Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
(2)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
“Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program S1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh universitas.
Medan, 14 Juli 2009
Yang membuat pernyataan,
Sri Utami Nova Yanthi NIM : 040522040
(3)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNYA serta tidak lupa shalawat beriring salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Perencanaan Dan Pengawasan
Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan” sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Ekstensi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Secara khusus penulis menyampaikan hormat dan terimakasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda Abdul Roni dan Ibunda Sri Hartaty atas do’a, perhatian, bantuan, kasih sayang yang tidak terhingga kepada penulis.
Dalam berbagai sisi, penulis menyadari skripsi ini tidaklah sempur na, hal ini tidak terlepas dari kurangnya pengalaman dan terbatasnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna mencapai kesempurnaan tulisan ini pada masa yang akan datang. Untuk itu dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terim kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak. selaku Ketua Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc., Ak, selaku Sekretaris
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 4. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak. selaku dosen pembimbing skripsi yang
(4)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
bimbingan yang baik mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.
5. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak. selaku dosen pembanding I dan Ibu Erlina, SE, Msi, Ak. selaku dosen pembanding II yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. 6. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara khususnya Departemen Akuntansi.
7. Pimpinan dan seluruh staf pegawai PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division cabang Medan yang telah banyak membantu dalam memperoleh data yang berhubungan dengan skripsi ini.
8. Kepada Adik penulis, Hardiansyah Putra serta seluruh anggota keluarga yang tak pernah berhenti memberi dukungan doa dan semangat.
9. Kepada Junior Norris Marpaung dan Chairina Norris Novita Siregar atas dukungan, doa, semangat dan kasih sayang yang telah diberikan.
10.Terima kasih saya ucapkan kepada Rizna, Nining, dan Novi atas bantuan, semangat, doa dan dukungan yang telah diberikan selama ini.
11.Kepada sahabat-sahabat penulis My SPC : Imel, Rufa, Rinni, Rinie,
Rahmi, Mirza, Juli dan Wina, terima kasih buat senyum, semangat, kerjasama dan kebersamaan kita selama ini.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Medan, 14 Juli 2009 Penulis
Sri Utami Nova Yanthi NIM : 040522040
(5)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan dan pengawasan biaya operasional dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan anggaran biaya operasional pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division cabang Medan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan metode komparatif. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode dimana data dikumpulkan, diinterprestasikan dan dianalisa sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Metode yang kedua adalah metode komparatif, yaitu metode yang membandingkan antara anggaran dan realisasi biaya operasional perusahaan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Menggunakan berbagai tekhnik pengumpulan data antara lain yaitu tehnik wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan anggaran biaya operasional pada perusahaan menggunakan metode top down and bottom up dengan melibatkan semua bagian yang berhubungan dalam penyusunan anggaran. Dan pengawasan biaya operasional perusahaan cukup baik, dengan adanya pengklafikasian biaya. Penyimpangan anggaran yang terjadi pada perusahaan disebabkan oleh menurunnya penjualan cabang, naiknya suku bunga bank, pengurangan karyawan dan anggaran yang ditetapkan melebihi pengeluaran biaya yang terjadi.
Kata kunci : Perencanaan dan pengawasan anggaran, biaya operasional, prosedur penyusunan anggaran, laba, penyimpangan anggaran.
(6)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
(7)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN………... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Kerangka Konseptual ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 6
A. Biaya Operasional... 6
1. Pengertian Biaya ... 6
2. Klasifikasi Biaya ... 7
3. Unsur-unsur Biaya Operasional... 10
B. Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Dalam Peningkatan Laba Perusahaan ... 12
(8)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
2. Jenis-Jenis Anggaran ... 15
3. Fungsi Anggaran... 17
4. Pengertian Laba ... 17
5. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan laba ... 18
6. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional ... 20
a. Cara Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 20
b. Waktu Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 22
c. Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Operasional... 22
d. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 23
e. Penentuan Biaya Standard Perusahaan... 27
7. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional... 29
a. Pengaturan Penyusunan Anggaran Biaya Operasional... 31
b. Pengawasan Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 32
c. Pengawasan Pelaksanaan Biaya Operasional... 33
d. Perbandingan Anggaran Dan Realisasi... 34
BAB III METODE PENELITIAN……….. 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
B. Jenis Penelitian ... 36
C. Jenis Data ... 36
D. Tekhnik Pengumpulan Data ... 37
E. Metode Analisis Data ... 38
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN……… 39
A. Data Penelitian... 39
1. Gambaran Umum Perusahaan ... 39
a. Sejarah Singkat Perusahaan ... 39
b. Struktur Organisasi Perusahaan ... 42
(9)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
3. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan ... 47
4. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan ... 51
B. Hasil Penelitian ... 53
1.Analisis dan Evaluasi Perencanaan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan ... 58
2.Analisis dan Evaluasi Pengawasan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Kesimpulan... 63
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA………... 65
(10)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
(11)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 4.1 Target Penjualan... 49 Tabel 4.2 Ikhtisar Laporan Realisasi Anggaran Biaya Operasional.. 60 Tabel 4.3 Realisasi dan Anggaran Penjualan... 61
(12)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan
Lampiran 2 Buku Anggaran Perusahaan
(13)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan tiga tujuan yaitu untuk mendapatkan laba, kelangsungan hidup perusahaan, dan pertumbuhan pangsa pasar. Laba yang diperoleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua biaya yang terjadi selama periode usaha. Biaya operasional merupakan salah satu elemen yang penting dalam aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba usaha. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu disusun suatu anggaran sebagai pedoman atau pegangan perusahaan. Anggaran dalam hal ini mempunyai fungsi sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian dan alat pengawasan kerja.
Biaya adalah nilai dari asset atau kekayaan perusahaan (nilai pengorbanan untuk mendapatkannya) yang berguna untuk masa yang akan datang. Biaya dapat membantu dalam penyusunan dan pelaksanaan program dan budget perusahaan.
(14)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi.
Tujuan perusahaan akan tercapai apabila perusahaan membuat perencanaan yang matang, untuk dapat dilaksanakan dalam proses operasi perusahaannya, dan juga pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan perencanaan tersebut. Perencanaan dan pengawasan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Salah satu alat perencanaan untuk meningkatkan laba atau keuntungan melalui Budget (Anggaran). Laba yang menjadi tujuan perusahaan tersebut tertuang dalam anggaran. Perlunya anggaran bagi manajemen adalah untuk dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan, koordinasi dan sebagai pedoman kerja secara sistematis, untuk mengetahui adanya penyimpangan dan juga untuk meningkatkan tanggung jawab dari pekerjaannya. Dengan kata lain anggaran merupakan alat manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan dalam fungsi perencanaan dan pengawasan. Laba yang diperoleh perusahaan merupakan alat ukur dari perkembangan perusahaan.
Anggaran adalah suatu rencana sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dengan unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka atau periode tertentu yang akan datang. Untuk itu diperlukan perencanaan dan pengawasan terhadap anggaran yang berguna untuk menentukan laba yang
(15)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
akan diperoleh demi kelangsungan hidup perusahaan. Perencanaan dan pengawasan haruslah disusun dengan baik.
Laba yang diperoleh dipengaruhi oleh besar pendapatan yang diterima dan biaya yang dilakukan selama proses kegiatan usaha yang berlangsung. Bila perusahaan dalam tiap periode menghasilkan pendapatan yang jumlahnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan memperoleh keuntungan. Apabila pendapatan yang diterima ternyata lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan mengalami kerugian.
