Definisi Posyandu Sasaran dan Kegiatan Posyandu

f. Perawatan payudara. g. Pemeriksaan kesehatan umum. 3 Pelayanan untuk bayi dan balita a. Penimbangan berat badan. b. Penentuan status pertumbuhan. c. Penyuluhan dan konseling. d. Pemeriksaan kesehatan dilakukan bila ada tenaga kesehatan. b. Keluarga berencana KB Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas, dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan konseling KB. c. Imunisasi Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program terhadap bayi dan ibu hamil. d. Gizi Pelayanan gizi di Posyandu adalah sebagai berikut. a. Penimbangan berat badan. b. Deteksi dini gangguan pertumbuhan. c. Penyuluhan dan konseling gizi. d. Pemberian makanan tambahan PMT lokal. e. Suplementasi kapsul vitamin A dan tablet Fe. e. Pencegahan dan penanggulangan diare 2. Kegiatan pengembangan Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50, serta tersedia sumber daya yang mendukung. Kegiatan pengembangan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman engintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu Posyandu yang artinya adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga, dan kesejahteraan sosial Kemenkes, 2012.

B. Kerangka Penelitian

1. Kerangka teori Gambar 12 . Teori Lawrance Green-Faktor yang Membentuk Perilaku Notoatmodjo, 2007. 2. Kerangka konsep Penulis hanya memasukan pengetahuan dan sikap sebagai variabel yang diukur, selain karena terbatasnya waktu dan kesukaran dalam pengukuran variabel lain, namun juga karena faktor predisposisi, FAKTOR PENDUKUNG:  Lingkungan Fisik  Fasilitas FAKTOR PREDISPOSISI:  Pengetahuan  Sikap  Kepercayaan  Keyakinan  Nilai-nilai FAKTOR PENDORONG:  Sikap dan Perilaku Kelompok  Referensi dari Perilaku Masyarakat PERILAKU terutama pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang paling mendasar yang mempengaruhi perilaku. Variabel Independen Variabel dependen Gambar 13 . Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI pada Wanita Usia Subur

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri SADARI pada wanita usia subur di Posyandu Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung tahun 2013. 2. Ada hubungan antara sikap dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri SADARI pada wanita usia subur di Posyandu Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung tahun 2013. PENGETAHUAN SIKAP TINDAKAN SADARI III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan desain potong lintang Cross sectional yang dilakukan secara satu waktu atau mengumpulkan data sekaligus pada suatu saat Dahlan, 2010.

B. Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di tiga Posyandu yang berada di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung, mulai bulan

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

0 38 68

Pengetahuan Sadari (Studi Analisis Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Periksa Payudara Sendiri)

3 55 100

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH PUSKESMAS DINOYO MALANG

0 7 28

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015

0 2 65

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DESA BANJARANYAR KABUPATEN TEGAL.

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 11

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA | Patandianan | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan

0 3 11

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN NGANTI SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di D

0 0 12