Latar Belakang Masalah GAYA BAHASA SARKASME DAN KEKHASAN BAHASA PENULIS PADA JUDUL RUBRIK KRIMINAL DI SURAT KABAR HARIAN Gaya Bahasa Sarkasme Dan Kekhasan Bahasa Penulis Pada Judul Rubrik Kriminal Di Surat Kabar Harian Meteor Edisi April 2012.

melanggar hukum pidana KBBI, 1992:526. Dengan adanya berita kriminal tersebut masyarakat menjadi tertarik untuk membacanya. Dapat diakui bahwa berita kriminal itu lebih menarik dan menjadi pusat perhatian oleh pembaca bila dibandingkan dengan berita lain. Bisa dikatakan seperti itu karena bahasa yang digunakan dalam rubrik kriminal lebih terbuka dan cenderung kasar. Selain itu, penggunaan gaya bahasa sering dipakai. Gaya bahasa sarkasme merupakan suatu acuan yang lebih kasar mengandung olok- olok atau sindiran pedas dan menyakiti hati Keraf, 2004:143. Dalam rubrik kriminal tepatnya pada surat kabar harian meteor bahasa yang digunakan sebagian besar mengandung olok-olok dan ejekan. Bahasa ejekan tersebut biasanya dapat terlihat jelas pada bagian judul. Judul ini saya pilih karena rubrik kriminal itu menarik untuk dibahas. Masyarakat lebih tertarik untuk membaca rubrik kriminal karena selain membuat penasaran, berita kriminal dalam surat kabar juga selalu hangat up to date. Dapat diakui bahwa berita kriminal itu lebih menarik dan menjadi pusat perhatian oleh pembaca bila dibandingkan dengan berita lain. Bisa dikatakan seperti itu karena bahasa yang digunakan dalam rubrik kriminal lebih terbuka dan cenderung kasar. Selain itu, penggunaan gaya bahasa sering dipakai.

2. Landasan Teori

2.1 Wacana

2.1.1 Pengertian

Wacana Samsuri dalam Sumarlam, 2008:8 mengatakan bahwa wacana adalah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan.

2.2 Gaya Bahasa

2.2.1 Pengertian

Gaya Bahasa Gaya bahasa dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperhatikan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakaian bahasa Keraf, 2004: 113. Jiwa kepribadian yang dimaksud adalah bagaimana seseorang penulis menggambarkan seseorang tokoh dengan bahasa yang khas dan gaya penulisnya. Gaya bahasa merupakan kata, dapat yang berupa kalimat yang digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan seseorang dari berbagai profesinya termasuk didalamnya adalah pengarang.

2.3 Sarkasme

2.3.1 Pengertian

Sarkasme Pengertian sarkasme berasal dari bahasa Yunani sarkasme yang diturunkan dari kata kerja sarkasein yang berarti merobek-robek daging seperti anjing, “menggigit bibir karena merah”, atau bicara dengan kepahitan Keraf dalam Tarigan, 1985 : 92. Purwadarminta dalam Tarigan, 1986: 92 menjelaskan bahwa sarkasme adalah jenis gaya bahasa yang mengandung ejekan, olok-olok dan sindiran pedas yang menyakiti hati. Bila dibandingkan dengan ironi dan sinisme, maka sarkasme ini lebih kasar. Herma J. Waluyo dalam Susilo Adi S 2010 berpendapat bahwa sarkasme adalah penggunaan kata-kata yang keras dan kasar untuk menyindir atau mengkritik. Jadi yang dimaksud dengan sarkasme adalah gaya bahasa penyindiran dengan menggunakan kata-kata kasar dan keras. Dari beberapa pengertian diatas diketahui bahwa sarkasme adalah gaya bahasa yang menjadi bahasanya kasar dan keras mengandung unsur ejekan, olok-olok. Sindiran dan celaan getir yang menyakiti hati.

2.3.2 Ciri – ciri

Sarkasme Ciri-ciri gaya bahasa sarkasme diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Maknanya mengandung olok-olok, ejekan, sindiran 2 Gaya bahasa yang mengatakan makna yang bertentangan 3 Gaya bahasa sarkasme mengandung kepahitan dan celaan yang getir 4 Bahasanya selalu mengandung kepahitan dan kurang enak didengar 5 Gaya bahasa sarkasme lebih kasar bila dibandingkan dengan gaya bahasa ironi dan sinisme.

2.3.3 Maksud

Gaya Bahasa Sarkasme Maksud dari gaya bahasa sarkasme adalah sebagai berikut: 1 Maksud umpatan. Celaan, candaan perkataan kasar yang timbul karena luapan amarah dari seseorang 2 Maksud ajakan. Mengajak dan mempengaruhi pembaca atau pendengar agar berbuat serta mengikuti perkataan yang diucapkan. 3 Maksud pemberitahuan bahasa