Sistem Informasi pengolahan Data Transaksi Dan Penggajian Karyawan Di CV. BIna Teknik

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ANDRI CHAIDIR

10103197

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI

DAN PENGGAJIAN KARYAWAN

DI CV.BINA TEKNIK

ANDRI CHAIDIR 10103197

Menyetujui, Pembimbing

Khusnul Novianingsih, M.Si. NIP. 41277006013

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Muhammad Nasrun, S.Si, M.T. NIP. 41277006011


(3)

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI

DAN PENGGAJIAN KARYAWAN

DI CV.BINA TEKNIK

ANDRI CHAIDIR 10103197

Penguji II

Khusnul Novianingsih, M.Si. NIP. 41277006013

Penguji III

Tati Harihayati M.,S.T.,M.T. NIP. 41277006006 Penguji I

Santi Novani,S.Si.,M.T. NIP. 41277006014


(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ANDRI CHAIDIR

Nim : 10103197

Judul Tugas Akhir : SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

TRANSAKSI DAN PENGGAJIAN KARYAWAN DI CV.BINA TEKNIK

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak tugas akhir/karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Mengetahui, Yang memberi pernyataan


(5)

Oleh

Andri Chaidir

10103197

Saat ini, pengolahan data manajemen yang ada di CV.Bina Teknik masih menggunakan cara yang manual, sehingga menyebabkan beberapa kendala diantaranya yaitu pengarsipan data yang belum teratur yang mengakibatkan pencarian data sulit untuk dilakukan menjadi acuan dibangunnya sistem informasi manajemen yang dapat memberikan informasi mengenai kegiatan manajemen di CV.Bina Teknik tersebut.

Sistem Informasi ini dibangun menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada perusahaan, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur.

Untuk teknik analisis data menggunakan metode waterfall, sedangkan model

analisis menggunakan analisis terstruktur yaitu ERD (Entity Relationship

Diagram) dalam menggambarkan model data dan DFD (Data Flow Diagram)

untuk menggambarkan model fungsional. Perangkat lunak pembangun sistem adalah Borland Delphi 7.0 dengan database MySQL. Data yang diolah dalam sistem ini diantaranya adalah data barang, data karyawan, data pelanggan, data pemasok, data absensi, data gaji, data pembelian, data penjualan dan data neraca,. Sedangkan keluaran dari sistem berupa laporan barang, laporan karyawan, laporan laporan pelanggan, laporan pemasok, laporan absensi, laporan gaji, laporan pembelian dan laporan penjualan.

Berdasakan hasil pengujian alpha dapat disimpulkan bahwa kesalahan

sintaks mungkin saja terjadi karena penyaringan proses pesan dalam bentuk

arahan tampilan pesan masih belum maksimal ditampilkan, dan pengujian betha

dengan kesimpulan hasil uji bahwa sistem memiliki tampilan yang cukup menarik, mudah digunakan, cukup membantu dalam pengolahan data, data diolah

dengan cepat, dan sudah dapat memberikan informasi yang diinginkan.


(6)

By:

Andri Chaidir

10103197

Now, Management data processing at CV.Bina Teknik still use manual way, so it is cause some trouble like unarranged of cooperation data archives so data searching can be difficult being a reason information management system application which can give information about management activity at CV.Bina Teknik to be developed.

The Management Information System application are builded by descriptive research method with the type of research is case study to the cooperation itself, where the data collective technique use observation, interview and library studying. For data analysis use waterfall method but for analysis model use structured analysis those are ERD (Entity Relationship Diagram) to drawing data model and DFD (Data Flow Diagram) for drawing functional model. The system developer software is Borland Delphi 7.0 with database MySQL. The data can process in this system are: commodity data, employee data, customer data, supplier data, attendance data, salary data, purchasing transaction data and selling transaction data. System outputs are commodity report, employee data report, customer data report, supplier data report, attendance data report, salary data report, purchasing transaction data and selling transaction data report.

Based on alpha testing it can be result that : syntax mistakes can be happen because messaging process cannot be perform by maximum, and beta testing can be result that system has attractive display, easy to use, can help in data processing, data can process rapidly and can give information that is being wanted.


(7)

i

inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini

yang berjudul ”Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian

Karyawan di CV.Bina Teknik” ini.

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelseikan Studi Program Strata I (S-1) Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelsaian Tugas Akhir ini, karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang ada. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas wawasan penulis.

Suatu kebahagiaan yang sangat besar bagi penulis untuk dapat menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan tidak terhingga terutama kepada :

1. Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan masukan dan dorongan dan

selalu mendoakan dan memberi semangat.


(8)

ii

5. Ibu Dian Dharmayanti, ST., Dosen wali IF-4 2003;

6. Seluruh Dosen Pengajar, Staff dan Karyawan Universitas Komputer

Indonesia khususnya Jurusan Teknik Informatika.

7. Bapak H.Musodik selaku pembimbing di CV.Bina Teknik.

8. Teman dan sahabatku ( Zen “The King Of The Kong”, Cuenk, Ipryt, Gerry,

Heru, Rio “The Dota Boy”, Vidy ”Galer”, Bang Pandjul, Pete, Uchok,

Rhesa Yuyun, Asih, Anen anak IF-4 2003, Ahmed, Toge”Rhastaphobia”,

Yogi ”Nenk Abaddon” Sofyan , Arif, Anggra dan Ules yang membantu

dalam berdiskusi untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Noviana, yang telah memberikan cinta dan sayang yang tulus, perhatian

serta do’anya.Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

10.Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan

dorongan serta kerja sama yang baik, sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi mahasiswa/i pada umumnya, serta bisa menambah wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Bandung, Juli 2008 Penulis


(9)

iii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang Masalah ... 1

Identifikasi Masalah ... 2

Maksud dan Tujuan ... 2

Batasan Masalah ... 3

Metodologi Penelitian ... 4

Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8

2.1.1.1 Definisi Sistem ... 8

2.1.1.2 Konsep Sistem Informasi ... 10

2.1.2 Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak ... 12

2.1.3 Konsep Basis Data ... 15

2.1.3.1 Definisi ... 15

2.1.3.2 Tahap Perancangan Basis Data ... 17

2.1.3.3 Pengertian Normalisasi ... 19

2.1.4 Metode Analis Sistem Terstruktur ... 20

2.1.4.1 Entitiy Relationship Diagram ... 21


(10)

iv

2.1.6 Teknik Pengujian Perangkat Lunak ... 27

2.1.6.1 Dasar Pengujian Perangkat Lunak ... 27

2.1.6.2 Sasaran-Sasaran Pengujian ... 27

2.1.6.3 Prinsip Pengujian ... 28

2.1.6.4 Testabilitas ... 28

2.1.6.5 Pengujian Black Box ... 29

2.1.7 Sistem Client-Server ... 30

2.1.7.1 Cara Kerja Sistem Client-Server ... 31

2.1.8 Software Pendukung ... 32

2.1.8.1 Delphi 7.0 ... 32

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 34

3.1 Analisis Sistem ... 34

3.1.1 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 34

3.1.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 34

3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 43

3.1.2.1 Analisis Kebutuhan User ... 43

3.1.2.2 Analisis Kebutuhan Hardware ... 44

3.1.2.3 Analisis Kebutuhan Software ... 47

3.1.2.4 Analisis Kebutuhan Jaringan ... 47

3.2 Perancangan Sistem ... 49

3.2.1 Perancangan Aliran Informasi ... 49

3.2.1.1 Diagram Konteks ... 49

3.2.1.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 50

3.2.1.2.1 DFD Level 0 ... 50

3.2.1.2.2 DFD Level 1 ... 51

3.2.1.2.2.1 DFD Level 1 Proses Login ... 51


(11)

v

3.2.1.2.2.3 DFD Level 1 Proses 3 Pengolahan

Adminstrasi ... 53

3.2.1.2.2.4 DFD Level 1 Proses 4 Pengolahan

Transaksi ... 54

3.2.1.2.2.5 DFD Level 1 Proses 5 Pengolahan

Laporan ... 55

3.2.1.2.2.6 DFD Level 1 Proses 6 Pengolahan Ganti

Password ... 56 3.2.1.2.3 DFD Level 2 ... 57

3.2.1.2.3.1 DFD Level 2

Pengolahan Data

Karyawan ... 57

3.2.1.2.3.2 DFD Level 2 Proses

Pengolahan Data

Barang ... 58

3.2.1.2.3.3 DFD Level 2 Proses

Pengolahan Data

Bahan Baku ... 59

3.2.1.2.3.4 DFD Level 2 Proses

Pengolahan Data

Pelanggan ... 60 3.2.1.2.3.5 DFD Level 2 Proses

Pengolahan Data


(12)

vi

3.2.1.2.3.7 DFD Level 2 Proses

Pengolahan Data

Kriteria Kode ... 63

3.2.1.2.3.8 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Absensi ... 64

3.2.1.2.3.9 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Penggajian ... 65

3.2.1.2.3.10 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Transaksi Pembelian ... 66

3.2.1.2.3.11 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Transaksi Penjualan ... 67

3.2.1.2.3.12 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Transaksi Service ... 68

3.2.2 Spesifikasi Proses ... 69

3.2.3 Kamus Data ... 72

3.2.4 Perancangan Basis Data ... 74

3.2.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 74

3.2.4.2 Skema Relasi ... 75

3.2.4.3 Struktur Tabel ... 76

3.2.4.4 Pengkodean ... 78

3.2.5 Perancangan Antar Muka ... 79


(13)

vii

3.2.5.2.3 Tampilan Menu Bagian Admin / Pimpinan (T03) ... 81 3.2.5.2.4 Tampilan Menu Bagian

Administrasi (T04) ... 81

3.2.5.2.5 Tampilan Menu Bagian

Transaksi (T05) ... 82

3.2.5.2.6 Tampilan Menu Utama Sub

Menu Master (TO6) ... 82

3.2.5.2.7 Tampilan Menu Utama Sub Menu Adminstrasi (T07) ... 83 3.2.5.2.8 Tampilan Menu Utama Sub Menu

Transaksi (T08) ... 83

3.2.5.2.9 Tampilan Menu Utama Sub Menu Laporan (T09) ... 84 3.2.5.2.10 Tampilan Menu Utama Sub Menu

Ganti Password (T10) ... 84 3.2.5.2.12 Tampilan Form Data Barang

(T12) ... 85

3.2.5.2.13 Tampilan Form Data

Karyawan (T13) ... 85

3.2.5.2.14 Tampilan Form Data

Pelanggan (T14) ... 86

3.2.5.2.15 Tampilan Form Data

Pemasok (T15) ... 86

3.2.5.2.16 Tampilan Form Data

Pengguna (T16) ... 87

3.2.5.2.17 Tampilan Form Data

Absensi (T17) ... 87


(14)

viii

3.2.5.2.20 Tampilan Form Transaksi

Penjualan (T20) ... 89

3.2.5.2.21 Tampilan Form Tambah Data Bahan Baku (T21) ... 89

3.2.5.2.22 Tampilan Form Tambah Data Karyawan (T22) ... 90

3.2.5.2.23 Tampilan Form Tambah Data Pelanggan (T23) ... 90

3.2.5.2.24 Tampilan Form Tambah Data Pemasok (T24) ... 91

3.2.5.2.25 Tampilan Form Tambah Data Pengguna (T25) ... 91

3.2.5.2.26 Tampilan Pesan (M01) ... 92

3.2.5.2.27 Tampilan Pesan (M02) ... 92

3.2.5.2.28 Tampilan Pesan (M03) ... 92

3.2.5.2.29 Tampilan Pesan (M04) ... 92

3.2.5.2.30 Tampilan Pesan (M05) ... 93

3.2.5.2.31 Tampilan Pesan (M06) ... 93

3.2.5.2.32 Tampilan Pesan (M07) ... 93

3.2.5.2.33 Tampilan Pesan (M08) ... 93

3.2.6 Perancangan Tampilan Jaringan Semantik ... 94

3.2.6.1 Jaringan Semantik Admin / Pimpinan ... 94

3.2.6.2 Jaringan Semantik Bagian Administrasi ... 95

3.2.6.3 Jaringan Semantik Bagian Transaksi ... 96

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 97

4.1 Implementasi ... 97

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 97


(15)

ix

4.2.1 Rencana Pengujian ... 113

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 114

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 124

4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Beta ... 126

4.2.5 Hasil Pengujian Pilihan Kategori Jawaban ... 127

4.2.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 130

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 131

5.2 Saran ... 132


(16)

x

Tabel 2.2. Notasi Deskripsi Isi Untuk Kamus Data ... 26

Tabel 3.1 Spesifikasi Proses ... 69

Tabel 3.2 Kamus Data ... 72

Tabel 3.3 Tabel User ... 76

Tabel 3.4 Tabel Karyawan ... 76

Tabel 3.5 Tabel Bahan Baku ... 76

Tabel 3.6 Tabel Pelanggan ... 76

Tabel 3.7 Tabel Pemasok ... 76

Tabel 3.8 Tabel Absensi ... 76

Tabel 3.9 Tabel Gaji ... 77

Tabel 3.10 Tabel Pembelian ... 77

Tabel 3.11 Tabel Detail Pembelian ... 77

Tabel 3.12 Tabel Penjualan ... 77

Tabel 3.13 Tabel Detail Penjualan ... 77

Tabel 3.14 Tabel Detail Gaji ... 77

Tabel 4.1 Rencana Pengujian ... 113

Tabel 4.2 Tabel Pengujian Login (Uji Data Normal) ... 114

Tabel 4.3 Tabel Pengujian Login (Uji Data Salah) ... 114

Tabel 4.4 Tabel Pengujian Data Barang (Uji Data Normal) ... 114

Tabel 4.5 Tabel Pengujian Data Barang (Uji Data Salah) ... 115

Tabel 4.6 Tabel Pengujian Data Karyawan (Uji Data Normal) ... 116

Tabel 4.7 Tabel Pengujian Data Karyawan (Uji Data Salah) ... 117

Tabel 4.8 Tabel Pengujian Data Pelanggan (Uji Data Normal) ... 117

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Data Pelanggan (Uji Data Salah) ... 117

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Data Pemasok (Uji Data Normal) ... 118

Tabel 4.11 Tabel Pengujian Data Pemasok (Uji Data Salah) ... 118

Tabel 4.12 Tabel Pengujian Data Pengguna (Uji Data Normal) ... 119

Tabel 4.13 Tabel Pengujian Data Pengguna (Uji Data Salah) ... 119


(17)

xi

Tabel 4.18 Tabel Pengujian Data Penjualan (Uji Data Normal) ... 121

Tabel 4.19 Tabel Pengujian Data Penjualan (Uji Data Salah) ... 122

Tabel 4.20 Tabel Pengujian Data Laporan (Uji Data Normal) ... 122

Tabel 4.21 Tabel Pengujian Pengolahan Data Password (Uji Normal) ... 123

Tabel 4.22 Tabel Pengujian Pengolahan Data Password (Uji Data Salah) ... 124

Tabel 4.23 Tabel Pengujian Client Server (Uji Data Normal) ... 124

Tabel 4.24 Tabel Jawaban Pertanyaan 1 ... 126

Tabel 4.25 Tabel Jawaban Pertanyaan 2 ... 126

Tabel 4.26 Tabel Jawaban Pertanyaan 3 ... 126

Tabel 4.27 Tabel Jawaban Pertanyaan 4 ... 127

Tabel 4.28 Tabel Jawaban Pertanyaan 5 ... 127

Tabel 4.29 Tabel Persentase Jawaban Pertanyaan 1 ... 127

Tabel 4.30 Tabel Persentase Jawaban Pertanyaan 2 ... 128

Tabel 4.31 Tabel Persentase Jawaban Pertanyaan 3 ... 128

Tabel 4.32 Tabel Persentase Jawaban Pertanyaan 4 ... 129


(18)

xii

Gambar 2.2 Jenjang Data ... 16

Gambar 3.1 Flowmap Pendataan Karyawan ... 37

Gambar 3.2 Flowmap Transaksi Pembelian Barang ... 40

Gambar 3.3 Flowmap Transaksi Penjualan Barang dan Jasa ... 42

Gambar 3.4 Denah Ruangan dan Letak Komputer di Ruangan Office CV. Bina Teknik ... 47

Gambar 3.5 Jaringan Komputer CV. Bina Teknik yang Diusulkan ... 48

Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Informasi CV. Bina Teknik ... 49

Gambar 3.7 DFD Level 0 Sistem Informasi CV. Bina Teknik ... 50

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 1 Login ... 51

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master ... 52

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses 3 Pengolahan Administrasi ... 53

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses 4 Pengolahan Transaksi ... 54

Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses 5 Pengolahan Laporan ... 55

Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses 6 Pengolahan Ganti Password ... 56

Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data Karyawan ... 57

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Barang ... 58

Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses 2.3 Pengolahan Data Bahan Baku ... 59

Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.4 Pengolahan Data Pelanggan ... 60

Gambar 3.18 DFD Level 2 Proses 2.5 Pengolahan Data Pemasok ... 61

Gambar 3.19 DFD Level 2 Proses 2.6 Pengolahan Data User ... 62

Gambar 3.20 DFD Level 2 Proses 2.7 Pengolahan Data Kriteria Kode ... 63

Gambar 3.21 DFD Level 2 Proses 3.1 Pengolahan Data Absensi ... 64

Gambar 3.22 DFD Level 2 Proses 3.2 Pengolahan Data Penggajian ... 65

Gambar 3.23 DFD Level 2 Proses 4.1 Pengolahan Data Transaksi Pembelian . 66 Gambar 3.24 DFD Level 2 Proses 4.2 Pengolahan Data Transaksi Penjualan .. 67

