Teknik Penjaringan Data METODE PENELITIAN
21
selain itu narasumber sekunder yang dipilih oleh peneliti ialah penanggung jawab kesenian Bapak Syaiful Hadi, pelaku seni Bapak
Paimun dan Bapak Kadisun, serta pelaku masyarakat Bapak Tri Nandar dan Bapak Sumarwan. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara
mendalam dan terstuktur yang digunakan sebagai pengumpulan data. Supaya dalam pengumpulan data bisa ditarik kesimpulan, maka peneliti
harus menggunakan pertanyaan yang sama baik informan satu dengan yang lainnya. Informan tersebut sebelumnya sudah diberi arahan terhadap
materi-materi yang akan digunakan sebagai bahan wawancara. 3.
Studi Dokumentasi Selain menggunakan metode observasi dan wawancara, peneliti
menggunakan metode yang sangat penting, yaitu studi dokumentasi. Dokumen yang dimaksud adalah sumber data yang berbentuk dokumen
buku, literatur, maupun berbentuk gambar-gambar yang terkait dengan kesenian Gajah-gajahan. Dokumen sangat diperlukan karena dijadikan
data yang valid dan relevan serta memperluas perolehan data. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu Sugiyono, 2012: 240.
Dokumen dapat dinyatakan akurat dan dapat dipercaya, apabila disertai bukti-bukti otentik seperti foto, buku, video dan lainnya yang mendukung
mengenai kesenian Gajah-gajahan di Gandu. Dalam penemuan data-data kesenian Gajah-gajahan selain dari dokumen resmi yang sudah ada,
peneliti juga mencantumkan dokumen pribadi supaya lebih konkrit dan
22
lengkap. Dokumen yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti meliputi arsip buku yang berjudul “Format Isian Data Potensi Desa dan Kelurahan
Tahun 201 2”. Susunan pengurus kesenian Gajah-gajahan di Desa Gandu
Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Dokumentasi berupa foto kesenian Gajah-gajahan tahun 2008, dokumentasi audio visual dan
dokumentasi berupa foto pada tahun 2011 yang didapat dari Ketua Paguyuban Kesenian Gajah-gajahan di Desa Gandu.