Analisis Dampak Initial Public Offering terhadap Kinerja Keuangan pada PT Victoria Investama Tahun 2013

ANALISIS DAMPAK INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PADA PT VICTORIA INVESTAMA
TAHUN 2013

RIKA PRAMUDITIA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Analisis Dampak Initial
Public Offering terhadap Kinerja Keuangan pada PT Victoria Investama Tahun
2013 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2015

Rika Pramuditia
H24124035

ABSTRAK
RIKA PRAMUDITIA. Analisis Dampak Initial Public Offering terhadap Kinerja
Keuangan pada PT Victoria Investama Tahun 2013. Dibimbing oleh H. MUSA
HUBEIS.
Perusahaan memiliki berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan modal
salah satunya dengan cara Initial Public Offering (IPO) dan hal lainnya
melakukan IPO untuk perluasan usaha (ekspansi), memperbaiki struktur keuangan
dan pengalihan kepemilikan (divestasi). Tujuan dari penelitian ini: (1)
Menganalisis kinerja keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO dengan
analisis rasio keuangan; (2) Menganalisis kinerja keuangan PT Victoria Investama
setelah IPO dengan analisis rasio keuangan; (3) Menganalisis dampak IPO

terhadap kinerja keuangan PT Victoria Investama periode 2012 – 2013. Data pada
penelitian ini diolah menggunakan rasio keuangan dan alat analisis Paired
Samples t-test dengan SPSS 15.Hasil penelitian rasio keuangan perusahaan
menunjukkan kenaikan pada likuiditas, aktivitas dan solvabilitas sedangkan rasio
profitabilitas mengalami penurunan.Dilihat dari hasil yang didapatkan bahwa PT
Victoria Investama tidak mengalami perbedaan rataan kinerja keuangan setelah
melakukan IPO.
Kata Kunci: analisis dampak Initial Public Offering, kinerja keuangan, rasio
keuangan.
ABSTRACT
RIKA PRAMUDITIA. Impact Analysis of Initial Public Offering on the Financial
Performance in the PT Victoria Investama Year of 2013. Supervised by H. MUSA
HUBEIS.
The company has a variety of ways to meet the capital needs one of the
way isInitial Public Offering (IPO) and another goal doing an IPO is for
company expansion (expansion) , improve the financial structure and the transfer
of ownership (divestiture). The purpose of this study are: (1) to analyze financial
performance Victoria Investama before the IPO with the analysis of financial
ratios; (2) to analyze financial performance Victoria Investama after the IPO with
the analysis of financial ratios; (3) To analyze the impact of the IPO on the

financial performance of PT Victoria Investama period 2012-2013. The data in
this study is processed using financial ratios and analysis tools Paired Samples t test with SPSS 15. Results of the research company's financial ratios showed an
increase in liquidity, activity and solvency while profitability ratios decreased.
Result from SPSS shows that there is no difference in average financial
performance after IPO at PT Victoria Investama.
Key Words: finance performance, financial ratios, impact analysis of Initial
Public Offering.

ANALISIS DAMPAK INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PADA PT VICTORIA INVESTAMA
TAHUN 2013

RIKA PRAMUDITIA

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen


PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini adalah Initial
Public Offering, dengan judul analisis Dampak Initial Public Offering terhadap
Kinerja Keuangan PT Victoria Investama Tahun 2013.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis,
MS,Dipl.Ing,DEA selaku pembimbing. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada ayah, ibu dan seluruh keluarga dan rekan atas segala doa dan
dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.


Bogor, Mei 2015

Rika Pramuditia

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

i

DAFTAR TABEL

ii

DAFTAR GAMBAR

ii

DAFTAR LAMPIRAN


ii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Rumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian


2

Ruang Lingkup Penelitian

2

TINJAUAN PUSTAKA

3

Perseroan Terbatas

3

Initial Public Offering

3

Laporan Keuangan


4

Analisis Laporan Keuangan

5

Analisis Rasio Keuangan

5

Penelitian Terdahulu yang Relevan

7

METODE

8

Kerangka Pemikiran Penelitian


8

Lokasi dan Waktu Penelitian

9

Pengumpulan Data

9

Pengolahan dan Analisis Data

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

11

Definisi Obyek Penelitian


11

Kondisi Keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO

12

Struktur Modal PT Victoria Investama Sebelum dan Setelah IPO

14

Kinerja Keuangan PT Victoria Investama Sebelum dan Setelah IPO

15

Analisis Paired Samples t-Test Sebelum IPO dan Setelah IPO

16

Implikasi Manajerial


17

SIMPULAN DAN SARAN

17

DAFTAR PUSTAKA

19

LAMPIRAN

20

RIWAYAT HIDUP

23

DAFTAR TABEL
1. Proporsi utang jangka panjang dan ekuitas PT Victoria Investama
sebelum IPO
2. Rasio profitabilitas sebelum dan setelah IPO
3. Rasio likuiditas sebelum dan setelah IPO
4. Rasio aktivitas sebelum dan setelah IPO
5. Rasio solvabilitas sebelum dan setelah IPO

14
15
15
16
16

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.

Kerangka pemikiran penelitian
Grafik aset PT Victoria Investama
Grafik ekuitas PT Victoria Investama
Grafik laba bersih PT Victoria Investama
Output data kinerja keuangan dengan SPSS 15

9
13
13
14
17

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.

Laporan posisi keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO
Laporan laba rugi PT Victoria Investama sebelum IPO
Laporan posisi keuangan PT Victoria Investama setelah IPO
Laporan laba rugi PT Victoria Investama setelah IPO

21
21
22
22

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki satu kebijaksanaan
pemerintah dalam mendukung pembangunan di bidang perekonomian dunia
usaha. Salah satu yang bergerak dalam bidang usaha adalah pelaku usaha atau
pengusaha. Dalam hal ini banyak pengusaha melakukan berbagai cara untuk
memenuhi kebutuhan modal, diantaranya menerbitkan saham baru dengan
menjual kepada pemegang saham yang sudah ada, menjual langsung kepada
pemilik tunggal atau melakukan penawaran saham kepada masyarakat umum.
Proses penawaran sebagian saham melalui bursa efek disebut dengan istilah go
public. Tujuan perusahaan yang melakukan go public antara lain melakukan
perluasan usaha (ekspansi), memperbaiki struktur keuangan dan pengalihan
kepemilikan (divestasi).
Go public atau Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan menjual
saham kepada publik dan siap untuk dinilai oleh publik secara terbuka. Dengan
melakukan IPO perusahaan mendapatkan tambahan sumber pendanaan,
restrukturisasi modal, dan dapat menaikkan citra perusahaan. Selain itu,
konsekuensi yang harus diterima perusahaan Go Public yaitu kewajiban
transparansi laporan keuangan, merubah gaya kepemimpinan informal menjadi
formal, kewajiban membayar dividen dan menjaga citra perusahaan.
PT Victoria Investama tercatat di Bursa Efek Indonesi (BEI) pada tanggal 08
Juli 2013. IPO Saham PT Victoria Investama dilakukan oleh PT Andalan Artha
Advisindo sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Hal ini dilakukan sebagai
salah satu rencana strategik perusahaan. Selain itu PT Victoria Investama
melakukan IPO untuk meningkatkan pendapatan perusahaan agar dapat melunasi
hutang perusahaan. Jumlah Saham yang ditawarkan 1.200.000.000 lembar dengan
Nilai Nominal Rp100,- dan Harga Penawaran Rp125,- per saham dan
2.100.000.000 lembar Waran Seri I yang menyertai saham baru yang namanya
tercatat dalam daftar penjatahan IPO, yaitu 04 Juli 2013 (Britama 2013)
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama bernilai nominal Rp100,- setiap
sahamnya dengan Harga Pelaksanaan Rp125,- yang dapat dilakukan selama masa
berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 08 Januari 2014 sampai dengan 08
Juli 2016. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang
saham, termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan
menjadi saham.Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa
berlakunya, maka Waran Seri I tersebut tidak diperpanjang dan menjadi
kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.
Konsekuensi PT Victoria Investama melakukan go public akan mengalami
beberapa perubahan seperti struktur modal, kinerja keuangan, struktur
kepemilikan saham, komitmen terhadap penerapan Good Corporate Governance
(GCG), gaya manajemen dari informal menjadi formal, transparansi laporan
keuangan, serta pembagian dividen dan perubahan citra perusahaan. Dan
diharapkan PT Victoria Investama dapat melunasi hutang perusahaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang.