Gambar 3.25 DFD Level 2 Proses 4.3 Pengolahan Data Transaksi Service ... 68

Gambar 3.26 Entity Relational Diagram Sistem Informasi Manajemen CV. Bina Teknik ... 74


(19)

xiii

Gambar 3.30 Rancangan Tampilan Login ... 80

Gambar 3.31 Rancangan Tampilan Admin ... 81

Gambar 3.32 Rancangan Tampilan Bagian Adminstrasi ... 81

Gambar 3.33 Rancangan Tampilan Bagian Transaksi ... 82

Gambar 3.34 Rancangan Tampilan Master ... 82

Gambar 3.35 Rancangan Tampilan Menu Adminstrasi ... 83

Gambar 3.36 Rancangan Tampilan Menu Transaksi ... 83

Gambar 3.37 Rancangan Tampilan Menu Laporan ... 84

Gambar 3.38 Rancangan Tampilan Ganti Password ... 84

Gambar 3.39 Rancangan Tampilan Form Data Barang ... 85

Gambar 3.40 Rancangan Tampilan Form Data Karyawan ... 85

Gambar 3.41 Rancangan Tampilan Form Data Pelanggan ... 86

Gambar 3.42 Rancangan Tampilan Form Data Pemasok ... 86

Gambar 3.43 Rancangan Tampilan Form Data Pengguna ... 87

Gambar 3.44 Rancangan Tampilan Form Data Absensi ... 87

Gambar 3.45 Rancangan Tampilan Form Data Gaji ... 88

Gambar 3.46 Rancangan Tampilan Form Transaksi Pembelian ... 88

Gambar 3.47 Rancangan Tampilan Form Transaksi Penjualan ... 89

Gambar 3.48 Rancangan Tampilan Form Tambah Data Barang ... 89

Gambar 3.49 Rancangan Tampilan Form Tambah Data Karyawan ... 90

Gambar 3.50 Rancangan Tampilan Form Tambah Data Pelanggan ... 90

Gambar 3.51 Rancangan Tampilan Form Tambah Data Pemasok ... 91

Gambar 3.52 Rancangan Tampilan Form Tambah Data Pengguna ... 91

Gambar 3.53 Rancangan Pesan Login Berhasil ... 92

Gambar 3.54 Rancangan Pesan Login User ID Salah ... 92

Gambar 3.55 Rancangan Pesan Login Password Salah ... 92

Gambar 3.56 Rancangan Pesan Login Koneksi Gagal ... 92

Gambar 3.57 Rancangan Pesan Pengisian Data Tidak Lengkap ... 93


(20)

xiv

Gambar 3.62 Tampilan Jaringan Semantik Bagian Adminstrasi ... 95

Gambar 3.63 Tampilan Jaringan Semantik Bagian Transaksi ... 96

Gambar 4.1. Tampilan Awal Aplikasi ... 103

Gambar 4.2. Tampilan LOGIN ... 103

Gambar 4.3. Tampilan Menu Utama ... 104

Gambar 4.4. Tampilan Data Barang ... 104

Gambar 4.5. Tampilan Data Karyawan ... 105

Gambar 4.6. Tampilan Data Pelanggan ... 105

Gambar 4.7. Tampilan Data Pemasok ... 106

Gambar 4.8. Tampilan Data Pengguna ... 106

Gambar 4.9. Tampilan Data Absensi ... 107

Gambar 4.10.Tampilan Data Gaji ... 107

Gambar 4.11.Tampilan Data Pembelian ... 108

Gambar 4.12.Tampilan Data Penjualan ... 108

Gambar 4.13.Tampilan Tambah Data Barang ... 109

Gambar 4.14.Tampilan Tambah Data Karyawan ... 109

Gambar 4.15.Tampilan Tambah Data Pelanggan ... 110

Gambar 4.16.Tampilan Tambah Data Pemasok ... 110

Gambar 4.17.Tampilan Tambah Data Pengguna ... 111

Gambar 4.18.Tampilan Pesan User ID Belum Benar ... 111

Gambar 4.19.Tampilan Pesan Password Salah ... 111

Gambar 4.20.Tampilan Pesan Bagian Salah ... 111

Gambar 4.21.Tampilan Pesan Koneksi Database Gagal ... 112

Gambar 4.22.Tampilan Pesan Hapus Data ... 112

Gambar 4.23.Tampilan Pesan Karyawan Sudah Absen ... 112


(21)

(22)

xvi


(23)

xvii

Lampiran 2 Listing Program ... 141 Lampiran 3 Kuesioner ... 154


(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masyarakat dibidang industri genteng dan keramik seringkali membutuhkan pelayanan jasa pembuatan, restorasi ataupun memodifikasi mesin pengolah tanah guna membantu dalam pelaksanaan produksi genteng dan keramik. Menjawab kebutuhan masyarakat tentang kebutuhan tersebut, maka CV.Bina Teknik sebagai instansi profesional dibidangnya menerima pelayanan jasa pembuatan, restorasi ataupun memodifikasi mesin – mesin industri khususnya industri yang bergerak dibidang genteng dan keramik.

Dalam melaksanakan kegiatan rumah tangga perusahaan, CV. Bina Teknik dibantu oleh banyak karyawan yang memiliki keahlian masing-masing, yaitu terbagi bagian administrasi, teknik serta bagian penjualan dan pembelian barang/jasa. Semua kegiatan administrasi perusahaan dilakukan dengan menulis kedalam suatu buku besar dan kemudian disimpan dalam sebuah lemari, baik mengenai absensi pegawai, penggajian pegawai dilakukan sendiri oleh pihak administrasi atas pengetahuan dari pemilik. Setiap pengecekan hasil-hasil transaksi harus mengacu pada buku tersebut.

Dengan berkembangnya usaha dan banyaknya transaksi yang ditangani oleh CV. Bina Teknik, dengan hanya menerapkan sistem yang berjalan seperti saat ini, maka dikhawatirkan CV. Bina Teknik mengalami beberapa kendala terutama


(25)

menangani dalam penggajian pegawai. Saat ini banyak pegawai yang bekerja menangani pembuatan alat produksi genteng dan keramik ditambah lagi perusahaan menerapkan sistem kerja lembur untuk memenuhi permintaan konsumen. Pendataan dan pengecekan barang dan transaksi juga mengalami masalah karena terlalu banyaknya jumlah transaksi penjualan dan pembelian barang dan jasa yang diterima oleh perusahaan, sehingga sering terjadi keterlambatan terutama pada saat jam-jam sibuk.

Berdasarka uraian diatas, dalam Tugas Akhir ini penulis mengambil judul MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI DAN PENGGAJIAN KARYAWAN DI CV.BINA TEKNIK.

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membangun sistem informasi pengolahan data transaksi dan penggajian karyawan di CV.Bina Teknik.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk Membangun Sistem Informasi CV.Bina Teknik

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Membantu menyimpan informasi transaksi yang diselengarakan CV.Bina

Teknik.

2. Mengurangi kesalahan dalam pengolahan data, pencarian data dan


(26)

1.4. Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada :

1. Data yang diolah terdiri dari : data karyawan, data absensi karyawan,data

pemasok, data pelanggan, data transaksi penjualan barang dan jasa, data transaksi pembelian dan data gaji karyawan

2. Keluaran dari Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan

Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik terdiri dari laporan data karyawan, laporan data absensi karyawan, laporan pemasok, laporan pelanggan, laporan transaksi penjualan barang dan jasa, dan laporan pembelian.

3. Pengguna Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian

Karyawan di CV.Bina Teknik adalah Pimpinan, Bagian Administrasi dan Bagian Transaksi.

4. Perangkat lunak yang digunakan adalah Borland Delphi 7.0, database

yang digunakan adalah MySQL dan sistem operasi yang digunakan

Windows XP.

5. Pemodelan sistem yang dilakukan adalah pemodelan aliran data dengan

menggunakan flowmap, diagram konteks, Data Flow Diagram(DFD) dan


(27)

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. b. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil, dalam hal ini observasi dilaksanakan di CV.Bina Teknik Jl. Raya Cirata Buni Geulis Citeko Plered Purwakarta Jawa Barat

c. Wawancara.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil,dalam hal ini penulis mewawancarai pimpinan perusahaan sebagai orang yang bertanggung terhadap perusahaan dan bag.administrasi sebagai pengguna sistem ini nantinya.


(28)

2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa

proses diantaranya:

a. Rekayasa sistem

Merupakan bagian terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan mencari dan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan oleh suatu sistem.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen.


(29)

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan, penambahan, atau perbaikan sesuai dengan permintaan user.

Gambar 1.1 Metodologi Waterfall

6. Sistematika Penulisan

Adapun sistem penulisan sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, indentifikasi masalah, maksud dan tujuan dibuatnya sistem informasi, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.


(30)

BAB II. LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dan dasar-dasar teori yang menunjang dalam kaitan dengan topik pembuatan Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik .

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem diantaranya analisis masalah, analisis procedure yang sedang berjalan, analisis basis data. Bab ini juga berisi perancangan sistem dimulai dari perancangan prosedural, perancangan aliran data, perancangan struktur menu dan perancangan antar muka program (interface).

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Berisi tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menerapkan sistem yang telah dirancang serta pengujian yang dilakukan terhadap sistem yang telah dibangun.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi rangkuman atau kesimpulan dari penelitian tugas akhir dan saran yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi yang telah dibangun.


(31)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Pada landasan teori ini akan dibahas teori-teori yang dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada. Teori-teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang digunakan serta faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan perancangannya.

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan kepada prosedur dan menekankan kepada komponen atau elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” (Jogiyanto, H.M., 2001 : 1).

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen-elemen mendefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” (Jogiyanto, H.M., 2001:1).


(32)

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” JOG[4].

Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data (kejadian), mendukung operasi atau proses, menyediakan laporan atau dokumen yang diperlukan. Suatu sistem informasi yang dibuat berisi himpunan terintegrasi dari komponen manual dan komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data dan menghasilkan informasi untuk pemakai.

Adapun pengenalan untuk sistem informasi biasanya terdiri dari :

1. Memahami sistem yang ada dengan cara menyampaikan informasi dan

menganalisis sistem yang ada.

2. Mendefinisikan kebutuhan sistem baru yaitu perimbangan, perencanaan,

kebutuhan keluaran, masukan, simpanan, pengolahan dan mendefinisikan kriteria penilaian.

3. Proses desain sistem yaitu desain keluaran, desain masukan, desain file,


(33)

4. Pengembangan dan implementasi sistem, yaitu menilai perangkat lunak, dokumentasi sistem dan pelatihan, pengetesan sistem dan implementasi sistem.

2.1.1.2 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technologi block), blok basis data (database block), dan blok kendali (komputers block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

3. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(34)

4. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

5. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima output, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis telekomunikasi, analis sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya.

6. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis


(35)

data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak

paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

7. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.2 Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Perkembangan perangkat lunak bisa dianggap sebagai lingkaran pemecahan masalah dimana terdapat empat keadaan berbeda, yaitu status quo, definisi masalah, perkembangan teknis memecahkan masalah di keseluruhan aplikasi dari banyak aplikasi, dan integrasi pemecahan menyampaikan hasil kepada siapa yang membutuhkan pertama kali. Bermacam-macam model proses yang berbeda pada perangkat lunak sebagai berikut:

1. Model Sekuensial Linier atau Waterfall

Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan


(36)

kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.

2. Model Prototipe

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut,yang akan nampak bagi pelanggan / pemakai (contohnya pendekatan input dan format output).

3. Model RAD

Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses

perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

4. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

Model evolusioner adalah model iteratif. Model itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.


(37)

a. Model Pertambahan

Model inkeremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier (diaplikasikan secara berulang) dengan filosofi prototipe iteratif. Model pertambahan memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Model pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam setiap pertambahannya.

b. Model Spiral

Model spiral (spiral model) adalah model proses perangkat lunak yang

evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara komputer dan aspek sistematis dari model sekuensial linier.

c. Model Rakitan Komponen

Model ratikan komponen menggabungkan beberapa karakteristik model spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan pendekatan iteratif untuk mencapai perangkat lunak. Tetapi model rakitan komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan (kadang-kadang disebut “kelas”).

d. Model Perkembangan Konkuren

Model proses yang konkuren dapat disajikan secara skematis sebagai sederetan aktivitas teknik mayor, tugas-tugas, dan keadaannya yang lain. Contohnya aktivitas rekayasa yang dibatasi untuk model spiral dipenuhi dengan melakukan tugas-tugas sebagai berikut: prototyping dan atau pemodelan analisis, spesifikasi kebutuhan, dan rancangan.


(38)

5. Model Formal

Model metode formal mencakup sekumpulan aktivitas yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat lunak komputer. Metode formal memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan, mengembangkan, dan memverifikasi sistem berbasis komputer dengan menggunakan notasi matematis yang tepat.

2.1.3 Konsep Basis Data 2.1.3.1 Definisi

Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Anthoni J. Fabbri dan A. Robert Schwab, mendefinisikan basis data sebagai berikut :

Basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk

meminimalkan pengulangan data” JOG[4].

Menurut George Tsu-der Chou, basis data dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus”. JOG[4]

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara data opersional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.


(39)

Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.

Mengapa diperlukan database :

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya danrelevan.

3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. 4. Mengurangi duplikasi data (dataredudancy).

5. Hubungan data dapat ditingkatkan.

6. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang mulai dari karakter-karakter,item data, record, file dan kemudian database. Jenjang data dapat digambarkan sebagai berikut :


(40)

1. Character : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numeric, huruf ataupun karakter-karakter khusus( special character) yang mrmbentuk suatu field.

2. Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan

suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk record.

3. Record : kumpulan dari field membentuk suatu record. Record

menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file.

4. File : file terdiri dari record-record yang menggambarkan satu

kesatuan data yang sejenis.

5. Database : kumpulan dari file yang membentuk suatu database.

2.1.3.2 Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan basis data terdiri atas perancangan basis data secara konseptual, perancangan basis data secara logis, dan perancangan basis data secara fisis.

Beberapa komponen yang terdapat pada perancangan basis data secara konseptual antara lain:

1. Entitas

Entitas terkadang disebut tipe entitas atau kelas entitas. Entitas adalah objek yang dapat dibedakan dari objek-objek lainnya.


(41)

2. Atribut

Atribut adalah item data yang menjadi bagian dari suatu entitas. Istilah lain dari attribut adalah

properti.

3. Hubungan

Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas.

4. Kekangan

Kekangan digunakan untuk melindungi integritas data (misalnya, melindungi kesalahan sewaktu pengisian data).

5. Domain

Domain adalah himpunan yang berlaku bagi suatu atribut. Kekangan domain

mendefinisikan nama, tipe, format, panjang, dan nilai masing-masing item data.

6. Integritas Referensial

Integritas referensial adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang berbeda dalam suatu basis data relasional untuk menjaga konsistensi data.


(42)

2.1.3.3 Pengertian Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik dalam menstruktur data dalam cara-cara tertentu untuk mengurangai atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan

dengan pengolahan data dalam database. Normalisasi juga diartikan sebagai

proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.

Konsep-konsep pada normalisasi, antara lain :

1. Kunci atribut (Key field atau Key attribut) yautu suatu kunci field yang mewakili record atau tupple

2. Kunci kandidat (Candidate key) yaitu suatu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu entity.

3. Kunci primer (Primary key) yaitu satu atribut atau satu set atribut yang yang mengidentifikasi secara unik dan mewakili setiap kejadian pada satu entity.

4. Kunci alternatif (Alternate key) yaitu kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.

5. Kunci tamu (Foreign key) yaitu suatu atribut atau satu set atribut dan

melengkapi hubungan yang menunjukan ke induknya. Bentuk-bentuk normalisasi yaitu :

1. Normal satu (1NF atau First Normal Form )

Relasi berada pada normal kesatu jika semua atribut mempunyai nilai yang bersifat atomic.


(43)

2. Normal kedua (2NF atau Second Normal Form)

Relasi berada pada normal kedua jika relasi tersebut merupakan normal satu dan atribut bukan merupakan kunci tergantung penuh pada kunci primer.

3. Normal ketiga (3NF atau Three Normal Form)

Relasi berada pada normal ketiga jika relasi tersebut merupakan normal kedua dan atribut bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada kunci primer.

4. BCNF (Boyce Cood Normal Form)

Relasi berada pada BCNF jika dan hanya jika faktor penentunya adalah kunci kandidat dan relasi tersebut merupakan normal ketiga.

2.1.4 Metode Analis Sistem Terstruktur

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan pendekatan atas bawah. Beberapa alat bantu yang digunakan dalam analisis dan desain tersetruktur antara lain:


(44)

2.1.4.1 Entity Relationship Diagram

ERD hanya berfokus pada data, dengan menunjukkan “jaringan data” yang ada untuk suatu sistem yang diberikan. ERD sangat berguna bagi aplikasi di mana data dan hubungan yang mengatur data sangatlah kompleks. ERD pada mulanya

diusulkan oleh Peter Chen untuk desain sistem database relasional dan telah

dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD : objek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe indikator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka.

Kardinalitas model data harus dapat merepresentsikan jumlah peristiwa dari objek di dalam hubungan yang diberikan. Tillmann mendefinisikan kardinalitas dari object-relationship pair dengan cara sebagai berikut: kardinalitas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu [objek] yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari [objek] yang lain. Dengan mempertimbangkan semua kombinasi dari ‘satu’ dan ‘banyak’, dua [objek] dapat dihubungkan sebagai:

1. Satu-ke-satu (1:1)

2. Satu-ke-banyak (1:N)

3. Banyak-ke-satu (N:1)


(45)

2.1.4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem. Diagram konteks ini merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran yang mewakili keseluruhan sistem.

Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses

saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara

sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

Diagram Kontek meliputi Beberapa sistem antara lain:

1. Kelompok pemakai

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkaran 3. Data yang dihasilkan oleh sistem


(46)

2.1.4.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD–DAD/Diagram Alir Data) memperlihatkan

hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DAD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian melewati proses yang mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured

analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini,

karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur jelas.

Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain:

1. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan

suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan

menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external

entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.


(47)

2. Data Flow (arus data)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini

mengalir diantara proses (process), simpanan data (data strore) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau kompuiter dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow

diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer,

sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya

menunjukkan proses dari komputer. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputu identifikasi proses, nama proses dam pemroses.

4. Data Store (simpanan luar)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa, yaitu suatu file atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu tabel acuan manual, dan suatu agenda atau buku.


(48)

2.1.4.4 Spesifikasi Proses

Spesifikasi porses adalah proses yang menjelaskan tentang kejadian – kejadian yang terjadi pada buble yang terdapat di level terbawah pada data flow diagram.

“Spesifikasi proses menggambarkan kejadian di dalam setiap buble pada level

terbawah pada data flow diagram. Spesifikasi proses mendefinisikan kegiatan

yang harus dilakukan untuk mengubah input menjadi output”.YAH[7]

Contoh Spesifikasi Proses :

Tabel 2.1 Spesifikasi Proses

No proses No .proses berdasarkan DFD pada level terbawah

Nama proses Nama proses berdasarkan DFD pada level terbawah

Deskripsi Penjelasan singkat tentang proses diatas

Dipanggil oleh proses Proses diatas dipanggil oleh no proses berapa

Memanggil proses Proses diatas memanganggil no proses berapa

Flow Input Masukan aliran data ke proses

Flow Output Keluaran aliran data ke proses

Store Input Pengambilan data store oleh suatu proses

Store Output Penyimpanan data store oleh suatu proses

Logika proses Berisi narasi/logika setiap proses pada level terbawah

2.1.4.5 Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.


(49)

Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dana tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input,

merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari arus data di DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan, periode, volume, dan struktur data.

Tabel 2.2 Notasi deskripsi isi untuk kamus data

Konstruktur data Notasi Arti

= Disusun atas

Berurutan + dan

Pilihan [ | ] Baik ini – atau

Pengulangan ( )n Pengulangan ke-n dari

( ) Data opsional


(50)

2.1.6 Teknik Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempesentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

2.1.6.1 Dasar Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian menyajikan anomali yang menarik bagi perekayasa perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa pertama-tama berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstrak ke implementasi yang dapat

dilihat, baru dilakukan pengujian. Perekayasa menciptakan sederetan test case

yang dimaksudkan untuk “membongkar” perangkat lunak yang sudah dibangun. Pada dasarnya pengujian merupakan salah satu langkah dlam proses rekayasa perangkat lunak yang dianggap sebagai hal yang destruktif daripada konstruktif.

2.1.6.2 Sasaran-sasaran Pengujian

Dalam buku klasiknya mengenai pengujian perangkat lunak, Glen Myers [7PRE] menyatakan sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian:

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan meksud

menemukan kesalahan.

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum ditemukan sebelumnya.

3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua


(51)

2.1.6.3 Prinsip Pengujian

Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif,

perekayasa harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak. Davis PRE[7] mengusulkan serangkaian prinsip-prinsip pengujian diantaranya:

1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai kepesyaraan pelanggan.

2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai.

3. Prinsip pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak.

4. Pengujian harus mulai dari yang kecil dan yang berkembang kepengujian

yang lebih besar.

5. Pengujian yang mendalam tidak mungkin.

6. Untuk menjadi paling efektif pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga

yang independen.

2.1.6.4 Testabilitas

Testibilitas perangkat lunak adalah seberapa mudah program computer dapat diuji. Karena pengujian sulitk, maka perlu diketahui apa yang harus dilakukan agar manjadi lebih mudah. Cheklist berikut ini memberikan serangkaian karakteristik yag membawa peragkat lunak yang dapat diuji.

1. Operabilitas, “semakin baik dia bekerja, semakin efisien dia diuji”. 2. Observabilitas, “apa yanganda lihat adalah apa yang anda uji”.

3. Kontrabilitas, semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak


(52)

4. Dekomposabilitas, “dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih halus”.

5. Kesederhanaan, “semakin cepat yang diuji, semakin sedikit kita dapat

mengujinya”.

6. Stabilitas, “semakin sedikit perubahan, semakin gagguan dalam

pengujian”.

7. Verifikasi, mengacu kepada rangkaian aktivitas yang memastikan bahwa

perangkat lunak secara tepatmengimplementasikan suatu fungsi terentu.

8. Validasi, mengacu pada rangkaian aktivitas berbeda yang memastikan

bahwa prangkat lunak yang dibangun dapat ditelusuri kepersyaratan pelanggan. “Apakah kita membangun produk yang benar”.

2.1.6.5 Pengujian Black Box

Pengujian Black-box berfokus padapersyaratan fungsional perangkat

lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa

peangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai

berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan Interface.


(53)

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

2.1.7 Sistem Client-Server

Sistem client-server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemprosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu

suatu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman

permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface

aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk

mengubah atau menghapus data.

Sistem client-server merupakan suatu sistem client komputer yang

melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada

komputer server yang menyediakan layanan tersebut, sehingga client maupun

server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client dan

server ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam

memori yang sama namun terbagi dalam komputer client-server.

Hal ini menjadikan konfigurasi bagi komputer client dan komputer server bisa berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi

server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu


(54)

dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server,

sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah

komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti windows 98, windows me, windows xp dan lain-lain.

2.1.7.1 Cara Kerja Sistem Client-Server

Sistem client-server berjalan seutuhnya pada dua sistem yang berbeda.

Biasanya sebuah server melayani satu client saja. Apabila pemakainnya

mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintaan yang

dikirimkan melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan

permintaan dan mengirimkan kembali kepada client.

Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai

bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi

menjalankan tugasnya

Sebagai back-end, sistem client-server yaitu pusat pemprosesan data,

sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirimkan

permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti

mengubah, menghapus atau menambah data. arena itu program pada client adalah

aplikasi front-end yang digunakan sebagai antarmuka bagi pemakai untuk

berinteraksi dengan server selain itu client menangani pemakaian sumber daya


(55)

2.1.8 Software Pendukung

Untuk perangkat lunak pendukung cara mengembangkannya melalui dua

macam aplikasi, karena komputer server dan client memerlukan aplikasi yang

berbeda. My SQL digunakan untuk pengelolaan database server dan Borland

Delphi sebagai aplikasi pemograman untuk mengembangkan aplikasi sistem client-server pada komputer client. Kedua perangkat lunak ini dinilai merupakan perangkat lunak yang lebih baik disbanding dengan yang lainya sebagai alat yang mengembangkan aplikasi bagi sistem client-server

.

2.1.8.1 Delphi 7.0

Delphi adalah komplier atau penerjemah bahasa Delphi ( awalnya dari

bahasa pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi. Bahasa pemograman di Delphi disebut bahasa procedural artinya bahasa atau sintaknya mengikuti urutan tertentu atau prosedur. Ada jenis pemograman non-prosedural seperti pemograman untuk kecerdasan buatan seperti bahasa prolog. Delphi termasuk keluarga visual basic, visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemogram hanya memilih objek apa yang ingin dimasukan kedalam form, kemudian tingkah laku objek tersebut akan menerima aksi tinggal dibuat programnya. Delphi merupakan bahasa berorientasi objek,

artinya nama objek, property dan prosedur dikemas menjadi satu kemasan

(encapsulate).

Delphi adalah sebuah perangkat lunak untuk membuat aplikasi komputer berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya


(56)

semua komponen yang ada merupakan objek-objek. ciri-ciri sebuah objek adalah memlki nama, property dan prosedur. Delphi disebut juga visual programming artinya komponen-komponen yang ada tidak hanya berupa teks tetapi muncul berupa gambar-gambar.


(57)

34

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan dengan cara menguraikan suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponenenya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan sehingga ditemukan kelemahan dan keuntungan pada sistrm tersebut , sehingga dalam membangun aplikasi menjadi lebih mudah dari hasil analisis sistem yang lama [Bahra 2005:9]. Dari analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan aplikasi sistem yang diusulkan.

3.1.1. Analisis Kebutuhan Fungsional

3.1.1.1Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur yang ada di CV.Bina Teknik saat ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Prosedur Pendataan Karyawan.

2. Prosedur Pembelian Barang


(58)

Prosedur – prosedur diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Prosedur Pendataan Karyawan

a. Karyawan memberikan Surat Panggilan Kerja yang telah diterima

karyawan sebagai tanda bahwa karyawan yang bersangkutan telah lulus seleksi dan siap diangkat menjadi karyawan CV.Bina Teknik kepada Bagian Adminsitrasi.

b. Bagian Administrasi selanjutnya memeriksa keaslian surat

panggilan tersebut, jika surat panggilan tersebut tidak asli maka dikembalikan kepada karyawan jika asli maka bagian administrasi menyimpan surat panggilan sebagai arsip kemudian mengeluarkan formulir data karyawan kosong kepada karyawan.

c. Karyawan menerima Formulir data karyawan kosong kemudian

mengisi formulir dan di kembalikan kepada bagian adminsitrasi

d. Bagian administrasi memeriksa kelengkapan data karyawan, jika

tidak lengkap maka dikembalikan ke karyawan untuk dilengkapi, jika lengkap bagian administrasi mencatat data karyawan kedalam buku besar karyawan

e. Bagian administrasi menyimpan form data karyawan tersisi

kedalam arsip.

f. Bagian administrasi membuat daftar data karyawan baru yang

diterima dan dibuat rangkap dua.

g. Bagian administrasi memberikan daftar data karyawan baru kepada


(59)

h. Pimpinan memeriksa daftar data karyawan baru dan meng acc daftar data karywan tersebut, pimpinan menyerahkan 1 rangkap data karyawan baru yang telah di acc ke bagian administrasi , sedangkan 1 rangkap lagi di simpan sebagai arsip.

i. Bagian administrasi menerima data karyawan baru yang telah di


(60)

(61)

2. Prosedur Pembelian Barang

a.Bagian Transaksi memberikan 3 rangkap Surat permohonan

pembelian barang kepada pimpinan untuk di setujui

b.Pimpinan memeriksa surat permohonan pembelian barang, jika

tidak disetujui maka surat permohonan pembelian barang dikembalikan kebagian Transaksi. Jika disetujui pimpinan maka diarsipkan satu rangkap lalu surat permohonan pembelian barang yang telah di acc di serahkan kembali ke bagian transaksi untuk di realisasikan sebanyak 2 rangkap.

c.Bagian Transaksi menerima Surat Pengadaan yang telah di acc dan

disimpan untuk diarsipkan sebanyak satu rangkap. Satu rangkap lagi di berikan kepada Toko.

d.Pihak Toko menerima surat permohonan pembelian dari bagian

transaksi, kemudian surat permohonan tersebut diperiksa. Setelah diperiksa dan di acc, maka disimpan dan diarsipkan sebanyak satu rangkap.

e.Pihak toko kemudian membuat struk pembelian barang. Struk

tersebut disimpan dan diarsipkan. Setelah itu struk tersebut diserahkan ke bagian transaksi.

f. Bagian transaksi menerima struk pembelian barang dari pihak

toko, kemudian dicatat dan dimasukkan ke dalam buku besar pembelian.


(62)

g.Bagian transaksi kemudian menyimpan dan mengarsipkan struk pembelian barang yang telah dicatat.

h.Berdasarkan transaksi yang telah dicatat dan dimasukkan ke dalam

buku besar, maka bagian transaksi membuat laporan pembelian. Laporan pembelian barang tersebut kemudian diserahkan ke Pimpinan.

i. Pimpinan menerima laporan pembelian barang dari bagian


(63)

(64)

3. Prosedur Penjualan Barang dan Jasa

a. Pelanggan menyerahkan surat permohonan pembelian barang

atau jasa ke bagian transaksi untuk disetujui.

b. Bagian transaksi memeriksa surat permohonan pembelian

barang atau jasa, jika tidak disetujui maka surat permohonan pembelian barang dikembalikan ke pihak pelanggan. Jika disetujui bagian transaksi maka diarsipkan satu rangkap lalu surat permohonan pembelian barang yang telah di acc di serahkan kembali ke bagian transaksi untuk di realisasikan sebanyak 2 rangkap.

c. Bagian transaksi membuat struk transsksi penjualan barang

dan jasa sebanyak 2 rangkap, kemudian menyerahkan struk penjualan kepada pelanggan sebanyak 1 rangkap. Sisa 1 rangkap lagi di catat kedalam buku besar transaksi penjualan lalu kemudian disimpan dan diarsipkan

d. Bagian transaksi membuat laporan transaksi penjualan,

kemudian di serahkan ke pada pimpinan

e. Pimpinan menerima lapoaran transaksi penjualan lalu


(65)

(66)

Berdasarkan gambar flow map sistem yang sedang berjalan dapat dianalisis bahwa Bagian Administrasi dan Bagian Transaksi merupakan bagian yang paling banyak melakukan proses pengolahan data sehingga ada peluang terjadi kesalahan dalam pengolahan data, seperti kesalahan dalam pencatatan data yang akan memperlambat sistem kerja yang ada serta informasi yang dihasilkan tidak akurat.

Sistem yang sedang berjalan melibatkan tiga entitas, yaitu Pimpinan, bagian administrasi dan bagian transaksi. Dalam aplikasi yang dirancang Pimpinan bertindak sebagai admin dan dapat melakukan semua proses dalam aplikasi.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis non fungsional meliputi analisis user, analisis hardware, analisis software, dan analisis jaringan.

3.1.2.1Analisis Kebutuhan User

Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna

yang terlibat dalam Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik CV.Bina Teknik beserta karakteristiknya sehiingga dapat diketahui tingkat pemahaman dan

pengalaman user terhadap komputer. Sistem yang berjalan melibatkan

tiga user yaitu :

1. Pimpinan

Pendidikan : S1

Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP


(67)

2. Bagian Administrasi

Pendidikan : SMU, D3

Sistem Informasi yang digunkan : Windows XP

Software yang digunkan : Microsoft Word dan Excel

3. Bagian Transaksi

Pendidikan : SMU, D3

Sistem Informasi yang digunkan : Windows XP

Software yang digunkan : Microsoft Word dan Excel

Berdasarkan hasil analisa, setiap User yang ada pada CV.Bina

Teknik pada umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer. Tetapi untuk menjamin kelancaran aplikasi yang dibangun, dirasakan perlu

untuk melakukan pengenalan dan pelatihan singkat terhadap user agar

dapat memahami aplikasi yang akan mereka pergunakan.

3.1.2.2Analisis Kebutuhan Hardware

Analisis hardware (Perangkat Keras) yang digunakan pada

CV.Bina Teknik adalah :

1. Komputer 1 buah yang diletakan di ruang administrasi, dengan

spesifikasi sebagai berikut ;

a. Prosessor : AMD Sempron 3200

b. Memory : 256 Mb

c. Harddisk : 40 Gb


(68)

2. Komputer 1 buah yang diletakan di ruang pimpinan dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Prosessor : AMD Athlon XP 3600

b. Memory : 256 Mb

c. Harddisk : 40 Gb

d. Monitor : 15”

3. Printer 1 unit diletakan di ruang administrasi.

Kebutuhan perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik ini adalah 3 Komputer, dengan demikian perlu penambahan 1 unit komputer, 2 buah printer, dan 1 unit switch hub. Komputer server di letakan di ruang administrasi, dan 2 buah komputer client diletakan masing – masing di ruang administrasi dan ruang pimpinan, dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Komputer server diletakkan di ruang administrasi dengan

spesifikasi sebagai berikut ;

a. Prosessor : Minimal prosessor berkecepatan 3,0 GHz

b. Memory : Minimal 512 Gb

c. Hard disk : Minimal 80 Gb

d. Monitor : 15’


(69)

2. Komputer Client masing – masing diletakkan di ruang administrasi dan ruang pimpinan denga spesifikasi sebagai berikut ;

a. Prosessor : Minimal prosesoor berkecepatan 1,8 Ghz

b. Memori : Minimal 128 Mb

c. Hard disk : Minimal 20 Gb

d. Monitor : 15 “

e. Mouse dan keyboard

3. 3 unit Printer yang diletakan di :

a. Ruang Administrasi 2 unit

b. Ruang Pimpinan 1 Unit

Kebutuhan perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan jaringan Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik ini adalah sebagai berikut :

1. 1 unit Switch 4 port

2. 3 buah Kabel UTP @ 15 Meter.


(70)

3.1.2.3Analisis Kebutuhan Software

Perangkat lunak (software) yang digunakan pada CV.Bina Teknik

antara lain :

1. Windows XP Professional

2. Microsft Office XP

Perangkat lunak pendukung aplikasi yang akan dibangun adalah

MySQL sebagai penyimpan database dan Borland Delphi 7.0 sebagai

implementasi rancangan sistem.

3.1.2.4Analisis Kebutuhan Jaringan

Analisis terhadap denah ruangan dan letak komputer dimaksudkan untuk memudahkan dalam menggambarkan jaringan yang akan dibangun pada CV.Bina Teknik. Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antara komputer yang satu dengan komputer lainnnya yang ada disetiap ruangan.

Gambar denah tau letak komputer yang ada di ruangan kantor CV.Bina Teknik adalah sebagai berikut :

Gambar III.4 Denah ruangan dan letak komputer di ruangan office CV.Bina Teknik


(71)

Setelah menganalisis denah dan tata letak komputer di CV.Bina Teknik, terdapat 2 buah komputer dan 1 buah printer. Berdasarkan analisis denah dan letak ruang tidak ada perubahan pada letak komputer sebelumnya, tetapi memerlukan penambahan jumlah komputer 1 buah, 1 printer, dan 1 Hub. Topologi yang digunakan adalah topologi star.Server diletakkan di bagian Administrasi, sedangkan untuk client diletakkan di bagian Transaksi dan Pimpinan

Gambar jaringan dan letak komputer yang diusulkan pada ruangan office CV.Bina Teknik adalah sebagai berikut :


(72)

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi CV.Bina Teknik ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada atau sebagai solusi dari masalah yang sedang terjadi

3.2.1 Perancangan Aliran Informasi 3.2.1.1Diagram Konteks

Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai keterkaitan dengan sejumlah entitas, baik itu keterkaitan dengan entitas luar sistem maupun keterkaitan dengan entitas dalam sistem. Hubungan antara entitas dengan sistem digambarkan dengan

Diagram Konteks. Adapun Diagram Konteks pada Sistem Informasi Pengolahan

Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik adalah sebagai berikut : Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan CV.Bina Teknik Bagian Administrasi Pimpinan - Data Login

- Data Karyawan - Data Absensi - Data Gaji

- info Login invalid - info Karyawan - info Absensi - info Gaji

- data Login - data transaksi penjualan - data transaksi pembelian - data barang - data pelanggan - data pemasok - data bahan baku - info Login invalid

- info transaksi penjualan - info transaksi pembelian - info barang - info pelanggan - info pemasok - info bahan baku

- data Login - data user - data kriteria - data transaksi penjualan - data transaksi pembelian - data barang - data pelanggan - data pemasok - data bahan baku - Data Karyawan - Data Absensi - Data Gaji

- info Login invalid - info user

- info transaksi penjualan - info transaksi pembelian - info laporan karyawan - info laporan gaji karyawan - info laporan barang - info laporan pelanggan - info laporan pemasok - info laporan absensi - info transaksi penjualan - info transaksi pembelian - info barang - info pelanggan - info pemasok - info bahan baku - info Karyawan - info Absensi - info Gaji Bagian Transaksi

Gambar III.6. Diagram Konteks Sistem Infomasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik


(73)

3.2.1.2DFD (Data Flow Diagram)

DFD adalah sebuah teknik yang menggambarkan aliran data atau

informasi yang digunakan. DFD dibuat jika pada Diagram Konteks masih

terdapat proses yang mesti dijelaskan lebih rinci. Berikut ini adalah DFD pada Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik :

3.2.1.2.1 DFD Level 0

Gambar III.7 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi dan Penggajian Karyawan di CV.Bina Teknik CV.Bina Teknik


(74)

3.2.1.2.2 DFD Level 1

3.2.1.2.2.1 DFD Level 1 Proses 1 Login

Proses yang terdapat pada DFD level 1 proses 1 adalah Proses Login yang terdiri atas proses 1.1 Verifikasi Username, 1.2 Verifikasi Password dan proses 1.3 Verifikasi Hak Akses. Tabel yang terlibat adalah tabel user.

Gambar III.8 DFD Level 1 Proses 1 Login


(75)

3.2.1.2.2.2 DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master

Proses yang terdapat pada DFD level 1 proses 2 adalah Proses Pengolahan Data Master yang terdiri atas proses 2.1 Pengolahan Data Barang, 2.2 Pengolahan Data Karyawan, 2.3 Pengolahan Data Pemasok, 2.4 Pengolahan Data Pelanggan dan proses 2.5 Pengolahan Data Pengguna. Tabel yang terlibat adalah table barang, tabel karyawan, tabel pemasok, tabel pelanggan dan tabel user.

2.1 Pengolahan Data Karyawan 2.2 Pengolahan Data Barang 2.3 Pengolahan Data Bahan_baku 2.4 Pengolahan Data Pemasok 2.5 Pengolahan Data Pelanggan Pimpinan

- data Bahan_baku - data Barang - data Karyawan

- data Pemasok

- data Pelanggan - info dataBarang - info data Karyawan

- info data Pemasok

- info data Pelanggan - info data Bahan_baku

t_Karyawan t_Bahan_baku t_barang t_ Pemasok t_Pelanggan Bagian administrasi Bagian Transaksi Login Valid sebagai Pimpinan

atau Bagian Administrasi Login Valid sebagai Pimpinan atau Bagian Transaksi

Login Valid sebagai Pimpinan atau Bagian Transaksi

Login Valid sebagai Pimpinan atau Bagian Transaksi

Login Valid sebagai Pimpinan

- info data Pemasok

- data Pemasok - data Pemasok

- data Bahan_baku - data barang - data Karyawan

- data Pelanggan - data Bahan_baku

- info data Bahan_baku - data Barang

- info data Barang - data Karyawan - info data Karyawan

- info data Pelanggan

- data Pelanggan

2.6 Pengolahan Data Pengguna 2.7 Pengolahan Data Kriteria Kode t_Pengguna t_kriteria - data Pengguna

- data kriteria Login Valid sebagai Pimpinan

Login Valid sebagai Pimpinan - data pengguna

- info data pengguna

- data kriteria

- info data kriteria


(1)

form2.QrAbsen.Preview; end;

procedure

TFMenu.suiButton8Click(Sender: TObject);

begin

suiButton9.Visible:=False; suiButton10.Visible:=False; Fsman.ShowModal;

end; procedure

TFMenu.FormCreate(Sender: TObject);

begin end; end.

Absensi

unit UAbsensi; interface uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,

Dialogs, DBCtrls, StdCtrls, Grids, DBGrids, Buttons, ExtCtrls, Mask, ComCtrls, SUIButton, SUIDBCtrls; type

TFAbsensi = class(TForm) GroupBox1: TGroupBox; Label1: TLabel;

BitBtn1: TBitBtn; DBGrid1: TDBGrid; Edit2: TEdit;

Label2: TLabel; Label3: TLabel;

nip: TDBLookupComboBox; BitBtn2: TBitBtn;

Timer1: TTimer; tanggal: TLabel; DBEdit1: TDBEdit; DateTimePicker1: TDateTimePicker;

Label4: TLabel;

suiButton1: TsuiButton; Label5: TLabel;

SNama: TsuiDBEdit; suiButton2: TsuiButton; suiButton3: TsuiButton; suiDBNavigator1: TsuiDBNavigator;

suiButton4: TsuiButton; Ecr: TEdit;

cmbpil: TComboBox; Label6: TLabel;

suiButton5: TsuiButton; suiButton6: TsuiButton; GroupBox2: TGroupBox; suiButton7: TsuiButton; suiButton8: TsuiButton;

tanggalreset: TDateTimePicker; Label7: TLabel;

Label8: TLabel;

procedure Timer1Timer(Sender: TObject);

procedure BitBtn1Click(Sender: TObject);

procedure nipClick(Sender: TObject);

procedure BitBtn2Click(Sender: TObject);

procedure

suiButton3Click(Sender: TObject); procedure

suiButton4Click(Sender: TObject); procedure

suiButton6Click(Sender: TObject); procedure

suiButton7Click(Sender: TObject); procedure

suiButton8Click(Sender: TObject); procedure

suiButton5Click(Sender: TObject); private

{ Private declarations } public

{ Public declarations } end;


(2)

var

FAbsensi: TFAbsensi; implementation

uses UDatabase, UMenu, DB, UDetailAbsen;

{$R *.dfm} procedure

TFAbsensi.Timer1Timer(Sender: TObject);

begin

tanggal.Caption:=FormatDatetime(' MM:DD:YYYY',Now);

end; procedure

TFAbsensi.BitBtn1Click(Sender: TObject);

begin

if tanggal.Caption<>dbedit1.Text then

begin

dm.TTAbsensi.Edit; dm.Qdetailabsen.Insert;

dm.QdetailabsenNIP.Value:=nip.Tex t;

dm.QdetailabsenTanggalMasuk.Valu e:=Datetostr(datetimepicker1.Date); dm.QdetailabsenLamaLemburan.Val ue:=StrToInt(edit2.Text);

dm.TTAbsensilemburan.Value:=StrT oInt(Edit2.Text)+dm.TTAbsensilemb uran.Value;

dm.TTAbsensihari_kerja.Value:=dm. TTAbsensihari_kerja.Value+1; dm.TTAbsensitanggal.Value:=DateT oStr(datetimepicker1.Date);

dm.TTAbsensi.Post; dm.Qdetailabsen.Post; dm.QAbsensi.Close; dm.QAbsensi.Open; end else begin

Application.MessageBox('Anda dilarang absen 2

kali!','Kesalahan',MB_OK or MB_ICONERROR);

end; end; procedure

TFAbsensi.nipClick(Sender: TObject);

begin if

dm.TTabsensi.Locate('NIP',nip.Text, []) then

dm.TTabsensi.Edit else

Application.MessageBox('Data Karyawan belum

masuk!','Kesalahan',MB_OK or MB_ICONERROR);

end; procedure

TFAbsensi.BitBtn2Click(Sender: TObject);

begin

dm.QKaryawan.Close; dm.Qdetailabsen.Close; dm.TTAbsensi.Close; Fabsensi.Close; end;

procedure

TFAbsensi.suiButton3Click(Sender: TObject);

begin

if tanggal.Caption<>dbedit1.Text then

begin

dm.TTAbsensi.Edit; dm.Qdetailabsen.Insert;

dm.QdetailabsenNIP.Value:=nip.Tex t;

dm.QdetailabsenTanggalMasuk.Valu e:=Datetostr(datetimepicker1.Date); dm.QdetailabsenLamaLemburan.Val ue:=StrToInt(edit2.Text);


(3)

dm.TTAbsensilemburan.Value:=StrT oInt(Edit2.Text)+dm.TTAbsensilemb uran.Value;

dm.TTAbsensihari_kerja.Value:=dm. TTAbsensihari_kerja.Value+1; dm.TTAbsensitanggal.Value:=DateT oStr(datetimepicker1.Date);

dm.TTAbsensi.Post; dm.Qdetailabsen.Post; dm.QAbsensi.Close; dm.QAbsensi.Open; end else begin

Application.MessageBox('Anda dilarang absen 2

kali!','Kesalahan',MB_OK or MB_ICONERROR);

end; end; procedure

TFAbsensi.suiButton4Click(Sender: TObject);

begin

dm.QKaryawan.Close; dm.Qdetailabsen.Close; dm.TTAbsensi.Close; Fabsensi.Close; end;

procedure

TFAbsensi.suiButton6Click(Sender: TObject);

begin

GroupBox2.Visible:=True; end;

procedure

TFAbsensi.suiButton7Click(Sender: TObject);

var i,j : Integer; begin

dm.TTAbsensi.Open;

dm.QAbsensiKeseluruhan.Open; dm.Qdetailabsen.Open;

dm.Qdetailabsen.First; dm.QAbsensi.Close;

for j:=1 to

dm.qdetailabsen.RecordCount do begin

dm.Qdetailabsen.Delete; end;

for i:=1 to

dm.TTAbsensi.RecordCount do begin

dm.QAbsensiKeseluruhan.Insert; dm.QAbsensiKeseluruhannip.Value: =dm.TTAbsensiNIP.Value;

dm.QAbsensiKeseluruhantanggal.Va lue:=DateToStr(tanggalreset.Date); dm.QAbsensiKeseluruhanjumlah_le mburan.Value:=IntToStr(dm.TTAbse nsilemburan.Value);

dm.QAbsensiKeseluruhanjumlah_ke rja.Value:=IntToStr(dm.TTAbsensih ari_kerja.Value);

dm.QAbsensiKeseluruhan.Post; dm.TTAbsensi.Edit;

dm.TTAbsensilemburan.Value:=0; dm.TTAbsensihari_kerja.Value:=0; dm.TTAbsensi.Post;

dm.TTAbsensi.Next; end;

GroupBox2.Visible:=False; end;

procedure

TFAbsensi.suiButton8Click(Sender: TObject);

begin

suiButton2.Visible:=False; end;

procedure

TFAbsensi.suiButton5Click(Sender: TObject);

begin

dm.QAbsensiKeseluruhan.Open; FdetailAbsen.ShowModal; end;

end.

unit UBarang; interface


(4)

uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,

Dialogs, StdCtrls, Buttons, Grids, DBGrids, Mask, DBCtrls,

SUIDBCtrls,

SUIButton, ExtCtrls,

SUIComboBox, SUISkinForm, SUIDlg;

type

TFBarang = class(TForm) EKd: TEdit;

ENAma: TEdit; Eukuran: TEdit;

EHArgaJualbahan: TEdit; EStockAwal: TEdit; EStockMin: TEdit; EstockMax: TEdit; Esatuan: TComboBox; Label1: TLabel; Label2: TLabel; Label3: TLabel; Label4: TLabel; Label5: TLabel; Label6: TLabel; Label7: TLabel;

GroupBox1: TGroupBox; DBGrid1: TDBGrid; Edit1: TEdit;

ComboBox1: TComboBox; Label8: TLabel;

DBEdit1: TDBEdit; Label9: TLabel; Label10: TLabel; Label11: TLabel; Label12: TLabel; Label13: TLabel; Label14: TLabel; Label15: TLabel; Label16: TLabel; Label17: TLabel; Label18: TLabel; Label19: TLabel; Label20: TLabel;

Label21: TLabel; Label22: TLabel; DBText1: TDBText; DBText2: TDBText; DBText3: TDBText; DBText4: TDBText; DBText5: TDBText; DBText6: TDBText; DBText7: TDBText; DBText8: TDBText; Label23: TLabel; Btambah: TsuiButton; BUbah: TsuiButton; Bhapus: TsuiButton; Bkeluar: TsuiButton; Bsimpan: TsuiButton; Batal: TsuiButton; BUlang: TsuiButton; suiDBNavigator1: TsuiDBNavigator;

suiComboBox1: TsuiComboBox; Kode: TDBLookupComboBox; dlgsimpan: TsuiMessageDialog; suiMessageDialog1:

TsuiMessageDialog; procedure

SpeedButton1Click(Sender: TObject);

procedure

SpeedButton2Click(Sender: TObject);

procedure

SpeedButton3Click(Sender: TObject);

procedure

SpeedButton4Click(Sender: TObject);

procedure Edit1Change(Sender: TObject);

procedure BtambahClick(Sender: TObject);

procedure BsimpanClick(Sender: TObject);

procedure BUlangClick(Sender: TObject);


(5)

procedure BatalClick(Sender: TObject);

procedure BUbahClick(Sender: TObject);

procedure BhapusClick(Sender: TObject);

procedure BkeluarClick(Sender: TObject);

procedure KodeClick(Sender: TObject);

private

{ Private declarations } public

{ Public declarations } end;

var

FBarang: TFBarang; implementation

uses UDatabase, UMenu; {$R *.dfm}

procedure

TFBarang.SpeedButton1Click(Sende r: TObject);

begin

dm.QBAhanBaku.First; end;

procedure

TFBarang.SpeedButton2Click(Sende r: TObject);

begin

dm.QBAhanBaku.Prior; end;

procedure

TFBarang.SpeedButton3Click(Sende r: TObject);

begin

dm.QBAhanBaku.Next; end;

procedure

TFBarang.SpeedButton4Click(Sende r: TObject);

begin

dm.QBAhanBaku.Last; end;

procedure

TFBarang.Edit1Change(Sender: TObject);

begin

if suiComboBox1.ItemIndex=0 then begin

dm.QBAhanBaku.Close; dm.QBAhanBaku.SQL.Clear; dm.QBAhanBaku.SQL.Add('select * from bahanbaku where

Id_Bahanbaku like '''+edit1.Text+'%'+''''); dm.QBAhanBaku.Open; end else begin

dm.QBAhanBaku.Close; dm.QBAhanBaku.SQL.Clear; dm.QBAhanBaku.SQL.Add('select * from bahanbaku where

nama_Bahanbaku like '''+edit1.Text+'%'+''''); dm.QBAhanBaku.Open; end;

end; procedure

TFBarang.BtambahClick(Sender: TObject);

begin

Bsimpan.Enabled:=True; dm.QBAhanBaku.Append; dm.TBahanBAku.Edit;


(6)

154