Apabila anggaran yang telah disusun mencapai laba yang diinginkan maka hal ini akan meningkatkan perkembangan perusahaan. Dan apabila anggaran yang disusun tidak mencapai laba yang diinginkan maka harus dilihat dimana letak kekurangan dan kesalahan dengan melakukan pengawasan yang baik.
PT. Adira Dinamika Multifinance adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan, dimana pada setiap periode/ tahun perusahaan membuat suatu anggaran yang harus diikuti oleh setiap cabang. Anggaran disusun oleh perusahaan pusat yang disusun berdasarkan laba atau biaya-biaya pada periode sebelumnya. Perusahaan cabang harus mentaati anggaran yang telah disusun oleh perusahaan pusat.
Biaya operasional tentunya mempengaruhi laba yang ingin dicapai oleh perusahaan berdasarkan penjualan yang dilakukan dan biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.
(16)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Mengingat betapa pentingnya perencanaan dan pengawasan biaya operasional dalam suatu perusahaan maka penulis tertarik untuk membahasnya lebih lanjut, yang hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “
Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan”
B. Perumusan Masalah
Dengan melakukan penelitian maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perencanaan dan pengawasan anggaran biaya operasional
perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan.
2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada anggaran perusahaan.
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan Penelitian :
1. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai perencanaan dan
pengawasan anggaran serta pelaksanaan anggaran pada perusahaan untuk meningkatkan laba.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya
(17)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian :
1. Bagi penulis, penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan penulis
tentang penyusunan anggaran biaya operasional serta peranan perencanaan dan pengawasan anggaran dalam peningkatan laba perusahaan.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran maupun
saran kepada perusahaan mengenai perencanaan dan pengawasan anggaran biaya operasional dalam peningkatan laba perusahaan.
E. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang, tinjauan pustaka dan perumusan masalah, penulis membuat kerangka konseptual penulisan skripsi ini yang ditunjukkan pada gambar 1.1
Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan
Pengawasan Biaya Operasional Meliputi : Pengaturan Penyusunan Anggaran
Biaya Operasional
Pengawasan Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Pengawasan pelaksanaan biaya operasional
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Perencanaan Biaya Operasional Meliputi :
Cara Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Waktu Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Prosedur Penyusunan AnggaranBiaya Operasional P t Bi St d d
(18)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Gambar 1.1
Kerangka Konseptual Penelitian
(19)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Biaya Operasional
Kegiatan perusahaan merupakan rentetan proses yang terus menerus. Perusahaan membeli bahan-bahan, membayar upah untuk mengolah bahan-bahan tersebut dan mengeluarkan biaya-biaya lainnya yang diperlukan sehingga bahan-bahan tersebut dapat diubah menjadi produk jadi. Proses ini akan berulang kembali karena setelah produk jadi tersebut selesai, sebagian dari uang hasil penjualan produk jadi tersebut akan digunakan kembali untuk membeli bahan-bahan, membayar upah, dan seterusnya.
1. Pengertian Biaya
Kebutuhan akan data biaya berbeda-beda dan biaya-biaya mungkin dihitung berdasarkan kondisi, dan tujuan yang berbeda-beda serta untuk keperluan pihak-pihak berbeda pula. Oleh sebab itu, kita jumpai keanekaragaman di dalam pemakaian istilah dan konsep yang digunakan dalam perhitungan biaya. Yang jelas, biaya haruslah didasarkan pada fakta yang bersangkutan, dan cukup terukur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat.
Menurut Kartadinata (2001:24) “ Biaya adalah pengorbanan yang diukur
dengan satuan uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan harga penukaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat”
(20)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Agar kegiatan-kegiatan dalam pengumpulan, penyajian dan analisis data biaya dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan-hambatan yang mengganggu, diperlukan perencanaan dan pengawasan. Walaupun kegiatan perencanaan menurut partisipasi dari tiap jajaran dalam perusahaan, pada dasarnya perencanaan tetap merupakan tugas pimpinan utama perusahaan. Sebaliknya, kegiatan pengawasan akan menembus setiap lapisan dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan kedua tugas ini sebaik-baiknya, pimpinan perusahaan memerlukan data biaya yang sistematis dan komparatif. Data biaya komparatif dimaksudkan data yang memuat perbandingan dengan data di masa lalu atau dengan sasaran yang telah ditentukan. Pimpinan juga memerlukan analisis biaya dan data rugi laba untuk dapat mengelola perusahaan sebagaimana mestinya
2. Klasifikasi Biaya
Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Studi dan analisis yang hati-hati atas dampak aktivitas bisnis atas biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya variabel dan semi variabel.
(21)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Menurut Carter,Usry (2005:40) klasifikasi biaya yang umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini :
1. Biaya dalam hubungannya dengan produk
Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam suatu operasi bisnis.
a. Biaya manufaktur
Juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
- Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang
membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.
- Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.
- Overhead pabrik, juga disebut overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik, terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu.
- Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang
diperlukan untuk penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk.
- Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri langsung konstruksi atau komposisi dari produk jadi.
b. Beban komersial
Beban komersial terdiri atas dua klasifikasi besar : beban pemasaran dan beban administratif (juga disebut beban umum dan administratif).
(22)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
- Beban pemasaran mulai dari titik di mana biaya manufaktur berakhir.
- Beban administratif termasuk beban yang terjadi dalam
mengarahkan dan mengendalikan organisasi. 2. Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Meskipun beberapa jenis biaya tampak sebagai biaya tetap, semua biaya sebenarnya bersifat variabel dalam jangka panjang. Biaya tetap antara lain biaya gaji pagawai, pajak properti.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya perlengkapan, biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya variabel biasanya dapat diidentifikasikan langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya.
c. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya tersebut adalah biaya listrik, air, bensin, asuransi jiwa karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan dan biaya perjalanan dinas.
3. Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau
Segmen Lain
a. Biaya langsung departemen
Yaitu biaya yang dapat ditelusuri ke suatu departemen dimana biaya tersebut berasal.
b. Biaya tidak langsung departemen
Yaitu biaya yang digunakan bersama oleh beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut. Adapun jenis-jenis biaya tidak langsung antara lain :
(23)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
- Biaya bersama
Biasanya ada diorganisasi dengan banyak departemen atau segmen. Tingkat segmentasi meningkatkan kecenderungan semakin banyak biaya menjadi biaya bersama.
- Biaya gabungan
Terjadi ketika prodiksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari.
4. Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi
Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal (capital
expenditure) atau sebagai pengeluaran pendapatan (revenue
expenditure). Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan
manfaat di masa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aktiva akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya. membedakan antara pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan adalah penting untuk menandingkan biaya dengan pendapatan dan mengukur laba periodic. Tetapi, pembedaan yang akurat antara kedua klasifikasi tidak selamanya memungkinkan.
5. Biaya dalam Hubungannya dengan Suatu Keputusan, Tindakan, atau Evaluasi
Ketika suatu pilihan harus diibuat di antara tindakan-tindakan atau alternatif-alternatif yang mungkin dilakukan, adalah penting untuk mengidentifikasikan biaya (dan pendapatan, pengurangan biaya, dan penghematan) yang relevan terhadap pilihan tersebut. Pertimbangan atas item-item yang tidak relevan merupakan pemborosan waktu dan dapat mengalihkan perhatian dari item-item relevan; yang lebih penting, faktor yang tidak relevan bisa saja disalahartikan sebagai faktor yang relevan.
Biaya diferensial adalah salah satu nama dari biaya yang relevan untuk suatu pilihan di antara banyak alternatif. Biaya diferensial sering kali disebut biaya marginal atau biaya incremental. Jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif tertentu diambil, maka biaya tersebut juga dapat disebut sebagai biaya tunai yang berkaitan dengan alternatif itu. Sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang mungkin hilang bila alternatif tertentu diambil disebut
(24)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
biaya oportunitas dari alternatif tersebut. Suatu biaya yang telah terjadi dan oleh karena itu, tidak relevan terhadap pengambilan keputusan disebut biaya tertanam (sunk cost).