2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT Victoria Investama sebelum dan setelah IPO?
3. Bagaimana dampak IPO terhadap kinerja keuangan untuk periode 2012 hingga
2013?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kondisi keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO
2. Menganalisis kinerja keuangan PT Victoria Investama sebelum dan setelah
IPO dengan analisis rasio keuangan.
3. Menganalisis dampak IPO terhadap kinerja keuangan PT Victoria Investama
periode 2012 – 2013.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikanmanfaat
sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Menjadi bahan informasi untuk membantu perusahaan dalam upaya
meningkatkan kinerja keuangan setelah melakukan IPO,sehingga perusahaan
dapat mempertahankan kondisi perusahaan setelah IPO.
2. Bagi Akademisi
Menambah pengetahuan tentang kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah .
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk
melakukanpenelitian lebih lanjut mengenai pembahasan IPO.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada dampak IPO terhadap kinerja keuangan, dengan
cara membandingkan kondisi keuangan sebelum IPO dengan setelah IPO periode
2012-2013.

TINJAUAN PUSTAKA
Perseroan Terbatas
Pengaturan umum mengenai Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam
Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
Menurut Pasal 1 angka 1 UUPT, PT selanjutnya disebut perseroan adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini
serta peraturan pelaksanaannya. Dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
saham merupakan bukti penyetoran modal kepada Perseroan.Menurut Pasal 7 ayat
(2) UUPT, bagian atas saham tersebut wajib diambil oleh para pendiri pada saat
perseroan tersebut didirikan.Para pendiri yang telah mengambil bagian sahamnya
disebut sebagai pemegang saham.
Initial Public Offering
Menurut Susilo (2009) Go Public atau IPO merupakan penjualan saham
suatu perusahaan kepada para investor (pemodal) yang dilakukan untuk pertama
kalinya. Terdapat berbagai macam manfaat dan konsekuensi yang harus
ditanggung
perusahaan
ketika
melakukan
go
public.
Kebijakan
pendanaaneksternal untuk melaksanakanekspansi usaha menurut Riyanto dalam
Aini (2001) salah satunya bisadidapatkan melalui sarana sumber dana pasar modal
dengan caramelakukan emisi saham atauInitial Public Offering (IPO).Manfaat
tersebut sebagaimana ditulis dalam modul Panduan Go Public yang dikeluarkan
oleh JSX (2010) yaitu:
1. Memperoleh Sumber Pendanaan Baru
Dengan menjadi perusahaaan publik, perusahaan bisa memperoleh dana dari
penjualan saham yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha, baik untuk
penambahan modal kerja maupun ekspansi usaha.
2. Memberikan Competitive Advantage dalam Pengembangan Usaha
Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan dituntut oleh banyak pihak
untuk dapat meningkatkan kualitas kinerja operasionalnya. Selain itu melalui
penjualan saham perusahaan juga berkesempatan untuk mengajak para partner
kerjanya untuk turut memegang saham perusahaan.
3. Peningkatan Kemampuan Going Concern
Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan untuk tetap
dapat bertahan dalam kondisi apapun termasuk kondisi yang dapat
membangkrutkan perusahaan. Sebagai contoh dengan menjadi perusahaan
publik, jika perusahaan tersebut mengalami gagal bayar hutang maka tersedia
jalan keluar bagi kreditur untuk mengkonversi hutang menjadi saham yang
selanjutnya saham tersebut bisa dijual melalui mekanisme bursa.
4. Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan go publik prusahaan akan mendapatkan perhatian media dan
komunitas keuangan. Hal ini berarti perusahaan mendapat publikasi secara
cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan citranya.

4

Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan meliputi bagian
dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan
arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada
tangal tertentu.Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan
jenis aktiva dan pasiva suatu perusahaan.Penyusunan komponen di dalam neraca
didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.Artinya penyusunan komponen
neraca harus didasarkan likuiditasnya atau komponen yang paling mudah
dicairkan.Misalnya kas disusun lebih dulu karena merupakan komponen yang
paling likuid dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.Sementara itu
berdasarkan jatuh tempo, yang menjadi pertimbangan adalah jangka waktu
terutama untuk sisi pasiva.Contohnya untuk kewajiban (utang) disusun dari yang
paling pendek sampai yang paling panjang (Kasmir 2010).
2. Laporan Laba Rugi
Menurut Munawir (2010), laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang
sistematis tentang penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada keseragaman tentang
susunan laporan laba-rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang
umumnya diterapkan adalah:
a. Penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang
dagangan atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang
yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
b. Beban-beban operasional yang terdiri dari beban penjualan dan beban
umum/administrasi (operating expenses).
c. Hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan
beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan (non
operating/financial income dan expenses).
d. Laba atau rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga akhirnya
diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menurut Manurung (2006) adalah laporan
perubahan mengenai perubahan modal karena adanya laba atau rugi, pembayaran
deviden dan adanya penjualan saham dalam satu periode. Periode laporan
perubahan modal ini harus sama dengan periode laporan rugi laba, karena kedua
laporan ini saling berkaitan.
4. Laporan Arus Kas
Menurut Kasmir (2010), laporan aru kas merupakan laporan yang
menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaa, baik

5

yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas
harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan keuangan.Laporan
kas terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu.Kas
masuk terdiri dari uang yang masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan atau
hasil penerimaan lainnya.Sedangkan kas keluar merupakan sejumlah pengeluaran
dan jenis-jenis pengeluarannya, seperi pembayaran biaya operasional perusahaan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan
informasi apabila ada laporan yang memerlukan penjelasan tertentu.Artinya
terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi
penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas.Hal ini perlu dilakukan agar pihak-pihak
yang berkepentingan tidak salah dalam menafsirkan (Kasmir 2010).
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), Analisis laporan keuangan adalah
analisis terhadap neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keteranganketerangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya untuk mengetahui gambaran
tentang posisi keuangan dan perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan
dimengerti oleh berbagai pihak, maka perlu dilakukan analisis laporan
keuangan.Bagi pihak pemilik dan manajemen tujuan utama analisis laporan
keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahan saat ini.
Dengan mengetahui posisi keuangan, maka setelah dilakukan analisis laporan
keuangan akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah
direncanakan sebelumnya atau tidak (Kasmir 2010).
Prosedur yang dilakukan dalam analisis laporan keuangan (Kasmir 2010).
1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap
mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode.
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus
tetentu, sesuai dengan standar yang biasa digunakan secara cermat dan teliti,
sehingga hasil yang diperolh benar-benar tepat.
3. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan secara cermat.
4. Memberikan intrepretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah
dibuat.
5. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
6. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis
tersebut.
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Jumingan (2008), rasio dalam analisis laporan keuangan adalah
angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya
dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut
dinyatakan dalam bentuk matematik sederhana. Secara individual rasio itu kurang
berarti, kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan

6

sebagai dasar pembanding. Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar
pembanding dari penafsiran rasio-rasio suatu perusahaan, penganalisis tidak dapat
menyimpulkan apakah rasio-rasio itu menunjukan kondisi yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan. Rasio standar itu dapat ditentukan berdasarkan
alternatif dibawah ini:
1. Didasarkan pada catatan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
tahun-tahun yang telah lampau.
2. Didasarkan pada rasio dari perusahaan lain yang menjadi pesaingnya, dipilih
satu perusahaan yang tergolong maju dan berhasil
3. Didasarkan pada data laporan keuangan yang dibudgetkan (disebutkan goal
ratio).
4. Didasarkan pada rasio industri, di mana perusahaan yang bersangkutan masuk
sebagai anggotanya.
1. Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2010) rasio pofitabilitas meupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya penggunaan
rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Tujuan penggunaan rasio pofitabilitas
bagi perusahan maupun bagi pihak luar perusahaan adalah:
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam
satuperiode tertentu.
b. Untuk menilai posisi laba perusahaann tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
c. Untuk menilai perkembangan laba.
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
f. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahan yang digunakan.
2.

Rasio Likuiditas

Terdapat dua hasil penilaian terhadap terhadap pengukuran rasio likuiditas,
yaitu apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, dikatakan perusahaan
tersebut dalam keadaan likuid. Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajiban tersebut dikatakan perusahaan dalam keadaan ilikuid.
Tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas (Kasmir 2010)
adalah:
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atas hutang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
b. Untuk mengukur kemampuan perusaahaaan membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan aktiva lancar secara keseluruhan.
c. Untuk mengukur kemampuan perusahaaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.
d. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan.
e. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
hutang.

7

f. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan hutang.
g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke-waktu
dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
3.

Rasio Aktivitas

Menurut Kasmir (2010), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya, atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.
4.

