Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
Di era globalisasi ini, perusahaan dituntut untuk memiliki kesiapan serta daya saing yang kuat agar tetap mampu bertahan di tengah persaingan yang
semakin ketat.
Di Indonesia tidak sedikit perusahaan yang mengalami kebangkrutan
karena tidak mampu bersaing dalam ketatnya persaingan. Persaingan yang ketat tidak hanya dirasakan oleh perusahaan swasta saja tapi
dirasakan juga oleh perusahaan-perusahan milik Negara atau disebut juga dengan Badan Usaha Milik Negara BUMN.
Badan Usaha Milik Negara BUMN memiliki tanggung jawab yang lebih kepada Negara dibandingkan dengan Badan Usaha Milik Swasta BUMS. Hal itu
dikarenakan seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh pemerintah. Sehingga keuntungan yang dihasilkan BUMN akan berpengaruh terhadap
penerimaan Negara. Hal tersebut sesuai dengan tujuan didirikannya BUMN yang tercantum dalam Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara pasal 2 ayat 1 butir a yaitu memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara
pada khususnya. Dilihat dari bentuk perusahaannya BUMN terdiri dari tiga, yaitu
Perusahaan Perseroan atau yang disebut dengan Persero, Perusahaan Perseroan
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terbuka atau yang disebut Persero Terbuka, dan Perusahaan Umum yang disebut Perum. Sedangkan untuk sektornya BUMN terdiri dari beberapa sektor misalnya
sektor telekomunikasi,
industri pengolahan,
transportasi, pertambangan,
konstruksi, pengadaan listrik, jasa keuangan, real estate dan sebagainya. Di Indonesia terdapat banyak perusahaan BUMN yang tersebar di
berbagai kota. Salah satunya adalah PT. Pindad Persero yang berpusat di kota Bandung. PT. Pindad merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di
bidang industri pengolahan yang berbentuk Persero karena modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu persen
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Tujuan dari PT. Pindad adalah mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan ALUSISTA secara mandiri untuk mendukung
penyelenggaraan pertahanan
dan keamanan
Negara Republik
Indonesia.
Kegiatannya meliputi desain, pengembangan, rekayasa dan pabrikasi serta pemeliharaan. Sasaran perusahaan yaitu meningkatkan potensi perusahaan untuk
mendapatkan peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal. Untuk mencapai sasarannya itu PT. Pindad
memiliki prinsip dasar diantaranya loyalitas, keunggulan teknologi, kerjasama kelompok dan berbisnis untuk saling menguntungkan. Bidang usaha dari PT.
Pindad meliputi kegiatan Manufaktur, Jasa, Perdagangan serta Produk dan Jasa lainnya. www.pindad.com
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PT. Pindad terdiri dari beberapa divisi, salah satunya yaitu divisi tempa dan cor. Tempa dan cor merupakan divisi yang bergerak di bidang produksi
barang tempa dan cor serta rail fastening. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya divisi ini didukung dengan sarana dan prasarana terbaik serta
ditangani secara profesional .
Hal itu demi menghasilkan produk yang berkualitas sehingga dapat memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan yang
dihasilkan divisi tempa dan cor. Peningkatan kinerja tiap divisi dapat dilihat dari laba yang dihasilkan. Oleh karena itu divisi tempa dan cor harus terus
meningkatkan kinerjanya agar dapat memberikan kontribusi terhadap PT. Pindad Persero yaitu berupa laba yang dihasilkan oleh divisi.
“Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha
untuk memperoleh
pendapat an tersebut selama periode tertentu”
Soemarso, 2004:245. Laba merupakan tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan, karena dengan laba perusahaan dapat memperluas usahanya, selain
itu laba merupakan ukuran prestasi manajemen. Hal tersebut serupa dengan yang dikemukakan oleh Munawir 2010 : 183
bahwa “Tujuan perusahaan umumnya adalah memperoleh laba dan besar kecilnya yang dapat dicapai merupakan ukuran
kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan”. Kinerja manajemen dikatakan baik apabila manajemen dapat merencanakan serta mencapai bahkan
melebihi target laba yang telah direncanakan. Atau dengan kata lain kinerja manajemen dalam jangka pendek dapat dilihat dari laba yang diperoleh realisasi
laba apakah lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan laba yang telah
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
direncanakan anggaran laba. Rencana laba dapat berupa laba yang dianggarkan, selain itu kita dapat menentukan rencana laba dengan cara melihat perolehan laba
pada periode sebelumnya.
Menurut Soemarso 2004:234, ada empat jenis laba yang biasa digunakan dalam akuntansi, yaitu laba kotor gross profit, laba operasi income from operation,
laba bersih net income, laba ditahan retained earning. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba operasi income from operation. Menurut Aliminsyah dan
pandji 2003:222 bahwa “laba operasi adalah selisih antara laba kotor dengan total biaya operasi”.
Laba operasi menunjukkan seberapa efektif dan efisien perusahaan dalam menjalankan segala kegiatan operasionalnya. Semakin efektif dan efisien
kegiatan operasional itu dilakukan maka laba yang diperoleh akan maksimal. Melihat fenomena yang terjadi berdasarkan Laporan Anggaran Laba Rugi
dan Laporan Laba Rugi PT. Pindad Persero Divisi Tempa dan Cor dapat dilihat perkembangan pencapaian laba operasional dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2012 yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1.1 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Laba Operasional PT. PINDAD
Persero Divisi Tempa dan Cor Periode 2007 s.d 2012
Tahun Triwulan Anggaran Laba
Operasi Rp Realisasi Laba
Operasi Rp Keterangan
2007 1
647.980.685 451.731.946
Di bawah anggaran 2
725.591.479 780.528.182
Di atas anggaran 3
624.086.375 630.154.967
Di atas anggaran 4
451.734.828 400.735.905
Di bawah anggaran
Jumlah tahun 2007 2.449.393.367
2.263.151.000 Di bawah anggaran
2008 1
109.484.209 243.142.158
Di bawah anggaran
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahun Triwulan Anggaran Laba
Operasi Rp Realisasi Laba
Operasi Rp Keterangan
2 739.763.584
549.795.665 Di bawah anggaran
3 760.690.547
669.200.692 Di bawah anggaran
4 608.211.981
725.980.925 Di atas anggaran
Jumlah tahun 2008 2.218.150.321
1.701.835.124 Di bawah anggaran
2009 1
239.562.930 239.009.957
Di bawah anggaran 2
669.077.439 177.030.568
Di bawah anggaran 3
663.057.672 256.803.251
Di bawah anggaran 4
579.170.971 740.511.608
Di atas anggaran Jumlah tahun 2009
2.150.869.012 1.413.355.384
Di bawah anggaran 2010
1 1.189.554.904
1.274.295.751 Di atas anggaran
2 1.535.970.866
1.357.967.113 Di bawah anggaran
3 1.571.570.919
1.678.988.723 Di atas anggaran
4 1.574.632.745
1.728.580.289 Di atas anggaran
Jumlah tahun 2010 5.871.729.434
6.039.831.876 Di atas anggaran
2011 1
2.009.602.521 1.758.858.319
Di bawah anggaran 2
2.017.401.155 1.565.260.331
Di bawah anggaran 3
1.998.327.466 1.775.334.744
Di bawah anggaran 4
2.014.556.994 1.491.126.425
Di bawah anggaran Jumlah tahun 2011
8.039.888.136 6.590.579.819
Di bawah anggaran 2012
1 1.567.727.262
1.433.582.719 Di bawah anggaran
2 1.543.911.632
1.527.713.002 Di bawah anggaran
3 1.541.981.363
1.888.862.313 Di atas anggaran
4 1.833.855.329
1.944.652.825 Di atas anggaran
Jumlah tahun 2012 6.487.475.586
6.794.810.859 Di atas anggaran
Sumber : Dokumen Laporan Anggaran Laba Rugi dan Laporan Laba Rugi PT. PINDAD Persero Divisi Tempa dan Cor pada tahun 2007 s.d 2012
diolah kembali
Adapun fluktuasi laba operasional PT. Pindad Persero Divisi Tempa dan Cor Periode 2007 s.d 2012 dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai
berikut:
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Tabel 1 data diolah kembali
Gambar 1.1 Grafik Anggaran dan Realisasi Laba Operasional PT. Pindad
Persero Divisi Tempa dan Cor Periode 2007 s.d 2012.