3. Unsur-unsur Biaya Operasional
Unsur-unsur biaya operasional terdapat pada perkiraan laporan laba rugi dan disertai dengan laporan pendukung berikut :
a. Biaya penjualan
Yaitu biaya yang meliputi semua biaya dalam rangka menyelenggarakan kegiatan perusahaan yaitu :
1) Biaya untuk memperoleh atau meninbulkan penjualan, biaya ini
meliputi semua biaya yang terjadi dala rangka untuk mencari atau menimbulkan penjualan dari pembeli kepada perusahaan yang terdiri dari :
- Biaya promosi dan iklan, meliputi gaji bagian promosi dan iklan, perlengkapan untuk promosi dan iklan
- Beban penjualan, meliputi gaji penjual, komisi penjual, dan bonus penjual.
2) Biaya untuk memenuhi atau melayani penjualan, biaya ini meliputi
semua biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi atau melayani pesana yang diterima terdiri dari :
(25)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
- Biaya pergudangan dan penyimpanan, meliputi gaji bagian gudang, perlengkapan gudang, reparasi dan pemeliharaan gudang.
- Biaya pengepakan dan pengiriman, meliputi gaji bagian
pengepakan dan pengiriman. b. Biaya administrasi
Biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola administrasi perusahaan, antara lain :
- Biaya gaji dan upah
- Biaya peralatan dan perlengakapan kantor
- Biaya penyusutan
- Biaya kendaraan
- Biaya perjalanan dinas
- Biaya pendanaan
B. Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan dalam Peningkatan Laba Perusahaan
Biaya operasional biasa juga disebut dengan biaya atau beban usaha. Nafarin (2004:105) menyatakan “ Beban Usaha (Operating Expenses) adalah beban
(26)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
penjualan”. Beban usaha terdiri dari beban penjualan, beban administrasi dan umum.
Adisaputro dan Asri (2003:67) menyatakan bahwa “Bersama-sama dengan
anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya operasional (Operating Expenses Budget).
Menurut Adisaputro dan Asri, anggaran biaya distribusi mencakup semua biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk, seperti biaya untuk salesman, supervisor, biaya pengangkutan dan promosi. Biaya operasional setiap perusahaan berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya operasional dapat terdiri dari biaya administrasi dan umum dan biaya penjualan atau biaya distribusi.
Perencanaan merupakan tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasikan serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Salah satu bentuk perencanaan adalah budget (Anggaran). Anggaran bukan saja merupakan program yang paling penting bagi perusahaan, tetapi juga merupakan mata rantai utama yang menghubungkan akuntansi biaya dengan
(27)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
pimpinan perusahaan. Pemakaian anggaran terutama dalam hubungan kegiatan pengawasan oleh manajemen perusahaan sering disebut budgetary control.
Pengawasan adalah usaha sistematis yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk membandingkan hasil-hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditentukan. Kebutuhan untuk melakukan pengawasan akan meningkat dengan semakin besar dan semakin kompleksnya organisasi perusahaan.
1. Pengertian Anggaran
Pada dasarnya semua perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba, maka pimpinan perusahaan tersebut perlu menyusun suatu anggaran sebagai pedoman atau pegangan perusahaan. Anggaran merupakan bagian dari akuntansi yang membahas mengenai keuntungan dan operasi perusahaan pada masa yang akan datang, anggaran dipergunakan sebagai perencanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan kegiatan operasi perusahaan
Anggaran merupakan suatu kebutuhan perusahaan dalam merencanakan laba dan meningkatkan operasi pada masa yang akan datang melalui kegiatan operasi perusahaan untuk jangka waktu tertentu.
Menurut Ahyari (2002:8) “Anggaran merupakan perencanaan secara
formal dari seluruh kegiatan perusahaan didalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif(moneter)”
(28)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Sedangkan menurut Munandar (2000:1) “Anggaran adalah suatu rencana
yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan secara unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang”
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu anggaran mempunyai empat unsur yaitu :
1. Rencana, adalah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau
kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana, karena anggaran merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Merupakan seluruh kegiatan perusahaan, yaitu menvakup semua kegiatan
yang dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Mengingat bahwa anggaran adalah suatu rencana yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, maka sudah semestinya bahwa anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.
3. Dinyatakan dalam unit moneter , yaitu unit kesatuan yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit rupiah. Unit moneter ini sangat diperlukan mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beranek ragam tersebut mempunyai kesatuan unit yang berbeda-beda dengan unit moneter dapatlah diseragamkan semua kesatuan yang berbeda-beda
(29)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
tersebut. Sehingga memungkinkan untuk dijumlahkan, diperbandingkan serta dianalisis lebih lanjut.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran
berlaku untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Sehubungan dengan jangka waktu anggaran harus menunjukkan kapan/untuk periode kapan angka-angka anggaran tersebut.
2. Jenis-jenis Anggaran
Menurut Nafarin (2004:22-25) anggaran dapat dikelompokkan dari berbagai sudut pandang berikut ini :
a. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
1) Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas. Anggaran variable disebut juga dengan anggaran fleksibel
2) Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkanb suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
b. Menurut waktunya :
1) Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk suatu
periode tertentu pada umumnya periode waktunya satu tahun, yang disusun tiap akhir periode anggaran.
2) Anggaran Kontiniu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
(30)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
c. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :
1) Anggaran jangka pendek (Anggaran Taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun, anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
2) Anggaran jangka panjang ( Anggaran Strategis ) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal. Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal, anggaran jangka panjang diperlukan sebagai anggaran jangka pendek.
d. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan.
1) Anggaran operasional adalah anggaran penyusun anggaran laporan laba/rugi. Anggaran operasional terdiri dari :
- Anggaran Penjualan
- Anggaran biaya pabrik
- Anggaran biaya bahan baku
- Anggaran biaya tenaga kerja langsung
- Anggaran biaya overhead pabrik
- Anggaran beban usaha
- Anggaran laporan laba/rugi
2) Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan terdiri dari :
- Anggaran kas
- Anggaran piutang
- Anggaran persediaan
- Anggaran hutang
- Anggaran neraca
e. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :
1) Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
2) Anggaran parsial, merupakan anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran operasional.
f. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
1) Anggaran apropriasi, adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
(31)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
2) Anggaran kinerja, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
3. Fungsi Anggaran
Menurut Nafarin (2004:4) Anggaran mempunyai empat fungsi utama yaitu :
1. Anggaran sebagai alat perencanaan.
Untuk mencapai laba yang diinginkan perusahaan, harus dilakukan perencanaan kerja yang baik karena perencanaan kerja merupakan fungsi utama dari seseorang pimpinan perusahaan.
2. Anggaran sebagai alat pedoman kerja
Anggaran disusun secara teliti berdasarkan ramalan yang akan datang atau pengalaman masa lalu yang dapat menjadi petunjuk bagi staff dalam melaksanakan kegiatannya.
3. Anggaran sebagai alat koordinasi.
Didalam perusahaan mengkoordinasi merupakan suatu usaha agar semua departemen dalam perusahaan bekerja sama dan saling membantu departemen lainnya. Fungsi anggaran sebagai fungsi koordinasi, dapat menunjukkan kepada manajemen suatu hubungan yang tepat, menyeluruh dan sesuai antara berbagai komponen anggaran. 4. Anggaran sebagai alat pengawasan.