Rasio Solvabilitas

Menurut Kasmir (2010) rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam
arti yang luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila dilikuidasi.
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Wardani dan Fitriani (2010) melakukan penelitian berjudul Analisis
Komparasi Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penawaran Umum Saham
Perdana.Kesimpulan penelitian adalah; (1) menggunakan perhitungan rasio
profitabilitas diperoleh hasil dua rasio yang menunjukkan adanya peningkatan
kinerja sesudah IPO, yaitu gross profit margin(GPM) dan operating profit margin
(OPM). Pada rasio profitabilitas diperoleh hasil bahwa tiga rasio mengalami
penurunan kinerja sesudah IPO, yaitu Net profit Margin (NPM), Return on Equity
(ROE)danReturn on Investment(ROI) serta satu rasio yang tidak menunjukkan
adanya perubahan pada kinerja sesudah IPO, yaituReturn on Assets(ROA); (2)
dengan menggunakan Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon satu sisi dan tingkat
signifikansi 5%, diperoleh hasil bahwa hanya tiga rasio dengan perbedaan (GPM,
OPM dan NPM) dan tiga rasio yang menunjukkan tidak adanya perbedaan yang
nyata sesudah IPO (ROA, ROE dan ROI).
Prastyo (2012) Analisis Kinerja Keuangan BUMN yang Melakukan
Privatisasi Melalui IPO (Studi Kasus: PT. Wijaya Karya). Kesimpulan penelitian
adalah; (1) Nilai rataan dari ROA, CaR, CuR dan TMSTTA Wijaya Karya
meningkat setelah perseroan diprivatisasi.Peningkatan nilai yang terjadi setelah
privatisasi ini berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan.Nilai rataan
dari ROI dan Total Assets Turn Over(TATO) setelah perseroan diprivatisasi justru
terjadi penurunan, dan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan perseroan.
Untuk Debt Equity Ratio(DER) dan Debt Total Assets(DTA) juga terjadi
penurunan nilai rataan setelah perseroan diprivatisasi. Akan tetapi penurunan dari
kedua rasio tersebut justru berdampak positif terhadap struktur modal perseroan;
(2) Peningkatan nilai setelah setelah privatisasi yang dialami oleh rataanROA dan
CuR ternyata tidak berpengaruh nyata setelah diuji menggunakan Paired Sample t
Test. Peningkatan nilai berpengaruh nyata terjadi pada rataanCaR dan TMSTTA.

8

Sedangkan padaROE, TATO,DER dan DTA, penurunan nilai keempat rasio ini
setelah privatisasi berpengaruh nyata; (3) RataanROE Wijaya Karya menempati
posisi terendah baik sebelum maupun setelah perseroan diprivatisasi terhadap
BUMN pada industri sejenis lainnnya.

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Dalam perencanaan strategis perusahaan melakukan go public yang bertujuan
untuk ekspansi usaha, memperbaiki struktur keuangan dan pengalihan
kepemilikan, serta meningkatkan citra perusahaan. Hal tersebut menjadikan alasan
bagi PT Victoria Investama melakukan IPO pada tahun 2013. Penelitian ini
menganalisis dengan membandingkan peubah kinerja keuangan sebelum dan
setelah IPO.
Dalam proses IPO disyaratkan penerbitan suatu prospektus yang diharapkan
memberikan informasi bagi investor sebelum berinvestasi. Sebagian besar isi dari
prospektus adalah laporan keuangan perusahaan dan informasi ini dapat dipakai
sebagai sinyal bagi calon investor tentang nilai perusahaan (Yendrawati, 2014).
Penilaian kinerja keuangan tercermin dari laporan keuangan setiap periode.
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor untuk mengetahui kesehatan
perusahaan.Kinerja keuangan juga dapat diartikan sebagai prestasi perusahaan
dalam mengelola sumber daya keuangannya di dalam usahanya. Kondisi kinerja
keuangan perusahaan dapat diperoleh dengan cara melakukan analisis terhadap
laporan keuangan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan.
Rasio kinerja keuangan yang diukur adalah profitabilitas, likuiditas, aktivitas
dan solvabilitas. Rasio profitabilitas diukur menggunakan Return on Assets
(ROA) dan Return on Equity (ROE). Rasio likuiditas diukur menggunakan Cash
Ratio (CaR) dan Current Ratio (CuR). Rasio aktivitas diukur menggunakan Total
Assets Turn Over (TATO) dan Total Modal sendiri terhadap Total Aset
(TMSTTA). Sedangkan rasio solvabilitas menggunakan Debt to Equity Ratio
(DER) dan Debt to Total Assets (DTA). Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran
dapat dilihat pada Gambar 1.

