ENHANCING LEARNING ACHIEVEMENT BIOLOGY MIND MAP TECHNIQUE WITH RECORDING AND MEDIA X CLASS STUDENTS IN THE STATE HIGH SCHOOL (SMA) 1 BENGKUNAT WEST LAMPUNG

(1)

ABSTRACT

ENHANCING LEARNING ACHIEVEMENT BIOLOGY MIND MAP TECHNIQUE WITH RECORDING AND MEDIA X CLASS STUDENTS IN THE STATE HIGH SCHOOL (SMA) 1

BENGKUNAT WEST LAMPUNG By

YUSUF DARMAWAN NPM 0723011106

This study aims to describe (1) Planning the learning of biology that uses a mind map recording techniques and media. (2) The process of learning biology using mind map recording techniques and media. (3) learning evaluation system in teaching biology students who use mind map recording techniques and media. (4) Improving learning achievements of students in the learning of biology that uses a mind map recording techniques and media.

The method used in this study was classroom action research conducted within 3 (three) cycles. In the 1st cycle of recording technique was used mind map. In the second cycle-2 is used recording techniques and media mind map drawings, and the 3rd cycle used mind map recording techniques and media images coupled with the media realia.

The results of this study indicate that: 1) Planning learning developed by researchers to increase the assessment on each cycle, the increase is derived from the assessment APKG 1 in cycle-1 to reach 2.97 (enough), the cycle to reach 3.76-2 (good) and the 3rd cycle reaches 4.40 (very good). 2) The number of active learners who experienced an increase in the cycle 1 to cycle-to-3, in class X1 reached 51.32% (cycle 1), 71.05% (cycle 2) and 89.47 (cycle 3 .) In class X2 reached 43.59% (cycle 1), 57.69% (siklus2), and 75.64% (cycle 3). 3) The validity, reliability, power differences and difficulties about the evaluation system has increased in each cycle, the cycle of the consecutive-1 is 0.59 (enough), 0.57 (enough), 0.33 (good) , and 0.43 (medium). Cycle-2: 0.64 (high), 0.63 (high), 0.44 (very good), and 0.53 (medium). Cycle-3: 0.76 (very high), 0.79 (very high), 0.53 (very good) and 0.62 (medium). 4) Percentage of students who completed the study experienced an increase in each cycle, class X1 completeness percentage reaches 52.60% (cycle 1), 81.50% (cycle 2), and 100% (cycle 3), reaching 51.30%, class X2 (cycle 1) 84.60% (cycle 2) and 92.30% (cycle 3).


(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DENGAN TEKNIK PENCATATAN MIND MAP DAN MEDIA PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI (SMAN) 1 BENGKUNAT LAMPUNG BARAT Oleh

YUSUF DARMAWAN NPM 0723011106

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Perencanaan pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media. ( 2) Proses pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media. (3) Sistem evaluasi belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media. (4) Peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus. Pada siklus ke-1 digunakan teknik pencatatan mind map. Pada siklus ke-2 digunakan teknik pencatatan mind map dan media gambar, dan pada siklus ke-3 digunakan teknik pencatatan mind map dan media gambar ditambah dengan media realia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh peneliti mengalami peningkatan penilaian pada setiap siklusnya, peningkatan tersebut diperoleh dari penilaian APKG 1 pada siklus ke-1 mencapai 2,97 (cukup), pada siklus ke-2 mencapai 3,76 (baik) dan pada siklus ke-3 mencapai 4,40 (sangat baik). 2) Jumlah peserta didik yang aktif mengalami peningkatan pada dari siklus ke-1 hingga siklus ke-3, pada kelas X1 mencapai 51,32% (siklus 1), 71,05% (siklus 2), dan 89,47 (siklus 3). Pada kelas X2 mencapai 43,59% (siklus 1), 57,69% (siklus2), dan 75,64% (siklus 3). 3) Tingkat validitas, reliabilitas, daya beda dan kesukaran soal pada sistem evaluasi mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus ke-1 berturut-turut adalah 0,59 (cukup), 0,57 (cukup), 0,33 (baik), dan 0,43 (sedang). Siklus ke-2 : 0,64 (tinggi), 0,63 (tinggi), 0,44 (sangat baik), dan 0,53 (sedang). Siklus ke-3 : 0,76 (sangat tinggi), 0,79 (sangat tinggi), 0,53 (sangat baik) dan 0,62 (sedang). 4) Persentase siswa yang tuntas dalam pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, kelas X1 persentase ketuntasan mencapai 52,60% (siklus 1), 81,50% (siklus 2), dan 100% (siklus 3), kelas X2 mencapai 51,30% (siklus 1) 84,60% (siklus 2) dan 92,30% (siklus 3).


