Pendekatan Analisis Data Penelitian

kapasitas lintas rencana dengan menambahkan frekuensi perjalanan kereta api penumpang rute Tanjungkarang-Kertapati menjadi 4 kali keberangkatan dalam sehari. Hasil perhitungan kapasitas lintas rencana kemudian disesuaikan dengan kapasitas lintas maksimum, apabila masih cukup menampung maka dapat diteruskan ke penetapan pola yang dipilih. Namun, apabila nilainya melewati kapasitas maksimum maka dilakukan pengolahan data kembali dengan mencari solusi akan masalah tersebut. Pada penelitian ini juga dihitung daya angkut lintas kereta api untuk mengetahui berapa tonase harian dan tonase tahunan yang dihasilkan oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Daya angkut lintas yang dihitung yaitu berdasarkan lintasan yang dilewati kereta api penumpang rute Tanjungkarang-Kertapati. Adapun data tambahan pada penelitian ini yaitu survey wawancara kuesioner di lokasi penelitian, yaitu di stasiun Tanjungkarang. Dalam survey wawancara tersebut terdapat beberapa informasi berikut sangat dibutuhkan yaitu jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan tujuan. Pengambilan sampel dilakukan kepada 100 responden dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dari semua hasil yang didapat maka dapat ditarik kesimpulan untuk penelitian ini, dan juga penelitian ini dapat memberikan referensi baru untuk merealisasikan program pemerintah tentang angkutan kereta api khususnya kereta api penumpang agar pelayanan terbaik dapat tersalurkan kepada masyarakat dan dapat dirasakan oleh masyarakat.

D. Diagram Alir Metode Penelitian

No Gambar 10. Diagram Alir Metode Penelitian Kesimpulan Dan Saran SELESAI Identifikasi Masalah Kapasitas Lintas Yang Sudah Berjalan Kapasitas Lintas Tambahan Rencana Data Primer Penetapan Pola MULAI Pengolahan Data Yes Cek Kapasitas Lintas Data Sekunder Pengumpulan Data

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kapasitas lintas kereta apisebagian besar cukup menampung jumlah kereta api yang melintas jika ditambahkan 4 kereta lagi. Namun ada beberapa stasiun yang jumlah kereta apinya melebihi batas kapasitas lintas yang diijinkan lihat tabel 9. Maka untuk mengatasi hal ini, pada stasiun-stasiun tersebut kapasitas lintas dihitung menggunakan sistem persinyalan elektrik atau CTC, dimana pengaturan sinyal kereta api tidak dilakukan secara manual melainkan menggunakan program. 2. Daya angkut lintas kereta api pada jalur Sub Divisi Regional III SS, pada lintasan Tanjungkarang-Kotabumi sebesar 1941667,2 tontahun, lintasan Kotabumi-Tujuhgajah sebesar 1580515,2 tontahun, lintasan Tujuhgajah-Pbr X.5 sebesar 1770595,2 tontahun, lintasan Pbr X.5-Prabumulih sebesar 639619,2 tontahun, lintasan Prabumulih-Indralaya sebesar 1941271,2 tontahun, dan lintasan Indralaya-Kertapati sebesar 2550319,2 tontahun. 3. Sebagian besar responden setuju tentang rencana penambahan jumlah kereta penumpang rute Tanjungkarang-Kertapati untuk mengatasi masalah moda transportasi khususnya angkutan penumpang dalam jumlah yang besar dari Lampung menuju Palembang.