kursi penumpang kereta api yang ergonomi

KURSI PENUMPANG KERETA API KELAS EKONOMI
TELKOM UNIVERSITY

Patricia Anggreni Diana Tinggur Simanjuntak
Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Bandung
Email : patriciasimanjuntak4@gmail.com

Abstraksi
Sebagai penyedia jasa transportasi PT.KAI tentunya harus memperhatikan aspek-aspek ergonomi pada kursi
penumpang yang ada, karna kursi penumpang adalah hal utama pendukung kenyamanan penumpang selama
dalam kereta api terutama pada gerbong kereta apa kelas ekonomi. Kursi penumpang yang dimiliki PT.KAI
pada gerbong ekonomi memiliki beberapa kendala dan masalah oprasional seperti postur duduk penumpang
yang kurang sehat dan ketidaknyamanan kursi tersebut mulai dari segi bentuk dan material yang digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas kursi penumpang dari segi oprasional, ergonomis
maupun tampilan agar para penumpang kelas ekonomi juga dapat merasakan kenyaman dalam waktu yang
cukup lama dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan pengguna . penyelesaian masalah tersebut dapat
dilakukan dengna pendekatan aspek-aspek ergonomi yang ada dengan tujuan agar kursi penumpang kelas
ekonomi dapat dioprasikan dengan nyaman.
Metode penyeleain lebih ditekankan pada kebutuhan pengguna kursi, bentuk dan mekanisme yang ada pada
kursi penumpang kelas ekonomi . hasil dari penelitian ini adalah agar kursi penumpang kereta api kelas
ekonomi mampu menjaga postur duduk pemumpang yang sehat dan lebih ergonomis.


Kata kunci : Ergonomi, Produk

1.

Pendahuluan

Kenyamanan merupakan faktor yang penting bagi penumpang pengguna jasa transportasi, ketidaknyamanan
akan menyebabkan dampak kelelahan yang akhirnya dapat menyebabkan ketidakseimbangan kondisi tubuh. Hal
ini salah satunya disebabkan kursi penumpang yang digunakan tidak sesuai dengan antropometri tubuh
pemakainya (tidak ergonomis). Kursi yang ergonomis akan memberikan rasa nyaman dan sedikit rasa kelelahan
bagi penumpang, jika faktor dan aspek ergonomis diterapkan dalam merancang kursi penumpang kendaraan
yang ergonomis tentunya akan memberi manfaat yang lebih besar.
Desain kursi penumpang kendaraan seharusnya memperhatikan kenyamanan penumpang. Kenyamanan kursi
penumpang kendaraan yang ergonomis di pengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya yaitu tinggi kursi, lebar
kursi, serta material yang digunakan dalam membuat kursi tersebut. Kursi penumpang kendaraan yang baik
perlu memperhatikan kenyamanan penumpang agar dapat merasa nyaman serta tidak menimbulkan kelelahan
dalam perjalanan dalam perjalanan menggunakan kendaraan tersebut.
Untuk mendapatkan kenyamanan kursi yang diinginkan penumpang kendaraan dibutuhkan ukuran kursi yang
sesuai dengan ukuran tubuh pemakai. Kursi penumpang yang ergonomis haruslah memperhatikan bagian-bagian

tubuh yang cepat mengakibatkan rasa lelah. Dengan ukuran yang sesuai dengan bagian-bagian tubuh pengguna
kursi, faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan dapat diatasi sehingga tidak menyebabkan kelelahan itu datang
terlalu cepat bagi pengguna kursi dalam waktu yang lama.
Sebagai penyedia jasa transportasi PT.KAI tentunya harus memperhatikan aspek-aspek ergonomis dalam
merancang kursi penumpang tersebut. Kursi penumpang kereta api ekonomi yang ada selama ini lebih banyak
memiliki bentuk kursi yang kurang memperhatikan kenyamanan bagi penumpangnya. Berdasarkan pengalaman
penulis saat menggunakan jasa transportasi kererta api kelas ekonomi masih banyak penumpang kereta api yang
mengeluhkan bahwa kursi penumpang tidak nyaman dan menyebabkan kelelahan apabila duduk terlalu lama
terutama pada bagian pinggang.

Tujuan dengan adanya nilai ergonomi pada kursi penumpang kereta api adalah untuk mendapatkan kepuasan
atau kenyamanan pengguna kereta api kelas ekonomi dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat tercapai
apabila tingkat kepuasan para pengguna kereta api dapat terpenuhi. Salah satu cara untuk mencapai tingkat
kepuasan para penumpang kereta api kelas ekonomi dalam masa perjalanan adalah dengan menyediakan kursi
penumpang yang nyaman sehingga diharapkan ketika penumpang tiba di tempat tujuan akan dapat melakukan
ativitasnya tanpa diganggu oleh rasa tidak nyaman dan sakit pada seluruh anggota badannya.
Salah satu metode yang dapat digunakan penelitian kursi penumpang kereta api kelas ekonomi yang ergonomis
adalah dengan metode perancangan bentuk kursi yang sesuai dengan postur tubuh pengguna dan sesuai dengan
data antropometri penggunanya. Sehingga dapat mengetahui ergonomis atau tidaknya kursi penumpang .
2.


Dasar Teori/Material dan Metodologi/Perncangan
2.1 Material kursi Penumpang
Material yang nyaman dan biasa digunakan dalam pembuatan kursi penumpang adalah bahan
Polyurethane Foaming yang dilapisi kain England Made Wool.
2.2 Metodologi/perncangan Kursi Penumpang
Dalam pembuatan kursi penumpang kereta api ekonomi ini digunakan metode biomekanika
apakah posisi duduk kursi itu baik atau tidak dan penyesuaian nilai antropometrinya.
Biomekanika merupakan merupakan aplikasi mekanika pada sistem biologi dan salah satu dari
empat bidang penelitian informasi hasil ergonomi, yaitu penelitian tentang kekuatan fisik manusia
yang mencakup kekuatan atau daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara
kerja serta peralatan yang harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika
melakukan aktivitas kerja tersebut.
Dalam biomekanika ada istilah fatigue (rasa lelah) dimana hal tersebut sangat terasa ketika kita
duduk selama kurang lebih 6 – 13 jam dalam kereta yang sudah pasti kita akan merasakan fatigue.

3.

Pembahasan
3.1 Data antropometri posisi duduk


3.2 Data antropometri posisi duduk

3.3 Tabel Perhitungan Persentil
NO
1
2
3
4
5
6
7

DATA
Tinggi
Pantat
Lebar Bahu
Tinggi duduk pada posisi santai
Tinggi siku pada posisi santai
Jarak siku ke tangan

Panjang telapak tangan

P-5
43.28
42.67
41.53
75.78
22.8
23.43
22.61

P-50
43.94
43.46
44.03
80.46
24.78
25.73
23.93


P-95
44.6
44.25
46.54
85.13
26.76
28.03
25.25

Pemanfaatan aspek anthropometri pada perancangan kursi kereta api kelas ekonomi akan berimplikasi positif
pada kenyamanan pengguna. Dengan melihat kondisi kursi yang ada saat ini dan dihubungkan dengan aspek
anthropometrinya dapat dilihat bahwa :







Tinggi alas kursi masih terlalu pendek dan tidak sesuai dengan data antropometri tinggi alas

kursi yang seharusnya yang dapat menyebabkan kaki penumpang umumnya dalam posisi
tertekuk dan dapat mengakibatkan kelelahan dan mengurangi kenyamanan.
Lebar alas duduk lebih lebar dari pinggul orang pada umumnya. Artinya ukuran tersebut
dianggap baik mengingat kriteria lebar alas duduk harus lebih besar dari lebar pinggul.
Lebar sandaran kursi penumpang kerta api kelas ekonomi yang ada saat ini ternyata lebih
kecil dari lebar bahu orang rata-rata. Artinya hal ini dapat menyebabkan bahu penumpang
tidak dapat disangga dengan sepenuhnya yang tentu saja dapat menyebabkan
ketidaknyamanan orang yang menggunakannya.
Tinggi sandaran kursi yang belum sesuai terhadap data ukuran antropometri orang yang
menggunakannya. Artinya untuk ukuran sandaran kursi aktual terlalu pendek dengan kriteria
penggunanya, sehingga dapat menyebabkan kelelahan pada bagian punggung dan leher.
Tinggi kursi ukuran aktual belum sesuai dengan ukuran data antropometri orang yang
menggunakannya, yaitu lebih pendek dari ukuran rata-rata pengguna. Sandaran kepala juga
dapat mencegah cidera fatal pada bagian leher dan kepala jika terjadi kecelakaan.

Kursi penumpang kereta api kelas ekonomi yang ada selama ini belum memenuhi aspek-aspek ergonomi dan
fungsi utama dari tempat duduk sendiri yaitu untuk menyangga beban tubuh penumpang, maka seharusnya
tempat duduk harus memiliki ukuran yang benar dan sesuai dengan antropometri manusia, hal ini bertujuan
untuk membuat para penumpang yang berpergian jauh merasa nyaman dan tidak akan mengganggu kesehatan
juga menimbulkan efek lelah dalam jangka waktu yang lama ketika dalam perjalanan jauh.

Dengan kurang diperhatikannya aspek ergonomi dalam kursi penumpang kereta api kelas ekonomi ini sering
sekali penumpang mengeluhkan nyeri punggung dikarenakan sandaran yang begitu tegak dan materal yang yang
digunakan pada sandaran terbilang cukup keras, selain itu juga sandaran kepala yang juga keras dan saadanya
membuat leher penumpang cenderung sedikit maju kedepan atau menunduk kedepan yang nantinya akan
menyebabkan sakit leher dan sulit utuk menoleh.
Kursi penumpang yang baik seharusnya memiliki material pendukung pada alas dudukan dan sandaran yang
empuk dikarenakan para penumpang kereta api akan diam dengan posisi duduk selama berjam jam bahkan bisa
melebihi 12 jam.
Desain kursi penumpang yang ergonomis juga harus memiliki tinggi kursi disesuaikan dengan ketinggian alas
duduk penumpang, dirancang kuat dan serasi dengan menekankan kekuatan pada bagian yang mudah retak,

dilengkapi dengan footrest dan sandaran punggung (belakang) untuk membantu dalam menjaga jaringan otot
tulang belakang dan keseimbangan posisi duduk dan kursi terbuat dari bahan yang cukup lunak atau empuk.
Dalam pendesainan kursi, diharapkan sandaran punggung mendekati kontur tulang belakang dan didasarkan
pada ukuran lebar punggung dengan faktor kelonggaran tertentu. Ketinggian sandaran punggung disesuaikan
dengan ukuran tinggi siku duduk dengan persentile 95%. Apabila memungkinkan, sudut sandaran kursi
sebaiknya dapat diatur sesuai keinginan penumpang.
Dengan adanya desain kursi yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang tertulis diatas dan sudah sasuai dengan
aspek-aspek ergonomi yang diatas maka para penumpang kereta api kelas ekonomi dapat merasa nyaman dan
tidak lagi mengeluhkan rasa sakit dan lelah ketika menggunakan jasa trasnportasi kereta api ekonomi walaupun

dalm jangka waktu yang panjang

4.

Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Keluhan-keluhan subjektif penumpang ketika menggunakan jasa transportasi kereta api ekonomi
seperti badan terasa pegal, kram, kesemutan, sakit pada leher, low back pain, dan keluhan lainnya
yang disebabkan oleh tempat duduk penumpang dirancang belum mempertimbangkan aspek
ergonomi.
4.2 Saran
Sebaiknya untuk membuat kursi kereta api yang ergonomis harus dilakukan desain ulang pada bagian
lekukan pada sandaran yaitu lekukan pada bagian kepala, lekukan pada bagian punggung dan lekukan
pada bagian alas kursi disarankan dengan memperhitungkan kontur tubuh penumpang dan
juga disarankan merancang fasilitas kursi yang dapat diatur kemiringan kursi dengan disertai material
penunjang yang baik, sehingga penumpang merasa lebih nyaman.