Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan 34 Layanan teknologi yang dihasilkan berjumlah 74 layanan teknologi , merupakan kontribusi dari 3 kelompok teknologi sebagai berikut : a kelompok Kebijakan Teknologi terdiri dari : Pada tahun 2015-2019 layanan teknologi yang menghasilkan 16 perusahaan berbadan hukum yang dilayani di Techno Park dan 30 layanan kepada tenant perusahaan inovatif b Kelompok Teknologi Sumber Daya alam  Pada tahun 2015-2019 menghasilkan 10 layanan teknologi survey kelautan  Tahun 2015-2019 menghasilkan 10 layanan teknologi modifikasi cuaca c Kelompok Teknologi Agroindustri dan Bio teknologi  1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2016  1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2017  1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2018  1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2019 d Kelompok Teknologi Informasi Energi dan Material menghasilkan:  Layanan pengujian komponen teknologi energi tenaga surya 2 Indeks Kepuasan Masyarakat. Indeks Kepuasan Masyarakat diperoleh dari hasil survai kepuasan pengguna teknologi yang dilayani oleh BPPT dari 5 kelompok teknologi mentargetkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat B. b. Sasaran Strategis terkait Tujuan 2 adalah: Sasaran Strategi 3: Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi. Pencapaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja 1 Indeks Reformasi Birokrasi dengan nilai BB. 2 Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK dengan nilai WTP, dan 3 evaluasi akuntabilitas kinerja dengan nilai BB BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan 35

4.2 Kerangka Pendanaan

Pendanaan dari APBN difokuskan untuk mendukung daya saing sektor produksi, kelestarian dan peningkatan kemanfaatan sumber daya alam, penyiapan masyarakat menghadapi kehidupan global serta penguatan SDM serta peningkatan sarana dan prasarana IPTEK. Dalam pelaksanaan progam dan kegiatan BPPT diperlukan kaidah pelaksanaan yang tertata dengan baik dan bersinergi antara satu dengan lainnya yang meliputi kerangka pendanaan, regulasi, kelembagaan dan evaluasi. Kerangka pendanaan ditujukan untuk mempertajam alokasi anggaran agar efektif dan efisien. Melalui mekanisme penyusunan kerangka pendanaan yang dilaksanakan yaitu dengan mempertimbangkan kegitan dan anggaran tahun sebelumnya, yang kemudian direview khususnya pada keberlanjutan program terhadap agenda pembangunan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada outputkeluaran serta komponen-komponen dibawahnya. Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis dan capaian pada visi dan misi maka dilakukan review baseline yang meliputi alokasi program, kegiatan dan output serta komponen yang berlanjut maupun yang baru; volume target pada masing-masing tingkatan serta evaluasi terhadap output yang sudah tercapai menjadi hasiloutcome. Perhitungan pada KPJM yang melalui perhitungan khususnya di tahun 2015 yang sudah dilakukan di awal tahun baik untuk biaya operasional maupun non operasional dengan dasar mempertimbangkan hasil kegiatan dan evaluasinya terhadap capaian kinerja yang sudah ditetapkan. Adapun perhitungannya yaitu dengan mempertimbangkan alokasi dari masing- masing program, yang merupakan kompilasi alokasi per kegiatan sebagai implikasi adanya anggaran di masing-masing output, sedangkan untuk tingkat komponen merupakan hasil perhitungan volume komponen dikalikan dengan satuan biaya dan inflasinya. Alokasi baseline BPPT untuk 5 tahun kedepan sesuai dengan capaian visi dan misi dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia guna menjawab kebutuhan dan tantangan dilakukan melalui penyusunan skala prioritas anggaran. Alokasi anggaran yang efektif menjadi faktor penting dalam mewujudkan sasaran prioritas pembangunan. Dalam mendukung hal tersebut, alokasi anggaran difokuskan pada program dan kegiatan yang memegang peran penting dalam pencapaian prioritas nasional untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, efisiensi dari belanja terkait operasional akan terus didorong sehingga alokasi yang terbatas menjadi lebih berdayaguna. Alokasi belanja pada prioritas didukung dengan rencana konkret yang berorientasi pada hasil dan manfaat outcome dan impact. Dalam kaitan ini perencanaan program dan kegiatan pembangunan menjadi salah satu kunci keberhasilan dari penajaman alokasi pada prioritas tersebut. Rencana yang konkret tersebut bukan saja pada kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas nasional melalui inovasi dan layanan teknologi. Pendanaan Program dan Kegiatan BPPT pada RPJMN 2015-2019 dalam rangka untuk mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan daya saing dan pelayanan publik dapat di ringkaskan pada tabel di bawah.