PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Masyarakat Terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru | Imran | GeoTadulako 2625 7893 1 PB

3 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD ABSTRACT The main problem of this research was about 1 How do isolated society in Tompu County perceive the importance of education and 2 What Factors that affect the low education of the isolated society in Tompu county at Loru Village subdistrict of Sigi Biromaru. The purpose of this research is to know how the isolated society in Tompu county think about the importance of education and what factors affecting the low education of the isolated society in Tompu county at Loru Village subdistrict of Sigi Biromaru. This is a qualitative research. The technique of selecting respondents for this research was purposive sampling, the sample was 32 head of households. The technique of data collection was observation, interview and documentation. The analysis of this research was done descriptively. The results indicated that 1 The isolated society’s perception about the importance of education was not good, it can be seen from the large number of the people who do not participate in educaiton and drop out of school. 2 Factors affecting the low education of the isolated society in Tompu county at Loru village subdistrict of Sigi Biromaru were a the lack of awareness and understanding about the importance of education b Economic factor, c Factor of neighborhood, d Distance factor between house and school. Keywords: Education, Isolated Society, Tompu County

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM dengan kemampuan berpikir logis, analistis, sistematis, kritis dan kreatif agar 4 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD mampu bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif Depdiknas,2006:9. Sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak dapat terelakkan lagi bahwa saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Meskipun kebutuhan akan pendidikan setiap orang tidak sama, baik jenjang maupun tempat pendidikannya. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Karena itu, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Demikian juga warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus pasal 5 ayat 2, 3 dan 4. Lebih jauh dijelaskan bahwa, “Pendidikan wajib belajar 9 tahun bagi anak usia 7 sampai 15 tahun harus diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat tanpa dipungut biaya”. Arifin, 2003: 11. Dusun Tompu adalah salah satu Dusun dari empat Dusun yang berada di Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Dusun Tompu Desa Loru yang mana keberadaanya terpisah dari ketiga dusun lainnya, Dusun Tompu terletak jauh di atas gunung yang sangat susah di tempuh oleh kendaraan seperti sepeda motor terlebih mobil. Jalan penghubung ke Dusun Tompu yang tidak rata sempit, terjal dan di sisi kiri dan kanan adalah tebing dan jurang yang dalamnya ± 50 meter. Di Dusun Tompu belum terdapat listrik, alat penerang ditiap rumah masih menggunakan lampu pijar. Dari hasil observasi di lapangan bahwa masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru banyak yang tidak menempuh pendidikan, selanjutnya ada lagi yang menempuh pendidikan tetapi hanya sampai pada tingkat Sekolah Dasar SD kemudian tidak melanjutkan lagi ke tingkat atas. Pendidikan masyarakatnya tergolong rendah, dapat dikatakan bahwa kondisi pendidikan masyarakat Dusun Tompu masih memprihatikan, ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang tidak sekolah sebanyak 41 jiwa atau 27, tidak tamat SD sebanyak 14 jiwa atau 9,2 serta hanya tamat SD sebanyak 55 jiwa atau sebesar 34,2. Ini berarti bahwa sebagian penduduk tidak mengenyam pendidikan pada jenjang sekolah dasar SD. 5 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD Berdasarkan data di atas, sebagian besar masyarakat terpencil di Dusun Tompu yang usia wajib sekolah tetapi tidak bersekolah. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti faktor kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang, orang tua anak lebih fokus untuk bekerja dan mencari uang, hal ini berdampak dengan kurangnya motivasi terhadap anak untuk menempuh pendidikan. Faktor lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan. Apabila anak-anak berada di lingkungan yang terdapat banyak anak-anak putus sekolah maka anak tersebut akan terpengaruh oleh perbuatan maupun tindakan anak yang putus sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana masyarakat terpencil di Dusun Tompu memandang pentingnya pendidikan. 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya pendidikan di dusun Tompu desa Loru Kecamatan sigi biromaru.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk menjelaskan sejauh mana masyarakat terpencil di Dusun Tompu memandang pentingnya pendidikan. 2. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Diharapkan sebagai data informasi yang bermanfaat bagi pengambil kebijakan dalam melihat persoalan pendidikan masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. 2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi peneliti lain yang peduli terhadap pendidikan masyarakat terpencil.

II. METODE PENELITIAN