kecamatan Kebakramat dan Kecamatan Jaten.

ƒ Ketinggian 101 – 500 meter seluas 45,32 % ada di wilayah Kecamatan Colomadu, Gondangrejo, Kerjo, Jumantono, Karanganyar, Mojogedang dan Tasikmadu.

ƒ Ketinggian 501 – 1.000 meter seluas 36,59 % ada di wilayah Kecamatan Jatiyoso, sebagian Jenawi, Karangpandan, sebagain Ngargoyoso, sebagain Tawangmangu, Matesih dan Jatipuro

ƒ Ketinggian di atas 1.000 meter seluas 9,98 % ada di wilayah sebagian Kecamatan Ngargoyoso, sebagian Kecamatan Tawangmangu dan Jenawi. Curah hujan di Kabupaten Karanganyar berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur banyaknya hari hujan selama tahun 2007 adalah 99 hari dengan rata-rata curah hujan 6.017 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dan terendah pada bulan Juli dan Agustus. Sehingga kondisi iklim di Kabupaten Karanganyar adalah tropis dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun.6 Dengan kondisi gografis dan topografis tersebut di atas maka Karanganyar sangat berpotensi sebagai kawasa pusat pelesatraian dan pengembangan tanaman hias.


(6)

(7)

B. Potensi Pengembangan Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias Untuk Masyarakat Menengah ke Atas di Karanganyar

Pesatnya bisnis tanaman hias jenis anthurium di Indonesia khususnya di Jateng, kini menjadi fenomena baru. Maraknya anthurium yang menghiasi rumah-rumah, sekolah melambangkan tanaman berdaun indah yang masih sejenis dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia ini sedang banyak diburu.

Dua tahun terakhir ini, tanaman hias, terutama Anthurium menjadi perbincangan di mana-mana. Terutama di kawasan segitiga, Solo, Karanganyar, Yogyakarta dan Magelang. Potensi usaha baru tercipta dari sini, orang beramai-ramai menjadi pecinta, kolektor, pemain (pedagang), dan pembudi daya. Tetapi mutu dan kualitas tanaman hias di Indonesia pada umumnya masih kalah bersaing dengan negara-negara lain yang mempunyai mutu dan kualitas yang lebih baik. Dengan adanya Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias diharapakan akan menjadikan mutu dan kualitas tanaman hias di Indonesia menjadi lebih baik.

Apabila melihat Karanganyar sebagai salah satu kabupaten penghasil tanaman hias Karanganyar belum mempunyai fasilitas rekreasi yang bertema edukasi tanaman hias, ini dapat dilihat dari daftar obyek wisata yang ada di Karanganyar (tabel 1.1) .

Tabel. 1.1

Jenis dan Nama Obyek Wisata di Karanyar

Jenis/Nama Obyek Alamat

Fasilitas A. HUTAN WISATA

1 Puncak Lawu Gondosuli,Tawangmangu

Jalan setapak, pos keamanan, petunjuk arah

2 Pringgondani Tawangmangu

Pancuran tujuh, Barak penginapan Tempat Ziarah Jaran setapak 3 Sekipan Kalisoro, Tawangmangu

Gedung pertemuan Arena camping Arena perkemahan Jalan setapak

4 Gunung Bromo Delingan, Karanganyar

Panggung hibuan, Arena anak-anak, Kopel peristirahatan, Hutan lindung, Petilasan Ki Ageng Serang, Jalan Setapak


(8)

Tabel 1.1 Lanjutan

Jenis/Nama Obyek

Alamat Fasilitas B. WISATA ALAM

1 Mon. tanah kritis Jumantono T. pertemuan,Monumen, Arena perkemahan 2 Sendang Kuning Karangpandan Bak mandi, Sendang / air warna kuning 3 A.T. Temanten Gumeng, Jenawi Jalan setapak

4 Telogo Madirdo Ngargoyoso Sumber air, Jalan setapak C. SUMBER AIR PANAS

1 Pablengan Pablengan, Karangpandan 7 sumber air, Joglo pertemuan, Mushola 2 Balong Balong, Jenawi, Plumbon. Jalan makadam

