KELOMPOK KOMPETENSI I - PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 72
PTBK, ide-ide baru berkenaan dengan strategi, pendekatan, model, metode, teknik bimbingan dan konseling diuji tingkat keefektifannya
dalam memecahkan masalah peserta didikkonseli. Keenam manfaat tersebut semakin memperkokoh makna penelitian
tindakan bimbingan dan konseling dalam mendukung peningkatan kualitas kompetensi profesional guru BKkonselor itu sendiri.
b. Prinsip-prinsip PTBK
Pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan dan konseling seyogianya menerapkan prinsip-prinsip penelitan tindakan secara benar. Bertolak
dari prinsip-prinsip penelitian tindakan action research oleh Creswell 2014 dan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas clasroom action
research McNiff, 2006, Hopkins, 1993, Kemmis McTaggart, 1992, dapat dirumuskan prinsip-prinsip penelitian tindakan bimbingan dan
konseling sebagai berikut. 1 PTBK merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh guru
BKkonselor dalam situasi rutin di sekolah, sehingga dapat digunakan langsung oleh guru BK. Oleh karena itu, PTBK tidak
akan mengganggu dan tidak harus mengubah jadwal pelayanan bimbingan dan konseling yang telah dirancang sebelumnya.
2 PTBK dilakukan sebagai kesadaran diri untuk memperbaiki kinerjanya. Guru BKKonselor melakukan PTBK karena menyadari
ada kekurangan dalam dirinya, sehingga terdorongan untuk melakukan perbaikan.
3 Pelaksanaan PTBK tidak boleh mengganggu komitmennya sebagai guru BK, yang bertugas melakukan pelayanan bimbingan dan
konseling. Oleh karena itu, Guru BKKonselor hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: 1 Guru BKKonselor perlu
menyadari bahwa dalam melakukan tindakan penerapan suatu strategi, pendekatan, model, metode, atau teknik bimbingan dan
konseling, ada kemungkinan hasilnya tidak sesuai dengan yang
KELOMPOK KOMPETENSI I - PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 73
diharapkan; 2 Siklus tindakan bimbingan dan konseling dilakukan secara
selaras dengan
keterlaksanaan kurikulum
secara keseluruhan, utamanya pengembangan individu secara optimal; 3
Pelaksanaan siklus tindakan bimbingan dan konseling mengacu pada penguasaan kompetensi yang ditargetkan pada tahap
perencanaan. Oleh karena itu, penetapan siklus tindakan bimbingan dan konseling bukan ditentukan oleh ketercukupan data yang
diperoleh peneliti, akan tetapi mengacu pada seberapa jauh tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan sudah dapat
memperbaiki kinerja guru BKkonselor. Jadi penetapan siklus tindakan bimbingan dan konseling sangat bergantung pada hasil
refleksi, yakni hasil analisis kekuatan-kekuatan dan kelemahan- kelemahan baik terhadap proses maupun hasil tindakan bimbingan
dan konseling yang dilakukan. 4 PTBK dapat dimulai dengan analisis SWOT atas pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling yang telah dilalukan, yaitu dengan menganalisis
kekuatan S=Strength
dan kelemahan
W=Weakness yang dimiliki, dan faktor eksternal dari luar yaitu peluang atau kesempatan yang dapat diraih O=Opportunity,
maupun ancaman T=Treath. Keempat analisis tersebut dapat dipandang dari sudut guru BKkonselor yang melaksanakan
maupun peserta didikkonseli yang dikenai tindakan. 5 Menggunakan metode pengumpulan data yang tidak menuntut
waktu banyak dari guru BKkonselor sebagai peneliti, sehingga tidak mengganggu proses pelayanan bimbingan dan konseling yang telah
direncanakan. Gunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru BKkonselor, sehingga dapat tetap aktif
berfungsi melaksanakan tugas pokoknya secara penuh. Oleh karena itu, perlu dikembangkan berbagai teknik perekaman yang
cukup sederhana, namun dapat menghasilkan informasi yang cukup berarti dan dapat dipercaya.
KELOMPOK KOMPETENSI I - PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 74
6 Strategi, pendekatan, model, metode atau teknik bimbingan dan konseling yang digunakan harus reliabel, sehingga memungkinkan
guru BKkonselor dapat mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis yang cukup meyakinkan, mengembangkan desain penelitian yang
dapat diterapkan, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskannya.
7 Masalah penelitian yang dipilih guru BKkonselor seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukannya, penting dan perlu
segera diatasi. Pendorong utama pelaksanaan PTBK adalah komitmen profesional untuk melakukan pelayanan bimbingan dan
konseling yang efektif kepada peserta didikkonseli. 8 Dalam menyelenggarakan PTBK, Guru BKKonselor harus selalu
bersikap konsisten, memiliki kepedulian tinggi terhadap prosedur dan etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting
ditekankan karena selain melibatkan peserta didikkonseli, PTBK juga hadir dalam suatu konteks organisasional, sehingga
penyelenggaraannya harus mengindahkan tata-krama kehidupan berorganisasi.
9 Meskipun peserta didikkonseli secara perorangan maupun kelompok merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru
BKkonselor, namun dalam pelaksanaan PTBK tetap harus dikaitkan dengan perspektif visi dan misi sekolah secara
keseluruhan.
c. Karakteristik PTBK