Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

organ wicara, bahasa lain, bahasa tulis, dan mitra wicara. Sub jenis metode padan adalah metode padan referensial, yaitu metode yang alat penentunya yaitu kenyataan yang ditunjukkan oleh bahasa atau referen bahasa Sudaryanto, 1993:14. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar pilah unsur penentu, yaitu memilah tiga data yang bersangkutan dengan referen atau acuan. Dengan daya pilah itu dapat diketahui bahwa referen itu ada yang berupa benda, kerja, dan sifat Sudaryanto, 1993: 21-22. Contoh analisis Data 1 : “ Tikus Alas „Dijiret‟ ” Analisis : Tikus Alas Dijiret Data 1 diatas terdiri dari 2 unsur, yaitu Tikus Alas, dan makelar dijiret. Dijiret adalah bahasa jawa yang dalam bahasa Indonesia artinya meringkus, tikus alas berarti orang yang mencuri kayu dihutan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa arti data 1 termasuk gaya bahasa sarkasme karena mempunyai maksud mengejek mengolok-olok kepada seseorang yaitu tikus alas pencuri kayu. Maksud kalimat tikus alas dijiret adalah penulis ingin menggambarkan seorang penjahat yang menebang kayu dihutan, padahal hutan itu milik perhutani. Selain menggunakan metode padan , penelitian ini juga menggunakan metode agih. Yaitu metode analisis yang alat penentuannya adalah didalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti Sudaryanto, 1993:15. Teknik dasar metode agih adalah teknik bagi unsur langsung. Contoh analisis teknik bagi unsur secara langsung adalah sebagai berikut: Data 1 Tikus Alas Dijiret. dijiret diringkus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ditangkap.

3.7 Penyajian Hasil Analisis

Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode penyajian informal. Metode penyajian datanya menggunakan penyajian informal, yaitu penelitian dengan menggunakan kata-kata biasa Sudaryanto, 1993: 143.

4. Hasil Penelitian Dan

Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Gaya Bahasa Sarkasme pada Judul Rubrik Kriminal Di surat Kabar Harian Meteor Edisi April 2012 Surat kabar harian Meteor merupakan salah satu surat kabar yang terbit setiap hari yang dilengkapi berbagai macam rubrik yamg berisi berita-berita.rubrik-rubrik tersebut diantaranya adalah rubrik politk, rubrik olahraga, rubrik kriminal, rubrik iklan dan rubrik ekonomi dan bisnis. Dapat dikatakan bahwa bahasa dalam surat kabar harian Meteor cenderung kasar apabila dibandingkan dengan surat kabar harian lainnya. Dari semua rubrik harian Meteor yang cenderung menggunakan bahasa kasar atau sarkasme adalah berita padar ubrik kriminal.bahasa yang digunakan banyak mengandung ejekan, olok-olok, dan sindiran yang menyakitkan hati. Semua bentuk ejekan dan celaan dalam surat kabar tersebut ditujukan pada pelaku tindak kriminal. Gaya bahasa sarkasme adalah sejenis gaya bahasayang mengandung olok-olok,ejekan atau sindiran, pedas dan menyakitkan hati. Ciri utama gaya bahasa sarkasme adalah selalu mengandung kepahitan, celaan yang getir dan tidak enak didengar. Pada wacana judul rubrik kriminal di surat kabar harian Meteor ditemukan 25 data. 21 merupakan data bersifat ejekan,4 yang bersifat sindiran. Pengambilan data tersebut berdasarkan kalimat yang berhubungan dengan kata-kata pedas dan menyakitkan hati. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Bentuk Gaya Bahasa Sarkasme pada Judul Rubrik Kriminal di Surat Kabar Harian Meteor Edisi April 2012 Bentuk gaya bahasa sarkasme pada judul rubrik kriminal di surat kabar harian Meteor edisi April 2012 terdiri dari bahasa ejekan dan sindiran. Bahasa ejekan dengan berbagai macam ragam bahasa, yaitu ragam bahasa formal atau Indonesia, daerah, dan asing. Ada 11 kata yang termasuk ragam bahasa Indonesia yang terinci sebagai berikut. Kriminal di bidang pendidikan sebanyak 2 data dan kriminal di bidang umum 9 data. Terdapat 10 data ragam bahasa jawa yaitu dua data ternasuk dalam kriminal di bidang pendidikan, satu data kriminal di bidang politik dan tujuh data kriminal di bidang umum. Selain itu, ada gaya bahasa sarkasme yang berupa campuran. Campuran itu terdiri dari gabungan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah sebanyak 4 data yaitu kriminal di bidang umum sejumlah 1 data. Bahasa sindiran terdiri dari ragam bahasa nasional yaitu ragam bahasa jawa sebanyak 3 data dan ragam bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa jawa sebanyak 1 data.jadi keseluruhan berjumlah 25 data. 4.2.1.1 Ejekan 4.2.1.1.1 Ragam Bahasa Nasional Bahasa Indonesia a Kriminal di bidang pendidikan Berikut ini data yang berhubungan dengan pendidikan. 1 Dua pelajar njambret dibekuk 2 Usai ujian mabuk diciduk Kata tersebut menggunakan ragam bahasa Indonesia yang artinya merebut barang milik orang lain. Njambret itu cenderung kasar dan mengandung ejekan. Data 2 berhubungan dengan pendidikan dan mengandung