METODE PENELITIAN Pendidikan Masyarakat Terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru | Imran | GeoTadulako 2625 7893 1 PB

5 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD Berdasarkan data di atas, sebagian besar masyarakat terpencil di Dusun Tompu yang usia wajib sekolah tetapi tidak bersekolah. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti faktor kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang, orang tua anak lebih fokus untuk bekerja dan mencari uang, hal ini berdampak dengan kurangnya motivasi terhadap anak untuk menempuh pendidikan. Faktor lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan. Apabila anak-anak berada di lingkungan yang terdapat banyak anak-anak putus sekolah maka anak tersebut akan terpengaruh oleh perbuatan maupun tindakan anak yang putus sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana masyarakat terpencil di Dusun Tompu memandang pentingnya pendidikan. 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya pendidikan di dusun Tompu desa Loru Kecamatan sigi biromaru.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk menjelaskan sejauh mana masyarakat terpencil di Dusun Tompu memandang pentingnya pendidikan. 2. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Diharapkan sebagai data informasi yang bermanfaat bagi pengambil kebijakan dalam melihat persoalan pendidikan masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. 2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi peneliti lain yang peduli terhadap pendidikan masyarakat terpencil.

II. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu memberikan gambaran tentang keadaan pendidikan masyarakat 6 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. Sugiyono 2012:8. Dalam hal ini peneliti ingin manggambarkan tentang Pandangan Masyarakat terpencil di Dusun Tompu dan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. Menurut Suharsimi Arikunto 2002:108 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi sensus”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang ada di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru berjumlah 32 kk kepala rumah tangga. Menurut Suharsimi Arikunto 2007:95 “Sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel juga merupakan sebagian dari anggota populasi yang dapat memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian, sampel ini biasanya disimbolkan dengan n yang ukurannya selalu lebih kecil dari populasi N. Keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka dalam penentuan sampel penelitian ini peneliti melakukan teknik pengambilan sampel secara “purposive sampling”, yaitu menetapkan sampel dengan memilih sejumlah orang dari jumlah populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang relevan dengan objek penelitian. Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 32 orang kk Kepala Keluarga yang dianggap reperensif dapat mewakili populasi. Peneliti menggunakan “purposive sampling” karena sampel sebanyak 32 kk tersebut merupakan masyarakat yang yang terdapat di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru , disamping itu juga ditetapkan dua orang informan yaitu: 1. Kepala Desa Loru Bapak Kadir 2. Kepala Dusun Tompu Desa Loru Bapak Desman Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sudijono 2003:17, “data primer adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama firsthand data, dan data sekunder adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan kedua secondhand data”. Berdasarkan pengertian di atas, data primer yang akan dikumpulkan yaitu, jumlah masyarakat terpencil di Dusun Tompu, Pandangan masyarakat terpencil di Dusun Tompu tentang pentingnya pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan di 7 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. Selanjutnya, data sekunder yang akan dikumpulkan yaitu: Profil Dusun Tompu Desa Loru. Untuk memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data yakni melalui observasi yang merupakan langkah awal yang ditempuh oleh setiap peneliti guna memperoleh data di lokasi penelitian yaitu melihat langsung kondisi lapangan, sekaligus mencatat hal-hal yang dianggap perlu dan berhubungan dengan masalah yang diteliti baik yang bersifat fisik dan sosial di lokasi penelitian. Kegiatan ini dilakukan langsung di lapangan terhadap obyek penelitian yaitu masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru, selain observasi peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara dilengkapi dengan instrument penelitian yaitu daftar pertanyaan wawancara, jenis wawancara yang peneliti gunakan yaitu wawancara kombinasi anatara wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Suatu metode untuk memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan dengan penelitian ini, yaitu mencatat dokumen-dokumen atau mencatat arsip-arsip yang dapat memberikan informasi akurat yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun dokumen yang dimaksud yaitu data jumlah penduduk, profil Desa dan peta. Data yang didapatkan di lapangan secara kualitatif, dengan mengacu kepada pokok permasalahan. Analisis data yang dimaksud adalah analisis deskriptif, yaitu teknik yang dipakai untuk memberikan gambaran secara terperinci tentang obyek penelitian. Menurut Miles dan Huberman 1992:16-19 untuk melakukan analisis secara kualitatif melalui tiga tahap yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi dilakukan sebagai proses memilih, menyederhanakan data dan transformasi data kasar yang terdapat dalam catatan penelitian, mengelompokan, mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta mengorganisasi data menurut permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. 2. Penyajian Data Penyajian data yang dilakukan adalah penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan penyajian data. 3. Penarikan kesimpulan 8 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD Penarikan kesimpulan dilakukan setelah memperoleh informasi dari data yang tersusun melalui penyajian data.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN