Akuntansi Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

AGNES CARONA PURBA 102102015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : AGNES CARONA PURBA

NIM : 102102015

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : Maret 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak) NIP. 19550914 198103 1 005

Tanggal : Maret 2013 Ketua Program Studi DIII Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si,Ak)

NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal : Maret 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak NIP. 19560407 198002 1001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : AGNES CARONA PURBA

NIM : 102102015

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA

Medan, Maret 2013

( AGNES CARONA PURBA ) 102102015


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya. pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Akuntansi Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembimbing telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Teristimewa kepada oppungku tercinta A.Siahaan dan orang tua terkasih, Ayahanda Hulman Purba, S.Pd dan Ibunda Delima Siahaan, yang telah


(5)

Purba dan Regi Purba yang selalu memberikan semangat dan doanya dalam penyelesaian tugas akhir ini.

5. Teruntuk teman-temanku yang tak lelah memberikan semangat serta senantiasa mendoakan kelancaran penyelesaian Tugas Akhir ini, kepada Hafsa, Yolanda, Kresensia, Putri, Rabiah, Chintya, Indah, Soraya, Rahma serta teman-teman D3 Akuntansi Group A dan seluruh rekan naposobulung Agape dan teman teristimewa penulis BJ Simare-mare.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan oleh karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi peningkatan mutu penulisan tugas akhir ini. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, Maret 2013

Penulis


(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei ... 4

2. Sistematika Penilisan ... 5

BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 7

B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 10

C. Job Description ... 12

D. Jaringan Kegiatan ... 17

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 18


(7)

B. Klasifikasi Aktiva Tetap ... 23 C. Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap ... 27 D. Sistematika Pencatatan Akuntansi Aktiva Tetap

Fakultas Ekonomi USU……….. ………… 29 E. Catatan Akuntansi ... 37 F. Jenis-Jenis Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara ... 38 BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 42 DAFTAR PUSTAKA ... 43


(8)

v

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal survey Tugas Akhir………. 5 Tabel 3.1 Daftar penyusutan menurut metode garis lurus ... 32 Tabel 3.2 Perhitungan persentase metode saldo menurun berganda ... 32 Tabel 3.3 Perhitungan penyusutan dengan metode saldo menurun

Berganda ... 32 Tabel 3.2.1 Profil Gedung Fakultas Ekonomi ... 40


(9)

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan yang relevan

Hampir setiap perusahan, baik bergerak dalam bidang jasa, perdagangan maupun industri pasti memiliki aktiva tetap untuk menjalankan kegiatan operasional setiap harinya. Perolehan aktiva tetap dapat ditempuh dengan berbagai cara, misalnya dengan pembelian tunai, pembelian secara kredit jangka panjang, pembelian dengan surat berharga, pertukaran, diperoleh dari hadiah atau sumbangan, dan dibangun sendiri. Aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang masa penggunaannya lebih dari satu periode normal akuntansi (biasanya di atas satu tahun penggunaan) dan menjadi subjek manajemen dengan mempertimbangkan kualitas dengan cara pemakaiannya, demikian juga dengan penyusutan (depresiasi) dan aktiva merupakan sarana bagi perusahaan didalam menjalankan kegiatan operasional, seperti bangunan atau gedung sebagai kantor, mesin dan peralatan untuk berproduksi, kendaraan sebagai alat untuk transportasi, dan lain-lain sebagai alat yang dapat mendukung semua kegiatan perusahaan. Namun demikian, manfaat yang diberikan aktiva tetap umumnya semakin lama


(11)

semakin menurun pemakaiannya secara terus menerus, dan menyebabkan terjadi penyusutan.

Penyusutan adalah proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (cost allocation). Disini berlaku sebagai pengurang dalam menentukan atau menghitung laba. Dengan demikian penyusutan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya laba yang diperoleh dari perhitungan komersil dan fiskal. Untuk itu perlu adanya pemahaman terhadap perbedaaan

tersebut. Penyusutan dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode-metode penyusutan antara lain: Metode garis lurus (Straight line method), Metode jumlah angka tahun (Sum of years digit method), Metode saldo menurun ganda (Double declining Method).

Atas dasar latar belakang pemikiran tersebut diatas, maka penulis merasa perlu agar penyusutan aktiva tetap khususnya aktiva tetap berwujud mendapat perhatian khusus, sehingga dijadikan sebagai obyek dalam tugas akhir yang berjudul “Akuntansi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka identifikasi masalah dalam tugas akhir ini adalah:

1. Apa sajakah aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(12)

3

2. Bagaimana penerapan akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

a. untuk mengetahui sampai sejauh mana penerapan akuntansi aktiva tetap yang diterapkan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

b. untuk mengetahui kendala-kendala yang timbul didalam pemberian kredit pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

c. untuk mengetahui tingkat perubahan investasi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selama operasionalisasi berjalan.

2. Manfaat penelitian

Penelitian yang telah dilakukan penulis pada Fakultas Ekonomi USU diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, bagi Fakultas Ekonomi USU, dan bagi penulis lainnya.

a. bagi penulis yaitu sebagai bahan bacaan jika suatu saat penulis dimintai pendapat mengenai akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

b. bagi Fakultas Ekonomi USU yaitu sebagai bahan bacaan dan pertimbangan untuk memperbaiki penerapan sistem akuntansi


(13)

aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sudah berjalan selama ini,

c. bagi penulis lain yaitu sebagai bahan bacaan bagi penulis lain untuk menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.

D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal penulisan dan sistematika penulisan. 1. Jadwal Penulisan

Jadwal penulisan dilaksanakan setelah penulis menyelesaikan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU Jl. T.M Hanafiah Kampus USU Medan. Jadwal penulisan terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penulisan yang dilakukan penulis dijelaskan pada tabel di bawah ini.


(14)

5

Tabel 1.1

Jadwal Survey Tugas Akhir

NO KEGIATAN Mei Juni Juli

III IV I II III IV I 1. Pengajuan Judul

2. Pengajuan Dosen Pembimbing

3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Tugas Akhir

6. Bimbingan dan Penyempurnaan Tugas

Akhir

7. Pengesahan Tugas Akhir

2. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membuat tulisan secara sistematis untuk mempermudah pemahaman dari isi tugas akhir yang disajikan. Pelaporan dibagi dalam empat bab. Pada bab pendahuluan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal penulisan dan sistematika penulisan. Pada bab II diuraikan tentang profil Fakultas Ekonomi USU yang mencakup sejarah singkat, struktur organisasi, uraian tugas (job description), jaringan usaha/kegiatan, dan kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan.


(15)

Selanjutnya pada bab III diuraikan tentang topik penelitian yang terdiri dari pengertian akuntansi aktiva tetap, klasifikasi aktiva tetap, penentuan harga perolehan aktiva tetap, penyusutan dan metode penyusutan, dan jenis-jenis aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Bab terakhir adalah penutup. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya serta saran yang dianggap berguna, terutama pada pihak manajemen di Fakultas Ekonomi USU dalam menyusun rencana dan pengambilan keputusan yang tepat di masa yang akan datang.


(16)

7 BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi USU memiliki ciri khas tersendiri di dalam kelahirannya. Ciri khas tersebut ditandai dengan sejarah lahirnya di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakuftas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala), Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, Namun Fakultas Ekonomi yaqng berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dangan Universitas Syiahkuala, maka memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang Diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1961.


(17)

Sesuai dangan Keputusan menteri Peendidikan dan Kebudayaan R.I No.0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirgen. Pendidikan Tinggi No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987 No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata-1 dan Program pendidikan Diploma III.

Program Pendidikan Starata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma –III terdiri dari : a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

1. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

2. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Adapun Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:


(18)

9

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan melakukan pemberdayaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organissi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.

3. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan.


(19)

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur Organisasi dibutuhkan oleh instansi untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Zaenudin ( 2007 : 118 ) struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing pegawai tahu akan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sehingga pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan tanggung jawab akan lancar hendaknya pegawai ditempatkan pada tempat dan tugas yang sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan keahlian fisiknya.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Menurut Gie ( 2007 : 114 ) suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dilaksanakan dengan pembentukan kelompok kerja yang berfungsi


(20)

11

melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU

Sumber: Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi USU 2011 -2012 Rektor dan Pembantu Rektor Dekan dan Pembantu Dekan Dewan Pertimbangan Fakultas Ketua Program Studi Inter Departemen Ketua Program Studi Intra Departemen Ketua Lab/Studio/ Bengkel Kepala Sub Bagian Tata Usaha Fakultas Kepala Sub Bagian Tata Usaha Departemen Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ketua dan Sekertaris Departemen Unit Penunjang Fakultas


(21)

1. Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac,Ak

Pembantu Dekan I : Drs. Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE,M.Si

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian tata usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Tugas bagian tata usaha adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang – undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan serta mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

d. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan fakultas. e. Melakukan urusan penerimaan tamu Pimpinan, rapat dinas dan

pertemuan ilmiah dilingkungan fakultas. f. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.


(22)

13

g. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan.

h. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

j. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

2. Sub Bagian Akademik

Tugas sub bagian akademik adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data dan pencapaian target kurikulum.

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah dilingkungan fakultas. g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/ pelayanan pada


(23)

h. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugas sub bagian umum dan keuangan adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas. c. Mengumplkan dan mengelola data ketatausahaan dan

kerumahtanggaan

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mangumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, fakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluarn lainnya, yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyususn laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.


(24)

15

4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugas sub bagian kepegawaian adalah :

a. Menyusun Rencan Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Menyusun konsep juklak/juknis di bidang kepegawaian. c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai. d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usulan kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar tetap/tidak tetap/emiritus, izin dan cuti.

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai. h. Memproses SK jabaan struktural dan fungsional. i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

j. Meyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugas sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah :

a. Menyusun rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.


(25)

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan dalam pemberian izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

i. Melakukan Penyajian Informasi kemahasiswaan dan alumni. j. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni. k. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan

Tugas sub bagian perlengkapan adalah :

a. Menyusun Rencan Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggan dan perlengkapan.


(26)

17

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang kerumahtanggan dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

D. Jaringan Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan pembinaan aktivitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian – penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu; penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.


(27)

Dengan demikian, diharapkan lulusan – lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian – penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar – seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademik agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.


(28)

19

Kegiatan – kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti perayaan hari – hari besarkeagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a Mi’raj, dan lain - lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai – nilai dan norma – norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain adalah sebagai berikut:

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil. 2. Perkuliahan semester genap / ganjil.

3. Ujian mid semester / ujian semester genap / ganjil. 4. Wisuda mahasiswa.


(29)

BAB III

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Pengertian dan Deskripsi Akuntansi Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah salah satu pos dalam laporan keuangan khususnya neraca dan juga mempengaruhi laporan laba rugi melalui pos biaya penyusutan. Untuk menghasilkan produk, maka peranan aktiva tetap sangat besar, seperti lahan, sebagai tempat melakukan usaha. Bangunan sebagai tempat pabrik, kantor dan kegiatan lainnya. Mesin dan peralatan sebagai alat untuk berproduksi. Kendaraan pengangkutan sebagai alat untuk mengangkut produk atau hasil lainnya. Inventaris berupa inventaris kantor, perabot, meja, kursi, lemari dan lain-lain sebagai alat yang mendukung kegiatan perusahaan semuanya. Bahkan ada aktiva tetap yang tidak berwujud tapi yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan tanpa aktiva ini, barangkali perusahaan tidak dapat beroperasi, misalnya HPH ( Hak Pengusahaan), HGU (Hak Guna Usaha), HGB (Hak Guna Bangunan), Patent, Frenchise, Hak Cipta, dan lain-lain.

Menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess (2005; 10) menyebutkan bahwa defenisi akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada para pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan.

Sedangkan menurut Soemarso (2003; 3) menyebutkan bahwa defenisi akuntansi adalah sebagai berikut:


(30)

21

“ Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian terhadap jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi dapat juga didefenisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004),menyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi milik perusahaan yang dipergunkan secara terus-menerus dalam kegiatan perusahaan, baik dalam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian aktiva lainnya yang bukan untuk dijual”.

Menurut Kieso (2005:566) menyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut:

“aktiva tetap adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas), digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen. Aktiva ini biasa dinamakan dengan properti, pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment); atau aktiva tetap (fixed assets)”.

Menurut Mulyadi (2001:591) menyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut:

aktiva tetapadalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, dan bukan bertujuan untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan”.

Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah, dan


(31)

aktiva tetap bersifat non moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu. Ada empat prinsip yang digunakan dalam akuntansi aktiva tetap yaitu :

a. aktiva tetap pada permulaannya dicatat pada historical cost.

b. cost dari aktiva tetap dialokasikan sebagai penyusutan atau deplesi dengan cara yang sistematis dan rasional untuk mencapai kesesuaian biaya dan pendapatan selama masa manfaat aktiva tersebut.

c. penetapan cost dan alokasi berikutnya dari cost diperlukan berdasarkan berbagai estimasi dan asumsi tentang pemakaian dari aktiva tersebut. d. cost yang tidak dialokasikan dari aktiva tetap yang disebut dengan nilai

buku, adalah tidak dimaksudkan untuk mendekati harga pasar dari aktiva tetap tersebut.

Transaksi yang mengubah aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok yaitu : a. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap,

b. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan,

c. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan (pembelian, pembangunan dan sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian


(32)

23

pemakaian, penjualan dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

B. Klasifikasi Aktiva Tetap

Aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan digolongkan kedalam dua kategori yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak bewujud, yaitu sebagai berikut :

1. Aktiva tetap yang berwujud (tangible fixed assets)

Merupakan harta berwujud yang bersifat jangka panjang dalam aktivitas operasi perusahaan, didalamnya meliputi; tanah, bangunan, perabot, mesin-mesin, dan peralatan lain yang digunakan untuk menghasilkan atau memudahkan penjualan barang dan jasa.

2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)

Tidak dapat dibservasi atau dilihat secara langsung, didalamnya berbentuk persetujuan, kontrak, atau paten, tetapi harta itu sendiri tidak memiliki eksistensi fisik. Harata tak berwujud termasuk pos-pos seperti hak cipta, paten, goodwill, dan perjanjian monopoli.

Alokasi biaya yang tepat harus dilaksanakan diantara berbagai pos aktiva dan beban karena akan mempengaruhi perhitungan laba untuk serangkaian


(33)

periode akuntansi. Oleh karena itu pendapatan hanya dapat diukur dengan wajar apabila pengeluaran-pengeluaran ditetapkan dan dikelompokkan sebagai berikut :

a. pengeluaran Modal (Capital Expenditure) yaitu biaya akuisisi aktiva tetap yang ditambahkan ke aktiva tetap itu sendiri untuk meningkatkan nilai total aktiva tetap, atau memperpanjang umur manfaatnya.

b. pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) yaitu biaya yang hanya menyumbangkan keuntungan dalam periode berjalan atau biaya yang muncul sebagian dari proses reparasi dan pemeliharaan normal.

Selain pertimbangan masa manfaat, kadangkala untuk alasan kepraktisan, dilakukan penyimpangan yaitu jika ; jumlah pengeluaran itu relatif kecil, manfaat dimasa yang akan datang tidak begitu berarti, sulit untuk mengukur manfaat dimasa yang akan datang maka pengeluaran itu dikelompokkan sebagai pengelaran pendapatan (revenue expenditure). Aktiva tetap dicatat berdasarkan nilai perolehannya, sesuai pernyataan dalam Standar Akuntansi Keuangan dalam Pengakuan Awal Aktiva, yaitu : “Suatu benda yang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan”.

Biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPn Masukan Tak Boleh Restitusi (non-refundable), dan setiap biaya yang dapat distribusi secara langsung dalam membawa aktiva tetap tersebut ke kondisi yang membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.


(34)

25

Dapat disimpulkan bahwa pencatatan aktiva tetap dilakukan dengan menggunakan prinsip historical cost. Nilai yang dicatat tidak hanya mencakup harga belinya saja, akan tetapi semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap tersebut siap digunakan. Aktiva tetap dicatat dan dinyatakan dalam neraca sebesar nilai buku yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulsi penyusutan. Adapun untuk memperoleh aktiva tetap dapat dilakukan dengan cara :

1. Pembelian tunai

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tuanai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, seperti biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Semua biaya-biaya di atas dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap.

2. Pembelian angsuran

Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan maupun tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

3. Ditukar dengan surat-surat berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau


(35)

obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

4. Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar, atau sering disebut “tukar tambah”, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai. Dalam keadaan seperti ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan (kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima. Dalam hal pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu pertama untuk pertukaran aktiva yang tidak sejenis dan kedua, untuk pertukaran aktiva tetap yang sejenis.

5. Diperoleh dari hadiah atau donasi

Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehannya. Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima. Apabila aktiva dicatat sebesar yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan seperti ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya.


(36)

27

6. Aktiva yang dibuat sendiri

Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabot. Pembuatan aktiva tetap ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih idle. Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat.

C. Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap

Dalam menetapkan besarnya nilai perolehan aktiva tetap berlaku prinsip harga perolehan yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sehingga aktiva tersebut siap digunakan, karena aktiva tetap itu bermacam-macam maka Zaki Baridwan menguraikannya sebagai berikut:

1. Tanah.

Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti; harga beli, komisi pembelian, bea balik nama, biaya penelitian tanah, iuran-iuran (pajak-pajak) selama tanah belum dipakai, biaya merobohkan bangunan lama, biaya perataan tanah, pajak-pajak yang jadi beban pembeli tanah pada waktu pembelian tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki keadaan tanah tetapi mempunyai umur yang terbatas tidak dikapitalisasi dalam rekening tanah tetapi dicatat sendiri dalam rekening jalan-jalan dan jembatan. Biaya-biaya seperti itu misalnya biaya untuk membuat jalan, trotoar, dan saluran air. Jika tanah dimiliki untuk tujuan investasi, maka semua biaya yang timbul dalam hubungannya


(37)

dengan tanah tersebut selama masa pemilikan dikapitalisasi menambah harga perolehan.

2. Bangunan.

Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah; harga beli, biaya perbaikkan sebelum gedung itu dipakai, komisi pembelian, bea balik nama, pajak-pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian. Apabila gedung itu dibuat sendiri maka harga perolehan gedung terdiri dari; biaya-biaya pembuatan gedung, biaya perencanaan, biaya pengurusan izin bangunan, pajak-pajak selama masa pembangunan gedung, bunga selam pembuatan gedung, asuransi selama masa pembangunan. Alat-alat perlengkapan gedung seperti tangga berjalan, lift dan lain-lain dicatat tersendiri dalam rekening alat-alat gedung dan akan didepresiasi selama umur alat-alat tersebut.

3. Mesin dan Alat-alat.

Yang merupakan harga perolehan mesin dan alat-alat adalah; harga beli, pajak pajak yang menjadi beban pembeli, biaya angkut, asuransi dalam perjalanan, biaya pemasangan, biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin. Apabila mesin itu dibuat sendiri maka harga perolehannya terdiri dari semua biaya yang dikeluarkan untuk membuat mesin. Mesin yang disewa dari pihak lain, biaya sewanya tidak dikapitalisasi tetapi dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya.

4. Kendaraan.

Yang termasuk harga perolehan kendaraan adalah harga faktur, bea balik nama dan biaya angkut. Pajak-pajak yang dibayar setiap periode seperti pajak


(38)

29

kendaraan bermotor, jasa raharja, dan lain-lain dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan. Harga perolehan kendaraan ini didepresiasi selama masa kegunaannya.

D. Sistematika Pencatatan Akuntansi Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Adapun sistematika pencatatan akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Pembelian Aktiva Tetap

Ketentuan penilaian aktiva tetap pada saat perolehan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 22 bahwa aktiva tetap dinilai dengan biaya perolehan, apabila penilaian aktiva tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aktiva tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Aktiva tetap dalam penyelesaiannya disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar harga perolehan. Dengan demikian pencatatan perolehan aktiva tetap, dimana nilai aktiva tetap yang diperoleh dicatat sebesar harga beli ditambah dengan biaya – biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap digunakan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya ongkos angkut, biaya pemasangan, dan biaya percobaan.

Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara antara lain seperti pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU diperoleh dengan cara pembelian tunai, dan donasi atau sumbangan. Fakultas Ekonomi USU setiap enam bulan sekali per tahun mengajukan usulan ke


(39)

pihak Biro Rektor di bagian perlengkapan untuk penambahan aktiva dan membuat laporan adanya kerusakan aktiva.

Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatatdalam register buku kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :

Aktiva Tetap xxx

Bukti Kas Keluar Yang Akan dibayar xxx Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Aktiva tetap xxx

Modal Sumbangan xxx

2. Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 disebutkan bahwa metode penyusutan yang digunakan untuk aktiva tetap ditelaah ulang secara periodik dan jika terdapat suatu perubahan signifikan dalam pola pemanfaatan ekonomi yang diharapkan dari aktiva tersebut, metode penyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan sebagai suatu perubahan kebijakan akuntansi dan dilaporkan pada laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Kesalahan mendasar dan perubahan kebijakan akuntansi dan beban penyusutan untuk periode sekarang dan masa yang akan datang harus disesuaikan. Metode yang digunakan untuk suatu aktiva dipilih berdasarkan pola yang diharapkan atas manfaat keekonomian dan


(40)

31

secara konsisten digunakan dari periode ke periode kecuali terdapat perubahan dalam pola yang diharapkan atas manfaat keekonomian aktiva tersebut.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 7, aktiva tetap disusutkan dengan beberapa metode yaitu :

a. Metode garis lurus (straight line method);

Metode ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa fluktuasi) disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva diarik dari penggunaannya. Beban penyusutan menurut metode ini

dihitung sebagai berikut :

atau dalam persentase = D = ( C-S)/n Keterangan :

D : beban penyusutan (depreciation) C : harga pokok aktiva

S : Nilai residu (salvage value) n : umur ekonomis (useful life)

Contoh :

Sebuah aktiva tetap dengan harga Rp 100.000,- nilai residu ditaksir Rp 5.000,- sedang penggunaannya ditaksir 5 tahun. Beban penyusutannya pertahun adalah : Diketahui :

C = Rp 100.000,- S = Rp 5.000,- n = 5 Penyelesaian :

D = (C-S)/n

= (Rp.100.000 - Rp.5.000)/5 = Rp. 19.000


(41)

Atau dalam persentase = = 20% x Rp 95.000,- = Rp 19.000,-

Daftar penyusutan menurut metode garis lurus adalah sebagai berikut :

Tahun Harga Pokok Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

0 Rp100.000 Rp. 100.000

1 Rp100.000 Rp19.000 Rp. 81.000

2 Rp100.000 Rp38.000 Rp. 62.000

3 Rp100.000 Rp57.000 Rp. 43.000

4 Rp100.000 Rp76.000 Rp. 24.000

5 Rp100.000 Rp95.000 Rp. 5.000

Tabel 3.1 Daftar penyusutan menurut metode garis lurus b. Metode saldo menurun ganda (double declining method)

Menentukan persentase dalam metode ini dihitung dengan cara melipatduakan persentase penyusutan menurut straight line

Contoh perhitungan persentase metode saldo menurun berganda adalah : Tahun Umur % Garis Lurus % Saldo Menurun Ganda

3 100% 33.33% 66.67%

4 100% 25% 50%

5 100% 20% 40%

10 100% 10% 20%

Tabel 3.2 Perhitungan persentase metode saldo menurun berganda

Persentase ini dikalikan dengan nilai buku aktiva. Berdasarkan contoh diatas maka dapat disusun tabel penyusutan sebagai berikut :

Tahun Harga Perolehan

% Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

0 Rp. 100,000.00 Rp. 100,000

1 Rp. 100,000.00 40% Rp. 40,000.00 Rp. 60,000 2 Rp. 60,000.00 40% Rp. 24,000.00 Rp. 36,000 3 Rp. 36,000.00 40% Rp. 14,400.00 Rp. 21,600 4 Rp. 21,600.00 40% Rp. 8,640.00 Rp. 12,960 5 Rp. 12,960.00 40% Rp. 5,184.00 Rp. 7,776 Tabel 3.3 Perhitungan penyusutan dengan metode saldo menurun berganda


(42)

33

c. Metode unit produksi (unit of production method). Rumus menghitung depresiasi :

Tarif depresiasi = Harga perolehan-nilai sisa/kapasitas produksi Contoh :

PT Garuda Nusantara membeli mesin penggilingan padi seharga Rp.10.000.000 dengan kapasitas produksi 50 ton beras, umur 4 tahun. Adapun perincian pemakaian selama 4 tahun tersebut :

Tahun 1 : 15 ton Tahun 2 : 10 ton Tahun 3 : 20 ton Tahun 4 : 5 ton

Penyelesaian :

Depresiasi tahun.ke1 = Rp.10.000.000/50 ton x 15 ton = Rp. 3.000.000,- Jurnal pada akhir tahun ke 1 :

Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 3.000.000

Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 3.000.000

Depresiasi tahun ke 2 := Rp. 200.000 x 10 ton = Rp. 2.000.000 Jurnal pada akhir tahun ke 2 :

Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.2.000.000

Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 2.000.000

Depresiasi tahun ke 3 = Rp. 200.000 x 20 ton = Rp. 4.000.000 Jurnal pada akhir tahun ke 3 :

Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.4.000.000

Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 4.000.000

Depresiasi tahun ke 4 = Rp. 200.000 x 5 ton = R. 1.000.000 Jurnal pada akhir tahun ke 4 :

Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 1.000.000,-

Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi Rp. 1.000.000

Pemilihan metode penyusutan tergantung dari sifat dan karakteristik aktiva tetap masing-masing.

Menurut Warren, Reef dan Fees (2005:509), faktor-faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan yaitu:


(43)

1. harga perolehan (acquisition cost) adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya penyusutan,

2. nilai residu (residual atau salvage value) merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva tetap. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak memiliki nilai residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa penarikannya,

3. umur ekonomis aktiva tetap (economical life time) terdiri dari: a. umur fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik

suatu aktiva tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tetap tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya),

b. umur fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tetap tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva tetap memiliki umur fungsional apabila aktiva tetap tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi sebagai unit kerja Universitas Sumatera Utara hanya melaporkan aktiva tetap tanpa ada melakukan penyusutan pada aktiva tetapnya setiap enam bulan sekali per tahun . Seluruh laporan aktiva tetap di bawah unit kerja USU disatukan kemudian dilaporkan ke Departemen Keuangan di bawah wewenang Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara. Laporan aktiva tetap di USU disusutkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai perpanjangan tangan dari Menteri Keuangan. Biasanya metode yang diterapkan menggunakan metode garis lurus (Straight line method). Hasil penyusutan aktiva tetap diterbitkan setiap enam bulan sekali per tahun. Alasan menggunakan metode penyusutan garis lurus (Straight line method) adalah kegunaan ekonomis dari suatu aktiva tetap akan menurun secara proporsional setiap periode, biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis berkurang karena terlewatnya waktu, penggunaan (kapasitas) aktiva tiap-tiap periode relatif tetap. Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan


(44)

35

kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai untuk pencatatannya adalah bukti memorial. Pencatatan biaya penyusutan yang harus dilakukan oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebagai berikut:

biaya penyusutan xxx

akumulasi penyusutan aktiva tetap xxx 3. Pengeluaran Modal Atas Pemakaian Aktiva Tetap

Pencatatan biaya yang terjadi untuk surat perintah kerja (work order) dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran modal untuk surat printah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan.

Selama penggunaan aktiva tetap dalam perusahaan tentu akan mengalami perbaikan atau penambahan agar aktiva tetap tersebut tetap dapat digunakan dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat menghindarkan diri dari pengeluaran-pengeluaran biaya untuk perbaiakan dan pertambahan aktiva tetap tersebut. Pengeluaran-pengeluaran itu harus dianalisis karena akan mempengaruhi harga pokok (cost) yang kemudian mempengaruhi biaya penyusutan. Pengeluaran-pengeluaran biaya yang dilakukan untuk aktiva tetap setelah perolehan aktiva tetap tersebut pada Fakultas Ekonomi USU membedakannya atas:

a. pengeluaran biaya (Revenue Expenditure),

Pengeluaran yang apabila bersifat umum dan memerlukan dana relatif kecil dan hanya memberikan tambahan manfaat pada periode akuntansi


(45)

dimana biaya itu ditetapkan. Misalnya biaya pemeliharaan gedung, seperti biaya pengecatan gedung, biaya pemeliharaan kenderaan, seperti biaya penggantian oli, biaya pemeliharaan inventaris, komputer, dan mesin-mesini seperti servis secara berkala.

b. pengeluaran modal (Capital Expenditure).

Pengeluaran biaya atas aktiva tetap yang bersifat pengeluaran tidak rutin dan memerlukan dana yang relatif besar dan dapat memberikan tambahan manfaat lebih dari sartu periode akuntansi. Misalnya perluasan bangunan atau lahan parkir, penambahan ruangan kantor, pemasangan AC, dan pemasangan listrik.

Pengeluaran-pengeluaran biaya yang dikeluarkan oleh Fakultas Ekonomi USU atas pemakaian aktiva tetap biasanya untuk :

a. biaya pemeliharaan (Maintenance), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva tetap dalam kondisi baik. Biaya ini sifatnya biasa dan berulang-ulang serta tidak menambah umur aktiva,

b. biaya perbaikan (Repairs), yaitu pengeluaran untuk memperbaiki aktiva tetap dari kerusakan sehingga menjadi baik dan dapat dipergunakan kembali,

c. biaya penambahan (Additional), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menambah aktiva-aktiva lain yang lebih baru sehingga menambah mutu dan aktiva yang lebih baik,


(46)

37

d. biaya perombakan (Rearrangement), yaitu pengeluaran biaya untuk perombakan mesin dan peralatan kemudian dipasang kembali, sehingga lebih ekonomis dan lebih efisien,

e. biaya penggantian (Replacement), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan bagian-bagian dari aktiva tetap yang rusak agar aktiva tersebut berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

Jurnal pengeluaran biaya reparasi aktiva tetap yang harus dicatat oleh Fakultas Ekonomi USU adalah :

biaya reparasi dan penambahan aktiva xxx

kas xxx

E. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan pada Fakultas Ekonomi USU untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1. kartu aktiva tetap, 2. jurnal umum,

3. register bukti kas keluar.

Kartu Aktiva Tetap, yaitu catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu. Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah dibangun, biaya-biaya


(47)

untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap. Register Buku Kas Keluar, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas. Organisasi harus menyimpan catatan akuntansi dalam bentuk dokumen sumber, jurnal, dan buku besar, catatan ini menjadi jejak audit untuk informasi- informasi penting yang digunakan untuk menelusuri transaksi dari saat dimulai sampai pada disposisi terakhir.

F. Jenis-Jenis Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan oleh peneliti, Fakultas Ekonomi USU memiliki rincian aktiva tetap yang digolongkan berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini.

1. Tanah

Tanah merupakan harta yang dimiliki dan digunakan selama kegiatan perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor, gudang, parkir, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara (USU) terletak di daerah Padang Bulan sebelah barat daya kota Medan, hanya tujuh kilometer dari pusat kota. Kampus ini memiliki luas 116 Ha dengan luas zona akademi 93,4 Ha, merupakan pusat utama kegiatan universitas. Disini terdapat lebih dari seratus bangunan dengan total luas lantai 133.141 m2. Pada Fakultas Ekonomi USU, tanah yang dimilikinya dijadikan sebagai pendirian gedung perkuliahan, kantor, perpustakaan, lapangan parkir, dan


(48)

39

lainnya. Fakultas Ekonomi USU memiliki luas lahan sekitar 34.696 m2 atau sekitar 34 Ha, yang meliputi beberapa kotak pembagian antara lain :

I. Sebahagian Areal parkir : 23,80 m x 40, 20 m = 956,76 m2 II. Lahan Kosong I : 59,90 m x 56,40 m = 3.378,40 m2 III. Lahan Kosong II : 26,40 m x 84,00 m = 2.217,60 m2 IV. Kolam : 48,00 m x 50,00 m = 2.400,00 m2 V. Gedung Perkuliahan :161,00 m x 159,90 m = 25.743,90 m2

Total = 34.696,70 m2

2. Gedung

Gedung merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan perkantoran dan penyimpanan aktiva. Gedung perkuliahan pada Fakultas Ekonomi USU digunakan untuk ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, ruang adminstrasi, dan ruang lainnya. Untuk perkuliahan tersedia 38 kelas dan keperluan adminstrasi digunakan gedung lantai II. Gedung perkuliahan yang digunakan terdiri dari Gedung Baru seluas 2.134,1 m2 (Lantai I dan III) dan Gedung Lama dengan Luas 1.542,9 m2. Karena jumlah mahasiswa semakin banyak, sehingga diperlukan penambahan gedung untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang lebih baik. Komposisi penggunaan ruangan lebih banyak digunakan untuk kegiatan akademik. Kapasitas ruangan yang tersedia cukup bervariasi. Kisaran kapasitas ruangan antara 40 sampai 100 orang. Profil gedung perkuliahan dapat dilihat pada tabel berikut ini :


(49)

Tabel 3.2.1

Profil Gedung Fakultas Ekonomi

Sumber : Fakultas Ekonomi USU

Gedung

Area (m2) Ruang

Kuliah Lab.

Perpus-takaan Ruang Dosen Ruang Adm. Ruang

Lain Total

1 2 3 4 5 6 7 8

Gedung

Baru 2.111,10 322,00 233,70 265,40 521,50 1481,40 4935,10 Gedung

Lama 2.009,70 265,20 00,00 173,90 357,00 918,97 3724,77 Total 4.120,80 587,20 233,70 439,30 878,50 2400,37 8659,87 3. Mesin

Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. Mesin-mesin yang ada di Fakultas Ekonomi USU terdiri dari mesin ketik manual dan listrik (fortable dan standard), mesin fotokopi, mesin penghancur kertas, mesin potong kertas, dan mesin genset.

4, Kenderaan

Kenderaan yang ada di Fakultas Ekonomi USU yang ada hanya sepeda motor yang berfungsi sebagai sarana penunjang bagi pegawai dalam kegiatan mengantar surat keluar ke berbagai instansi pemerintahan dan non pemerintahan. 5. Peralatan/Inventaris

Inventaris merupakan alat-alat yang digunakan pada Fakultas Ekonomi USU yang berupa inventaris kantor , seperti meja, kursi, komputer, lemari, arsip dan lain-lain. Serta peralatan perkuliahan seperti LCD projektor, papan tulis, OHP, Screen, AC, pengeras suara, kipas angin, dan alat-alat lainnya.


(50)

41 BAB IV PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan mengajukan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada Fakultas Ekonomi USU.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengelolaan aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perolehan aktiva tetap berwujud pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diperoleh dengan cara dibeli dalam bentuk siap pakai dan aktiva yang dibangun terlebih dahulu.

2. Metode beban penyusutan yang digunakan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara belum ada, namun yang dilakukann adalah bagian Perlengkapan melaporkan kondisi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kepada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara setiap 1 kali dalam 6 bulan, kemudian pada akhir peride diterakan dalam laporan keuangan.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah jurnal umum, register bukti kas keluar (Voucher) dan buku pembantu aktiva tetap.


(51)

B. Saran

Berdasarkan uraian penulis di atas mengenai akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka penulis memberikan saran hendaknya Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menambahkan fungsi riset dan pengembangan dan fungsi aktiva tetap. Sedangkan fungsi aktiva tetap bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan dalam penempatan, pemindahan dan penghentian pemakaian aktiva tetap. Dalam menerapkan metode penyusutan dan pengklasifikasian aktiva tetap, diharapkan agar tetap dipertahankan oleh pihak kampus dan konsisten yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(52)

43

DAFTAR PUSTAKA

_____________2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu ( S1), Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, and Paul D. Kimmel. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Ke-7. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Republik Indonesia, Peraturan Peraturan Pemerintah No. 24. 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan, Edisi Kesatu. Bandung : Penerbit Fokusmedi Thomson, 2005, Intermediate Accounting (Akuntansi Intermediate), Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carl S, James M Reeve, and Philip E. Fess. 2006. Pengantar Akuntansi, Edisi Ke-21, Buku Kesatu, Cetakan Pertama, Terjemahan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.


(1)

38

untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap. Register Buku Kas Keluar, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas. Organisasi harus menyimpan catatan akuntansi dalam bentuk dokumen sumber, jurnal, dan buku besar, catatan ini menjadi jejak audit untuk informasi- informasi penting yang digunakan untuk menelusuri transaksi dari saat dimulai sampai pada disposisi terakhir.

F. Jenis-Jenis Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan oleh peneliti, Fakultas Ekonomi USU memiliki rincian aktiva tetap yang digolongkan berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini.

1. Tanah

Tanah merupakan harta yang dimiliki dan digunakan selama kegiatan perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor, gudang, parkir, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara (USU) terletak di daerah Padang Bulan sebelah barat daya kota Medan, hanya tujuh kilometer dari pusat kota. Kampus ini memiliki luas 116 Ha dengan luas zona akademi 93,4 Ha, merupakan pusat utama kegiatan universitas. Disini terdapat lebih dari seratus bangunan dengan total luas lantai 133.141 m2. Pada Fakultas Ekonomi USU, tanah yang dimilikinya dijadikan sebagai pendirian gedung perkuliahan, kantor, perpustakaan, lapangan parkir, dan


(2)

lainnya. Fakultas Ekonomi USU memiliki luas lahan sekitar 34.696 m2 atau sekitar 34 Ha, yang meliputi beberapa kotak pembagian antara lain :

I. Sebahagian Areal parkir : 23,80 m x 40, 20 m = 956,76 m2 II. Lahan Kosong I : 59,90 m x 56,40 m = 3.378,40 m2 III. Lahan Kosong II : 26,40 m x 84,00 m = 2.217,60 m2 IV. Kolam : 48,00 m x 50,00 m = 2.400,00 m2 V. Gedung Perkuliahan :161,00 m x 159,90 m = 25.743,90 m2

Total = 34.696,70 m2

2. Gedung

Gedung merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan perkantoran dan penyimpanan aktiva. Gedung perkuliahan pada Fakultas Ekonomi USU digunakan untuk ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, ruang adminstrasi, dan ruang lainnya. Untuk perkuliahan tersedia 38 kelas dan keperluan adminstrasi digunakan gedung lantai II. Gedung perkuliahan yang digunakan terdiri dari Gedung Baru seluas 2.134,1 m2 (Lantai I dan III) dan Gedung Lama dengan Luas 1.542,9 m2. Karena jumlah mahasiswa semakin banyak, sehingga diperlukan penambahan gedung untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang lebih baik. Komposisi penggunaan ruangan lebih banyak digunakan untuk kegiatan akademik. Kapasitas ruangan yang tersedia cukup bervariasi. Kisaran kapasitas ruangan antara 40 sampai 100


(3)

40

Tabel 3.2.1

Profil Gedung Fakultas Ekonomi

Sumber : Fakultas Ekonomi USU

Gedung

Area (m2) Ruang

Kuliah Lab.

Perpus-takaan Ruang Dosen Ruang Adm. Ruang

Lain Total

1 2 3 4 5 6 7 8

Gedung

Baru 2.111,10 322,00 233,70 265,40 521,50 1481,40 4935,10 Gedung

Lama 2.009,70 265,20 00,00 173,90 357,00 918,97 3724,77 Total 4.120,80 587,20 233,70 439,30 878,50 2400,37 8659,87

3. Mesin

Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. Mesin-mesin yang ada di Fakultas Ekonomi USU terdiri dari mesin ketik manual dan listrik (fortable dan standard), mesin fotokopi, mesin penghancur kertas, mesin potong kertas, dan mesin genset.

4, Kenderaan

Kenderaan yang ada di Fakultas Ekonomi USU yang ada hanya sepeda motor yang berfungsi sebagai sarana penunjang bagi pegawai dalam kegiatan mengantar surat keluar ke berbagai instansi pemerintahan dan non pemerintahan. 5. Peralatan/Inventaris

Inventaris merupakan alat-alat yang digunakan pada Fakultas Ekonomi USU yang berupa inventaris kantor , seperti meja, kursi, komputer, lemari, arsip dan lain-lain. Serta peralatan perkuliahan seperti LCD projektor, papan tulis, OHP, Screen, AC, pengeras suara, kipas angin, dan alat-alat lainnya.


(4)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan mengajukan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada Fakultas Ekonomi USU.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengelolaan aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perolehan aktiva tetap berwujud pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diperoleh dengan cara dibeli dalam bentuk siap pakai dan aktiva yang dibangun terlebih dahulu.

2. Metode beban penyusutan yang digunakan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara belum ada, namun yang dilakukann adalah bagian Perlengkapan melaporkan kondisi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kepada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara setiap 1 kali dalam 6 bulan, kemudian pada akhir peride diterakan dalam laporan keuangan.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah jurnal umum, register bukti kas keluar (Voucher) dan buku pembantu aktiva tetap.


(5)

42

B. Saran

Berdasarkan uraian penulis di atas mengenai akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka penulis memberikan saran hendaknya Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menambahkan fungsi riset dan pengembangan dan fungsi aktiva tetap. Sedangkan fungsi aktiva tetap bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan dalam penempatan, pemindahan dan penghentian pemakaian aktiva tetap. Dalam menerapkan metode penyusutan dan pengklasifikasian aktiva tetap, diharapkan agar tetap dipertahankan oleh pihak kampus dan konsisten yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

_____________2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu ( S1), Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, and Paul D. Kimmel. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Ke-7. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Republik Indonesia, Peraturan Peraturan Pemerintah No. 24. 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan, Edisi Kesatu. Bandung : Penerbit Fokusmedi Thomson, 2005, Intermediate Accounting (Akuntansi Intermediate), Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carl S, James M Reeve, and Philip E. Fess. 2006. Pengantar Akuntansi, Edisi Ke-21, Buku Kesatu, Cetakan Pertama, Terjemahan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.