Adegan I Pembukaan Bentuk Penyajian Kesenian Gajah-gajahan di Desa Gandu

34 Gambar 2 : Seluruh pemain menyanyi lagu Sholawat Nabi dalam kesenian Gajah-gajahan di Desa Gandu Foto: Indartik, 16 Juni 2014 Pembukaan kesenian Gajah-gajahan di Desa Gandu pemain mempersiapkan gajah untuk ditunggangi oleh penunggang gajah, dengan dibantu oleh pemain warok. Sebelum gajah diangkat oleh pembawa gajah, penunggang gajah sudah naik di atas gajah terlebih dahulu, agar dalam pernonton tahu bahwa acara arak-arakan akan segera dimulai. Dalam persiapan, pemain membentuk barisan membanjar, agar dalam acara arak- arakan barisan pemain kesenian Gajah-gajahan rapi dan teratur. 35 Gambar 3 : Penunggang gajah naik diatas gajah pada kesenian Gajah-gajahan Foto: Indartik, 16 Juni 2014 Gambar 4 : Pemain membentuk barisan membanjar pada kesenian Gajah-gajahan Foto: Indartik, 16 Juni 2014

2. Adegan II Pertunjukan

Setelah acara pembukaan selesai, maka acara selanjutnya adalah arak-arakan. Arak-arakan dilakukan dengan berjalan beriringan antara pemain dan masyarakat menuju lapangan atau tujuan akhir. Dalam 36 pertunjukan arak-arakan antara lagu dan musik selalu mengiringi kesenian Gajah-gajahan tersebut. Di perjalanan kesenian tersebut dipertunjukan di perempatan jalan raya display, dengan tujuan masyarakat dapat melihat dan menikmati kesenian Gajah-gajahan dengan dekat dan leluasa. Dalam pertunjukannya penunggang gajah menari di atas badan gajah secara bergantian, maka dari itu penunggang gajah di Desa Gandu terdapat dua penari yang digunakan secara bergantian. Selain penunggang gajah pembawa gajah dalam memikul gajah juga secara bergantian, hal itu dikarenakan dalam badan gajah sangat panas maka dalam memikul gajah bergantian. Biasanya yang berperan untuk pemikul gajah adalah warok, karena memiliki tenaga yang cukup untuk memikul gajah. Durasi waktu pertunjukan arak-arakan berkisar antara 1 jam sampai 1,5 jam. Biasanya disesuaikan dengan seberapa jauh dan dekatnya jalan yang dilalui kesenian Gajah-gajahan tersebut.