5.0 4.9 4.2 4.4 3.3 1.3 3.9 4.1 11.4 5.2 8.5 2.0 2.5 7.7 5.7 6.8 6.1 3.1 4.3 6.4 5.0 0.9 3.6 5.6 2.1 3.0 3.0 6.5 6.7 7.7 7.5 8.5 7.1 5.7 5.9 5.1 4.5 5.2 5.0 Wilayah Sumatera Perekonomian wilayah Sumatera pada triwulan I-2010 secara umum tumbuh lebih
4
masih negatif ini dipengaruhi oleh kinerja sektor pertambangan yang memiliki peran cukup besar dalam perekonomian Provinsi NAD. Sektor pertambangan
pertumbuhannya diperkirakan masih terbatas akibat belum ditemukannya sumur eksplorasi baru.
Tabel 1 Pertumbuhan PDRB di Sumatera
Angka sementara
P
Angka perkiraan Bank Indonesia
Di sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera terutama didorong oleh kinerja ekspor yang terus membaik seiring dengan harga
komoditas di pasar internasional yang cenderung meningkat. Sepanjang tahun
2000-2009, Sumatera mengalami surplus neraca perdagangan. Komoditas utama ekspor Sumatera yang berbasis pada sektor pertanian berpeluang membawa neraca
perdagangan Sumatera khususnya dengan China untuk tetap surplus selama tahun 2010. Selain itu, masih cukup kuatnya konsumsi rumah tangga diperkirakan turut
menopang kinerja perekonomian wilayah Sumatera pada triwulan laporan seiring dengan optimisme masyarakat yang tetap terjaga. Indikasi ini terlihat pada hasil
Survei Konsumen Maret 2010, yang menunjukkan angka Indeks Ekspektasi Konsumen IEK dan Indeks Keyakinan Konsumen IKK yang masih tinggi yaitu
masing-masing sebesar 116,67 dan 106,03 pada Maret 2010, atau meningkat dibandingkan Februari 2010 masing-masing 114,64 dan 105,44. Sementara itu, kinerja
investasi yang cenderung rendah pada awal tahun diperkirakan belum memberikan dampak yang positif pada peningkatan kinerja ekonomi wilayah Sumatera secara
keseluruhan.
2010p
1 2
3 4
Total 1
2 3
4 Total
1
Sumatera 5.3