pendidikan kewarganegaraan ialah merangsang para siswa untuk meningkatkan
penalaran moralnya
dengan cara
mengajukan pertanyaan yang sesuai dan memberi pengalaman belajar yang juga
sesuai.
4. Rujukan etis
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa hak-hak perseorangan harus dilindungi
selama berlangsungnya
proses pendidikan
kewarganegaraan. Hal ini ermasuk hak untuk turut secara aktif atas dasar pengakuan yang nyata, dan hak untuk memilih dan
menginternalisasi suatu sistem nilai atau kepercayaan tanpa rasa takut atau terpaksa.
B. Pelaksanaan Pembelajaran PKn
Komarudin 1981: 15 mengemukakan bahwa dalam menghadapi masalah haruslah dilakukan suatu perlakuan yang berdasarkan ketrampilan dan
pendidikan yang tinggi guna mencapai tujuan. Mencapai hal tersebut haruslah diikuti dengan kesadaran dari para pelaksananya, yang ditandai
dengan tingkat rasionalitas sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mempertinggi realisasi pencapaian tujuan secara terkoordinasi dan
terencana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan adalah aktivitas yang dilakukan oleh manusia secara sadar dengan didasari
dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan guna mencapai tujuan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, namun semua itu harus menerapkan sistem koordinasi agar antar pelaksana kegiatan satu dengan yang lain
tidak tumpang tindih. Dengan kata lain, pelaksanaan itu mengandung aktivitas yang dilakukan berdasarkan ketentuan pada perencanaan.
Menurut Arbuthnot dan Faust 1981: 145 prosedur pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan yang terbagi dalam beberapa tahapan dan serta yang sesuai dengan prinsip-prinsip pendekatan perkembangan moral
adalah sebagai berikut : Tahap I
Membentuk kelompok atas dasar hasil pengujian penalaran. Tahap II
Memilih dan menyiapkan dilemma moral atau konflik moral
Tahap III Menciptakan situasi psikologis yang sesuai
Tahap IV Memulai diskusi dengan menyajikan dilemma, menggali
pendapat awal, mengorganisasikan dialog antara pemilih tahap moralita rendah dan tinggi atau pemilih tahap + I
Tahap V Membimbing diskusi ke tingkat yang lebih tinggi dengan
membuat disequibrasi dan argumentasi + I Tahap VI
Mengakhiri diskusi.
Dalam memilih dilemma, perlu ditempuh prosedur sebagai berikut : 1.
Memilih dilemma yang memiliki atau memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Terbuka bagi elaborasi tambahan.
b. Berisikan konflik moral yang murni.