DAFTAR PUSTAKA Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Remaja Panti Asuhan Melalui Pelatihan Bersyukur.
166
DAFTAR PUSTAKA
Aesiyah, S. (2013). Efektitas pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan
kebahagiaan remaja panti asuhan. (Tesis tidak dipublikasikan). Program
Studi Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Ahmad, D. (2012). Hubungan tingkat syukur dengan subjective well being
mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang. (Skripsi tidak
dipublikasikan). Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang, Malang.
Anggarani, F. K., Andayani, T. R., & Karyanta, N. A. (2013). Pengaruh pelatihan
syukur terhadap subjevtive well being pada penduduk miskin di Surakarta.
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 8(2), 44-59..
Al-Fauzan, A. B. S. (2007). Indahnya bersyukur. Bagaimana Meraihnya?. Bandung:
Marja.
Arbiyah, N., Imelda, F. N., & Oriza, I. D. (2008). Hubungan bersyukur dan subjective
well being pada penduduk miskin. Jurnal Psikologi Sosial. 1(14), 11-24.
Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar,S. (2007). Realibilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bono, G., Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2004). Gratitude in practice and
the practice of gratitude. In P. A. Linley & S. Joseph (Eds.), Positive
psychology in practice (pp. 464-481). New Jersey: John Wiley and Sons.
Cahyono, E.W. (2014). Pelatihan gratitude (bersyukur) untuk penurunan stres kerja
karyawan di PT X. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3(1), 1-15.
Carr, A. (2004). Positive psychology:the science of happiness and human strengths.
Hove & NewYork:Brunner – Routledge Taylor & Francis Group.
Carter, J.M & Fuller, C. (2015). Symbolic interactionism. Sociopedia.isa
Compton, W.C. (2005). Introduction to positive psychology. New York: Thomson
Wodsworth.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Pusat
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
167
Diener, E. (1984). Subjective well-being. Psychological Bulletin, 95, 542-575.
Diener, E. (1994). Assessing subjective well-being: Progress and opportunities.
Social Indicators Research, 31, 103-157.
Diener, E., & Scollon, S. (2003). Subjective well-being is desirable, but not the
summum bonum. Paper presented at the Workshop on Well-Being,
Minneapolis.
Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2002). Subjective well being : The science of
happiness and life satisfaction. In R. Snyder dan Lopez (Eds.), The Handbook
of positive psychology.
Diener, E., Suh, E., & Oishi, S. (1997). Recent findings on subjective well‐being.
Indian Journal of Clinical Psychology, 24(1), 25-41.
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective well beingthree decades of progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276-302
Diener. E. (2000). Subjective well-being: the science of happiness and a proposal for
a national index. Journal Article American Psychologist, 55(1), 34-43.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, culture, and subjective
well- being; emotional and cognitive evaluations of life. Annu. Rev. Psychol,
54, 403-25.
Diener, E., & Biswas-Diener, R. (2009). Flourishing scale. Copyright by Ed Diener
and Robert Biswas-Diener.
Diener, E., & Pavot, W. (1993). Review of
Psychology Assesment, 5(2), 164-172.
the satisfaction with life scale.
Diener, E., Smith, H., & Fujita, F. (1995). The personality structure of affect. Journal
of Personality and Social Psychology, 69(1), 130-141
Durand, V. M., & Barlow, D. H. (2006). Psikologi abnormal. Alih Bahasa:
Linggawati Haryanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
El – Firdausy, M. I. (2010). Rahasia Dahsyatnya Syukur. Jawa Tengah: One Books.
168
Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003). Counting blessings versus burdends:
An experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily
life. Journal of Personality and Social Psychology, 84(2), 377-389.
doi: 10.1037/ 0022- 3514.84.2.377
Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2004). The psychology of gratitude. New
York: Oxford University Press, Inc.
Emmons, R.A., & Stern, R. (2013). Gratitude as a psychotherapeutic intervention.
Journal of Clinical Psychology, 69(8), 846-855
Emmons, R. A., & Shelton, C. S. (2002). Gratitude and the science of positive
psychology. In C. R. Snyder, & S. J. Lopez, (Eds.), Handbook of positive
psychology (pp. 459-471). New York: Oxford University Press.
Etikan, I., Musa, S. A., & Alkasim, R. S. (2016). Comparison of convenience
sampling and purposive sampling. American Journal of Theoretical and
Applied Statistics, 5(1), 1-4. doi: 10.11648/j.ajtas.20160501.11
Glenn, N. D. (1990). Quantitative research on marrital quality in the 1980s: Acritical
Review: Journal of Mariage and Family, 52(4), 818-831.
Graham, S., Furr, S., Flowers, C., & Burke, M. T. (2001). Religion and spirituality
in coping with stress. Journal of Counseling and Values, 46. Greenglass, E. R.
Proactive Coping, Work Stress and Burnout
Gilek, M. (2010). The effect of gratitude intervention on subjective wel being in UK
sample : The role of self-esteem. (Dissertation unpublished). MSc in
Psychological Research Methods, The University of Edinburgh
Gunarsa. (1991). Psikologi remaja. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, S. (2004). Metodologi research.jilid2. Yogyakarta.: Andi Offset.
Hamalik, O. (2007). Pengembangan SDM Manajemen pelatihan ketenagakerjaan
pendekatan terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Jones, R.N. (2011). Teori dan praktik konseling dan terapi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Krause, N. 2010. Religious involvement, gratitude, and change in depressive
symptoms over time. Int J Psychol Religi, 19(3), 155–172.
169
Krause. N. Bruce, D., Hayward. R.D., & Woolever. C. (2014). Gratitude to God,
self-rated health, and depressive symptoms. Journal for the Scientific Study of
Religion, 53(2), :341-355.
Kristanti. (2003). Stres pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Jurnal Online
Psikologi, 1(2), 566-580.
Kusumah, S. H. (2015). Efektivitas gratitude training terhadap peningkatan
subjective well being pada buruh sarung alimin majalaya. (Skripsi tidak
dipublikasikan). Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung. .
Latipun. (2002). Psikologi eksperimen. Edisi Pertama. Malang: UMM Press.
Linley, P.A., & Joseph, S. (2004). Positive psychology in practice. New Jersey: John
Wiley dan Sons, Inc.
Makhdlori, M. (2007). Bersyukurlah maka engkau akan kaya. Jogjakarta: Diva Press.
McCullough, M. E., Tsang, J., & Emmons, R. A. (2004). Gratitude in intermediate
affective terrain: links of grateful moods to individual difference and daily
emotional experience. Journal of Personality and Social Psychology, 86(2),
295-309.
McCullogh, M. E., Emmons. R. A., & Tsang, J. (2002). The grateful disposition: a
conceptual and empirical topography. Journal of Personality and Social
Psychology, 82(1), 112-127.
McCullough, M. E., Kimeldorf, M. B., & Cohen, A. D. (2008). An adaptation for
altruism? The social causes, social effect, and social evolution of gratitude.
Journal of Psychological Science, 17(4), 281-285.
Moekijat. (1993). Manajemen tenaga kerja dan hubungan kerja. Bandung: Pioner
Jaya.
Mutis, E. Subandi., & Mulyati, R. (2010). Terapi kognitif perilaku bersyukur untuk
menurunkan depresi pada remaja. Jurnal Intervensi Psikologi, 2(1), 53-68.
Oemarjoedi, A.K. (2003). Pendekatan cognitive behavior dalam psikoterapi. Jakarta:
Kreatif Media.
170
Papalia,D. E., & Olds, S. W. (2004). Human development (9th Ed). New York:
McGraw-Hill, Inc.
Permana, F. (2014). Hubungan antara penerimaan diri dengan subjective well-being
pada masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh di bantaran kali
ciliwung. (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Gunadarma, Depok.
Purwanto, S. (2006). Relaksasi dzikir. Suhuf, 18(1), 39-48.
Putri, P. K. (2014). Self management abilities untuk meningkatkan subjective well
being perempuan lanjut usia di panti werda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa.
Universitas Surabaya, 3(1), 1-14.
Rammohan, A., Rao, K., & Subbakrishna, D.K. (2002). Religoius coping and
psychological well-being in carers of relatives with schizophrenia. Acta
Psychiatrica Scandinavica, 105(5), 356–362.
Sahuleka, J.M. (2003). Panti asuhan sebagai suatu lingkungan bagi perkembangan
anak. (Skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
Jakarta.
Safitri, R .P. (2013). Terapi kebersyukuran berbasis kognitif perilaku untuk
meningkatkan penerimaan diri pasien ginjal kronis yang menjalani
hemodialisis. (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Santoso, S. (2003). Mengatasi berbagai masalah statistik dengan SPSS versi 11,5.
Jakarta: Gramedia
Santrock, J.W. (2003). Perkembangan remaja (ed.6). Jakarta: Erlangga.
.
Seligman, M.E.P. (2002). Authentic happiness. New York. Inc.
Setyowati, R. (2009). Pola pengasuhan anak di panti asuhan dan pondok pesantren
kota solo dan kabupaten klaten. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian
Kependudukan, LPPM UNS dengan UNICEF. Diunduh dari:
http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/pola-pengasuhan-anak-panti.pdf.
tanggal 18 Januari 2016 jam 17.00 WIB.
Sudrajat. T. (2008). Kurangnya pengasuhan di panti asuhan. (www.kemsos.go.id).
171
Sulthoni, Y., & Sarmini. (2013). Strategi pembentukan karakter anak di Panti Asuhan
Muhammadiyah Wiyung Surabaya. Kajian Moral dan Kewarganegaraan,
1(1), 272-287.
Tobing, M.A & Wahyuningrum, E. (2013). Pengasuhan pada remaja yang tinggal
di panti asuhan. Naskah tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga, Salatiga.
Utami, M.S. (2012). Religiusitas, koping religius, dan kesejahteraan subjektif. Jurnal
Psikologi, 39(1), 382-388.
Utami, B.S & Budiman, A. (2014). Hubungan antara self esteem dengan subjective
well being pada model wanita bandung. Prosiding Psikologi. Unisba (Sosial
dan Humaniora).
Uyun, Q., & Trimulyaningsih, N. (2015). Kebersyukuran dan kesehatan mental: studi
meta-analisis. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia, 1(1), 43-57.
Wood, A. M. Joseph, S & Maltby, J. (2009). Gratitude predicts psychological wellbeing above the big five facets. Journal Personality and Individual Different,
46(10), 443-447.
Lianawati. E. (2012). Psychological dan subjective well-being, apa bedanya?
https://esterlianawati.wordpress.com/2012/03/18/psychological-subjectivewell-being-apa-bedanya/
DAFTAR PUSTAKA
Aesiyah, S. (2013). Efektitas pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan
kebahagiaan remaja panti asuhan. (Tesis tidak dipublikasikan). Program
Studi Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Ahmad, D. (2012). Hubungan tingkat syukur dengan subjective well being
mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang. (Skripsi tidak
dipublikasikan). Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang, Malang.
Anggarani, F. K., Andayani, T. R., & Karyanta, N. A. (2013). Pengaruh pelatihan
syukur terhadap subjevtive well being pada penduduk miskin di Surakarta.
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 8(2), 44-59..
Al-Fauzan, A. B. S. (2007). Indahnya bersyukur. Bagaimana Meraihnya?. Bandung:
Marja.
Arbiyah, N., Imelda, F. N., & Oriza, I. D. (2008). Hubungan bersyukur dan subjective
well being pada penduduk miskin. Jurnal Psikologi Sosial. 1(14), 11-24.
Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar,S. (2007). Realibilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bono, G., Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2004). Gratitude in practice and
the practice of gratitude. In P. A. Linley & S. Joseph (Eds.), Positive
psychology in practice (pp. 464-481). New Jersey: John Wiley and Sons.
Cahyono, E.W. (2014). Pelatihan gratitude (bersyukur) untuk penurunan stres kerja
karyawan di PT X. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3(1), 1-15.
Carr, A. (2004). Positive psychology:the science of happiness and human strengths.
Hove & NewYork:Brunner – Routledge Taylor & Francis Group.
Carter, J.M & Fuller, C. (2015). Symbolic interactionism. Sociopedia.isa
Compton, W.C. (2005). Introduction to positive psychology. New York: Thomson
Wodsworth.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Pusat
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
167
Diener, E. (1984). Subjective well-being. Psychological Bulletin, 95, 542-575.
Diener, E. (1994). Assessing subjective well-being: Progress and opportunities.
Social Indicators Research, 31, 103-157.
Diener, E., & Scollon, S. (2003). Subjective well-being is desirable, but not the
summum bonum. Paper presented at the Workshop on Well-Being,
Minneapolis.
Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2002). Subjective well being : The science of
happiness and life satisfaction. In R. Snyder dan Lopez (Eds.), The Handbook
of positive psychology.
Diener, E., Suh, E., & Oishi, S. (1997). Recent findings on subjective well‐being.
Indian Journal of Clinical Psychology, 24(1), 25-41.
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective well beingthree decades of progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276-302
Diener. E. (2000). Subjective well-being: the science of happiness and a proposal for
a national index. Journal Article American Psychologist, 55(1), 34-43.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, culture, and subjective
well- being; emotional and cognitive evaluations of life. Annu. Rev. Psychol,
54, 403-25.
Diener, E., & Biswas-Diener, R. (2009). Flourishing scale. Copyright by Ed Diener
and Robert Biswas-Diener.
Diener, E., & Pavot, W. (1993). Review of
Psychology Assesment, 5(2), 164-172.
the satisfaction with life scale.
Diener, E., Smith, H., & Fujita, F. (1995). The personality structure of affect. Journal
of Personality and Social Psychology, 69(1), 130-141
Durand, V. M., & Barlow, D. H. (2006). Psikologi abnormal. Alih Bahasa:
Linggawati Haryanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
El – Firdausy, M. I. (2010). Rahasia Dahsyatnya Syukur. Jawa Tengah: One Books.
168
Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003). Counting blessings versus burdends:
An experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily
life. Journal of Personality and Social Psychology, 84(2), 377-389.
doi: 10.1037/ 0022- 3514.84.2.377
Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2004). The psychology of gratitude. New
York: Oxford University Press, Inc.
Emmons, R.A., & Stern, R. (2013). Gratitude as a psychotherapeutic intervention.
Journal of Clinical Psychology, 69(8), 846-855
Emmons, R. A., & Shelton, C. S. (2002). Gratitude and the science of positive
psychology. In C. R. Snyder, & S. J. Lopez, (Eds.), Handbook of positive
psychology (pp. 459-471). New York: Oxford University Press.
Etikan, I., Musa, S. A., & Alkasim, R. S. (2016). Comparison of convenience
sampling and purposive sampling. American Journal of Theoretical and
Applied Statistics, 5(1), 1-4. doi: 10.11648/j.ajtas.20160501.11
Glenn, N. D. (1990). Quantitative research on marrital quality in the 1980s: Acritical
Review: Journal of Mariage and Family, 52(4), 818-831.
Graham, S., Furr, S., Flowers, C., & Burke, M. T. (2001). Religion and spirituality
in coping with stress. Journal of Counseling and Values, 46. Greenglass, E. R.
Proactive Coping, Work Stress and Burnout
Gilek, M. (2010). The effect of gratitude intervention on subjective wel being in UK
sample : The role of self-esteem. (Dissertation unpublished). MSc in
Psychological Research Methods, The University of Edinburgh
Gunarsa. (1991). Psikologi remaja. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, S. (2004). Metodologi research.jilid2. Yogyakarta.: Andi Offset.
Hamalik, O. (2007). Pengembangan SDM Manajemen pelatihan ketenagakerjaan
pendekatan terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Jones, R.N. (2011). Teori dan praktik konseling dan terapi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Krause, N. 2010. Religious involvement, gratitude, and change in depressive
symptoms over time. Int J Psychol Religi, 19(3), 155–172.
169
Krause. N. Bruce, D., Hayward. R.D., & Woolever. C. (2014). Gratitude to God,
self-rated health, and depressive symptoms. Journal for the Scientific Study of
Religion, 53(2), :341-355.
Kristanti. (2003). Stres pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Jurnal Online
Psikologi, 1(2), 566-580.
Kusumah, S. H. (2015). Efektivitas gratitude training terhadap peningkatan
subjective well being pada buruh sarung alimin majalaya. (Skripsi tidak
dipublikasikan). Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung. .
Latipun. (2002). Psikologi eksperimen. Edisi Pertama. Malang: UMM Press.
Linley, P.A., & Joseph, S. (2004). Positive psychology in practice. New Jersey: John
Wiley dan Sons, Inc.
Makhdlori, M. (2007). Bersyukurlah maka engkau akan kaya. Jogjakarta: Diva Press.
McCullough, M. E., Tsang, J., & Emmons, R. A. (2004). Gratitude in intermediate
affective terrain: links of grateful moods to individual difference and daily
emotional experience. Journal of Personality and Social Psychology, 86(2),
295-309.
McCullogh, M. E., Emmons. R. A., & Tsang, J. (2002). The grateful disposition: a
conceptual and empirical topography. Journal of Personality and Social
Psychology, 82(1), 112-127.
McCullough, M. E., Kimeldorf, M. B., & Cohen, A. D. (2008). An adaptation for
altruism? The social causes, social effect, and social evolution of gratitude.
Journal of Psychological Science, 17(4), 281-285.
Moekijat. (1993). Manajemen tenaga kerja dan hubungan kerja. Bandung: Pioner
Jaya.
Mutis, E. Subandi., & Mulyati, R. (2010). Terapi kognitif perilaku bersyukur untuk
menurunkan depresi pada remaja. Jurnal Intervensi Psikologi, 2(1), 53-68.
Oemarjoedi, A.K. (2003). Pendekatan cognitive behavior dalam psikoterapi. Jakarta:
Kreatif Media.
170
Papalia,D. E., & Olds, S. W. (2004). Human development (9th Ed). New York:
McGraw-Hill, Inc.
Permana, F. (2014). Hubungan antara penerimaan diri dengan subjective well-being
pada masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh di bantaran kali
ciliwung. (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Gunadarma, Depok.
Purwanto, S. (2006). Relaksasi dzikir. Suhuf, 18(1), 39-48.
Putri, P. K. (2014). Self management abilities untuk meningkatkan subjective well
being perempuan lanjut usia di panti werda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa.
Universitas Surabaya, 3(1), 1-14.
Rammohan, A., Rao, K., & Subbakrishna, D.K. (2002). Religoius coping and
psychological well-being in carers of relatives with schizophrenia. Acta
Psychiatrica Scandinavica, 105(5), 356–362.
Sahuleka, J.M. (2003). Panti asuhan sebagai suatu lingkungan bagi perkembangan
anak. (Skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
Jakarta.
Safitri, R .P. (2013). Terapi kebersyukuran berbasis kognitif perilaku untuk
meningkatkan penerimaan diri pasien ginjal kronis yang menjalani
hemodialisis. (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Santoso, S. (2003). Mengatasi berbagai masalah statistik dengan SPSS versi 11,5.
Jakarta: Gramedia
Santrock, J.W. (2003). Perkembangan remaja (ed.6). Jakarta: Erlangga.
.
Seligman, M.E.P. (2002). Authentic happiness. New York. Inc.
Setyowati, R. (2009). Pola pengasuhan anak di panti asuhan dan pondok pesantren
kota solo dan kabupaten klaten. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian
Kependudukan, LPPM UNS dengan UNICEF. Diunduh dari:
http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/pola-pengasuhan-anak-panti.pdf.
tanggal 18 Januari 2016 jam 17.00 WIB.
Sudrajat. T. (2008). Kurangnya pengasuhan di panti asuhan. (www.kemsos.go.id).
171
Sulthoni, Y., & Sarmini. (2013). Strategi pembentukan karakter anak di Panti Asuhan
Muhammadiyah Wiyung Surabaya. Kajian Moral dan Kewarganegaraan,
1(1), 272-287.
Tobing, M.A & Wahyuningrum, E. (2013). Pengasuhan pada remaja yang tinggal
di panti asuhan. Naskah tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga, Salatiga.
Utami, M.S. (2012). Religiusitas, koping religius, dan kesejahteraan subjektif. Jurnal
Psikologi, 39(1), 382-388.
Utami, B.S & Budiman, A. (2014). Hubungan antara self esteem dengan subjective
well being pada model wanita bandung. Prosiding Psikologi. Unisba (Sosial
dan Humaniora).
Uyun, Q., & Trimulyaningsih, N. (2015). Kebersyukuran dan kesehatan mental: studi
meta-analisis. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia, 1(1), 43-57.
Wood, A. M. Joseph, S & Maltby, J. (2009). Gratitude predicts psychological wellbeing above the big five facets. Journal Personality and Individual Different,
46(10), 443-447.
Lianawati. E. (2012). Psychological dan subjective well-being, apa bedanya?
https://esterlianawati.wordpress.com/2012/03/18/psychological-subjectivewell-being-apa-bedanya/