Metode Jumlah Angka Tahun

Sumber : Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II Stice, Eral K, James D Stice, K Fred Skousen . 2005 . Intermediate Accounting . Buku Dua . Edisi 15 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.

e. Metode Jumlah Angka Tahun

Metode ini mengalokasikan penyusutan dengan mengalikan biaya perolehan aktiva yang tersusutkan biaya perolehan - nilai residu dengan tarif penyusutan. Tarif penyusutan yang dipakai dengan metode jumlah angka tahun adalah fraksi, yang menurun setiap tahun. Metode ini menganggap bahwa produktivitas aktiva akan berkurang pada tahun-tahun akhir masa manfaatnya. Rumus menghitung beban penyusutan adalah : Contoh : Sebuah mobil mempunyai masa manfaat 4 tahun,dengan biaya perolehan Rp.10.000.000 dan nilai residu Rp. 2.000.000 . Beban penyusutan per tahun adalah : Tahun Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Awal Tahun Tarif Penyusutan per Tahun Nilai Buku Akhir Tahun 1 12.000.000 12.000.000 50 6.000.000 6.000.000 2 12.000.000 6.000.000 6.000.000 50 3.000.000 3.000.000 3 12.000.000 9.000.000 3.000.000 50 1.500.000 1.500.000 4 12.000.000 10.500.00 1.500.000 50 750.000 750.000 Universitas Sumatera Utara Diketahui : C : Rp. 10.000.000 S : Rp. 2.000.000 n : 4 Penyelesaian : Beban penyusutan = = Rp. 3.200.000 Tabel 3.4 Daftar penyusutan menurut metode jumlah angka tahun Tahun Biaya Perolehan Tarif Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp.10.000.000 1 Rp. 8.000.000 410 Rp. 3.200.000 Rp. 3.200.000 Rp. 6.800.000 2 Rp. 8.000.001 310 Rp. 2.400.000 Rp. 5.600.000 Rp. 4.400.000 3 Rp. 8.000.002 210 Rp. 1.600.000 Rp. 7.200.000 Rp. 2.800.000 4 Rp. 8.000.003 110 Rp. 800.000 Rp. 8.000.000 Rp. 2.000.000 Sumber : Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisinis Jilid II Metode penyusutan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada PSAP No.7, yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva Badan Usaha Milik Negara BUMN antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus, karena dinggap lebih sederhana, mudah diterapkan, dan sering digunakan secara luas oleh berbagai instansi. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang Universitas Sumatera Utara umur manfaat suatu aktiva tetap. Alasan pemerintah melakukan pencatatannya dengan metode ini ditetapkan dalam undang-undang yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan SAP No.24 Tahun 2005 yang mengatur tentang pencatatan pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan. Pelaporan unit aktiva tetap dilakukan oleh Departemen Keuangan RI dengan sistematika sebagai berikut : Sumber : Fakultas Ekonomi USU Gambar 3.1 Sistematika Pelaporan Unit Aktiva Tetap

D. Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan