Pertumbuhan Pakan Biologi Cobia Rachycentron canadum

4. Pertumbuhan

Menurut Effendi 1997, pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran panjang atau berat dalam satuan waktu, sedangkan pertumbuhan pada suatu populasi merupakan pertumbuhan jumlah. Pertumbuhan dalam individu adalah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Sedangkan menurut Dwijoseputro 1986, pertumbuhan merupakan penambahan masa, ukuran maupun jumlah sel jasad. Sepanjang massa hidupnya ikan mengalami pertumbuhan isometrik dan allometrik. Pertumbuhan isometrik adalah perubahan secara proporsionil dalam tubuhnya yaitu pertambahan panjang tubuh yang diiringi dengan pertambahan berat badan, sedangkan pertumbuhan allometrik adalah pertumbuhan sementara seperti halnya penambahan berat badan karena pematangan gonad Effendi, 1997. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh, beberapa yang termasuk faktor internal diantaranya keturunan, umur, ketahanan tubuh, serta kemampuan mencerna makanan. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh ikan. Beberapa yang termasuk faktor eksternal antara lain jumlah makanan, jumlah populasi, kandungan gizi makanan, serta parameter lingkungan Lagler, Bardach dan Miller, 1962. Cobia dapat tumbuh dengan cepat dan memiliki rentang hidup cukup lama. Berat Cobia mencapai 61 kg. Pada umumnya Cobia memiliki bobot hingga 23 kg. Mencapai panjang 50-120 cm, sedangkan panjang maksimum mencapai 200 cm. Hasil Pengamatan di teluk meksiko, usia maksimum untuk jantan mencapai 9 tahun dan betina mencapai 11 tahun, sedangkan di lepas pantai North Carolina, usia maksimum jantan 14 tahun dan betina 13 tahun Florida Museum of Natural History Ichthyology Department, 2009.

5. Pakan

Menurut Kordi 2001, salah satu cara untuk meningkatkan produksi budidaya laut adalah pemberian pakan. Kebutuhan pakan masing masing ikan berbeda. Kandungan nutrisi pada pakan yang diberikan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan tersebut, diantaranya kandungan nutrisi pakan yang tidak memenuhi kebutuhan ikan dan jumlahnya tidak mencukupi serta tidak tepat waktu pada saat pemberian pakan. Salah satu jenis pakan yang diberikan yaitu pakan hidup. Ikan mengkonsumsi bermacam macam pakan hidup tergantung pada jenis ikan dan tingkatan umurnya, karena tingkatan umur menentukan bukaan mulut. Pakan hidup memiliki komposisi gizi yang baik di antaranya protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Protein berguna saat proses pertumbuhan dan pengganti sel yang rusak sebagai zat pembangun. Lemak dan karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk energi yang akan digunakan tubuh. Vitamin dan mineral akan membantu proses metabolisme, mengatur proses fisiologis, membentuk enzim, dan hormon serta menjaga kesehatan tubuh ikan Mujiman, 1989. Cobia pada masa larva diberi pakan berupa rotivera dan copepoda sampai larva berumur 20 hari. Selanjutnya pada umur 20-45 hari larva Cobia diberi pakan pellet sampai ukuran tubuhnya berkisar 2 –5 gram Holt dan Keisser, 2005. Makanan utama Cobia di alam antara lain Kepiting, Cumi-cumi, dan ikan lainnya. Cobia sering kali mengikuti hewan besar seperti Hiu dan Kura-kura untuk mendapatkan sisa makanan Wikipedia, 2009. Cobia merupakan ikan yang menelan mangsanya secara keseluruhan, bersifat karnivora, antara lain pemakan jenis krustasea, cephalopods, dan ikan kecil seperti Mullet, Belut, Jack, Snappers, Pinfish, Croakers, Geraman, dan ikan Haring Flmnh.ufl, 2009. Yuwono, Nganro dan Sahri 1996 menyatakan, dalam usaha budidaya untuk dapat memenuhi kebutuhan pakan setiap harinya diperlukan jenis pakan buatan pellet. Pellet banyak digunakan dalam usaha budidaya karena memiliki nilai gizi yang diperlukan. Pellet mengandung bahan-bahan yang diperlukan oleh ikan seperti protein, lemak dan karbohidrat yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Pellet juga mengandung vitamin, mineral, serta zat tambahan lainnya. Selain itu pellet juga praktis untuk digunakan karena tersedia dalam berbagai ukuran serta dapat disimpan dalam waktu yang lama. Pellet yang digunakan hendaknya mempunyai kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan serta dalam kondisi yang baik. Pakan harus tidak membahayakan bagi kehidupan juvenil yang dipelihara, tidak mengandung bahan beracun, tidak mencemari lingkungan, dan tidak berperan sebagai inang suatu organisme dan patogen Isnansetyso dan Kurniastuti, 1995. Komposisi nutrisi dari pakan buatan ditunjukan pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi nutrisi pakan buatan pellet. No Parameter Presentase 1 Protein 50.13 2 Lemak 9.15 3 Karbohidrat 17.81 4 Serat Row 1.06 5 Abu 15.36 6 Air 6.49 Pada saat pembuatan pakan, diberikan bahan tambahan berupa minyak Cumi yang berfungsi agar pakan buatan pellet dapat melayang di air, selain itu juga ditambahkan air panas agar pakan buatan pellet dapat dibentuk sesuai ukuran bukaan mulut Cobia. Jumlah pakan yang diberikan pada Cobia sebanyak 10 dari berat Cobia. Selain pakan juga diberi vitamin untuk menjaga kesehatan dan menunjang pertumbuhan ikan. Pada Cobia, vitamin diberikan sebanyak 2-3 per kilogram pakan. Vitamin dibagi menjadi dua golongan yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak Sahwan, 2001.

6. Habitat

Dokumen yang terkait

RESPON PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN COBIA (Rachycentron canadum) TERHADAP PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT (TAURINE) PADA PAKAN ALAMI CUMI

2 32 54

PEMBESARAN COBIA (Rachycentron canadum) DENGAN PEMBERIAN KONSENTRASI TAURIN YANG BERBEDA DI KERAMBA JARING APUNG BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

5 45 47

PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN ALAMI TERHADAP PERKEMBANGAN DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD COBIA (Rachycentron canadum)

0 5 8

RESPON PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN COBIA (Rachycentron canadum) TERHADAP PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT (TAURINE) PADA PAKAN ALAMI CUMI

0 5 7

PEMBERIAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN IKAN RUCAH DAN PELLET TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN COBIA (Rachycentron canadum) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

3 21 74

Pemberian Senyawa Osmolit Organik Taurin Pada Pakan Ikan Rucah dan Pellet Terhadap Laju Pertumbuhan Cobia (Rachycentron canadum) di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung

0 6 9

PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN COBIA (Rachycentron canadum) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

0 9 8

PEMBERIAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN BUATAN TERHADAP RESPON PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GONAD IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PRA-DEWASA

1 34 56

PEMBERIAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN BUATAN TERHADAP RESPON PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GONAD IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PRA-DEWASA

0 0 6

APLIKASI PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

0 1 15