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh peneliti mengalami peningkatan penilaian pada setiap siklusnya, peningkatan tersebut diperoleh dari penilaian APKG 1 pada siklus ke-1 mencapai 2,97 (cukup), pada siklus ke-2 mencapai 3,76 (baik) dan pada siklus ke-3 mencapai 4,40 (sangat baik).

2. Jumlah peserta didik yang aktif mengalami peningkatan pada dari siklus ke-1 hingga siklus ke-3, pada kelas X1 mencapai 51,32% (siklus 1), 71,05% (siklus 2), dan 89,47 (siklus 3). Pada kelas X2 mencapai 43,59% (siklus 1), 57,69% (siklus2), dan 75,64% (siklus 3).

3. Tingkat validitas, reliabilitas, daya beda dan kesukaran soal pada sistem evaluasi mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus ke-1 berturut-turut adalah 0,59 (cukup), 0,57 (cukup), 0,33 (baik), dan 0,43 (sedang). Siklus ke-2 : 0,64 (tinggi), 0,63 (tinggi), 0,44 (sangat baik), dan 0,53 (sedang). Siklus ke-3 : 0,76 (sangat tinggi), 0,79 (sangat tinggi), 0,53 (sangat baik) dan 0,62 (sedang).


(4)

4. Persentase siswa yang tuntas dalam pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, kelas X1 persentase ketuntasan mencapai 52,60% (siklus 1), 81,50% (siklus 2), dan 100% (siklus 3), kelas X2 mencapai 51,30% (siklus 1) 84,60% (siklus 2) dan 92,30% (siklus 3).

5.2Saran

Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan, simpulan, dan hasil penelitian di atas, dapat disarankan kepada para guru sebagai orang yang paling dekat dengan peserta didik untuk menggunakan teknik pencatatan mind map dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dan prestasi belajar.


(5)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah menegah atas (SMA) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah, memiliki tugas yang amat berat dalam upaya mempersiapkan peserta didiknya agar dapat melanjukan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, pelaksanaan pendidikan di sekolah menegah atas harus dilakukan oleh tenaga pendidik yang profesional dalam bidangnya guna menghasilkan peserta didik yang andal dan berkualitas. Keberhasilan ini salah satunya dapat dilihat dari hasil prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Pada jenjang pendidikan menengah mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dan termasuk dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (Khristiyono, 2006: 1). Dengan mempelajari mata pelajaran biologi peserta didik diharapkan dapat memperoleh kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri dengan harapan dimasa yang akan datang peserta didik mampu menghadapi tantangan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan setiap saat (Khristiyono, 2006: 2)


(6)

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru mata pelajaran biologi di SMAN 1 Bengkunat Kabupaten Lampung Barat, ditemukan berbagai kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran biologi. Dari hasil proses pembelajaran di kelas X1 dan X2 pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada materi pokok ”dunia hewan” didapatkan hasil prestasi belajar yang belum memuaskan, hal ini terlihat dari nilai prestasi belajar peserta didik di kelas X1 dan X2 yang belum mencapai nilai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 60 yang mencapai 70%, sedangkan 30% lainnya sudah mencapai nilai standar KKM.

Dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran yang dilakukan di kelas pada pelajaran biologi, diperoleh fakta bahwa umumnya peserta didik di kelas X1 dan kelas X2 SMAN 1 Bengkunat mengalami kesulitan ketika mempelajari biologi khususnya pada materi dunia hewan, hal ini terlihat dari kurang bersemangatnya para peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran terjadi di kelas, bahkan ada beberapa peserta didik ditemukan tidak mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Mereka terlihat diam termenung melihat guru yang berceramah di depan kelas, padahal dengan tidak mencatat materi pelajaran disampaikan oleh guru tentunya akan menyebabkan informasi yang diterima oleh peserta didik menjadi mudah lupa. Sedangkan bagi peserta didik yang mencatat ternyata masih menggunakan teknik pencatatan konvensioal yang linier tanpa warna dan gambar-gambar kreatif, sehingga menyebabkan tersendatnya kreativitas peserta didik dan menambah kebosanan terhadap mata pelajaran biologi.


(7)

Dari pengalaman yang dialami oleh peneliti juga ditemukan bahwa program perencanaan pembelajaran belum dibuat dengan baik sebelum proses pembelajaran dilaksanakan di kelas, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik dan pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Permasalahan lainnya yang terungkap adalah belum dilaksanakannya sistem evaluasi dengan baik, evaluasi pembelajaran belum dilaksanakan secara maksimal, hal ini salah satunya dikarenakan soal-soal evaluasi yang dibuat ternyata belum dilakukan uji coba dan dianalisis sebelum diberikan kepada peserta didik.

Dalam proses pembelajaran di kelas juga ditemukan fakta bahwa sering sekali guru menjelaskan materi pelajaran hanya dengan metode ceramah sehingga pembelajaran yang terjadi hanya berlangsung secara satu arah. Pembelajaran seperti ini biasanya dikenal dengan pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered learning). Akibat pembelajaran seperti ini peserta didik menjadi tidak komunikatif, pasif dan tidak mempunyai keterampilan dalam mengembangkan dirinya.

Selain itu observasi juga dilakukan di laboratorium biologi di SMAN 1 Bengkunat, dari observasi yang dilakukan pada bulan Januari 2010 ditemukan bahwa fasilitas laboratorium yang tersedia ternyata kurang mendukung kelancaran proses pembelajaran biologi, seperti belum adanya alat-alat peraga seperti gambar hewan dan tumbuhan. Akibat kurang mendukungnya fasilitas laboratorium ini


(8)

juga menjadi suatu kendala bagi guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.

Dari beberapa masalah yang telah dikemukakan di atas, maka diambil beberapa masalah utama yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu masih rendahnya prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran biologi di kelas X pada materi dunia hewan, kemudian perencanaan pembelajaran yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru, proses pembelajaran yang besifat teacher centered learning, cara mencatat peserta didik yang belum efektif sehingga kurang memberikan pengertian dan daya ingat secara maksimal tentang suatu konsep, kemudian belum adanya media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, sehingga peserta didik menjadi kebingungan dan bosan dalam mempelajari biologi yang pada akhirnya berdampak terhadap hasil prestasi belajar peserta didik yang belum memuaskan, berikutnya sistem evaluasi yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru.

Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dicari solusi yaitu berupa perbaikan pada perencanaan pembelajaran oleh guru, perbaikan pada metode pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, salah satunya dengan menggunakan media yang sesuai dan juga menggunakan teknik pencatatan mind map sebagai teknik pencatatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan mind map diharapkan peserta didik mudah mengingat dan tidak mudah lupa pada materi pelajaran biologi, karena mind map menggunakan pengingat - pengingat visual dan sensorik yang sesuai dengan cara kerja otak seperti gambar, simbol dan warna-warni, dan yang terakhir melalui perbaikan sistem evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.


(9)

Mind map merupakan salah satu teknik mencatat yang sangat efektif untuk membantu peserta didik menangkap pikiran dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap, dan mudah. Melalui mind map peserta didik dapat mengembangkan kreativitas mereka dalam bentuk gambar, simbol, garis, dan warna (Windura, 2008: 15). Cara kerja mind map juga sama dengan cara kerja otak yaitu gambar dengan jejaring asosiasi, sehingga dapat dengan mudah diterima oleh otak dan suatu konsep yang diterima akan lebih lama terekam didalam otak.

Dari hasil penelitian sebelumnya tentang mind map oleh Yusuf, dkk (2006: 1) menunjukkan peningkatan aktivitas belajar biologi pada peserta didik SMPN 2 Pekanbaru sebesar 72,40 persen. Selain itu (Sahrir, 2008: 1) melaporkan penggunaan mind map pada materi pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas VIII SMPN 2 Kartasura terbukti meningkatkan hasil belajar sebesar 70 persen.

Penelitian dengan menggunakan teknik pencatatan mind map ini penting dilaksanakan demi peningkatan hasil belajar peserta didik, mengingat kesulitan guru dalam penyampaian pelajaran tersebut dan hasil belajar peserta didik yang rendah. Berdasarkan hasil observasi di SMAN 1 Bengkunat yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Bengkunat pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2009/2010, yaitu dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Teknik Pencatatan Mind map dan Media Pada Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bengkunat Lampung Barat”.


(10)

Adapun yang melatarbelakangi pemilihan lokasi penelitian di SMAN 1 Bengkunat adalah karena peneliti berdomisili dan menjadi guru sekolah tersebut, hal ini untuk mempermudah peneliti dalam melakukan proses penelitian dan pemerolehan data.

1.2 Identifikasi Masalah

Memahami latar belakang permasalahan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1) Prestasi belajar biologi peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Bengkunat masih rendah.

2) Perencanaan pembelajaran belum dilakukan dengan baik oleh guru. 3) Sistem evaluasi belum dilakukan dengan baik oleh guru.

4) Proses pembelajaran di kelas hanya berlangsung satu arah (teacher centered learning) sehingga menyebabkan peserta didik menjadi pasif. 5) Kurangnya motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di

kelas.

6) Belum lengkapnya media pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Bengkunat.

7) Cara mencatat peserta didik di SMA Negeri 1 Bengkunat belum efektif.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk mempertajam masalah penelitian, maka masalah dibatasi pada hal-hal yang berikut :


(11)

2) Perencanaan pembelajaran biologi yang belum dilakukan dengan baik oleh guru.

3) Proses pembelajaran yang berlangsung masih banyak berorientasi pada guru sehingga menyebabkan peserta didik kurang aktif.

4) Evaluasi hasil belajar yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru.

1.4 Perumusan Masalah

Sebagaimana identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media?

2) Bagaimanakah proses pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan pembelajaran mind map dan media?

3) Bagaimanakah sistem evaluasi belajar peserta didik yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media?

4) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar peserta didik yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media?

1.5 Tujuan Penelitian Tindakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :

1) Perencanaan pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.

2) Proses pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.


(12)

3) Sistem evaluasi belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.

4) Peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.

1.6Manfaat Penelitan

Beberapa manfaat praktis yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1) Masukan bagi para guru sehingga termotivasi untuk meningkatkan kualitas pembelaran dengan menggunakan teknik pencatatan mind map dan media. 2) Masukan bagi sekolah untuk menyediakan fasilitas terkait dengan

pembelajaran biologi, sehingga memudahkan upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

3) Masukan bagi para pemegang kebijakan, khususnya di SMA Negeri 1 Bengkunat Lampung Barat untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.


(1)

Dari pengalaman yang dialami oleh peneliti juga ditemukan bahwa program perencanaan pembelajaran belum dibuat dengan baik sebelum proses pembelajaran dilaksanakan di kelas, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik dan pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Permasalahan lainnya yang terungkap adalah belum dilaksanakannya sistem evaluasi dengan baik, evaluasi pembelajaran belum dilaksanakan secara maksimal, hal ini salah satunya dikarenakan soal-soal evaluasi yang dibuat ternyata belum dilakukan uji coba dan dianalisis sebelum diberikan kepada peserta didik.

Dalam proses pembelajaran di kelas juga ditemukan fakta bahwa sering sekali guru menjelaskan materi pelajaran hanya dengan metode ceramah sehingga pembelajaran yang terjadi hanya berlangsung secara satu arah. Pembelajaran seperti ini biasanya dikenal dengan pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered learning). Akibat pembelajaran seperti ini peserta didik menjadi tidak komunikatif, pasif dan tidak mempunyai keterampilan dalam mengembangkan dirinya.

Selain itu observasi juga dilakukan di laboratorium biologi di SMAN 1 Bengkunat, dari observasi yang dilakukan pada bulan Januari 2010 ditemukan bahwa fasilitas laboratorium yang tersedia ternyata kurang mendukung kelancaran proses pembelajaran biologi, seperti belum adanya alat-alat peraga seperti gambar hewan dan tumbuhan. Akibat kurang mendukungnya fasilitas laboratorium ini


(2)

juga menjadi suatu kendala bagi guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.

Dari beberapa masalah yang telah dikemukakan di atas, maka diambil beberapa masalah utama yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu masih rendahnya prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran biologi di kelas X pada materi dunia hewan, kemudian perencanaan pembelajaran yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru, proses pembelajaran yang besifat teacher centered learning, cara mencatat peserta didik yang belum efektif sehingga kurang memberikan pengertian dan daya ingat secara maksimal tentang suatu konsep, kemudian belum adanya media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, sehingga peserta didik menjadi kebingungan dan bosan dalam mempelajari biologi yang pada akhirnya berdampak terhadap hasil prestasi belajar peserta didik yang belum memuaskan, berikutnya sistem evaluasi yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru.

Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dicari solusi yaitu berupa perbaikan pada perencanaan pembelajaran oleh guru, perbaikan pada metode pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, salah satunya dengan menggunakan media yang sesuai dan juga menggunakan teknik pencatatan mind map sebagai teknik pencatatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan mind map diharapkan peserta didik mudah mengingat dan tidak mudah lupa pada materi pelajaran biologi, karena mind map menggunakan pengingat - pengingat visual dan sensorik yang sesuai dengan cara kerja otak seperti gambar, simbol dan warna-warni, dan yang terakhir melalui perbaikan sistem evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.


(3)

Mind map merupakan salah satu teknik mencatat yang sangat efektif untuk membantu peserta didik menangkap pikiran dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap, dan mudah. Melalui mind map peserta didik dapat mengembangkan kreativitas mereka dalam bentuk gambar, simbol, garis, dan warna (Windura, 2008: 15). Cara kerja mind map juga sama dengan cara kerja otak yaitu gambar dengan jejaring asosiasi, sehingga dapat dengan mudah diterima oleh otak dan suatu konsep yang diterima akan lebih lama terekam didalam otak.

Dari hasil penelitian sebelumnya tentang mind map oleh Yusuf, dkk (2006: 1) menunjukkan peningkatan aktivitas belajar biologi pada peserta didik SMPN 2 Pekanbaru sebesar 72,40 persen. Selain itu (Sahrir, 2008: 1) melaporkan penggunaan mind map pada materi pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas VIII SMPN 2 Kartasura terbukti meningkatkan hasil belajar sebesar 70 persen.

Penelitian dengan menggunakan teknik pencatatan mind map ini penting dilaksanakan demi peningkatan hasil belajar peserta didik, mengingat kesulitan guru dalam penyampaian pelajaran tersebut dan hasil belajar peserta didik yang rendah. Berdasarkan hasil observasi di SMAN 1 Bengkunat yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Bengkunat pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2009/2010, yaitu dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Teknik Pencatatan Mind map dan Media Pada Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bengkunat Lampung Barat”.


(4)

Adapun yang melatarbelakangi pemilihan lokasi penelitian di SMAN 1 Bengkunat adalah karena peneliti berdomisili dan menjadi guru sekolah tersebut, hal ini untuk mempermudah peneliti dalam melakukan proses penelitian dan pemerolehan data.