Fungsi pengawasan sangat penting karena apabila pengawasan yang dilakukan kurang baik maka pekerjaan yang dilakukan akan sia-sia. Bagaimana baiknya suatu perencanaan tidak akan tercapai tujuan tanpa ada pemgawasan yang baik. Budget merupakan alat pengawasan yang baik. Aspek pengawasan budget ini dapat dilihat dengan membandingkan budget itu dengan keadaan yang sesungguhnya, dengan melihat seberapa jauh yang telah direncanakan telah menyimpang.
(32)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
4. Pengertian Laba
Tujuan dari suatu organisasi perusahaan adalah untuk menghasilkan laba, karena jumlah laba yang dihasilkan dapat menjadi satu tolak ukur efektifitas. Laba merupakan selisih antara pendapatan (ukuran pemasukan) dengan pengeluaran (ukuran keluaran) maka laba juga merupakan ukuran efisiensi. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan laba
Laba merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba merupakan unsur dari laporan laba rugi. Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha dan suatu periode akuntansi tertentu.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:17) dalam kerangka dasar penyusuan dan penyajian laporan keuangan mendefinisikan penghasilan dan beban.
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penuruna kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
(33)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Welsch, Hilton, Gordon (2000:31) membagi dua rencana laba yaitu:
a. Rencana laba strategis, biasanya luas dan umum, laba mencakup periode dua atau tiga tahun kedepan melalui:
- Penjualan, harga pokok, dan proyek laba
- Proyek besar dan penambahan investasi modal
- Arus kas dan pembiayaan
- Persyaratan personel
b. Rencana laba taktis, biasanya rinci dan mencakup waktu selama satu tahun, ketahun yang akan datang yang meliputi :
- Perencanaan operasi meliputi rencana penjualan, rencana produksi, anggaran biaya administrasi, anggaran biaya distribusi.
- Rencana posisi keuangan
- Rencana arus kas
5. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan laba
Laba perusahaan merupakan suatu hal penting yang ingin dicapai perusahaan. Sedikitnya laba disebabkan tingginya biaya yang terjadi. Sedikitnya laba yang dicapai oleh perusahaan akan mencerminkan bahwa perusahaan tersebut tidak melaksanakan perencanaan dan pengawasan anggaran biaya operasional secara efektif. Perencanaan laba melibatkan semua kegiatan seperti penetapan tujuan dan target laba yang realistis serta cara untuk mencapainya. Rencana ini harus mempertimbangkan struktur organisasi, lini produk, harga jual dan volume penjualan.
Setiap bagian dari rencana laba harus dievaluasi kelayakannya, dan juga pengaruhnya terhadap bagian lain dari rencana tersebut. Titik-titik yang menjadi masalah harus diidentifikasi dan dibetulkan. Informasi harus dimuat dalam bentuk
(34)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
yang sederhana dan jelas. Laba dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pendapatan dengan mengurangi biaya dan menghilangkan pengulangan pekerjaan.
Menurut Shin dan Siegel (2001:40) seorang Manajer dapat meningkatkan laba dengan :
a. Mengoperasikan departemennya dengan jumlah karyawan yang
minimum.
b. Mengurangi biaya operasi
c. Membeli dan bukan melease jika menguntungkan dari segi biaya d. Menggunakan peralatan berteknologi tinggi.
e. Melakukan kontruksi aktiva sendiri bila mungkin
f. Menghilangkan operasi dan pekerjaan administrasi yang tidak
bermanfaat.
g. Lebih produktif dan progresif dalam mencapai efisiensi yang dapat direalisasikan dengan sumber daya dan kemampuan yang ada.
h. Memperbaiki reliabilitas produk dan jasa i. Memperbaiki hubungan dengan rekan kerja j. Menyeleksi pegawai yang jujur dan kompeten
6. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional
Setiap perusahaan ingin bertahan, tumbuh ataupun berkembangnya perusahaan secara lancar memerlukan adanya perencanaan dan pengawasan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempunyai perencanaan yang baik. Dengan kata lain perencanaan merupakan fungsi yang paling penting dari
(35)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang sebenarnya hanyalah melaksanakan kepentingan-kepentingan dari perencanaan.
a. Cara Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Bagi pimpinan perusahaan, anggaran merupakan sarana keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Dalam penyusunan anggaran, perusahaan dapat menggunakan beberapa metode yang lazim, sesuai dengan keinginan perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kegiatan perusahaan dengan jalan koordinasi, pengawasan biaya dan peningkatan keuntungan.
Dalam menyusun anggaran, ada beberapa cara atau metode untuk menyusun anggaran yang lazim, yaitu:
1. Apriori
Dalam metode ini, anggaran disusun dengan menetapkan angka laba yang diinginkan perusahaan. Setelah laba ditetapkan, maka semua pos yang berkaitan dengan upaya pencapaian laba dihitung dan direncanakan kemudian. Keuntungan metode ini adalah penetapan laba terlebih dahulu sehingga setiap bagian-bagian yang terkait dalam penciptaan laba dapat termotivasi. Hal ini akan lebih baik jika laba yang ditetapkan itu realistis.
(36)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Dalam metode ini, laba merupakan hasil akhir dari penetapan rencana kegiatan seperti penjualan dan produksi. Metode ini didahului dengan penetapan angka penjualan, pembelian, biaya dan lain sebagainya. Dimana dari masing-masing bagian yang terkait diberi kesempatan untuk menyampaikan anggarannya dan laba yang diharapkan dan setelah itu diperhitungkan dengan bahan-bahan yang perlu dalam penyusunan anggaran tersebut.
3. Pragmatis
Dalam metode ini, anggaran ditetapkan berdasarkan pengalaman tahun lalu berdasarkan standard. Metode ini lebih realistis jika kita melihat pengalaman yang lalu sebagai dasar penyusunan anggaran.
Sedangkan menurut Harahap (2001:83-86) ada beberapa cara penyusunan anggaran, yaitu :
1. Otoriter atau Top Down
Anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. Bawahan tidak diminta keikutsertaannya dalam menyusun anggarannya.
2. Demokrasi atau Bottom Up
Anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan sampai atasan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya dimasa yang akan datang.
(37)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
3. Campuran atau Top Down and Bottom Up
Metode ini adalah campuran dari kedua metode di atas. Disini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan. Jadi ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan
b. Waktu Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Sebagian besar anggaran disiapkan secara bulanan, namun kerangka waktu untuk anggaran dapat digunakan selama masih berguna. Kerangka waktu ini tergantung dari jenis pasar, periode kontruksi untuk fasilitas modal, siklus hidup produk, tingkat perputaran, periode manufaktur, waktu untuk mengembangkan produk, sifat industri, kearutan informasi keuangan, waktu dan sumber-sumber bahan baku, dan bagaimana data harus digunakan. Periode anggaran yang lebih pendek lebih cocok untuk waktu dimana banyak terjadi ketidakpastian dan kejadian-kejadian yang tidak stabil.
c. Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Anggaran merupakan salah satu alat perencanaan dalam meningkatkan laba perusahaan. Menurut Nafarin (2004:15) ada beberapa tujuan disusunnya anggaran antara lain:
1. Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dana penggunaan dana.
(38)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
2. Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan
digunakan
3. Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis
penggunaan dana sehingga dapat mempermidah pengawasan
4. Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar mencapai hasil yang maksimal.
5. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
6. Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
Menurut Nafarin (2004:16) anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain :
1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2. Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kelebihan dan
kekurangan pegawai 3. Dapat memotivasi pegawai
4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin
7. Alat pendidikan manajer
Menurut Adisaputro dan Asri (2003:52) penyusunan anggaran secara cermat dan baik akan mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
1. Mendorong setiap individu di dalam perusahaan untuk berfikir ke depan.
2. Mendorong terjadinyakerja sama antara masing-masing bagian,
karena masing-masing menyadari bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri.
3. Mendorong adanya pelaksanaan asas partisipasi, karena setiap bagian terlibat untuk ikut serta memikirkan rencana kerjanya.
(39)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
d. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan tanggung jawab manajemen puncak karena manajemen puncak yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya, tugas tersebut daopat didelegasikan kepada bagian lain dala perusahaan sesuai dengan struktur organisasi masing-masing perusahaan.
Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan dengan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja. Dalam membuat anggaran biaya, prosedur-prosedur adalah sebagai berikut:
1. Tahap penentuan pedoman perencanaan anggaran biaya.
Anggaran yang dibuat pada tahun yang akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Sebelum penyusunan anggaran biaya, terlebih dahulu top management (direktur/komisaris) melakukan penetapan rencana besar perusahaan dana membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur, manager keuangan dan manager lainnya.
2. Tahap persiapan anggaran.
Pada tahap ini seluruh manager saling bekerja sama dalam mempersiapkan anggaran biaya, seperti manager pemasaran, sebelumnya menyusun anggaran biaya penjualan atau anggaran biaya operasional lainnya, terlebih dahulu
(40)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
meramalkan biaya penjualan. Setelah menysun ramalan, kemudian manager pemasaran bekerja sama dengan manager keuangan untuk menyusun anggaran biaya penjualan dan anggaran piutang usaha. Kemudian anggaran yang disiapkan ini dirapatkan lagi oleh bagian-bagian yang berkepentingan.
3. Tahap penentuan anggaran biaya.
Pada tahap ini diadakan rapat dari semua manager beserta direksi dalam kegiatan:
a. Perbandingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen
anggaran biaya
b. Mengkoordinasikan dan menelaah komponen-komponen anggaran biaya
c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran biaya. 4. Tahap pelaksanaan anggaran biaya.
Untuk kepentingan pengawasan, tiap manager membuat laporan realisasi anggaran, setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran bisa disampaikan kepada direktur.
(41)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Pada perusahaan besar, kegiatan perusahaan sangat kompleks dan ruang lingkupnya sangat luas. Hal ini tidak memungkinkan bagi bagian administrasi untuk menyusun anggaran tanpa partisipasi aktif dalam bagian yang lain, maka tugas untuk menyusun anggaran akan didelegasikan kepada suatu tim yang melibatkan semua bagian perusahaan. Tim ini biasa disebut komite anggaran, yang anggotanya bisa setingkat dengan wakil direktur, manajer, kepala divisi, atau kepala bagian, yang merupakan perpaduan dari bagian-bagian perusahaan yang memegang peranan penting.
Anggota-anggota komite anggaran ini akan membahas tentang rencana-rencana kegiatan yang akan datang, sehingga anggaran yang disusun nantinya merupakan hasil kesepakatan bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas, dan kemampuan masing-masing bagian secara terpadu. Dengan demikian pelaksanaan anggaran benar-benar didukung oleh seluruh bagian dalam perusahaan sehingga memudahkan terciptanya kerja sama dan dapat terkoordinasi dengan baik.
Adapun tugas dari komite anggaran menurut Carter,Usry (2005:09) adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan keputusan tentang kebijakan umum yang akan ditempuh
dimasa yang akan datang atau anggaran
2. Menyusun dan menyempurnakan semua prosedur yang berkaitan
dengan masalah anggaran yang menjadi pedoman bagi semua bagian dalam perusahaan.
3. Bertugas menyelesaikan anggaran tahunan
(42)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
5. Memberikan atau melakukan saran atau perbaikan anggaran setipa
departemen yang dianggap perlu dilakukan.
6. Menyetujui atau mensahkan anggaran atau revisi anggaran
7. Untuk pelaksanaan anggaran, komite ini bertugas mengikuti dan melihat penerapan anggaran dan hal lain yang menyangkut pelaksanaan anggaran serta penyimpangan dari anggaran
8. Pada akhir tahun, komite ini bertugas menyelesaikan revisi dan
penyesuaian anggaran dan mempersiapkan rekomendasi dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya
9. Komite ini membahas beberapa hal mengenai anggaran yang belum
rampung pada tahun sebelumnya dan menyelesaikan anggaran yang lalu dan bila mungkin mengangkatnya kembali ke anggaran tahun berikutnya. Hal ini biasa dilakukan pada akhir tahun.
10.Menerima analisis dan laporan tentang pelaksanaan anggaran
11.Bertugas melakukan perbaikan secara terus menerus selama diperlukan
Penyusunan anggaran oleh perusahaan dapat dilakukan oleh atasan, bawahan, atau oleh keduanya. Hal ini disesuikan dengan kemampuan bawahan dan pertisipasi dalam penyusunan anggaran, sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
e. Penentuan Biaya Standar
Setiap perusahaan harus menyadari perlunya mendorong para manajer operasional untuk mengendalikan biaya. Pengendalian biaya sering kali berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan, atau antara laba diatas rata-rata dan laba yang sedikit. Anggaran menetapkan standar-standar yang digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajerial. Biaya standar unit ada dalam rangka kerja anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel adalah anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan untuk menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkat aktivitas.
(43)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Menurut Carter,Usry (2005:153) “ Biaya standar adalah biaya yang telah
ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama suatu periode tertentu”
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa biaya standar adalah biaya yang diperhitungkan secara wajar harus terjadi didalam memproduksi suatu barang atau untuk membiayai kegiatan tertentu dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor tertentu berjalan normal dan tidak mengalami perubahan yang cukup berarti.
Biaya standar merupakan biaya yang ditentukan dimuka yang nantinya merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. Karena biaya standar dijadikan pedoman, berarti biaya standar digunakan oleh manajemen sebagai alat mengevaluasi, mengukur dan menilai suatu pelaksanaan kinerja. Tujuan tersebut akan tercapai dengan adanya pengawasan terhadap biaya. Tanpa pengawasan biaya, kemungkinan akan terjadi penggunaan dana yang tidak tepat sasaran. Jika biaya yang sesungguhnya lebih tinggi daripada biaya standar maka manajer perlu melakukan tindakan untuk menekannya, tetapi bila biaya yang sesungguhnya lebih rendah dari biaya standar maka manajemen akan lebih tertarik untuk melihat apakah penghematan itu dapat dipertahankan.
Beberapa perusahaan mengunakan biaya standar untuk perencanaan dan pengawasan. Memasukkan biaya standar dalam catatan akuntansi meningkatkan
(44)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
efisiensi dan ketepatan dalam pekerjaan. Penggunaan biaya standar dapat juga menstabilkan biaya operasional yang dilaporkan.
Biaya standar membantu perencanaan dan pengawasan operasional. Biaya standar memberikan wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin terjadi dari keputusan atas biaya dan laba. Menurut Carter, Usry (2005:154), biaya standar digunakan untuk :
1. Menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan
mengukur efisiensi operasi
3. Menyederhanakan perhitungan biaya dan mempercepat laporan
biaya.
4. Membebankan biaya ke persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.
Menurut Hansen & Mowen (2006:418) untuk menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat :
1. Jumlah input yang seharusnya dipergunakan per unit output
(keputusan kuantitas)
2. Jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang
digunakan (keputusan harga)
Keputusan kuantitas menghasilkan standar kuantitas, dan keputusan harga menghasilkan standar harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan standar kuantitas dengan standar harga.
(45)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
7. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional
Pengawasan secara terus-menerus atas setiap kegiatan, pekerjaan atau tugas perlu dilakukan, agar kesemuanya itu dilaksanakan dalam batas-batas yang telah ditentukan. Batas-batas tersebut yang dikenal dengan nama “budget” atau “standar” haruslah ditentukan untuk kegiatan produksi, pemasaran, keuangan dan kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya. Hasil-hasil yang sebenarnya dicapai haruslah dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan, dan bilamana ditemukan penyimpangan-penyimpangan, maka harus diambil tindakan-tindakan perbaikan secepatnya.
Pengawasan anggaran merupakan aplikasi sederhana dan langsung dari prinsip-prinsip proses pengawasan. Anggaran disusun kemudian laporan penerima dan pengeluaran nyata dibuat. Setiap jenis anggaran kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan nyata dan penyimpangan-penyimpangan (Variances) dapat dicatat.
Pengawasan dalam arti manajemen yang diformalkan tidak akan terdapat tanpa adanya perencanaan, pengorganisasian dan menggerakkan sebelumnya. Perencanaan terutama berkaitan erat dengan pengawasan, perencanaan, mengidentifikasikan komitmen-komitmen terhadap tindakan-tindakan yang akan ditunjukkan untuk hasil yang akan datang.
(46)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Kegagalan pengawasan berarti cepat atau lambat adanya kegagalan perencanaan dan suksesnya perencanaan berarti suksesnya pengawasan. Pengawasan yang efektif mambantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan, untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai rencana.
Menurut Nafarin (2004:16) “ Pengawasan merupakan pengevaluasian dan
penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) serta melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu atau apabila terdapat penyimpangan yang merugikan”
Pengertian lain dari pengawasan yaitu suatu kegiatan dalam mengadakan penilaian pengukuran dan perbaikan mengenai pelaksanaan tugas untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Apabila dalam pelaksanaan ditemukan penyimpangan, maka diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan pelaksanaannya. Pengawasan berusaha mencegah kegagalan dan mendorong keberhasilan melalui pemantauan hasil kerja dari tiap individu, satuan kerja, bagian (departemen) dan keseluruhan organisasi serta membandingkannya dengan standar kerja.
(47)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Menurut Nafarin (2004:21), pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :
1. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).
2. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila
terdapat penyimpangan yang merugikan )
a. Pengaturan Peyusunan Anggaran Biaya Operasional
Pengawasan anggaran merupakan aplikasi sederhana dan langsung dari prinsip-prinsip proses pengawasan. Anggaran disusun kemudian laporan penerimaan dan pengeluaran nyata dibuat. Setiap jenis anggaran kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan nyata dan penyimpangan-penyimpangan (Variances) dapat dicatat. Hal ini memungkinkan manajer mempunyai informasi yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan korektif seperti :
1. Menaikkan penerimaan
2. Mengurangi pengeluaran
3. Memperbaiki anggaran.
Anggaran yang disusun dengan baik dapat memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Menurut Shin dan Siegel (2001:7) Langkah –langkah yang harus diikuti dalam penganggaran adalah sebagai berikut :
1. Penetapan tujuan.
(48)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
3. Negoisasi antara pihak-pihak yang terlibat mengenai angka-angka anggaran.
4. Pengkoordinasian dan peninjauan komponen. 5. Persetujuan akhir.
6. Pendistribusian anggaran yang disetujui.
Setiap langkah-langkah penyusunan anggaran harus dilakukan pengawasan dengan mengelompokkan biaya biaya menurut fungsi atau aktivitas, dan prosedur penyusunan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan dijalankan dengan baik.
b. Pengawasan Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Agar dapat menggunakan anggaran sebagai alat pengawasan, perusahaan harus menetapkan suatu prosedur pengawasan yang baik dan terencana. Prosedur pengawasan yang di terapkan biasanya terdiri dari beberapa tahap, seperti yang diungkapkan oleh Welsch, Hilton, dan Gordon (2000:14) sebagai berikut:
1. Membandingkan kinerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan tujuan dan standard yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil actual, hasil yang direncanakan, dan selisih dari kedua angka tersebut.
3. Menganalisis penyimpangan antara hasil aktula dengan hasil yang direncanakan dan mencari sebab-sebab dari penyimpangan tersebut. 4. Mencari dan mengembangkan tindakan alternative untuk mengatasi
masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses disuatu bidang tertentu.
5. Memilih (tindakan koreksi) dari kumpulan alternative yang ada dan menerapkan tindakan tersebut.
6. Tindak lanjut atas pengendalian untuk menilai efektifitas dari tindakan koreksi yang diterapkan. Lanjutkan dengan umpan maju untuk membuat perencanaan periode berikutnya.
(49)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Anggaran memfasilitasi pengawasan kegiatan-kegiatan usaha karena menyediakan suatu standar untuk pengevaluasian kinerja karyawan dan manajer. Perbedaan-perbedaan antara jumlah yang dianggarkan dan jumlah sesungguhnya disebut selisih anggaran (budget variences), dan laporan-laporan yang menunjukkan selisih anggaran ini disebut dengan laporan kinerja. Apabila jumlah dianggarkan dan jumlah sesungguhnya kurang lebih sama, maka manajemen tidak perlu mengambil tindakan koreksi karena hasil yang dicapai sudah sesuai dengan harapan mereka. Untuk itu, dalam proses pengawasan laba diperlukan adanya analisis varians atau penyimpangan terhadap selisih yang terjadi pada periode anggaran.
c. Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Biaya Operasional
Pengawasan ditetapkan dengan menggunakan evaluasi personal, laporan berkala kinerja, dan laporan khusus. Pengawasan yang efektif memerlukan umpan maju (feedforward). Dengan kata lain, diasumsikan bahwa tujuan, rencana, kebijakan dan standar telah dikembangkan dan dikomunikasikan keseluruh manajer yang bertanggung jawab terhadap pencapaian kinerja yang telah direncanakan. Jadi pengawasan tergantung pada penerapan konsep umpan balik, yaitu konsep yang memerlukan pengukuran kinerja yang memicu dilakukannya tindakan koreksi yang dirancang untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan semula.
(50)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Ketika rencana-rencana yang ditetapkan oleh perusahaan menjadi operasional artinya sudah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan dan tindakan, maka pengawasan pun harus mulai diterapkan untuk mengukur kemajuan dari rencana. Perbandingan antara hasil aktual dengan tujuan yang direncanakan dan standar merupakan pengukuran fektifitas pengawasan selama periode tertentu dimasa yang lalu. Hal ini memberikan dasar untuk melakukan umpan balik yang efektif. Fakta-fakta atau hasil yang terdapat dalan laporan kinerja adalah hasil yang tidak dapat diubah, tetapi pengukuran masa lalu dapat mendorong perbaikan sistem pengawasan dimasa yang akan datang. Konsep yang penting disini adalah bahwa tujuan, kebijakan dan standar yang ditetapkan perusahaan dibuat dan diterapkan untuk memehuhi dua persyaratan dasar untuk proses pengawasan secara keseluruhan, yaitu :
1. Umpan maju, memberikan dasar bagi pelaksanaan pengawasan pada saat
kegiatan dilaksanakan.
2. Umpan balik, memberikan dasar bagi pengukuran efektifitas pengawasan
sesudah suatu kegiatan dilaksanakannya.
d. Perbandingan Anggaran dan Realisasi
Perbandingan anggaran dan realisasi disebut dengan selisih anggaran (budget Variences). Analisis varians atau penyimpangan merupakan alat pengendalian yang dapat meningkatkan kegunaan laporan kinerja periodik. Analisis varians tidak hanya mengambil tindakan perbaikan atas dasar perbedaan biaya atau
(51)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
pendapatan, tetapi juga dapat membantu manajemen dalam mengalihkan perbedaan itu ke dalam sub varians yang lebih kecil.