9

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2014 dengan lokasi
penelitian di BEI, Jakarta.
Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, baik kualitatif maupun
kuantitatif.Data tersebut diperoleh dari studi pustaka, jurnal dan literatur-literatur
terkait yang mendukung penelitian.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Rasio Keuangan
Berdasarkan data yang diambil yaitu laporan keuangan PT Victoria Investama
tahun 2012 (auditted), tahun 2013 (auditted), dan tahun 2014 (unauditted).
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, variabel kinerja keuangan PT Victoria
Investama sebelum melakukan IPO (� ) dan setelah melakukan IPO (� ) dengan
menggunakan rasio profitabilitas (ROA dan ROE), likuiditas (CaR dan CuR),
aktivitas (TATO dan TMSTTA), serta solvabilitas (DERdan DTA).

10

a. Rasio Profitabilitas
Return on Assets (ROA)
Rasio untuk mengukur kemampuan menghasilkan keuntungan dari aset yang
dimiliki perusahaan.
ℎ�
Rumus ROA =

%........................................................(1)
Return on Equity (ROE)
Rasio untuk mengukur kemampuan menghasilkan keuntungan dari modal yang
dimiliki perusahaan.
ℎ�
Rumus ROE =

%.........................................................(2)
b. Rasio Likuiditas
Cash Ratio (CaR)
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban lancar
dengan kas dan setara kas yang dimiliki.
Rumus Cash Ratio =

%...............................................(3)


Current Ratio (CuR)
Rasio untuk mengukur kemampuan aset lancar dalam melunasi kewajiban
lancar perusahaan.

%............................................(4)
Rumus Current Ratio =


c. Rasio Aktivitas
Total Assets Turn Over (TATO)
Rasio untuk mengukur perputaran semua aset yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap aset.



%.........................................................(5)
Rumus TATO =

Total Modal Sendiri terhadap Total aset (TMSTTA)
Rasio untuk mengukur perbandingan modal sendiri yang dimiliki perusahaan
terhadap total aset.
Rumus TMSTTA =

%........................................................(6)
d. Rasio Solvabilitas
Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio untuk mengukur nilai kewajiban dengan modal dan mengetahui jumlah
dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan.

Rumus DER =

%........................................................(7)
Debt to Total Assets (DTA)
Rasio untuk mengukur aset yang digunakan oleh perusahaan untuk menutup
kewajiban.

Rumus DTA =

%............................................................(8)

11

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik kinerja
keuangan PT Victoria Investama dengan penilaian rata-rata dari ROE, ROA, CaR,
CuR, TAT, TMSTTA, DER dan DTA sebelum IPO dan setelah IPO.
Uji Beda Paired-Samples t Test
Menurut Priyatno (2010) Paired Samples t Test digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang
berpasangan (berhubungan) yang mengalami dua perlakuan berbeda.
Dua perlakuan yang berbeda dalam penelitian ini adalah contoh pertama
sebelum dilakukan IPO dan sampel kedua setelah dilakukan IPO, sehingga
hasilnya akan terlihat ada atau tidaknya perbedaan rataan dari kinerja keuangan
PT Victoria Investama sebelum dan setelah IPO. Hipotesis dalam penelitian ini
menurut Nugraha (2006) adalah:
Ho diterima jika t-hitung < t-tabel, atau nilai p-value pada kolom Sig.(2-tailed)
>level of significant (α).
Ha diterima jika t-hitung > t-tabel, atau nilai p-value pada kolom Sig.(2-tailed)
0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaan
rataan kinerja keuangan sebelum dan setelah IPO. Dapat disimpulkan bahwa IPO
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT Victoria Investama pada periode
2012-2013. Hasil uji beda kinerja keuangan PT Victoria Investama sebelum dan
setelah IPO dapat dilihat pada Gambar 5.

17

Paired Samples Statistics

Mean
Pair 1

N

Std. Deviation

Std. Error
Mean

sebelum_IPO

54,5038

8

66,98681

23,68341

setelah_IPO

85,0625

8

170,39551

60,24391

Paired Samples Correlations
N
Pair 1

sebelum_IPO &
setelah_IPO

Correlation
8

Sig.