1.2 Identifikasi Masalah

Memahami latar belakang permasalahan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1) Prestasi belajar biologi peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Bengkunat masih rendah.

2) Perencanaan pembelajaran belum dilakukan dengan baik oleh guru. 3) Sistem evaluasi belum dilakukan dengan baik oleh guru.

4) Proses pembelajaran di kelas hanya berlangsung satu arah (teacher centered learning) sehingga menyebabkan peserta didik menjadi pasif. 5) Kurangnya motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di

kelas.

6) Belum lengkapnya media pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Bengkunat.

7) Cara mencatat peserta didik di SMA Negeri 1 Bengkunat belum efektif.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk mempertajam masalah penelitian, maka masalah dibatasi pada hal-hal yang berikut :


(5)

2) Perencanaan pembelajaran biologi yang belum dilakukan dengan baik oleh guru.

3) Proses pembelajaran yang berlangsung masih banyak berorientasi pada guru sehingga menyebabkan peserta didik kurang aktif.

4) Evaluasi hasil belajar yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru.

1.4 Perumusan Masalah

Sebagaimana identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media?

2) Bagaimanakah proses pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan pembelajaran mind map dan media?

3) Bagaimanakah sistem evaluasi belajar peserta didik yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media?

4) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar peserta didik yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media?

1.5 Tujuan Penelitian Tindakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :

1) Perencanaan pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.

2) Proses pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.


(6)

3) Sistem evaluasi belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.

4) Peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi yang menggunakan teknik pencatatan mind map dan media.

1.6Manfaat Penelitan

Beberapa manfaat praktis yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1) Masukan bagi para guru sehingga termotivasi untuk meningkatkan kualitas pembelaran dengan menggunakan teknik pencatatan mind map dan media. 2) Masukan bagi sekolah untuk menyediakan fasilitas terkait dengan

pembelajaran biologi, sehingga memudahkan upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

3) Masukan bagi para pemegang kebijakan, khususnya di SMA Negeri 1 Bengkunat Lampung Barat untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.


Dokumen yang terkait

An Analysis On High School Students’ Ability To Master Passive Voice A Study Case : The Second Year Students At SMK Negeri 2 Pematangsiantar

1 73 52

The effectiveness of using jigsaw technique in teaching speaking

0 7 0

The Difference Students’ Achievement Between State Junior High School and Mts’ Students in Reading Comprehension Through Visual Aids

0 7 114

STUDENTS’ CHARACTERISTICS OF LEARNING AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 PURWOREJO Students’ Characters of Learning at State Senior High School 1 Purworejo.

0 2 12

STUDENTS’ CHARACTERISTICS OF LEARNING AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 PURWOREJO Students’ Characters of Learning at State Senior High School 1 Purworejo.

0 3 19

BILINGUAL LEARNING MANAGEMENT OF BIOLOGY LESSON IN IMMERSION CLASS Bilingual Learning Management of Biology Lesson in Immersion Class (A Site Study at State-Owned Junior High School 5 Purworejo).

0 1 21

THE MANAGEMENT OF IMMERSION CLASS OF TEACHING AND LEARNING IN STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PURWOREJO The Management Of Immersion Class Of Teaching And Learning In State Junior High School 4 Purworejo.

0 0 11

PREFACE The Management Of Immersion Class Of Teaching And Learning In State Junior High School 4 Purworejo.

0 2 8

THE MANAGEMENT OF IMMERSION CLASS OF TEACHING AND LEARNING IN STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PURWOREJO The Management Of Immersion Class Of Teaching And Learning In State Junior High School 4 Purworejo.

0 2 14

THE DIFFERENCES IN CRITICAL THINKING SKILLS VII CLASS STUDENTS IN LEARNING IPA WITH CORE AND ELEARNING MODEL IN THE JUNIOR HIGH SCHOOL 1 PRAMBANAN KLATEN.

0 0 1