Keputusan untuk menyelidiki varians adalah keputusan biaya terhadap laba. Laba berasal dari kemungkinan kembalinya sistem produksi ke keadaan yang efisien. Pengawasan terhadap laba yang dicapai oleh perusahaan dapat dilakukan dengan memperhatikan realisasi komponen-komponen yang mempengaruhi perolehan laba, diantaranya adalah penjualan dan biaya operasional.
Jika penyimpangan yang terjadi menguntungkan, dapat menjadi pertimbangan dalam memperbaiki kinerja untuk periode berikutnya. Jika penyimpangan yang terjadi tidak menguntungkan harus segera dilakukan tindakan koreksi. Hal ini dapat dilakukan agar akibat yang timbul dari penyimpangan tersebut dapat diatasi sedini mungkin sehingga laba yang diperoleh juga dapat lebih dikendalikan pencapaiannya agar sesuai dengan yang dianggarkan.
(52)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division cabang Medan yang beralamat di Jl. Abdullah Lubis No.73 Medan. Penelitian dimulai pada bulan Maret 2007.
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan adalah berbentuk deskriptif, yaitu penulis mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan literatur-literatur lainnya kemudian menguraikannya secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian kemudian mencari penyelesaiannya.
C. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Data Primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu ataupun perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner. Penulis memperoleh data dan dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian langsung pada PT. Adira Dinamika Multifinance dengan melakukan tehnik wawancara mengenai proses penyusunan anggaran serta laporan realisasi anggaran guna mendapatkan data yang
(53)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
diperlukan yang berkaitan dengan masalah penelitian untuk diolah lebih lanjut.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, baik
berupa publikasi maupun data perusahaan sendiri, antara lain: a. sejarah singkat perusahaan
b. struktur organisasi dan pembagian tugas
c. kegiatan perusahaan mengenai proses penyusunan anggaran
d. biaya-biaya operasional, perencanaan dan pengawasan anggaran serta laporan realisasi anggaran serta data lain yang berkaitan dengan skripsi.
3. Laporan laba rugi Januari 2007
4. Buku Anggaran tahun 2007
Data sekunder yang digunakan penulis bersumber dari objek penelitian, yaitu PT. Adira Dinamika Multifinance dan literatur yang mendukung pembahasan perencanaan dan pengawasan biaya operasional dalam peningkatan laba perusahaan.
D. Tehnik Pengumpulan data
(54)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
1. Tehnik Wawancara, yaitu penulis melakukan serangkaian tanya jawab
atau wawancara secara langsung dengan daftar kuistioner dengan pihak yang terkait yang berhubungan dengan bagian keuangan, bagian pembukuan untuk memberikan keterangan dan mengumpulkan sejumlah data yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
2. Tehnik Dokumentasi, yaitu penulis akan memeriksa, melihat data-data
yang disajikan oleh pihak perusahaan sehubungan dengan topik-topik penelitian yang dibahas.
E. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penganalisaan data adalah :
1. Metode Deskriptif, yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan
dan disusun diinterprestasikan dan dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi, kemudian hasilnya dibandingkan dengan teori untuk diambil kesimpulan dan saran.
2. Metode Komparatif yaitu metode yang membandingkan antara anggaran
(55)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
(56)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Adira Dinamika Multifinance adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan. Berdiri pada tanggal 13 November 1990 sesuai dengan Akta Pendirian No 131 tanggal 13 November 1990 . Kemudian diterbitkan oleh SK MENKEH dengan No : C2-19.HT.01.01 TH.91 tanggal 8 Januari 1991 dan izin MENKEU dengan No : 253/KMK.013/1991 tanggal 4 Maret 1991, sehingga kegiatan operasional berjalan sejak 1991 dan terfokus pada pembiayaan konsumen.
Pada bulan Maret 2004, Adira Finance melakukan penawaran saham perdana, yang diikuti dengan pengalihan 75,0% kepemilikan pemegang saham lama melalui penempatan terbatas ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon), salah satu bank swasta nasional terbesar yang dimiliki oleh Grup Temasek dari Singapura. Dengan dukungan dari Bank Danamon, Perusahaan terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menghasilkan nilai yang tinggi, baik bagi konsumen maupun pemegang saham. Sejalan dengan kemampuan utama Perusahaan dalam mengelola risiko pembiayaan secara retail, Adira Finance lebih berkonsentrasi kepada pembiayaan
(57)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Dengan dukungan dana yang besar dari Bank Danamon, serta profesionalisme dan dedikasi yang tinggi, Perusahaan mampu membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 8,5 triliun pada tahun 2006. Dari jumlah pembiayaan baru tersebut, 74,5% berasal dari sektor pembiayaan sepeda motor dan 25,0% berasal dari sektor pembiayaan mobil. Perusahaan membiayai sedikitnya 12,2% dari seluruh penjualan sepeda motor baru dan 3,9% dari seluruh penjualan mobil baru di Indonesia selama tahun 2006.
PT. Adira Dinamika Multifinance adalah suatu bentuk perusahaan yang memfokuskan bisnisnya kepada pemberian dana/pembiayaan kepada pihak lain atas suatu benda atau barang yang akan dibeli atau dimiliki oleh pihak tersebut. PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan adalah Cabang yang khusus untuk memberikan dana /pembiayaan konsumen dalam pembelian mobil. Cabang ini berdiri pada bulan Maret 2005
PT. Adira Dinamika Multifinance adalah lembaga keuangan bukan bank. Perusahaan tersebut mengenakan bunga atas setiap dana yang diberikan / dipinjamkan. Besarnya bunga ditentukan oleh perusahaan dengan melihat kondisi perkembangan tingkat suku bunga yang berlaku.
Visi ,Misi dan Nilai-nilai Perusahaan
PT. Adira Dinamika Multifinance merupakan perusahaan pembiayaan yang memiliki Visi, Misi, Nilai yang bila di telaah lebih lanjut maka untuk mencapai Visi diperlukan Misi dan yang melandasi Misi adalah Nilai, dan dari nilai tersebut
(58)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
diperoleh suatu prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan dari bawah hingga pimpinan puncak.
Yang dimaksud dengan Visi adalah arah untuk dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Visi yang jelas akan membuat semua orang dalam suatu organisasi memiliki tingkat pemikiran yang sama dalam pembentukan strategi usaha, penetapan dan pencapaian target yang telah ditetapkan.
Visi Adira Finance adalah “ World-Class Consumer Finance Company”
yaitu untuk menjadi perusahaan pembiayaan kelas dunia yang keberadaannya sangat diperhitungkan baik oleh pesaing maupun pasar. Aspirasi Adira adalah menjadi pilihan utama untuk berkarya bagi dan yang dihormati oleh konsumen, karyawan dan pihak yang terkait.
Misi Adira Finance adalah “ Brings Tomorrow Today “ yang berarti
mewujudkan impian esok pada hari ini dimana Adira Finance menyediakan fasilitas pembiayaan kepada masyarakat agar dapat mewujudkan impiannya pada hari ini, tanpa harus menunggu hari esok
Nilai-nilai perusahaan merupakan pedoman sehari-hari bagi kinerja seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan-tujuan yang disebutkan pada Visi dan Misi perusahaan. Nilai-nilai perusahaan Adira Finance yaitu :
- Keunggulan
(59)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
- Intergritas
- Dapat diandalkan
- Akuntabilitas - Motivasi tinggi
- Kerjasama
- Professional
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Tujuan dari PT. Adira Dinamika Multifinance adalah perusahaan yang memberikan pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dan memberikan kemudahan para konsumen dalam memiliki kendaraan bermotor. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan harus memiliki manajemen yang baik, karena salah satu aspek manajemen yang baik adalah struktur organisasi dengan uraian tugas dan fungsi setiap unsur perusahaan yang jelas.
Adapun uraian dan fungsi dari struktur organisasi PT. Adira Dinamika Multifinance Car division Cabang Medan adalah sebagai berikut :
1. Branch Manager, mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
- Menyusun rencana kerja yang menyeluruh dari cabang. - Mencapai target pembiayaan yang telah ditetapkan
2. Marketing Head, mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
- Menyusun Strategi & Business Plan s/d Man Power Plan yang berkaitan dengan Operasional
(60)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
- Mencapai target pembiayaan yang telah ditetapkan Marketing Head membawahi staff :
a. Administrasi Marketing
b. Marketing yang mempunyai tugas :
3. Credit Analyst, mempunyai tugas sebagai berikut :
- Memeriksa data pendukung calon nasabah
- Memeriksa laporan analisa marketing mengenai data calon nasabah
4. Account Receivable Head, mempunyai tugas sebagai berikut :
- Menganalisa aging dan Laporan collection serta membuat usulan
penyelesaian masalah collection di daerah masing – masing - Bertanggungjawab terhadap barang tarikan
AR head membawahi beberapa staff seperti : a. A/R Officer (Collector)
b. A/R Administrasi c. Remedial Administrasi d. Desk Coll
e. Remedial Officer
5. Operation Head & Administration Head mempunyai tugas sebagai berikut :
- Melakukan administrasi dan monitoring kekaryawanan sesuai dengan SOP
(1)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Tahun Realisasi Penjualan Target Penjualan Selisih Jan 07 9.845.000.000 10.954.000.000 1.109.000.000
Dari tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa penjualan pada bulan Januari 2007 pada perusahaan tidak mencapai target yang ditetapkan,akan tetapi selisih dari realisasi penjualan dan target yang ditetapkan tidak terlalu besar sehingga tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Dari tabel 4.1 juga dapat dilihat bahwa realisasi biaya operasional tidak melebihi dari biaya yang dianggarkan sehingga mengalami penyimpangan yang menguntungkan, hanya terdapat pada bagian biaya Fasilitas dan Biaya IT yang mengalami kenaikan. Kenaikan kedua biaya tersebut disebabkan karena pada awal tahun banyak terjadi biaya-biaya yang tidak terduga diantaranya Biaya Frame Relay, kenaikan biaya listrik dan telepon pada penggunaan akhir tahun, dan perbaikan pemeliharaan sistem IT pada awal tahun.
Menurut penulis, berdasarkan realisasi biaya pada PT. Adira Dinamika Multifinance Januari 2007, anggaran biaya operasional sudah direncanakan secara efisien, walaupun target penjualan tidak terpenuhi tetapi semua biaya mengalami varians yang menguntungkan, selain dari biaya fasilitas dan biaya IT Peralatan Kantor. Biaya fasilitas mengalami varians yang tidak menguntungkan, tetapi tidak terlalu besar perbandingannya. Perencanaan biaya pada PT. Adira Finance Medan menjadi pedoman cabang dalam meminimalkan pengeluaran.
(2)
63
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
Apabila pengeluaran lebih kecil dari pendapatan yang diterima oleh cabang maka laba perusahaan akan meningkat. Pengawasan pada biaya operasional cabang sudah cukup efektif, karena apabila biaya yang dikeluarkan cabang lebih besar dari yang dianggarkan maka akan ada teguran yang diberikan kepada kepala cabang. Sehingga kepala cabang akan memonitor para kepala operasional untuk lebih meningkatkan pengawasan dalam pengeluaran biaya dan kepala pemasaran harus lebih meningkatkan penjualan.Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa perencanaan dan pengawasan pada anggaran biaya operasional PT. Adira Dinamika Multifinance Medan sudah dijalankan cukup efektif dan efisien, dan dapat dicapainya tujuan dari perusahaan yaitu laba.
(3)
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Perencanaan biaya operasional perusahaan sudah cukup baik, dimana pada penyusunan anggaran perusahaan menggunakan pendekatan top down and bottom up, dimana prosedur penyusunan anggaran perusahaan melibatkan semua bagian yang bertanggung jawab untuk menyusun anggaran setiap bagian menurut kemampuan masing-masing. Sehingga, anggaran pada PT. Adira Dinamika Multifinance merupakan hasil partisipasi semua bagian-bagian yang telah disepakati bersama menurut kemampuan masing-masing bagian.
Pengawasan biaya operasional perusahaan sudah cukup baik, terlihat dengan adanya pengklasifikasian biaya dan adanya pengawasan yang dilakukan manajer top terhadap penyimpangan yang terjadi dengan cara menegur kepala cabang agar dapat meminimalkan biaya-biaya operasional cabang.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada anggaran perusahaan antara lain :
- Menurunnya penjualan cabang - Naiknya suku bunga bank
- Pengurangan karyawan sehingga biaya tenaga kerja berkurang
- Besarnya anggaran yang ditetapkan melebihi pengeluaran biaya yang terjadi.
(4)
64
Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.
- Kebijakan pemerintah, seperti kenaikan tarif listrik, air dan telepon. B. SARAN
1. Sebaiknya anggaran biaya operasional dibedakan atas biaya tetap dan variabel sehingga dapat membantu dalam penyusunan anggaran yang berikutnya untuk menentukan biaya-biaya yang mungkin dapat berubah akibat perubahan nilai anggaran yang dilakukan perusahaan.
Tim komite anggaran di kantor pusat harus selalu memonitor biaya-biaya yang dikeluarkan oleh cabang. Sistem akuntansi biaya perlu dikembangkan untuk menunjang keberhasilan perusahaan. Dengan memasukkan informasi biaya yang tepat akan membantu pembukuan jenis biaya apa saja yang menyimpang dari rencana. Harus dilakukan transparansi bagaimana penentuan biaya standar yang dilakukan oleh tim anggaran
2. Hasil analisis penyimpangan anggaran biaya operasional hendaknya dijadikan sebagai umpan balik dalam menyusun anggaran biaya operasional untuk periode berikutnya agar penyimpangan yang terjadi menjadi semakin kecil atau bahkan menjadi tidak ada.
(5)
i
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, gunawan dan Marwan Asri, 2003. Anggaran Perusahaan, Buku I, BPFE UGM, Yogyakarta
Agus Ahyari, 2002. Anggaran Perusahaan : pendekatan Kuantitatif, Buku Satu, Edisi Satu, Cetakan Keempat, BPFE, Yogya
Carter, William K., Milton F. Usry, 2005. Akuntansi Biaya, Penerjemah : Krista, Edisi Ketiga Belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Hansen, Mowen, 2006. Akuntansi Manajemen, Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Budgetting Penganggaran : Perencanaan Lengkap Untuk Membantu Manajemen, Edisi Satu, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Kartadinata, abas, 2004. Akuntansi dan Analisis Biaya, Cetakan Keempat, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta
Munandar, M., 2000. Budgetting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga Belas, BPFE, Yogya
Nafarin, M., 2004. Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta
Shim, Jae K. And Joel G. Siegel, 2001. Budgetting : Pedoman Lengkap dan Langkah-langkah Penganggaran, Terjemahan Julius Mulyadi, Salemba Empat, Jakarta
(6)
ii
ii
Welsch, Hilton, Gordon, 2001. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba, Terjemahan Purwatiningsih dan Maudy Warouw, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Tekhnik Penulisan Proposal, Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan