II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teori Belajar dan Pembelajaran
Beberapa ahli telah memberikan pengertian dari belajar. Budianingsih 2005: 20 menuliskan beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh beberapa
ahli dan diambil dari sudut pandang behavioristik. Menurut pandangan behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dan
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan perubahan yang dialami siswa dan kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antar stimulus dan respon. Kemudian beberapa ahli pendidikan menjabarkan kembali
pengertian belajar dari sudut pandang behavioristik sesuai dengan pendapatnya masing-masing dalam Budianingsih 2005: 20, yaitu:
a. Teori belajar menurut Thorndike. Menurut Thorndike belajar adalah
proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan,
atau hal-hal lainnya yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon atau reaksi yang dimunculkan siswa ketika belajar, yang juga dapat
berupa pikiran, perasaan, atau gerakantindakan.
b. Teori belajar menurut Watson. Belajar adalah proses interaksi antara
stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat dilihat observable dan dapat diukur.
Dengan kata lain, walaupun ia mengakuinya adanya perubahan-perubahan mental dalam diri manusia selama proses belajar, namun ia menganggap
hal-hal tersebut sebagai faktor yang tidak perlu diperhitungkan. c.
Teori belajar menurut Carlk Hull. Carlk Hull juga menggunakan antar stimulus dan respon untuk menjelaskan tentang pengertian belajar. Namun
ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi yang dikembangkan oleh teori Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi
tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori Hull mengatakan bahwa kebutuhan biologis
dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempatkan posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajar
pun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
d. Teori belajar menurut Edwin Guthrie. Demikian juga dengan Edwin
Guthnie, ia juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadiriya proses belajar. Namun ia mengemukakan
bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan biologis sebagaimana dijelaskan oleh Carik Hull. Dijelaskan bahwa hubungan
antara stimulus dan respon hanya bersifat sementara, oleh karena itu dalam