Saran Latar Belakang Masalah

4. Persentase siswa yang tuntas dalam pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, kelas X1 persentase ketuntasan mencapai 52,60 siklus 1, 81,50 siklus 2, dan 100 siklus 3, kelas X2 mencapai 51,30 siklus 1 84,60 siklus 2 dan 92,30 siklus 3.

5.2 Saran

Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan, simpulan, dan hasil penelitian di atas, dapat disarankan kepada para guru sebagai orang yang paling dekat dengan peserta didik untuk menggunakan teknik pencatatan mind map dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dan prestasi belajar. I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah menegah atas SMA merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah, memiliki tugas yang amat berat dalam upaya mempersiapkan peserta didiknya agar dapat melanjukan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, pelaksanaan pendidikan di sekolah menegah atas harus dilakukan oleh tenaga pendidik yang profesional dalam bidangnya guna menghasilkan peserta didik yang andal dan berkualitas. Keberhasilan ini salah satunya dapat dilihat dari hasil prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Pada jenjang pendidikan menengah mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dan termasuk dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi Khristiyono, 2006: 1. Dengan mempelajari mata pelajaran biologi peserta didik diharapkan dapat memperoleh kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri dengan harapan dimasa yang akan datang peserta didik mampu menghadapi tantangan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan setiap saat Khristiyono, 2006: 2 Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru mata pelajaran biologi di SMAN 1 Bengkunat Kabupaten Lampung Barat, ditemukan berbagai kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran biologi. Dari hasil proses pembelajaran di kelas X1 dan X2 pada semester genap tahun pelajaran 20092010 pada materi pokok ”dunia hewan” didapatkan hasil prestasi belajar yang belum memuaskan, hal ini terlihat dari nilai prestasi belajar peserta didik di kelas X1 dan X2 yang belum mencapai nilai standar kriteria ketuntasan minimal KKM sebesar 60 yang mencapai 70, sedangkan 30 lainnya sudah mencapai nilai standar KKM. Dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran yang dilakukan di kelas pada pelajaran biologi, diperoleh fakta bahwa umumnya peserta didik di kelas X1 dan kelas X2 SMAN 1 Bengkunat mengalami kesulitan ketika mempelajari biologi khususnya pada materi dunia hewan, hal ini terlihat dari kurang bersemangatnya para peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran terjadi di kelas, bahkan ada beberapa peserta didik ditemukan tidak mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Mereka terlihat diam termenung melihat guru yang berceramah di depan kelas, padahal dengan tidak mencatat materi pelajaran disampaikan oleh guru tentunya akan menyebabkan informasi yang diterima oleh peserta didik menjadi mudah lupa. Sedangkan bagi peserta didik yang mencatat ternyata masih menggunakan teknik pencatatan konvensioal yang linier tanpa warna dan gambar- gambar kreatif, sehingga menyebabkan tersendatnya kreativitas peserta didik dan menambah kebosanan terhadap mata pelajaran biologi. Dari pengalaman yang dialami oleh peneliti juga ditemukan bahwa program perencanaan pembelajaran belum dibuat dengan baik sebelum proses pembelajaran dilaksanakan di kelas, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik dan pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai. Permasalahan lainnya yang terungkap adalah belum dilaksanakannya sistem evaluasi dengan baik, evaluasi pembelajaran belum dilaksanakan secara maksimal, hal ini salah satunya dikarenakan soal-soal evaluasi yang dibuat ternyata belum dilakukan uji coba dan dianalisis sebelum diberikan kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran di kelas juga ditemukan fakta bahwa sering sekali guru menjelaskan materi pelajaran hanya dengan metode ceramah sehingga pembelajaran yang terjadi hanya berlangsung secara satu arah. Pembelajaran seperti ini biasanya dikenal dengan pembelajaran yang berorientasi pada guru teacher centered learning. Akibat pembelajaran seperti ini peserta didik menjadi tidak komunikatif, pasif dan tidak mempunyai keterampilan dalam mengembangkan dirinya. Selain itu observasi juga dilakukan di laboratorium biologi di SMAN 1 Bengkunat, dari observasi yang dilakukan pada bulan Januari 2010 ditemukan bahwa fasilitas laboratorium yang tersedia ternyata kurang mendukung kelancaran proses pembelajaran biologi, seperti belum adanya alat-alat peraga seperti gambar hewan dan tumbuhan. Akibat kurang mendukungnya fasilitas laboratorium ini juga menjadi suatu kendala bagi guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Dari beberapa masalah yang telah dikemukakan di atas, maka diambil beberapa masalah utama yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu masih rendahnya prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran biologi di kelas X pada materi dunia hewan, kemudian perencanaan pembelajaran yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru, proses pembelajaran yang besifat teacher centered learning, cara mencatat peserta didik yang belum efektif sehingga kurang memberikan pengertian dan daya ingat secara maksimal tentang suatu konsep, kemudian belum adanya media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, sehingga peserta didik menjadi kebingungan dan bosan dalam mempelajari biologi yang pada akhirnya berdampak terhadap hasil prestasi belajar peserta didik yang belum memuaskan, berikutnya sistem evaluasi yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dicari solusi yaitu berupa perbaikan pada perencanaan pembelajaran oleh guru, perbaikan pada metode pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, salah satunya dengan menggunakan media yang sesuai dan juga menggunakan teknik pencatatan mind map sebagai teknik pencatatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan mind map diharapkan peserta didik mudah mengingat dan tidak mudah lupa pada materi pelajaran biologi, karena mind map menggunakan pengingat - pengingat visual dan sensorik yang sesuai dengan cara kerja otak seperti gambar, simbol dan warna-warni, dan yang terakhir melalui perbaikan sistem evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Mind map merupakan salah satu teknik mencatat yang sangat efektif untuk membantu peserta didik menangkap pikiran dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap, dan mudah. Melalui mind map peserta didik dapat mengembangkan kreativitas mereka dalam bentuk gambar, simbol, garis, dan warna Windura, 2008: 15. Cara kerja mind map juga sama dengan cara kerja otak yaitu gambar dengan jejaring asosiasi, sehingga dapat dengan mudah diterima oleh otak dan suatu konsep yang diterima akan lebih lama terekam didalam otak. Dari hasil penelitian sebelumnya tentang mind map oleh Yusuf, dkk 2006: 1 menunjukkan peningkatan aktivitas belajar biologi pada peserta didik SMPN 2 Pekanbaru sebesar 72,40 persen. Selain itu Sahrir, 2008: 1 melaporkan penggunaan mind map pada materi pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas VIII SMPN 2 Kartasura terbukti meningkatkan hasil belajar sebesar 70 persen. Penelitian dengan menggunakan teknik pencatatan mind map ini penting dilaksanakan demi peningkatan hasil belajar peserta didik, mengingat kesulitan guru dalam penyampaian pelajaran tersebut dan hasil belajar peserta didik yang rendah. Berdasarkan hasil observasi di SMAN 1 Bengkunat yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Bengkunat pada kelas X semester genap tahun pelajaran 20092010, yaitu dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Teknik Pencatatan Mind map dan Media Pada Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 1 Bengkunat Lampung Barat ”. Adapun yang melatarbelakangi pemilihan lokasi penelitian di SMAN 1 Bengkunat adalah karena peneliti berdomisili dan menjadi guru sekolah tersebut, hal ini untuk mempermudah peneliti dalam melakukan proses penelitian dan pemerolehan data.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

An Analysis On High School Students’ Ability To Master Passive Voice A Study Case : The Second Year Students At SMK Negeri 2 Pematangsiantar

1 73 52

The effectiveness of using jigsaw technique in teaching speaking

0 7 0

The Difference Students’ Achievement Between State Junior High School and Mts’ Students in Reading Comprehension Through Visual Aids

0 7 114

STUDENTS’ CHARACTERISTICS OF LEARNING AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 PURWOREJO Students’ Characters of Learning at State Senior High School 1 Purworejo.

0 2 12

STUDENTS’ CHARACTERISTICS OF LEARNING AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 PURWOREJO Students’ Characters of Learning at State Senior High School 1 Purworejo.

0 3 19

BILINGUAL LEARNING MANAGEMENT OF BIOLOGY LESSON IN IMMERSION CLASS Bilingual Learning Management of Biology Lesson in Immersion Class (A Site Study at State-Owned Junior High School 5 Purworejo).

0 1 21

THE MANAGEMENT OF IMMERSION CLASS OF TEACHING AND LEARNING IN STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PURWOREJO The Management Of Immersion Class Of Teaching And Learning In State Junior High School 4 Purworejo.

0 0 11

PREFACE The Management Of Immersion Class Of Teaching And Learning In State Junior High School 4 Purworejo.

0 2 8

THE MANAGEMENT OF IMMERSION CLASS OF TEACHING AND LEARNING IN STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PURWOREJO The Management Of Immersion Class Of Teaching And Learning In State Junior High School 4 Purworejo.

0 2 14

THE DIFFERENCES IN CRITICAL THINKING SKILLS VII CLASS STUDENTS IN LEARNING IPA WITH CORE AND ELEARNING MODEL IN THE JUNIOR HIGH SCHOOL 1 PRAMBANAN KLATEN.

0 0 1