Iming-iming Keuntungan Besar oleh Koperasi Langit Biru

 Membicarakan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan rapat anggota, sehingga berbagai keputusan tersebut dapat ditindak lanjuti dengan sebaik-baiknya  Membicarakan pembagian tugas antara sesama anggota pengurus, sehingga setiap anggota mengetahui batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian akan tercipta suatu tata kerja pengurus yang baik dan serasi.  Menetapkan pekerjaan yang perlu dilakukan oleh pegawai dan komponen koperasi lainnya. Jika usaha koperasi mengalami peningkatan maka tidak tertutup kemungkinan bagi koperasi untuk memiliki organisasi yang cukup besar dengan jumlah pegawai yang tidak sedikit jumlahnya. Dalam hal ini, pembagian pekerjaan secara jelas tidak hanya pada tingkat pengurus, tetapi harus dilakukan hingga ke tingkat pegawai yang paling rendah. Studi Kasus

1. Iming-iming Keuntungan Besar oleh Koperasi Langit Biru

Setahun yang lalu lebih tepatnya pada bulan Juni 2012 ada sebuah kasus yang menyangkut tentang koperasi di daerah tangerang. Koperasi Langit Biru atau yang biasa disingkat KLB dengan direksi utamanya Jaya Komara kini sering menjadi perbincangan publik, dikarenakan pembagian bonus yang dijanjikan kepada 125.000 anggotanya tiba-tiba berhenti ditengah jalan. Berdasarkan informasi dari polda metro jaya, koperasi ini memiliki usaha pengelolaan daging dan hasil peternakan. Usaha tersebut juga menjalankan kemitraan dengan 62 supplier daging sapi. Untuk struktur kepengurusan KLB sendiri terdiri dari direksi utama, komisaris, direktur keuangan, wadir keuangan, kabag urusan dalam, kabag urusan luar, IT, GA, HRD, accounting, purchasing, staff, CSO, operator, teller, dan dokumenter. Sementara untuk cabang KLB struktur kepengurusannya lebih sederhana cabang KLB hanya mempunyai kepala cabang, wakil kepala cabang, bendahara, humas, dan anggota. Koperasi ini juga memiliki legalitas badan usaha dengan akta notaris nomor AHU 0006152.AH.01.09 Tahun 2011. Tak hanya itu KLB juga memperoleh surat keputusan menkumham no 7 tahun 2005 dan keputusan menteri koperasi dan UKM provinsi banten no 81 tahun 2011 dan no registrasi koperasi banten No 5089. Cara kerja koperasi langit biru dilakukan dengan sistem binary jaringan yakni orang yang diatas upline mengajak anggota baru downline untuk bergabung dan mendapatkan bonus dari koperasi. Bonus yang diperoleh nasabah adalah 10 persen dari investasi yang ditanamkan. Persyaratan menjadi anggota KLB yaitu dengan membawa fotokopi KTP 2 lembar, fotokopi kartu keluarga, pas photo berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar, materai 6000 sebanyak 2 lembar, serta beragama islam. Sistem pendaftarannya dibuka setiap tanggal 1-20, sedangkan untuk tanggal 21-30 untuk pengambilan dana investor serta bagi investor akan diberikan bukti kwitansi asli dan kartu tanda anggota. Sedangkan untuk surat perjanjian SP akan diberikan satu minggu terhitung tanggal mendaftar. Menurut saya koperasi langit biru secara struktur maupun landasan hukumnya sudah baik dan memenuhi syarat berdasarkan fakta yang telah saya baca. Akan tetapi dalam pelaksanaan sistem kerjanya tidak sama dengan sifat koperasi yang lebih menerapkan sifat sukarela dan terbuka, karena dari pernyataan diatas bisa saya simpulkan bahwa koperasi ini menganut semacam pola perusahaan multilevel marketing atau lebih dikenal dengan istilah MLM. Anggota hanyalah sebagai investor karena hanya menanamkan modal saja kepada koperasi, pembagian keuntungan sebesar 10 persen dari jumlah modal yang ditanamkan kepada semua anggota sedikit tidak realistis mengingat tidak semua usaha bisa menghasilkan keuntungan yang sama secara terus menerus. Masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menanamkan modalnya atau mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, karena tidak adanya transparansi dan pengawasan yang efektif dari para anggota maupun pengelola koperasi sendiri, telah menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit jumlahnya. Source : Tribun Timur

2. Koperasi Sejahtera Bersama raup Rp 9.6 milliar per bulan