3 Cumpleng Tawangmangu Sumber air panas, Joglo air mancur. D.GOA

1 G. Cokrokembang Anggrasmanis, Jenawi Jalan setapak 2 Goa Kendalisodo Anggrasmanis, Jenawi Jalan setapak 3 Goa Tlorong Lempong, Jenawi Jalan setapak E. BUMI PERKEMAHAN

1 Bumi Pramuka Delingan, Karanganyar Gedung pertemuan, Arena perkemahan F.PENINGGALAN PURBAKALA

1 Candi Sukuh Berjo, Ngargoyoso Joglo pertemuan, MCK, tempat parkir 2 Candi Cetho Gumeng, Jenawi Balai peristirahatan, Tempat Berdo'a. 3 Candi Palanggatan Ngargoyoso Jalan setapak

4 Candi Menggung Bener, Tawangmangu Rumah jaga 5 Situs Watukandang Matesih Rumah jaga 6 Penggalian Fosil Dayu, gondangrejo Musium G. ZIARAH

1 Astana Magadeng Girilayu, Matesih Tpt. Ziarah makam raja, B. peristirahatan. 2 Astana Girilayu Girilayu, Matesih T. Ziarah makam raja Mn.

3 Astana Derpoyudan Kwadungan, Kerjo Makam Eyang Derpoyudo 4 Astana Temuireng Tegalgede, Karanganyar Makam Kerabat MN 5 Astana Randusongo Tasikmadu Makam Kerabat MN 6 Kredowahono Kredowahono, Gd. Rejo Pesanggrahan 7 Bulakkrangan Krangan, Bandardawung Tpt. Sesaji, MCK 8 Jabal kanil Tawangmangu Petilasan Syeh Maulana


(9)

Dari data tempat wisata di Karanganyar juga menunjukan bahwa belum ada fasilitas sebuah kawasan untuk pelatihan dan pengembangan tanaman hias yang salah satu fungsinya adalah sebagai tempat wisata bagi kalangan menengah ke atas. Fasilitas penginapan untuk kelas menengah ke atas yang ada di Kabupaten Karanganyar juga masih sangat minim ini dapat dilihat dari Tabel 1.2 apabila di bandingkan dengan jumlah pengunjung daerah pariwisata di Karanganyar (Tabel 1.3) meskipun tidak semua pengunjung obyek wisata menginap di karanganyar.

Tabel 1.2

Nama, Klasifikasi, Jumlah Kamar dan Alamat hotel dan Pondok Wisata di Kabupaten Karanganyar Tahun 2006

Nama Hotel Klasifikasi

Jumlah Kamar

Jumlah

Bed Alamat

1 2 3 4 5

A. HOTEL BINTANG

1 LOR Inn Hotel Solo B.5 110 177 Jl. Adisucipto 47, Colomadu

2 Hotel Sari II B.2 32 48 Timur Balekambang

3

H. Komojoyo

Komoratih B.1 40 84 Jl. Lawu, Tawangmangu

4 H. Narita B.1 31 51 Jl. Adisucipto, Colomadu

B. HOTEL MELATI

1 H. Pondok Sari 1 M.3 26 44 Utara Balekambang,Tawangmangu 2 H. Tirto Asri M.2 90 173 Jl. Raya Solo-Tw.mangu, Jaten 3 H. pondok Garuda M.2 22 27 Jl. Lawu, Tawangmangu

4 H. Maliawan M.2 20 64 Jl. Lawu, Tawangmangu

5 H. Fajar Indah M.2 10 19 Jl. Lawu, Tawangmangu

6 H. Duta M.2 11 20 Kalisoro, Tawangmangu

7 H. Asri M.2 24 57 Kalisoro Rt 6, Tawangmangu

8 H. Lawu M.2 16 39 Kalisoro, Tawangmangu

9 H. Pondok Indah M.2 24 48 Kalisoro, Tawangmangu

10 H. Mahyusari A M.2 18 33 Beji, Tawangmangu

11 H. Mahyusari B M.2 13 22 Beji, Tawangmangu

12 H. Pringgondani M.2 14 22 Banjarsari, Tawangmangu

13 H. Marini M.2 20 20 Colomadu

14 H. 4848 M.2 54 73 Dagen, Jaten

15 H. Piji Kembar M.2 5 5 Beji Rt 04/08, Tawangmangu

16 H. Munculsari M.1 16 26 Kalisoro, Tawangmangu

17 H. Tejomoyo M.1 18 36 Kalisoro, Tawangmangu

18 H. Jonggrang M.1 25 27 Jl. Adisucipto, Colomadu 19 h. Sidolanggeng M.1 13 26 Banjarsari, Tawangmangu


(10)

Tabel 1.2 Lanjutan

Nama Hotel Klasifikasi

Jumlah Kamar

Jumlah

Bed Alamat

21 H. Arjuna M.1 11 11 Blumbung Rt 01/11, Tw.mangu

22 Camping Lawu R. M.1 9 9 Ombang2 No. 32, Tw. Mangu

23 H. Dana M.1 8 10 Tawangmangu Rt 04/11

24 H. Ken Dedes M.1 22 22 Pandeyan, Tasikmadu

25 H. Pringgosari M.1 14 28 Karangkulon Rt 02/07, T. Mangu 26 H. Widodo Mulyo B M.1 4 5 Beji Rt 02/08, Tawangmangu 27 H. Bangun Trisno M.1 8 14 Kalisoro, Tawangmangu 28 H. Kusumo Joglo M.1 18 25 Jl. Raya Palur, Jaten

29 H. Tritunggal M.1 6 6 Beji, Tawangmangu

30 H. Yanti M.1 5 9 Jl. Raya Lawu, Tawangmangu

31 H. Girimulyo. M.1 5 10 Beji, Tawangmangu

32 H. Sari Handayani M.1 11 11 Kalisoro, Tawangmangu

33 H. Mandaulin M.1 10 12 Beji, Tawangmangu

34 H. Sri Dewi M.1 8 12 Kalisoro, Tawangmangu

35 H. Sri Rejeki M.1 10 17 Beji, Tawangmangu

36 H. Tentrem M.1 7 7 Kalisoro, Tawangmangu

37 H. Santoso Mulyo I M.1 9 10 Beji, Tawangmangu 38 H. Santoso Mulyo II M.1 8 16 Beji, Tawangmangu

39 H. Widodo Mulyo A M.1 3 3 Beji, Tawangmangu

40 H. Mekar Indah M.1 12 14 Beji, Tawangmangu

41 H. Pondok Asia M.1 14 21 Beji, Tawangmangu

42 H. BIP M.1 11 18 Beji, Tawangmangu

43 H. Lumayan A M.1 8 8 Beji, Tawangmangu

44 H. Rahayu M.1 4 4 Kalisoro, Tawangmangu

45 H. Adem Ayem M.1 5 5 Beji, Tawangmangu

46 H. Trimoyo Utomo M.1 4 4 Beji, Tawangmangu

47 H. Madu Laras M.1 6 12 Kalisoro, Tawangmangu

C. PONDOK WISATA

1 Ngesti Sariro M.1 3 3 Kalisoro, Tawangmangu

2 Lumayan B M.1 6 6 Beji, Tawangmangu

3 Anda M.1 4 4 Beji Rt 02/08, Tw. Mangu

4 Anik Lestari M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tw. Mangu

5 Argo Joyo M.1 5 5 Beji Rt 02/08, Tw. Mangu

6 Arto Moro M.1 5 5 Beji Rt 04/08, Tw. Mangu

7 Atika Sari M.1 3 3 Beji Rt 02/08, Tw. Mangu

8 Barokah M.1 6 6 Beji Rt 01/08, Tw. Mangu

9 Candi Jaya M.1 5 5 Banjarsari Rt 03/09, T. Mangu

10 Cempoko Mulyo M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu


(11)

Tabel 1.2 Lanjutan Nama Hotel Klasifikasi

Jumlah Kamar

Jumlah

Bed Alamat

12 Dhani M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

13 Dwi Lestari M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 14 Kartika Sari M.1 3 3 Beji Rt 04/08, Tawangmangu

15 Kirana M.1 4 6 Kalisoro Rt 01/04, Tawangmangu

16 lestari M.1 4 5 Beji Rt 03/04, Tawangmangu

17 Mulyo Agung M.1 5 4 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 18 Ngesti Rahayu M.1 4 5 Beji Rt 04/08, Tawangmangu

19 Prasojo M.1 5 4 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

20 Sari Asih M.1 4 4 Salam Karangpandan

21 Sederhana 1 M.1 4 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

22 Sederhana M.1 3 4 Karangkulon , Tamangmangu

23 Sido Mulyo M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

24 Sri Mulyo M.1 5 4 Banjarsari Rt 02/09,Tawangmangu

25 Sukuh Permai M.1 5 4 Berjo, Ngargoyoso

26 Sumber Rejeki M.1 3 3 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

27 Tanjung M.1 6 5 Banjarsari Rt 03/09,Tawangmangu

28 Telogo Duwur M.1 5 10 Kalisoro Rt 03/09, Tawangmangu 29 Tirta Amarta M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

30 Bu Tini M.1 3 6 Kalisoro Rt 03/01, Tawangmangu

31 Wahyu Mulyo M.1 6 6 Jetis Rt 01/01, Tawangmangu

32 Wahyuni M.1 4 4 Beji Rt 03/08, Tawangmangu

33 Wisma Amarta M.1 6 8 Banjarsari Rt 04/08,Tawangmangu 34 Wisama Sakti M.1 4 8 Jl. Pancot, Tawangmangu

35 Wukir Sari M.1 3 3 Beji Rt 04/08, Tawangmangu

36 Wulan Sari M.1 4 4 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

37 Sapto Argo M.1 3 3 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

38 Handayani M.1 4 4 Tawangmangu Rt 03/02

39 Puncak M.1 9 9 Jl. Solo-Tw.mangu Km 27


(12)

Tabel 1.3

Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata Menurut Obyek Wisata dan Bulan

Obyek Wisata

Banyaknya Pengunjung

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Taman Hiburan

TR Bale Kambang 2.533 867 1.05 1.952 1.822 3.708 3.764 2.954 1.621 6.959 1.504 1.779 30,420 Camping Lawu R. 186 197 174 195 271 201 484 485 319 562 164 274 3.512 KR. Intan Pari 10612 7.796 11.284 11.314 10,760 9.918 9.161 6.83 14.521 8.116 14.589 13.778 128.679

2 Pemandangan Alam

Grojogan Sewu 27.828 9.056 13,000 22952 18.035 40.023 36,349 27.654 30.596 90.504 26 23.109 365.37 Air Terjun Jumog 4.633 2.186 2.942 5.011 3.423 4.526 3.227 6,140 6.085 14.636 5.736 4.869 63.416

Gunung Bromo 536 344 629 421 604 743 712 395 528 723 1.912 318 7.865

Puncak Lawu 269 913 188 258 245 193 264 475 179 214 324 279 3.801

Sekipan 260 115 290 538 482 941 1.484 1.546 1.444 1.344 919 318 11.981

Pringgondani 294 2.096 348 428 362 223 366 220 16 218 254 303 5500

3 Peninggalan Sejarah

Candi Sukuh 1.491.139 709 832 1.558 1.064 1.068 1.818 1.439 1.186 2.677 935 903 15,680 Candi Cetho 1 678 918 1.288 896 937 1.086 1.025 989 2.835 1.117 928 10.088

Z. Jabal Kanil 2 78 12 3 2 3 94 65 26 43 28 44 400

4

Pemandian Air

Panas

Sapta Tirta Pablengan 309 124 124 212 168 351 297 184 201 747 152 2.388 5.257

Cumpleg 14 9 21 10 12 17 12 13 11 21 14 13 167

Jml. Tn. 2006 50.638 25.168 31.812 46.139 38.146 62.925 59.028 49.425 59.022 130.596 53.914 49.303 656.139 Jml. Tn. 2005 54.393 33.269 33.083 31.105 40.298 54.566 57.321 32.148 39.419 25.111 89.667 26.606 572.513 Jml. Tn. 2004 59.553 95.127 24.071 26.971 39.223 51.373 49.993 43.686 34.157 37,020 11.932 41.167 544.317 Jml. Tn. 2003 44.669 23.245 32,970 34.387 44.669 58.143 53,467 37.171 36.075 54.934 77,341 41,630 548.696 Jml. Tn. 2002 47.169 25.995 55.985 35.805 47.169 61.987 53.224 35.519 41,710 47.057 35.212 107,460 587.281 Jml. Tn. 2001 72.911 29.383 57.676 41.397 72.991 60.397 62.891 39,790 44.478 48.742 37.205 118.611 658.038


(13)

1.3. Rumusan Permasalahan

Bagaimana merencanakan kawasan Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias di Karanganyar yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga yang melakukan usaha pengembangan hobi para pecinta tanaman hias masyarakat kelas eksekutif, sarana pendidikan, dan sebagai sarana perlindungan, pelestarian alam serta dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat menengah ke atas yang sesuai dengan tata guna lahan Kabupaten Karanganyar?.

1.4. Tujuan dan Sasaran 1.4.1. Tujuan

Perencanaan dan perancangan desain Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias bertujuan untuk mewadahi, mendukung dan mengembangkan kreatifitas para penghoby tanaman hias masyarakat kelas eksekutif, sebagai sarana pendidikan, rekreasi, dan pelestarian alam bagi masyarakat menengah ke atas.

1.4.2. Sasaran

Dari uraian di atas, maka sasaran pembahasan ini adalah dengan mengungkapkan pendekatan perencanaan dan perancangan Kawasan Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias sebagai :

1. Fasilitas pengembangan teknik dan teknologi pelestarian dan pengembangan tanaman hias.

2. Fasilitas pengembang hobby para pecinta tanaman hias, serta 3. Sarana rekreasi bagi masyarakat menengah ke atas.

1.5. Lingkup dan Batasan Pembahasan 1.5.1. Lingkup Pembahasan

Pembahasan menekankan pusat pelestarian dan pengembangan tanaman hias sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan hobbi para pecinta tanaman hias dan para ilmuwan, sebagai sarana konservasi serta pelayanan rekreasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas.


(14)

1.5.2. Batasan Pembahasaan

1. Pemilihan lokasi dan tapak berdasarkan pada master plan Kabupaten Karanganyar dan kriteria-kriteria yang mendukung keberadaannya. 2. Perencanaan kegiatan di dalam wadah Pusat Pelestarian dan

Pengembangan Tanaman Hias disesuaikan dengan kebutuhan pengguna Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias di Karanganyar.

1.6. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.6.1. Observasi

Terdapat sejumlah cara untuk mengukur beberapa hal pokok yang mendukung sebuah perencanaan lansekap. Pendekatan lansekap ini sangat bervariasi, sehingga tidak mungkin membahasnya secara keseluruhan dan mengacu kepada metodologi standart. Cara-cara yang paling banyak digunakan untuk menjelaskan kerumitan suatu lansekap adalah melalui pencitraan sistem informasi geografi. Statistik ruang dan geometri perbagian. Peta-peta, foto udara dan citra satelit biasanya dilakukan sebelum dan sesudah suatu lahan dicatat atau di data. Namun hal tersebut banyak mengalami bias (penyimpangan) yang disebabkan oleh waktu, resolusi, dan kualitasnya.

1.6.2. Studi Literatur

Menggunakan teori yang relevan dengan masalah fasilitas Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias sebagai wadah untuk mengembangkan kreatifitas para penghoby tanaman hias kelas eksklusif

1.6.3. Analisis

Pembahasan dilakukan dengan metode analisis deduktif yaitu menganalisa permasalahan dari yang bersifat umum tentang fasilitas Pusat Pelestarian menuju kemasalah khusus yaitu tentang pemanfaatan elemen-elemen


(15)

botanic untuk mendapatkan temuan-temuan sebagai faktor penentu perancangan.

1.6.4. Sintesis

Melakukaan penyusunan dari hasil analisis dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu berupa diskripsi konsep perancangan sebagai pemecahan, yang selanjutnya menghasilkan suatu kesimpulan.


(16)

(1)

Lanjutan

Nama Hotel Klasifikasi

Jumlah Kamar

Jumlah

Bed Alamat

12 Dhani M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

13 Dwi Lestari M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 14 Kartika Sari M.1 3 3 Beji Rt 04/08, Tawangmangu

15 Kirana M.1 4 6 Kalisoro Rt 01/04, Tawangmangu

16 lestari M.1 4 5 Beji Rt 03/04, Tawangmangu

17 Mulyo Agung M.1 5 4 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 18 Ngesti Rahayu M.1 4 5 Beji Rt 04/08, Tawangmangu

19 Prasojo M.1 5 4 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

20 Sari Asih M.1 4 4 Salam Karangpandan

21 Sederhana 1 M.1 4 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 22 Sederhana M.1 3 4 Karangkulon , Tamangmangu 23 Sido Mulyo M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 24 Sri Mulyo M.1 5 4 Banjarsari Rt 02/09,Tawangmangu 25 Sukuh Permai M.1 5 4 Berjo, Ngargoyoso

26 Sumber Rejeki M.1 3 3 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 27 Tanjung M.1 6 5 Banjarsari Rt 03/09,Tawangmangu 28 Telogo Duwur M.1 5 10 Kalisoro Rt 03/09, Tawangmangu 29 Tirta Amarta M.1 5 5 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

30 Bu Tini M.1 3 6 Kalisoro Rt 03/01, Tawangmangu

31 Wahyu Mulyo M.1 6 6 Jetis Rt 01/01, Tawangmangu

32 Wahyuni M.1 4 4 Beji Rt 03/08, Tawangmangu

33 Wisma Amarta M.1 6 8 Banjarsari Rt 04/08,Tawangmangu 34 Wisama Sakti M.1 4 8 Jl. Pancot, Tawangmangu

35 Wukir Sari M.1 3 3 Beji Rt 04/08, Tawangmangu 36 Wulan Sari M.1 4 4 Beji Rt 01/08, Tawangmangu 37 Sapto Argo M.1 3 3 Beji Rt 01/08, Tawangmangu

38 Handayani M.1 4 4 Tawangmangu Rt 03/02

39 Puncak M.1 9 9 Jl. Solo-Tw.mangu Km 27


(2)

Tabel 1.3

Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata Menurut Obyek Wisata dan Bulan

Obyek Wisata

Banyaknya Pengunjung

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Taman Hiburan

TR Bale Kambang 2.533 867 1.05 1.952 1.822 3.708 3.764 2.954 1.621 6.959 1.504 1.779 30,420 Camping Lawu R. 186 197 174 195 271 201 484 485 319 562 164 274 3.512 KR. Intan Pari 10612 7.796 11.284 11.314 10,760 9.918 9.161 6.83 14.521 8.116 14.589 13.778 128.679

2 Pemandangan Alam

Grojogan Sewu 27.828 9.056 13,000 22952 18.035 40.023 36,349 27.654 30.596 90.504 26 23.109 365.37 Air Terjun Jumog 4.633 2.186 2.942 5.011 3.423 4.526 3.227 6,140 6.085 14.636 5.736 4.869 63.416 Gunung Bromo 536 344 629 421 604 743 712 395 528 723 1.912 318 7.865 Puncak Lawu 269 913 188 258 245 193 264 475 179 214 324 279 3.801 Sekipan 260 115 290 538 482 941 1.484 1.546 1.444 1.344 919 318 11.981 Pringgondani 294 2.096 348 428 362 223 366 220 16 218 254 303 5500

3 Peninggalan Sejarah

Candi Sukuh 1.491.139 709 832 1.558 1.064 1.068 1.818 1.439 1.186 2.677 935 903 15,680 Candi Cetho 1 678 918 1.288 896 937 1.086 1.025 989 2.835 1.117 928 10.088 Z. Jabal Kanil 2 78 12 3 2 3 94 65 26 43 28 44 400 4

Pemandian Air

Panas

Sapta Tirta Pablengan 309 124 124 212 168 351 297 184 201 747 152 2.388 5.257 Cumpleg 14 9 21 10 12 17 12 13 11 21 14 13 167

Jml. Tn. 2006 50.638 25.168 31.812 46.139 38.146 62.925 59.028 49.425 59.022 130.596 53.914 49.303 656.139 Jml. Tn. 2005 54.393 33.269 33.083 31.105 40.298 54.566 57.321 32.148 39.419 25.111 89.667 26.606 572.513 Jml. Tn. 2004 59.553 95.127 24.071 26.971 39.223 51.373 49.993 43.686 34.157 37,020 11.932 41.167 544.317 Jml. Tn. 2003 44.669 23.245 32,970 34.387 44.669 58.143 53,467 37.171 36.075 54.934 77,341 41,630 548.696 Jml. Tn. 2002 47.169 25.995 55.985 35.805 47.169 61.987 53.224 35.519 41,710 47.057 35.212 107,460 587.281 Jml. Tn. 2001 72.911 29.383 57.676 41.397 72.991 60.397 62.891 39,790 44.478 48.742 37.205 118.611 658.038 Sumber : BPS Kab. Karanganyar. 2008


(3)

1.3. Rumusan Permasalahan

Bagaimana merencanakan kawasan Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias di Karanganyar yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga yang melakukan usaha pengembangan hobi para pecinta tanaman hias masyarakat kelas eksekutif, sarana pendidikan, dan sebagai sarana perlindungan, pelestarian alam serta dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat menengah ke atas yang sesuai dengan tata guna lahan Kabupaten Karanganyar?.

1.4. Tujuan dan Sasaran 1.4.1. Tujuan

Perencanaan dan perancangan desain Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias bertujuan untuk mewadahi, mendukung dan mengembangkan kreatifitas para penghoby tanaman hias masyarakat kelas eksekutif, sebagai sarana pendidikan, rekreasi, dan pelestarian alam bagi masyarakat menengah ke atas.

1.4.2. Sasaran

Dari uraian di atas, maka sasaran pembahasan ini adalah dengan mengungkapkan pendekatan perencanaan dan perancangan Kawasan Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias sebagai :

1. Fasilitas pengembangan teknik dan teknologi pelestarian dan pengembangan tanaman hias.

2. Fasilitas pengembang hobby para pecinta tanaman hias, serta 3. Sarana rekreasi bagi masyarakat menengah ke atas.

1.5. Lingkup dan Batasan Pembahasan 1.5.1. Lingkup Pembahasan

Pembahasan menekankan pusat pelestarian dan pengembangan tanaman hias sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan hobbi para pecinta tanaman hias dan para ilmuwan, sebagai sarana konservasi serta pelayanan rekreasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas.


(4)

1.5.2. Batasan Pembahasaan

1. Pemilihan lokasi dan tapak berdasarkan pada master plan Kabupaten Karanganyar dan kriteria-kriteria yang mendukung keberadaannya. 2. Perencanaan kegiatan di dalam wadah Pusat Pelestarian dan

Pengembangan Tanaman Hias disesuaikan dengan kebutuhan pengguna Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias di Karanganyar.

1.6. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.6.1. Observasi

Terdapat sejumlah cara untuk mengukur beberapa hal pokok yang mendukung sebuah perencanaan lansekap. Pendekatan lansekap ini sangat bervariasi, sehingga tidak mungkin membahasnya secara keseluruhan dan mengacu kepada metodologi standart. Cara-cara yang paling banyak digunakan untuk menjelaskan kerumitan suatu lansekap adalah melalui pencitraan sistem informasi geografi. Statistik ruang dan geometri perbagian. Peta-peta, foto udara dan citra satelit biasanya dilakukan sebelum dan sesudah suatu lahan dicatat atau di data. Namun hal tersebut banyak mengalami bias (penyimpangan) yang disebabkan oleh waktu, resolusi, dan kualitasnya.

1.6.2. Studi Literatur

Menggunakan teori yang relevan dengan masalah fasilitas Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias sebagai wadah untuk mengembangkan kreatifitas para penghoby tanaman hias kelas eksklusif

1.6.3. Analisis

Pembahasan dilakukan dengan metode analisis deduktif yaitu menganalisa permasalahan dari yang bersifat umum tentang fasilitas Pusat Pelestarian menuju kemasalah khusus yaitu tentang pemanfaatan elemen-elemen


(5)

perancangan.

1.6.4. Sintesis

Melakukaan penyusunan dari hasil analisis dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu berupa diskripsi konsep perancangan sebagai pemecahan, yang selanjutnya menghasilkan suatu kesimpulan.


(6)