1. Akurat, artinya sebuah informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat Waktu Timeliness, artinya sebuah informasi harus tersedia atau ada pada saat dibutuhkan, tidak besok atau beberapa jam lagi.
3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka
informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada di organisasi tersebut.
4. Lengkap Completeness, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
2.2.3 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan
menghasilkan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk sebuah siklus.
Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus Informasi Information Cycle.
Gambar 2.3 Siklus Informasi Sumber : Jogiyanto, HM, ”Analisis dan Desain”
2.2.4 Nilai Informasi
Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, sehigga manusia
dapat membuat suatu keputusan yang lebih baik dan menguntungkan. Makin besar bantuannya untuk mengurangi ketidakpastian maka makin tinggi pula nilai
informasi tersebut. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Dengan kata lain sebuah
informasi hendaklah : 1. Biaya
untuk mendapatkannya
lebih kecil
dibandingkan dengan
keuntungan yang diperoleh dari penggunaan informasi tersebut 2. Dapat menurunkan pengeluaran nyata sehingga pengeluaran dapat ditekan
menjadi sekecil mungkin.
3. Dapat meningkatkan keuntungan secara tidak langsung bagi organisasi, misalnya pekerjaan menjadi lebih lancar, waktu penyelesaian pekerjaan
menjadi lebih cepat, dan lain-lain.
2.2.5 Tingkat Informasi
Sebagaimana telah dijelasakan, bahwa informasi merupakan data yang telah diolah kedalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan pemakai, maka
informasi ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan yaitu : 1. Informasi Manajer Lini Bawah, manajer lini bawah berkonsentrasi pada
perencanaan operasional harian, karena itu informasi yang digunakan adalah informasi yang bersifat harian yang didasarkan dari kegiatan lini operasional
karyawan bawahannya contohnya adalah kegiatan harian tabungan di bank. 2. Informasi Manajer Lini Tengah, manajer lini tengah ini berkonsentrasi pada
perencanaan taktis jangka menengah yang meliputi pengawasan dan perencanaan, karena itu sifat informasi yang digunakan adalah informasi yang
bersifat bulanan sesuai dengan kegiatan pokok beberapa manajer bawahannya. 3. Informasi Manajer Lini Atas, manajer lini atas berkonsentrasi pada
perencanaan strategis perusahaan jangka panjang.tingkat ini berorientasi pada masa depan organisasi dan memantau kinerja personal kunci yang akan
menjalankan perencanaan tersebut. Sifat informasi atau laporan yang digunakan adalah bulanan koordinasi seluruh kegiatan lini puncaktertinggi
dibawahnya baik bersifat informasi bulanan maupun tahunan.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi