Ketergantungan Dunia kepada Migas

2. Ketergantungan Dunia kepada Migas

Ketergantungan eneri bagi sebuah negara memang suatu hal yang vital. Energi digunakan untuk industri, untuk menggerakkan roda transportasi, menyalakan penerangan, memanskan rumah dan alat dapur, menghidupkpan peralatan elektronik, hingga intensifikasi pertanian, karena pada hakekatnya pemberian pupuk adalah subsidi energi ke produk tanaman. Tidak heran setiap kali pasokan energi berkkurang, tertjadilah krisis. Namun sejarah manusia, krisis energi sebenarnya sudah terjadi berkali-kali. Di zaman purba ketika manusia hidup dari berburu, ,dan nenergi paling banyak didapatkan dari tenaga manusia, pertumbuhan jumlah manusia berakibat cadangan hewan buruan disekitarnya terus meninpis hingga akhirnya tertjadi krisis pangan yang berarti juga krisis energi. Namun krisis ini kemudian diawab dengan beralihnya budaya berburu menjadi budaya pertanian dan peternakan, dan ketika tenaga manusia lalu digantikan dengan tenaga hewan yang telah diijinkan. Ketika jumlah manusia bebrikut kebutuhannya semakin meningkat, terjadilah krisis energi lagi. Tenaga hewan tidak cukup lagi untuk menggerakkan industri yang dijamur disekitar perkotaan. Maka daya kreatifitas manusia ditantang lagi, muncullah energi non hayati. Rentang masa ini cukup panjang. Di mulai dari penggunaan energi air sejak zaman romawi kuno, hingga penggunaan energi fosil batubara, minyak diawali revolusi industri abad 17-18 M. Berikut konsumsi energi beberapa Negara di dunia berdasarkan jenis energi fosil yang digunakan. 8 Dari gambar-gambar diatas terlihat jelas bahwa dunia masih sangat bergantung kepada minyak, minyak lebih dominan daaripada energi yang lain seperti gas maupun nuklir. Padahal kita tahu bahwa energi minyak termasuk energi yang tak terbarukan dan cadangannya semakin lama semakin menipis. Perkiraan cadangan Indonesia akan habis beberapa tahun kedepan. Disinilah kreatifitas manusia ditantang kembali untuk mengatasi krisis energi.

3. Fluktuatif Harga Minyak Dunia