PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
A. Program Bimbingan dan Konseling
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun
berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh
melalui aplikasi instrumentasi, dengan substansi program pelayanan
mencakup: (1) empat bidang, (2) jenis layanan dan kegiatan pendukung,
(3) format kegiatan, sasaran pelayanan dan (4) volume/beban tugas
konselor.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing
satuan sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan
dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan
mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan
kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta
mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/
madrasah.
Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5
(lima) jenis program, yaitu:
1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masingmasing kelas di sekolah/madrasah.
2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang
merupakan jabaran program tahunan.
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang
merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang
merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian,yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling
yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program
1
harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan
layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG)
>Bimbingan dan Konseling.
B. Manajemen Bimbingan dan Konseling
Secara keseluruhan manajemen Bimbingan dan Konseling
mencakup tiga kegiatan utama, yaitu : (1) perencanaan; (2) pelaksanaan,
dan (3)penilaian
1. Perencanaan
Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam
program semesteran, bulanan serta mingguan. Perencanaan kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling harian yang merupakan
penjabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN
dan
SATKUNG
layanan/kegiatan
yang
masing-masing
pendukung;
(b)
memuat:
substansi
(a)
sasaran
layanan/kegiatan
pendukung; (c) jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu
yang digunakan;(d pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihakpihak yang terlibat; dan (e) waktu dan tempat.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang
bersifat rutin, insidental dan keteladanan. Program pelayanan
Bimbingan dan Konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN
dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat
dilakukan di dalam dan di luar jam pelajaran, yang diatur oleh konselor
dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di
dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah dapat berbentuk: (1)
2
kegiatan tatap muka secara klasikal; dan (2) kegiatan non tatap muka.
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain
yang dapat dilakukan di dalam kelas.
3. Penilaian Kegiatan
Penilaian kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dua jenis yaitu:
(1) penilaian hasil; dan (2) penilaian proses. Penilaian hasil kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling dilakukan melalui:
a) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk
mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
b) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu
jenis layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan
Konseling
diselenggarakan
untuk
mengetahui
dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
c) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah
satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan
dan Konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh
dampak layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan
Konseling terhadap peserta didik.
Sedangkan penilaian proses dilakukan melalui analisis terhadap
keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN
dan
SATKUNG,
untuk
mengetahui
efektifitas
dan
efesiensi
pelaksanaan kegiatan.
Hasil penilaian kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
dicantumkan
dalam
LAPELPROG
Hasil
kegiatan
pelayanan
Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan dalam satu semester
untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
3
C. Evaluasi Program BK
Evaluasi dalam bimbingan dan konseling merupakan
proses
pembuatan pertimbangan secara sistematis mengenai keefektifan dalam
mencapai tujuan program BK berdasar pada ukuran (standar) tertentu.
Dengan
demikian,
evaluasi
merupakan
proses
sistematis
dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi, efektivitas,
dan dampak dari program dan layanan BK terhadap perkembangan
pribadi, sosial belajar, dan karir peserta didik/konseli.
D. Pelaporan Program BK
Pelaporan proses dan hasil dari pelaksanaan program dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan
bagaimana
peserta didik
berkembang
sebagai hasil dari layanan bimbingan dan konseling. Laporan akan
digunakan sebagai pendukung program lanjutan
untuk
menjamin
keberhasilan pelaksanaan program selanjutnya.
Laporan
jangka
pendek
akan
memfasilitasi
evaluasi aktivitas
program jangka pendek. Laporan jangka menengah dan jangka panjang
akan merefleksikan kemajuan ke arah perubahan dalam
diri
semua
peserta didik. Isi dan format laporan sejalan dengan kebutuhan untuk
menyampaikan informasi secara efektif kepada seluruh pemangku
kepentingan. Laporan juga akan menjadi informasi penting bagi
pengembangan profesionalitas yang diperlukan bagi konselor atau guru
bimbingan dan konseling.
E. Tindak Lanjut Pengembangan Program
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan bimbingan dan
konseling akan menjadi alat penting untuk mendukung program sejalan
dengan yang direncanakan, mendukung setiap peserta didik yang dilayani,
mendukung digunakannya materi yang tepat. Selain itu, tindak lanjut juga
sangat penting untuk mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil program
secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek, menengah dan
jangka panjang, atas analisis keefektifan program, yang dapat digunakan
untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, direvisi, atau
4
dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan
untuk mendukung
perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Program BK harus disusun, dilaksanakan oleh guru BK profesional
yang memenuhi standar minimal yakni lulusan program studi bimbingan
dan konseling. Dalam pelaksanaannya diharapkan dapat mewujudkan
tujuan dari bimbingan dan konseling, yakni memandirikan siswa dalam
keputusannya mengambil karir dan mengembangkan potensinya.