,838

,009

Gambar 5 Output data kinerja keuangan dengan SPSS 15
Input untuk penelitian ini adalah rasio keuangan yang memliki parameter
sama dan telah mewakili data untuk mengukur kinerja keuangan suatu
perusahaan. Periode yang diambil adalah dua tahun sebelum IPO (2010-2012) dan
satu tahun sesudah IPO (2013-2014).
Implikasi Manajerial
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa kinerja keuangan setelah IPO
mengalami penurunan. Dalam hal ini rasio keuangan menunjukkan banyak
penurunan dan hal ini dapat menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tidak
menjadi lebih baik setelah melakukan IPO.
Nilai rasio keuangan dapat dijadikan landasan bagi perusahaan untuk
mengukur kinerja keuangan dan keberhasilan manajemen dalam menjalankan
kegiatan operasional dan mencapai tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini dapat
dilihat nilai rataan rasio keuangan perusahaan setelah IPO mengalami penurunan.
Hal ini kedepannya dapat menjadi perbaikan pada manajemen untuk lebih
mengoptimalkan penjualan dengan memberikan penawaran menarik kepada
pelanggan agar kinerja keuangan meningkat.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Kondisi keuangan PT Victoria Investama sebelum melakukan IPO dari tahun
2010-2012 secara keseluruhan mengalami peningkatan, yaitu dilihat dari aset,

18

ekuitas dan laba bersih yang terus meningkat. Struktur modal yang dimiliki PT
Victoria Investama sebelum IPO didominasi oleh ekuitas.
2. Kinerja keuangan PT Victoria sebelum IPO selama tahun 2010-2012
mengalami perubahan yang tidak konsisten, dilihat dari nilai rataan CaR,
TATO, dan TSMTTA yang menunjukkan kenaikan pada tahun 2011 kemudian
menurun pada tahun 2012. Sedangkan nilai rataan ROA dan CuR mengalami
kenaikan yang konsisten serta nilai rataan ROE, DER, dan DTA mengalami
penurunan yang konsisten. Kinerja keuangan PT Victoria Investama setelah
melakukan IPO pada tahun 2013-2014 mengalami banyak penurunan. Nilai
rataan ROA, CaR, CuR, TATO, TMSTTA, dan DTA mengalami penurunan
satu tahun setelah IPO sedangkan nilai rataan yang mengalami kenaikan hanya
ROE dan DER. Hal ini menunjukkan bahwa setelah melakukan IPO kinerja
keuangan PT Victoria Investama tidak menunjukkan perubahan ke tingkat
yang lebih baik. Hal ini disebabkan PT Victoria belum optimal dalam
menggunakan aset untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan meskipun
ekuitas yang dimiliki setiap tahunnya bertambah.
3. Hasil evaluasi menunjukkan PT Victoria Investama tidak mengalami
perbedaan rataan kinerja keuangan sebelum dan setelah melakukan IPO.
Saran
1. Diharapkan PT Victoria Investama mengoptimalkan aset yang dimiliki setelah
IPO, karena nilai rataan rasio keuangan perusahaan mengalami banyak
penurunan setelah IPO. Oleh karena itu tingkat rasio keuangan dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan laba perusahaan.
2. Untuk penelitian selanjutnya periode penelitian dalam analisis dampak IPO
terhadap kinerja keuangan perlu diperbanyak agar memungkinkan terlihat
dampak yang nyata.

19

DAFTAR PUSTAKA
Aini SN. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada
Perusahaan IPO di BEI Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Manajemen Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. 1(1): 88-102.
Britama. 2013. IPO Saham PT Victoria Investama [internet]. [diakses pada 11
Mei 2014]. Tersedia pada: http://www.britama.com/index.php/2013/06/iposaham-pt-victoria-investama/.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta (ID):
Salemba Empat.
Jakarta Stock Exchange (JSX). 2010. Panduan Go Public. Jakarta (ID): PT Bursa
Efek Jakarta
Jumingan. 2008. Analisa Laporan keuangan. Jakarta (ID): Bumi Aksara.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta (ID): Rajawali Press.
Keown AJ. JD Martin. JW Petty. Scott JR. 2002. Manajemen Keuangan: PrinsipPrinsip Dasar dan Aplikasi, Edisi Kesembilan, Jilid 2. Jakarta (ID): PT Indeks
Kelompok Gramedia.
Lestari IS. 2011. Pengaruh Initial Public Offering (IPO) Terhadap Kinerja
Keuangan pada PT Bank Jawa Barat dan Banten Periode 2009-2010 [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Manurung A. 2006. Cara Menilai Perusahaan. Jakarta (ID): PT Elex Media
Komputindo-Gramedia.
Munawir S. 2010. Analisa Laporan keuangan. Yogyakarta (ID): Penerbit Libery.
Nugraha BA. 2011. Modul Pelatihan SPSS. Bogor (ID): Student Statistic
Consultant.
Prastyo M. 2012. Analisis Kinerja Keuangan BUMN yang Melakukan Privatisasi
Melalui IPO (Studi Kasus: PT. Wijaya Karya) [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Priyatno D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta (ID):
MediaKom.
PT Victoria Investama. 2013. Victoria Investama [internet]. [diakses pada 11 mei
2014]. Tersedia pada www.victoriainvestama.co.id.
Pusporini A. 2014. Dampak Initial Public Offering terhadap Kinerja Keuangan PT
Verena Multi Finance Tbk dan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Susilo D. 2009. Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
Wardani S, Fitriani R. 2010. Analisis Komparasi Profitabilitas Sebelum dan
Sesudah Penawaran Umum Saham Perdana. Jurnal Ilmu Administrasi dan
OrganisasiUI.17(2): 90-100.
Yendrawati R. 2014. Transaksi Pihak Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba
pada Penawaran Saham perdana. Jurnal Keuangan dan Perbankan Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta. 18(1): 80-87.

LAMPIRAN

21

Lampiran 1 Ikhtisar laporan posisi keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO
(Rp Juta)
TAHUN
URAIAN
2010
2011
2012
Aset Lancar
423 883
294 209
225 150
Aset Tidak Lancar
295 275
457 690
547 492
Jumlah Aset
719 108
751 899
772 642
Kewajiban Jangka Pendek
369 227
145 112
81 743
Kewajiban Jangka Panjang
729
27 668
1 525
Jumlah Kewajiban
370 006
172 781
83 269
Ekuitas
349 101
579 118
689 372
Jumlah Kewajiban &
719 108
751 899
772 642
Ekuitas
Lampiran 2 Ikhtisar laporan laba rugi PT Victoria Investama sebelum IPO (Rp
Juta)
TAHUN
URAIAN
2010
2011
2012
Pendapatan Usaha
40 721
56 799
54 574
Beban Usaha
11 776
30 399
23 903
Laba Usaha
28 945
26 399
30 671
Penghasilan (Beban) Lain34 915
62 991
66 927
lain
Laba Sebelum Pajak
63 860
89 390
57 599
Beban Pajak Penghasilan
(352)
(386)
(899)
Laba Bersih Tahun
63 412
89 004
96 700
Berjalan
Pendapatan Komperhensif
54 353
120 767
110 253
Laba Bersih per Saham
41
43
37

22

Lampiran 3 Ikhtisar laporan posisi keuangan PT Victoria Investama setelah IPO
(Rp Juta)
TAHUN
URAIAN
2013
2014
Aset Lancar
373 756
329 298
Aset Tidak Lancar
626 643
723 366
Jumlah Aset
1 000 399
1 052 665
Kewajiban Jangka Pendek
74 062
66 141
Kewajiban Jangka Panjang
1 597
1 576
Jumlah Kewajiban
75 660
67 717
Ekuitas
924 739
984 948
Jumlah Kewajiban &
1 000 399
1 052 665
Ekuitas
Lampiran 4 Ikhtisar laporan laba rugi PT Victoria Investama setelah IPO (Rp
Juta)
TAHUN
URAIAN
2013
2014
Pendapatan Usaha
55 882
61 249
Beban Usaha
24 336
28 329
Laba Usaha
31 545
32 920
Penghasilan (Beban) Lain71 007
46 857
lain
Laba Sebelum Pajak
102 552
79 777
Beban Pajak Penghasilan
(1 596)
(538)
Laba Bersih Tahun
100 956
79 239
Berjalan
Pendapatan Komperhensif
107 720
60 208
Laba Bersih per Saham
21
11

23

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bekasi pada tanggal 08 Juli 1992 dari bapak Tata
Sukarlan dan ibu Ruyati.Penulis adalah putri kedua dari tiga bersaudara.Penulis
menempuh pendidikan di SDN Kedung Waringin 01, Kabupaten Bekasi dan lulus
pada tahun 2003. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikannya di SMP Negeri 1 Karawang dan lulus pada tahun 2006, Tahun
2009 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karawang.
Tahun 2009 penulis lulus Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di
Program Diploma Jurusan Akuntansi. Tahun 2012 penulis melanjutkan
pendidikan ke jenjang Sarjana, dengan lulus seleksi masuk Institut Pertanian
Bogor (IPB) di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.