Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015
| 21
gangguan akibat kurang yodium GAKY, dan kurang vitamin A, dengan out put kegiatan meliputi : Sosialisasi penanganan masalah gizi, Sosialisasi
Gernas Darsi 1 kali, sosialisasi dan pemantapan ASI Eksklusif 1 kali, sosialisasai konsumsi Fe pada remaja 1 kali dalam rangka menurunkan
angka anemia pada remaja dan bumil, PMT pada pada 190 balita gizi buruk selma 90 hari, kordinasi penanganan balita di TFC 30 kali, Evaluasi
KP ibu 4 kali. Adapun hasil capaian indikator Kegiatan penaggulangan gizi pada masyarakat yaitu:
F. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan di Kabupaten Kulon progo dalam bentuk kegiatan Pengelolaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan, out put kegiatan ini adalah: Tersusunnya perencanaan obat dan terlaksananya monitoring,evaluasi dan pelaporan pengelolaan obat di
21 puskesmas, Penyimpanan dan distribusi obat dan pengadaan sarana prasarana terkait dengan kegiatan pengelolaan obat di gudang farmasi
selama 12 bulan. Selain itu dilakukan Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan
Berbahaya, out put kegiatan ini adalah: tersertifikasinya produk Industri makanan rumah tangga 50 lokasi, dan terlaksananya pemantauan dan
pengawasan peredaran OMKABA 12 kecamatan.
G. Penyediaan Fasilitasi Peralatan Kesehatan bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok
Kegiatan Penyediaan Fasilitasi Peralatan Kesehatan bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok mempunyai output terwujudnya sarana
kesehatan untuk penanganan akibat dampak asap rokok berupa alat kesehatan 1 paket tabung oksigen 1 m3 + regulator 11 unit, suction 2 unit,
tensimeter air raksa 18 unit, stetoskop 19 unit, spirometer 4 unit, autoclove 2 unit, nebulizer 3 unit, EKG 3 channel 3 unit, defibrillator 1 unit, laboratorium
set 1 unit, mikroskop binokuler 2 unit, spektrofotometer 1 unit dan hematologi analyzer 1 unit.
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015
| 22
H. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana
Pada tahun 2014, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana diwujudkan dalam bentuk kegiatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Masalah
Kesehatan dan Bencana, dengan hasil kegiatan berupa Terlaksananya
workshop SPDGT Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu. I. Standar Pelayanan Minimal
Capaian indikator Standar Pelayanan Minimal SPM di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan data-data yang ada pada tabel-tabel terlampir maka
didapatkan data sebagaimana pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.1: Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal SPM
Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 No.
INDIKATOR -SPM HASIL
REALISASI A
TARGETSA SARANB
AB 1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 mendapat pelayanan kehamilan paling
sedikit 4 kali sesuai standar 5,498
6,153 89.35
2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
Ditangani 1,518
1,518 100.00
3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
5,302 5,348
99.14 4
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas masa 6 sampai 42 jam pasca persalinan
5,159 5,306
97.23 5
Cakupan Neonatus bayi umur 0-28 hari dengan Komplikasi yang Ditangani
924 924
100.00 6
Cakupan Kunjungan Bayi 5,145
5,305 96.98
7 Cakupan DesaKelurahan Universal Child
Immunization desakelurahan dengan cakupan imunisasi dasar secara lengkap
pada bayi = 80 88
88 100.00
8 Cakupan Pelayanan Pemantauan
Tumbuh-Kembang Anak Balita 12-59 bulan
19,923 22,157
89.92
9 Cakupan Pemberian Makanan
Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin
1,656 1,656
100.00
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan 35
35 100.00
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015
| 23
No. INDIKATOR -SPM
HASIL REALISASI
A TARGETSA
SARANB AB
11 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa
Kelas I SD dan Setingkat oleh Tenaga Kesehatan atau Tenaga Terlatih guru
UKS dokter kecil 6,198
6,198 100.00
12 Cakupan Peserta KB Aktif pada Pasangan
Usia Subur 54,934
68,374 80.34
13 Angka Penemuan Acute Flacid Paralysis
lumpuh layuh mendadak per 100.000 penduduk 15 tahun
4 73,332
5.45
14 Cakupan Penemuan Penderita
Pneumonia Balita 750
2,216 33.84
15 Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA
Positif 134
279 48.03
16 Cakupan Penderita DBD yang ditangani
128 128
100.00 17
Cakupan Penemuan Penderita Diare 8,434
8,765 96.22
18 Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat
Miskin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar PuskesmasBalai
PengobatanPraktek bersama dan Perorangan
422,496 422,496
100.00
19 Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat
Miskin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah
SakitBKMMBKPMBKIM 36,6
36,6 100.00
20 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level
1 yang harus diberikan oleh Sarana Kesehatan Rumah Sakit di KabKota
7 8
87.50
21 Cakupan Desakelurahan mengalami
Kejadian Luar Biasa yang ditangani 24 jam
16 16
100.00
22 Cakupan Desa Siaga Aktif
88 88
100.00 Sumber : Data terolah juga termuat pada http:spm.depkes.go.id
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015
| 24
BAB V SARANA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN 1. Rumah Sakit
Rumah sakit yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 8 buah yaitu 1 rumah sakit umum pemerintah RSUD Wates dan 7 Rumah Sakit
Umum swasta RSU Kharisma Paramedika, RSU St. Yusup Boro, RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, RSU PKU Muhammadiyah Wates dan Rizki
Amalia Temon, RSK Rizki Amalia Lendah dan RSK Pura Raharja Lihat lampiran Tabel 68.
2. Puskesmas
Tahun 2014 jumlah Puskesmas sebanyak 21 Puskesmas yang terdiri 5 Puskesmas dengan tempat tidur Puskesmas Sentolo I, Temon I, Galur
II, Samigaluh II dan Girimulyo II dan 16 Puskesmas non tempat tidur 2 puskesmas diantaranya dilengkapi dengan rumah bersalin yaitu
Puskesmas Lendah I dan Panjatan I. Jumlah Puskesmas Pembantu yang ada sebanyak 63 buah yang tersebar di seluruh Kabupaten Kulon Progo.
Lihat lampiran Tabel 68.
3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan Pengelola.
Jumlah sarana pelayanan kesehatan berdasarkan pemilikpengelola pada tahun 2014 di Kabupaten Kulon Progo hanya terdapat 2
kepemilikanpengelolaan yaitu Pemerintah Kabupaten dan Swasta, tidak ada sarana pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Kemenkes, Pemerintah
Provinsi, TNIPOLRI maupun BUMN. Sarana pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten meliputi Rumah Sakit Umum Daerah
dan Puskesmas beserta jaringannya. Sedangkan yang dimiliki oleh swasta meliputi RSU yang berjumlah 7, Rumah Bersalin ada 4, Balai Pengobatan
ada 5, Praktek Dokter Perorangan ada 89, Praktik Pengobatan Tradisional ada 98, Unit Tranfusi Darah ada 1, Usaha Kecil Obat Tradisional ada 3,
Apotek ada 28 dan Toko Obat ada 4 Lihat lampiran Tabel 68.