Proses Menua Meilisa Maretta Arif,S.Ked 406080047
BAB II PROSES MENUA
TUJUAN BELAJAR TUJUAN KOGNITIF
Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda sudah akan dapat: : 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan proses menua
2. Menjelaskan tentang proses menua 3. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri mengenai pentingnya memahami proses
menua 4. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
TUJUAN AFEKTIF Setelah membaca bab ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda akan
dapat: 1. Mengetahui pentingnya pengetahuan tentang proses menua
2. Menciptakan hidup yang berguna bagi lansia
I. PENDAHULUAN
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 6 April 2009 – 9 Mei 2009
25
Proses Menua Meilisa Maretta Arif,S.Ked 406080047
Keinginan untuk hidup dengan lebih baik selalu diimpikan oleh semua manusia. Salah satu keinginan tersebut adalah hidup selamanya atau hidup abadi, artinya
manusia sangat menginginkan menjadi panjang umur dan tidak akan pernah meninggal dunia atau mati.Dalam sejarah pencarian “kehidupan abadi” dikenal beberapa
peradaban dengan tekad yang luar biasa untuk menemukan dan mempraktekkan cara hidup yang baik untuk mencapai keabadian. Hal ini dapat kita lihat pada peradaban
Mesir kuno, dimana telah muncul praktek tentang tata cara mengawetkan jenazah para raja pada masa tersebut dengan tujuan apabila suatu saat hari nanti ditemukan obat
pembangkit kehidupan, maka raja-raja Mesir kuno dapat dihidupkan kembali oleh rakyatnya.
Lain lagi dengan bangsa Cina, di Cina telah terdapat sebuah pendapat yang mengatakan bahwa obat keabadian dapat ditemukan oleh manusia, dimana seorang raja
yang bernama Qin Shihuang menugaskan kepada para ahli kesehatan di negerinya untuk mencari obat yang dapat menghindari kematian, bahkan pada masa tersebut
setelah sang raja meninggal khusus dibuat sebuah pemakaman yang bernama Terracotta. Dimana didalamnya terdapat replika tubuh dari pasukan Raja Qin Shihuang
yang berharap dapat dihidupkan kembali setelah berhasil ditemukan rahasia obat kematian.
Tidak hanya di negeri Tiongkok, legenda tentang hidup abadi juga telah berkembang di negara Eropa, dimana pada masa tersebut telah muncul ide tentang
adanya sebuah ‘mata air keabadian’, yang apabila airnya diminum maka manusia tersebut dapat mencapai hidup yang abadi. Tulisan ini juga tercantum di dalam Injil
umat Kristiani.
Pada zaman Romawi kuno bahkan telah berkembang pengertian tentang penuaan dan orang lanjut usia yang lebih maju. Pada masa tersebut dikenal istilah ‘ipsa est
morpus’, yang berarti lanjut usia merupakan sebuah penyakit yang harus dicarikan cara atau obat untuk menyembuhkannya. Lanjut usia juga diartikan sebagai kelemahan atau
ketidakberdayaan.
Pada awal masehi pun telah berkembang berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat Cina yang lebih maju pemikirannya yaitu dengan menggunakan obat-
obatan tradisional dan batu-batuan jenis giok untuk mengobati penyakit penuaan. Pada masa sekarang telah banyak yang dilakukan oleh para ilmuan untuk mencari
penyebab dari proses penuaan dan dengan harapan manusia dapat mengatasi proses tersebut. Namun sampai dengan hari ini, belum didapatkan penelitian yang memuaskan
dan dapat dipraktekkan untuk mengatasi masalah penuaan bahkan masalah kematian.
II. TEORI TENTANG PROSES PENUAAN