Sampel Penelitian Desain Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Cara Kerja Penelitian Teknik Analisis Data

commit to user c. Bekerja pada shift I 2. Kriteria eksklusi adalah alasan mengapa peneliti tidak memilih subjek tersebut, dalam penelitian : tenaga kerja sakit, tenaga kerja tidak bersedia menjadi subjek penelitian. Dari kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan populasi target sebanyak 103 orang.

D. Teknik Sampling

Teknik Sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dengan jenis Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat- sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri- ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Sumardiyono, 2010. Dengan ciri-ciri : 1. Usia : 20 – 55 tahun 2. Tidak sedang sakit telinga 3. Lama kerja 8 jam sehari 4. Masa kerja lebih dari 5 tahun 5. Tidak memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Otitis media.

E. Sampel Penelitian

Subjek penelitian yang didapat untuk dijadikan sampel berdasarkan teknik sampling purposive sampling adalah 30 orang. commit to user

F. Desain Penelitian

Gambar 3. Desain Penelitian

G. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian adalah kebisingan 2. Variabel terikat dalam penelitian adalah ambang dengar tenaga kerja 3. Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah : a. Variabel pengganggu terkendali : usia, riwayat penyakit hipertensi dan otitis media, tidak sedang sakit telinga, lama kerja, masa kerja, pemakaian APD. b. Variabel pengganggu tidak terkendali : Penggunaan obat-obatan. Subjek Terpapar kebisingan ≤ NAB Chi square Populasi Ambang Dengar Normal Ambang Dengar Menurun Terpapar kebisingan NAB Ambang Dengar Normal Ambang Dengar Menurun Purposive sampling commit to user

H. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk lebih memudahkan pengertian dalam penelitian, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut :

1. Kebisingan

Kebisingan adalah suara-suara yang dihasilkan oleh mesin-mesin bagian produksi di pabrik tekstil. Dalam hal ini yang di ukur adalah kebisingan lingkungan kerja tersebut. Alat ukur : Sound Level Meter Nilai Ambang batas NAB : 85 dB selama 8 jam sehari Satuan : dB Hasil : NAB = 85 dB ≤ NAB = ≤ 85 dB Skala : Nominal 2. Ambang pendengaran Ambang pendengaran adalah kemampuan telinga untuk mendengarkan suara yang paling lemah yang masih dapat di dengar telinga Alat ukur : Audiometer Satuan : Hz Hasil : ≤ 25 dB = Normal 25 dB = Menurun Skala : Nominal commit to user

I. Alat dan Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah: 1. Nama alat : Sound level meter, yaitu alat untuk mengukur intensitas kebisingan Type : NA-20 Merek : RION Satuan : dBA Cara Kerja : a. Menyiapkan alat ukur Sound Level Meter b. Pasang baterai c. Pek voltase 1 Putar switch ke “BATT” 2 Jika jarum tidak menunjuk pada pointer “BATT”, maka voltase baterai telah habis. d. Kalibrasi 1 Putar switchin the level indicating window at centre pada 70 dB 2 Pada FILTER-CAL-INT switch ke “CAL” 3 Jarum akan menunjuk pada pointer CAL mark, jika tidak maka putar sensitivity adjustment. e. Pengukuran 1 Putar switch ke A commit to user 2 Putar FILTER-CAL-INT ke arah INT 3 Putar level switch sesuai dengan tingkat kebisingan yang terukur 4 Gunakan Meter Dynamic Charactetistic Selector Switch “SLOW” untuk bising yang impulsive, “FAST” untuk bising yang continue 2. Nama Alat : Audiometer, yaitu alat untuk mengukur nilai ambang dengar Type : 128 Merek : Rexton Satuan : Hz Cara kerja : a. Sebelum dilakukan pemeriksaan siapkan tempat untuk pengukuran tenaga kerjapasienprobandus Selain itu dilakukan penulisan status pasientenaga kerjaprobandus yang meliputi : Nama, umur, masa kerja, bagian, jenis kelamin, riwayat penyakit telinga dan keluhan yang dialami saat sekarang, pekerjaan sebelumnya, pekerjaan sekarang, hoby dan lain-lain. b. Tempatkan kartu audiogram dan selipkan pena pada posisi ujung kiri dengan menekan tombol ”RETURN”. c. Jelaskan pada tenaga kerjapasienprobandus sebagai berikut 1 Anda akan diperiksa telinganya baik kiri maupun kanan 2 Begitu dengar suaranada tekan tombol handswitch dan lepaskan dengan segera bila sudah tidak dengar lagi. Jangan dibiarkan nadasuara tersebut terdengar semakin keras dan jangan biarkan nadasuara tersebut hilang terlalu lama. commit to user d. Pasang earphone yang tepat dan posisi yang nyaman. Untuk itu perlu : 1 Singkirkan semua gangguan antara earphone dengan telinga seperti : rambut, kaca mata, alat bantu dengan anting-anting dan lain-lain. 2 Atur pembalut kepala sehingga terletak pada bagian atas dari kepala pasienprobandus. 3 Pastikan bahwa aerphone dengan label merah berada di telinga kanan dan yang berlabel biru di telinga kiri Perhatian : Penanganan aerphone harus hati-hati. Goncangan mekanik akan dapat mengubah karakteristik dan mengharuskan untuk diganti. e. Test dimulai dengan nada ”PULSE” dari frekuensi 500 Hz sampai dengan frekuensi 4000 Hz untuk kedua telinga dan kemudian nada ”CONT” untuk kedua telinga. Setelah semua test dilakukan maka matikan alat, ambil fiber pena dengan hati-hati dan ambil kartu audiogramnya

J. Cara Kerja Penelitian

1. Persiapan Persiapan penelitian ini terdiri dari ijin penelitian, survei awal, penyusunan proposal, dan ujian proposal. Survei awal dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja dan kondisi tenaga kerja pada saat bekerja, yaitu dengan melakukan beberapa wawancara pada saat bekerja, commit to user yaitu dengan melakukan pengukuran intensitas kebisingan di lingkungan kerja dengan menggunakan alat ukur Sound Level Meter. 2. Pelaksanaan a. Pengukuran ambang dengar tenaga kerja di sebuah ruangan, pengukuran dilakukan mulai pukul 11.00 WIB, pada tenaga kerja bagian flat print, colour mixer dan tracer. b. Pengukuran intensitas kebisingan di masing-masing ruangan yaitu flat print, colour mixer dan tracer 3. Pengolahan dan penyusunan skripsi Pengumpulan data yang diperoleh dari kuesioner, wawancara, serta pengukuran langsung, kemudian data tersebut diolah dan di uji dengan SPSS 16.

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini merupakan analisis data statistik yang dilakukan dengan uji Chi square test dengan taraf signifikasi 5 0,05 Handoko R, 2008. Dengan alat bantu penguji SPSS versi 16. Dan dengan interpretasi hasil sebagai berikut : 1. Jika P value ≤ 0,01 maka hasil diyatakan sangat signifikan. 2. Jika P value 0,01 tetapi ≤ 0,05 maka hasil dinyatakan signifikan. 3. Jika P value 0,05 maka hasil dinyatakan tidak signifikan Hastono, 2001. commit to user

BAB IV HASIL

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT Sekar Bengawan berdiri pada tahun 1998 di bawah kepemilikan Bp Paulus. Perusahaan ini terletak di kawasan industri jalan Solo-Sragen tepatnya di jalan Solo-Sragen Km 8,1 Kabupaten Karanganyar. PT Sekar Bengawan bergerak di bidang tekstil, mulai dari pemberian warna kain hingga sebagian kain dibuat celana di bagian konveksi. PT Sekar Bengawan dalam proses produksinya mempunyai beberapa bagian diantaranya Flat print, Colour mixer, Steme, Tracer, Washing, Konveksi, Gudang, Boiler dan bagian lain yang menunjang proses produksi. Luas PT Sekar Bengawan sekitar 2,5 Hektar. PT Sekar Bengawan mempunyai karyawan sebanyak ± 700 orang tenaga kerja yang terbagi menjadi 3 shift di beberapa bagian unit kerja. Kapasitas tegangan listrik yang dipakai di Perusahaan ini adalah ± 1000 KVA. Untuk proses pendistribusian barang dan pengambilan bahan baku PT Sekar Bengawan memiliki beberapa armada yang digunakan seperti Truk besar sebanyak 6 buah, Truk box untuk mengangkut seberat 5 ton sebanyak 6 buah, truk box untuk mengangkut seberat 2 ton sebanyak 2 buah, dan beberapa armada penunjang lainnya.

B. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Umur 41

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Produksi Di Pt Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 5 17

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Produksi Di Pt Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 3 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 22

HUUBUNGA Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Penurunan Ambang Dengar pada Tenaga Kerja di PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong, Pracimantoro, Wonogiri.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Penurunan Ambang Dengar pada Tenaga Kerja di PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong, Pracimantoro, Wonogiri.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Penurunan Ambang Dengar pada Tenaga Kerja di PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong, Pracimantoro, Wonogiri.

0 3 5

HUUBUNGA Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Penurunan Ambang Dengar pada Tenaga Kerja di PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong, Pracimantoro, Wonogiri.

0 2 12

Hubungan Intensitas Kebisingan dan Masa Kerja Terhadap Nilai Ambang Dengar pada Pekerja di Bagian Weaving 2 PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar - UNS Institutional Repository

0 0 11

Hubungan Intensitas Kebisingan dan Masa Kerja Terhadap Nilai Ambang Dengar pada Pekerja di Bagian Weaving 2 PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar - UNS Institutional Repository

1 2 71