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa 79 jumlah realisasi laba operasional PT. Pindad Persero Divisi Tempa dan Cor Periode
2007 s.d 2012 lebih kecil dibandingkan dengan anggaran laba operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen, dari enam tahun tersebut hanya pada periode
2010 dan periode 2012 yang jumlah realisasi laba operasional di atas anggaran. Selain itu dapat dilihat bahwa perolehan laba operasional pada tiap triwulan
berfluktuatif, pada periode 2007 s.d 2012 realisasi laba operasional cenderung berada di bawah anggaran laba operasional. Adapun laba operasional yang berada
di atas anggaran yaitu realisasi laba operasional pada triwulan kedua tahun 2007 yaitu sebesar Rp 780.528.182,00, triwulan ketiga tahun 2007 sebesar Rp
630.154.967,00, triwulan keempat tahun 2008 yaitu sebesar Rp 725.980.925,00, realisasi pada triwulan keempat tahun 2009 yaitu sebesar Rp 740.511.608,00,
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
realisasi pada triwulan kesatu sebesar Rp 1.274.295.751,00, triwulan ketiga tahun 2010 yaitu sebesar Rp 1.678.988.723,00, triwulan keempat tahun 2010 sebesar Rp
1.728.580.289,00, triwulan ketiga tahun 2012 sebesar Rp 1.888.862.313,00, dan pada triwulan keempat tahun 2012 sebesar Rp 1.944.652.825,00. Jadi dapat
disimpulkan bahwa laba operasional pada PT. Pindad Persero Divisi Tempa dan Cor Periode 2007
s.d 2012 masih belum dapat dikatakan stabil karena jumlah laba operasional masih berfluktuatif dan realisasi laba operasional yang diperoleh
cenderung berada di bawah atau lebih kecil dibandingkan dengan anggaran laba operasional.
Hal ini dapat mengindikasikan bahwa terdapat masalah dalam divisi tempa dan cor yaitu laba yang dihasilkan oleh divisi belum optimal. Jika hal tersebut
terus terjadi maka akan berdampak pada menurunnya laba PT. Pindad Persero secara keseluruhan. Perusahaan melalui bagian perencanaan dan pengembangan
akan menganalisis faktor apa yang menyebabkan menurunnya laba yang dihasilkan oleh divisi tempa dan cor.
Apabila penurunan laba disebabkan karena menurunnya kinerja divisi maka perusahaan akan menyiapkan langkah-langkah
untuk mengatasi permasalahan tersebut misalnya apabila penurunan kinerja divisi perusahaan diakibatkan oleh kekurang-mampuan kepala divisi dalam mengelola
usaha, maka perusahaan akan mempertimbangkan penggantian kepala divisi, selain itu bagian perencanaan dan pengembangan akan mengevaluasi secara
keseluruhan serta menyiapkan langkah-langkah atau strategi untuk memperbaiki kinerja divisi agar lebih baik pada periode selanjutnya. Upaya tersebut dilakukan
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk meningkatkan perolehan laba yang dihasilkan oleh divisi tempa dan cor. Karena laba yang optimal dapat diperoleh jika divisi pada perusahaan tersebut
memiliki kinerja yang baik. Besarnya perolehan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang
diungkapkan oleh Lukman Syamsudin 2007:59 “Besarnya perolehan laba dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya modal kerja, biaya bahan baku, pengalaman, harga jual, dan inovasi produk.