5
A. Program Bimbingan dan Konseling
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun
berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh
melalui aplikasi instrumentasi, dengan substansi program pelayanan
mencakup: (1) empat bidang, (2) jenis layanan dan kegiatan pendukung,
(3) format kegiatan, sasaran pelayanan dan (4) volume/beban tugas
konselor.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing
satuan sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan
dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan
mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan
kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta
mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/
madrasah.
Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5
(lima) jenis program, yaitu:
1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masingmasing kelas di sekolah/madrasah.
2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang
merupakan jabaran program tahunan.
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang
merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan
Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang
merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian,yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling
yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program
1
harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan
layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG)
>Bimbingan dan Konseling.
B. Manajemen Bimbingan dan Konseling
Secara keseluruhan manajemen Bimbingan dan Konseling
mencakup tiga kegiatan utama, yaitu : (1) perencanaan; (2) pelaksanaan,
dan (3)penilaian
1. Perencanaan
Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam
program semesteran, bulanan serta mingguan. Perencanaan kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling harian yang merupakan
penjabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN
dan
SATKUNG
layanan/kegiatan
yang
masing-masing
pendukung;
(b)
memuat:
substansi
(a)
sasaran
layanan/kegiatan
pendukung; (c) jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu
yang digunakan;(d pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihakpihak yang terlibat; dan (e) waktu dan tempat.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang
bersifat rutin, insidental dan keteladanan. Program pelayanan
Bimbingan dan Konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN
dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat
dilakukan di dalam dan di luar jam pelajaran, yang diatur oleh konselor
dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di
dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah dapat berbentuk: (1)
2
kegiatan tatap muka secara klasikal; dan (2) kegiatan non tatap muka.
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain
yang dapat dilakukan di dalam kelas.
3. Penilaian Kegiatan
Penilaian kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dua jenis yaitu:
(1) penilaian hasil; dan (2) penilaian proses. Penilaian hasil kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling dilakukan melalui:
a) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk
mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
b) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu
jenis layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan
Konseling
diselenggarakan
untuk
mengetahui
dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
c) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah
satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan
dan Konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh
dampak layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan
Konseling terhadap peserta didik.
Sedangkan penilaian proses dilakukan melalui analisis terhadap
keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN
dan
SATKUNG,
untuk
mengetahui
efektifitas
dan
efesiensi
pelaksanaan kegiatan.
Hasil penilaian kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
dicantumkan
dalam
LAPELPROG
Hasil
kegiatan
pelayanan
Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan dalam satu semester
untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
3
C. Evaluasi Program BK
Evaluasi dalam bimbingan dan konseling merupakan
proses
pembuatan pertimbangan secara sistematis mengenai keefektifan dalam
mencapai tujuan program BK berdasar pada ukuran (standar) tertentu.
Dengan
demikian,
evaluasi
merupakan
proses
sistematis
dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi, efektivitas,
dan dampak dari program dan layanan BK terhadap perkembangan
pribadi, sosial belajar, dan karir peserta didik/konseli.
D. Pelaporan Program BK
Pelaporan proses dan hasil dari pelaksanaan program dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan
bagaimana
peserta didik
berkembang
sebagai hasil dari layanan bimbingan dan konseling. Laporan akan
digunakan sebagai pendukung program lanjutan
untuk
menjamin
keberhasilan pelaksanaan program selanjutnya.
Laporan
jangka
pendek
akan
memfasilitasi
evaluasi aktivitas
program jangka pendek. Laporan jangka menengah dan jangka panjang
akan merefleksikan kemajuan ke arah perubahan dalam
diri
semua
peserta didik. Isi dan format laporan sejalan dengan kebutuhan untuk
menyampaikan informasi secara efektif kepada seluruh pemangku
kepentingan. Laporan juga akan menjadi informasi penting bagi
pengembangan profesionalitas yang diperlukan bagi konselor atau guru
bimbingan dan konseling.
E. Tindak Lanjut Pengembangan Program
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan bimbingan dan
konseling akan menjadi alat penting untuk mendukung program sejalan
dengan yang direncanakan, mendukung setiap peserta didik yang dilayani,
mendukung digunakannya materi yang tepat. Selain itu, tindak lanjut juga
sangat penting untuk mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil program
secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek, menengah dan
jangka panjang, atas analisis keefektifan program, yang dapat digunakan
untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, direvisi, atau
4
dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan
untuk mendukung
perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Program BK harus disusun, dilaksanakan oleh guru BK profesional
yang memenuhi standar minimal yakni lulusan program studi bimbingan
dan konseling. Dalam pelaksanaannya diharapkan dapat mewujudkan
tujuan dari bimbingan dan konseling, yakni memandirikan siswa dalam
keputusannya mengambil karir dan mengembangkan potensinya.
5