Tempat dan Waktu Penelitian

keseluruhan, jumlah guru bimbingan dan konseling di sekolahmadrasah tingkat menengah Kecamatan Sekampung adalah sebanyak 29 orang. Rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3 Jumlah guru bimbingan dan konseling di sekolahmadrasah tingkat menengah Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. No. Nama SekolahMadrasah Jumlah Guru BK 1 SMP N 1 Sekampung 2 2 SMP N 2 Sekampung 4 3 SMP N 3 Sekampung 2 4 SMP N 4 Sekampung 2 5 SMP PGRI 2 Sekampung 1 6 SMP PGRI 3 Sekampung 1 7 SMP PGRI 4 Sekapung 1 8 SMP Muhammadiyah Sekampung 1 9 SMP Pertiwi Sekampung 1 10 SMP LKMD Sekampung 1 11. SMP Darul Ulum Sekampung 1 12. MTs Ma’arif NU 5 Sekampung 2 13. MTs Ma’arif NU 13 Hargomulyo 1 14. SMA N 1 Sekampung 3 15. SMA N 2 Sekampung 1 16. SMA Kosgoro Sekampung 3 17. MA Ma’arif NU 5 Sekampung 1 18. SMK Muhammadiyah Sekampung 1 Jumlah 29 Namun sayangnya saat peneliti meminta kesediaan untuk menjadi informan, sebanyak empat orang guru bimbingan dan konseling menyatakan ketidaksediaannya. Ada pula satu orang guru bimbingan dan konseling yang sedang izin bepergian keluar kota sehingga tidak memungkinkan untuk dilibatkan dalam penelitian ini. Dengan demikian informan dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling dengan jumlah 24 orang. Tabel 3.4 Jumlah informan penelitian. No Nama SekolahMadrasah Jumlah Guru BK Inisial subjek 1 SMP N 1 Sekampung 2 THS, IM 2 SMP N 2 Sekampung 2 WA, AJ 3 SMP N 3 Sekampung 2 SH, GT 4 SMP N 4 Sekampung 2 VA, ZY 5 SMP PGRI 2 Sekampung 1 SD 6 SMP PGRI 3 Sekampung 1 SP 7 SMP PGRI 4 Sekapung 1 MS 8 SMP Muhammadiyah Sekampung 1 EBW 9 SMP Pertiwi Sekampung 1 SR 10 SMP LKMD Sekampung 1 SJ 11. SMP Darul Ulum Sekampung 1 RJ 12. MTs Ma’arif NU 5 Sekampung 2 KS, FK 13. MTs Ma’arif NU 13 Hargomulyo 1 AS 14. SMA N 1 Sekampung 1 DTW 15. SMA N 2 Sekampung 1 ST 16. SMA Kosgoro Sekampung 2 EKC, SW 17. MA Ma’arif NU 5 Sekampung 1 RAF 18. SMK Muhammadiyah Sekampung 1 TR Jumlah 24 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel merupakan salah satu komponen penting dalam suatu penelitian. Arikunto 2005:118 menyatakan variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pengertian variabel tersebut, maka variabel dalam penelitian ini adalah dukungan sistem penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional berisi pengertian variabel yang akan dikembangkan. Pada penelitian ini variabelnya adalah dukungan sistem penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Dukungan sistem dalam penyelenggaraan program bimbingan dan konseling secara umum meliputi dua aspek yaitu aspek pengembangan jejaring networking dan aspek kegiatan manajemen. Aspek pengembangan jejaring networking dilakukan melalui kolaborasi dengan personel sekolahmadrasah khususnya guru bidang studi dan wali kelas, kolaborasi dengan orang tua siswa, dan kolaborasi dengan ahli yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan aspek manajemen dilakukan melalui pengembangan staf guru bimbingan dan konseling, penyediaan sarana dan prasarana bimbingan dan konseling, dan penataan kebijakan alokasi waktu serta dana.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data untuk memperoleh data yang sebenar-benarnya. Menurut Arikunto 2005:149, metode pengumpulan data ialah “cara memperoleh data.” Untuk memperoleh data di lapangan, peneliti menggunakan dua metode. Wawancara dipilih peneliti sebagai metode utama, dan observasi atau pengamatan dipilih sebagai metode pendukung.