Kepadatan Penduduk Kondisi Demografis
3 Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan sangatlah penting peranannya dalam kehidupan bermasyarakat, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
makin mudah dalam memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang diperoleh. Sebaliknya pendidikan
yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal. Responden yang bekerja di
perkebunan kelapa sawit memiliki latar pendidikan yang berbeda, tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pendidikan formal yang diperoleh di bangku sekolah maupun perguruan tinggi. Tingkat pendidikan responden yang bekerja
sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di Desa Sentangau Jaya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 14. Pendidikan Terakhir Responden No
Pendidikan terakhir Jumlah jiwa
1. Tidak Sekolah
2 2,67
2. SD
58 77,33
3. SMPSederajat
5 6,67
4. SMASederajat
10 13,33
Jumlah 75
100,00
Sumber : Data primer, 2012 Tabel 14 diatas menunjukan bahwa tingkat pendidikan
responden sebagian besar adalah SD, yaitu 77,33. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tingkat pendidikan
responden masih rendah, tetapi hal ini tidak menjadi hambatan dalam bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit.
4 Komposisi Anggota Rumah Tangga Responden
Komposisi rumah tangga dalam penelitian ini yang dimaksud adalah jumlah tanggungan kepala rumah tangga yang tinggal dalam
satu rumah dan makan dari satu dapur, jumlah tanggungan dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu rumah tangga. Tanggungan
rumah tangga yang besar akan menyebabkan pengeluaran yang besar pula, demikian sebaliknya. Distribusi tanggungan rumah
tangga responden adalah sebagai berikut :
Tabel 15. Jumlah Tanggungan Kepala Rumah Tangga Responden
No Tanggungan jiwa
Jumlah jiwa
1. ≤ 2
43 57,33
2. 3 - 4
29 38,67
3. 5 - 6
2 2,67
4. ≥ 7
1 1,33
Jumlah
75
100,00
Sumber : Data primer, 2012 Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui bahwa jumlah
tanggungan rumah tangga responden terbanyak adalah dengan tanggungan sebesar
≤ 2 jiwa yaitu 57,33. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar buruh perkebunan kelapa sawit menyadari
arti penting program keluarga berencana.