” Dari pernyataan Lukman Syamsudin diketahui
bahwa modal kerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laba, hal tersebut diperkuat oleh Munawir
2010:116 yang menyatakan bahwa “Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh
suatu perusahaan akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok
perusahaan”. Dana yang dimaksud dalam pernyataan tersebut adalah modal kerja, seperti yang diungkapkan oleh Munawir 2010:113
bahwa “dana diartikan sama dengan modal kerja.
” Pendapat lain dikemukakan oleh Beattie dan Taylor dalam Santika,
2006:15 men jelaskan bahwa “ada empat kekuatan yang berinteraksi dalam
menentukan tindakan-tindakan
memaksimalkan laba
perusahaan yaitu,
pengetahuan teknis, permintaan produk, suplai dan modal kerja. ”
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi laba adalah modal kerja. Modal kerja menurut
Sutrisno 2008:43 adalah “dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, memb
ayar hutang, dan pembayaran lainnya”. Modal kerja sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasional perusahaan tersebut dan apabila terjadi kekurangan modal kerja maka kegiatan operasional perusahaan tersebut akan terhambat. Sebaliknya,
apabila perusahaan memiliki kecukupan modal kerja maka kegiatan operasional akan berjalan lancar, dengan lancarnya kegiatan operasional maka perusahaan
tersebut akan menghasilkan laba operasional yang maksimal, dengan demikian jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan akan berpengaruh pada laba yang
diperoleh oleh perusahaan tersebut. Penelitian yang membahas mengenai permasalahan di atas telah dilakukan
oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Muhdin 2010 yang melakukan penelitian dengan jud
ul: “Analisis Pengaruh Kebijakan Modal Kerja terhadap Perolehan Laba”. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan modal kerja yang
diterapkan PT. Indosat Tbk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perolehan laba operasi.
Maya Kusnita 2008 melakukan penelitian den gan judul: “Pengaruh
Modal Kerja terhadap Laba Perusahaan pada CV. ARMICO Bandung”. Hasil penelitian menunjukkan modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba perusahaan pada CV. ARMICO Bandung. Adi Zulfikar 2012 melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Modal
Kerja terhadap Laba Operasional” studi kasus pada PT. Aksa Reksa Jaya
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja mempunyai pengaruh positif terhadap laba operasional.
Offiq Taufiq Hidayat 2009 melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Operasional pada PT. Toko Gunung Agung, Tbk”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja mempunyai
pengaruh yang positif terhadap laba operasional. Beberapa hasil penelitian diatas menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap laba operasional.
Berdasarkan saran dari peneliti-peneliti sebelumnya maka peneliti bermaksud untuk melakukan pengujian kembali mengenai pengaruh modal kerja terhadap
laba operasional pada periode terkini. Peneliti menggunakan Modal kerja sebagai variabel dalam penelitian dikarenakan modal kerja sangat diperlukan oleh semua
perusahaan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan dalam menghasilkan produk yang nantinya akan menghasilkan laba untuk perusahaan dan sebaliknya
tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan operasi sehingga akibatnya perusahaan tidak akan memperoleh laba. Selain itu alasan penulis
melakukan penelitian yang sama dengan penelitian sebelumnya adalah untuk melakukan pembuktian lebih lanjut dari penelitian sebelumnya. Ada beberapa
perbedaan dengan penelitian sebelumnya seperti jenis perusahaan pada objek yang diteliti, peneliti memilih jenis perusahaan industri karena perusahaan industri
membutuhkan modal kerja yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
Pi pi h Al piah, 2014 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. PINDAD PERSERO DIVISI TEMPA
DAN COR PERIODE 2007-2012 Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan uraian di atas maka penulis berniat untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh modal kerja terhadap laba operasional pada salah satu Divisi
di PT. Pindad Persero, maka judul yang diambil adalah
“Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Operasional pada PT. Pindad Persero Divisi Tempa
dan Cor Periode 2007 - 2012”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian