Teori Prof. Muhammad Yamin
B. Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masya- rakat Indonesia
1. Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia
Perkembangan alat dan teknologi kehidupan manusia pada masa lalu, yaitu pada masa hidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih sangat sederhana, hampir semua alat yang dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup masih sangat sederhana. Alat yang dibuat sekadar dapat membantu pekerjaan mereka. Alat-alat bantu dibuat dari batu dan tulang. Tujuan pembuatan alat untuk mempermudah memperoleh bahan makanan yang menjadi kebutuhan pokok. Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah menetap sedenter dan sudah menghasilkan makanan food producing. Peningkatan teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus, kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya, kapak perimbas bagian tajamnya berbentuk cembung, kapak penetak ketajamannya berbentuk liku-liku, pahat genggam ketajamannya berbentuk terjal, dan kapak genggam yang bagian tajamnya berbentuk meruncing. Teknologi kemudian meningkat, alatnya sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyata mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya, yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik. Teknologi kapak batu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitu kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat alat yang memerlukan teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengan kapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuk lain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantu kehidupan mereka. Namun, ada jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja, misalnya, candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budaya yang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebih sempurna seperti di zaman megalit itu.Parts
» Cakrawala Sejarah SMA Kelas X-Wardaya-2009
» Pengertian Sejarah Cakrawala Sejarah SMA Kelas X-Wardaya-2009
» Sejarah sebagai peristiwa Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni
» Sejarah sebagai seni Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia
» Konsep periodisasi dari Prof. Dr. Soekanto
» Periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
» Indonesia masa praaksara Kronologi
» Indonesia memasuki zaman sejarah
» Kegunaan edukatif memberi pelajaran Sejarah berguna memberikan inspirasi ilham kepada kita
» Sejarah dapat berguna sebagai rekreatif
» Tradisi manusia hidup berpindah zaman Paleolitikum
» Tradisi Megalitikum Tradisi zaman perundagian
» Kemampuan berlayar Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Kemampuan bersawah Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Sistem mocopat Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Kesenian wayang Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Seni gamelan Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Seni membatik Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Pengaturan masyarakat Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan
» Sistem kepercayaan Ciri-ciri masyarakat praaksara
» Mitologi Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya
» Legenda Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya
» Dongeng Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya
» Upacara Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya
» Lagu-lagu daerah Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya
» Penulisan sejarah tradisional historiografi tradisional
» Penulisan sejarah nasional Historiografi
» Sumber sejarah Pengertian Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah
» Stratigrafi adalah cara penentuan umur suatu benda peninggalan berdasarkan lapisan tanah di mana
» Artefak Bukti dan fakta sejarah
» Fakta sosial Bukti dan fakta sejarah
» Fakta mental Bukti dan fakta sejarah
» Sejarah geografi Jenis-Jenis Sejarah
» Sejarah ekonomi Jenis-Jenis Sejarah
» Sejarah dunia Sejarah ketatanegaraan dan sejarah politik
» Sejarah nasional Sejarah ketatanegaraan dan sejarah politik
» Sejarah lokal Sejarah ketatanegaraan dan sejarah politik
» Sumber berita dari pelaku sejarah Sumber berita dari saksi sejarah
» Zaman Arkhaikum Azoikum Zaman Paleozoikum
» Zaman Mesozoikum Zaman Neozoikum
» Meganthropus Pithecanthropus Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia
» Homo wajakensis manusia dari Wajak Homo soloensis manusia dari Solo
» Bangsa Melayu Tua Proto Melayu
» Bangsa Melayu Muda Deutero Melayu
» Kebudayaan Bacson-Hoabinh Proses Migrasi Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Indonesia
» Budaya logam awal di Jawa Budaya logam awal di Sumatra
» Budaya logam awal di Sumba, Nusa Tenggara
» Kebudayaan India Proses Migrasi Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Indonesia
» Dinasti Shang 1766 –1122 SM Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Dinasti Chin 255 SM – 205 SM
» Dinasti Han 202 – 211 M Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Dinasti Sui 589 – 618 M Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Dinasti Tang 618 – 906 M Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Dinasti Sung 960 – 1279 M Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Dinasti Mongol 1279 – 1294 M Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Dinasti Ming 1368 – 1642 M Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Dinasti Manchu Peradaban Lembah Sungai Kuning Cina
» Peradaban Sumeria Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris Mesopotamia
» Peradaban Babilonia Kuno Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris Mesopotamia
» Peradaban Assiria Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris Mesopotamia
» Mesir Kuno 3400 SM – 2160 SM
» Mesir Baru 1500 SM – 1100 SM
» Peradaban Yunani Kuno Sparta dan Athena
» Peradaban Romawi Kuno Peradaban Awal Masyarakat di Dunia
» Kebudayaan tembaga Kebudayaan besi
» Teori Majumdar Teori Perkembangan Manusia
» Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia
» Kebudayaan Batu Tua Paleolitikum
» Kebudayaan Batu Tengah Mesolitikum
» Kebudayaan Batu Muda Neolitikum
Show more