SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DI DESA MEKARMANIK KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPIPS : 1564/UN.40.2.4/PL/2013

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DI DESA MEKARMANIK

KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh : Rina Mardianti

0903890

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DI DESA MEKARMANIK KECAMATAN

CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

Oleh Rina Mardianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengentahuan Sosial

© Rina Mardianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RINA MARDIANTI NIM 0903890

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DI DESA MEKARMANIK KECAMATAN

CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. NIP. 19620512 198703 1 002

Pembimbing II

Ir. Yakub Malik, M.Pd NIP. 19590101 198901 1 001

Mengetahui

Ketua jurusan pendidikan Geografi FPIPS


(4)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(5)

ABSTRAK

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DI DESA MEKARMANIK

KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG Oleh : Rina Mardianti (0903890)

Desa Mekarmanik merupakan salah satu desa di Kecamatan Cimenyan yang termasuk pada Kawasan Bandung Utara (KBU). Desa Mekarmanik yang diketahui sebagai Kawasan Lindung atau Kawasan Konservasi harus dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat dan pemerintah. Namun saat ini Desa Mekarmanik banyak dijadikan sebagai tempat penambangan andesit, sehingga dapat menurunkan fungsi dari Kawasan Lindung Desa Mekarmanik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat Desa Mekarmanik terhadap Kawasan Lindung Bandung Utara. 2. Mengidentifikasi kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan andesit. 3. Mengidentifikasi sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada Kawasan Lindung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah seluruh kampung yang ada di Desa Mekarmanik. Sampel wilayahnya terdiri dari tujuh kampung yaitu Kampung Tutupan dan Kampung Parabonan (jarak < 500m); Kampung Cikawari I dan Pondokbuahbatu (Jarak 500 m – 1 km); serta Kampung Pondok, Cikawari II dan Kampung Singkur yang memiliki jarak > 1 km dari lokasi penambangan. Sampel manusia terdiri atas 78 responden yang berasal dari tujuh kampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan radius dari lokasi penambangan, sesuai alur sungai dan jalan. Teknik analisis data menggunakan analisis tabel silang dilanjutkan dengan analisis skala Likert.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat mengenai Kawasan Lindung Bandung Utara tergolong rendah, sebanyak 24,3% responden yang telah mengetahui Kawasan Lindung Bandung Utara. Menurut responden dampak kerusakan lingkungan dari penambangan di kawasan lindung yaitu terjadi kekurangan air bersih (65%), perubahan kualitas udara (69,2%), dan gangguan lingkungan serta kenyamanan akibat truk penambangan sebanyak (73%). Dengan menggunakan tabel silang diketahui tingkat pendidikan dan pendapatan kurang memengaruhi sikap masyarakat, sedangkan pengetahuan dan matapencaharian memengaruhi sikap masyarakat terhadap penambangan pada kawasan lindung. Hasil perhitungan skala Likert dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap antara jarak < 500 m, 500 – 1 km, dan > 1 km, sikap masyarakat terhadap penambangan berada dalam kategori negatif. Artinya masyarakat memandang adanya penambangan dapat memberikan dampak yang negatif terhadap lingkungan, sehingga masyarakat tidak dapat menerimanya.


(6)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kata Kunci : Kawasan Bandung Utara, penambangan, dan sikap masyarakat

ABSTRACT

THE ATTITUDE OF SOCIETY TOWARDS THE MINING ANDESITE IN PROTECTED AREAS IN THE MEKARMANIK VILLAGE CIMENYAN

DISTRICT BANDUNG REGENCY By : Rina Mardianti (0903890)

Mekarmanik village is one of the villages in the Sub-District of Cimenyan included in the Bandung North Region. Viilage mekarmanik known as protect areas or conservation areas must be preserved by the local community and Government. But the current village of Mekarmanik a lot of place for mining andesites, That can be lowered function of protect areas in mekarmanik village. This research aimed at 1. Identify knowledge mekarmanik village public towards protect areas of Bandung North Region. 2. Identify the environmental damage caused by mining andesites activities. 3. Identify the attitude of society towards andesite quarry on protected areas.

The methods used in this research is descriptive method. The region population in this research is the whole village is in the village of Mekarmanik. The sample area is composed of seven villages Kampung Tutupan and Kampung Parabonan (range < 500m); Kampung Cikawari I and Pondokbuahbatu (range 500 m – 1 km); and Kampung Pondok, Cikawari II and Kampung Singkur in range > 1 km from the location of the mining. Human samples consisting of 78 respondents from seven wards using sampling techniques Simple Random Sampling with a radius of mining locations, according to a groove river and the road. Analysis of data using analysis cross tab continued with analysis likert scale. Results of the study it was concluded that the level of public knowledge about the protect areas of Bandung North Region relatively low, 24,3 % respondents have known protect areas of Bandung North Region. According to respondents the impact of environmental damage from mining in protected areas, shortage of clean water (65%), changes in air quality (69,2%), and environmental disruption and comfort due to mining trucks as much as (73%). By using the cross-table known levels of education and income are less influenced the attitude of society, whereas knowledge and employment affect attitudes towards mining in protect areas. The result of reckoning likert scale can be concluded that no difference attitude between radius < 500 m, 500 – 1 km, and > 1 km, the attitude of society towards the mining was in the negative category. It means people looked at the mining can impact negative the environment, so public can not accept it


(7)

(8)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR PETA ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sturktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penambangan Bahan Galian Batuan ... 9

B. Batuan Andesit ... 11

C. Dampak Penambangan ... 14

D. Kebijakan Pemerintah Terhadap Kawasan Bandung Utara ... 16

1. Kawasan Lindung ... 16

2. Rencana Tata Ruang Wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU) ... 20

E. Sikap Masyarakat ... 23

1. Definisi Sikap ... 23

2. Struktur Pembentukan Sikap ... 24

3. Sifat Sikap ... 28

4. Ciri-ciri Sikap ... 28


(9)

F. Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Dalam Kajian Geografi ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi / Sampel Penelitian ... 32

1. Lokasi Penelitian ... 32

2. Populasi ... 32

3. Sampel ... 34

B. Metode dan Variabel Penelitian ... 38

C. Definisi Operasional ... 40

D. Instrument Penelitian ... 42

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Teknik Pengolahan Data ... 44

G. Teknik Analisis Data ... 45

H. Alur Penelitian ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Fisik daerah Penelitian ... 51

1. Letak, Luas, dan Jarak ... 51

2. Kondisi Iklim ... 53

3. Kondisi Geologi ... 54

4. Kondisi Tanah ... 58

5. Kondisi Hidrologi ... 58

6. Penggunaan Lahan ... 59

B. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 62

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk... 62

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia ... 64

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 65

5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 67

C. Karakteristik Responden ... 67

1. Analisis Identitas Responden ... 67

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan ... 69

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian ... 70

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan dan Jumlah Tanggungan ... 71

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Mata Pencaharian dan Status Kepemilikan Rumah ... 73


(10)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

D. Analisis Sikap Responden ... 74

1. Pengetahuan Masyarakat ... 74

a Pengetahuan Masyarakat Mengenai Kawasan Bandung Utara ... 74

b Pengetahuan Masyarakat Mengenai Kawasan Lindung ... 76

c Pengetahuan Masyarakat Mengenai Adanya Penambangan ... 78

2. Kerusakan Lingkungan Dari Kegiatan Penambangan... 78

a. Kondisi Kualitas Air ... 78

b. Kondisi Kualitas Udara ... 80

c. Gangguan Lingkungan dan Kenyamanan Akibat Truk Penambang ... 81

3. Sikap Masyarakat ... 82

a. Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit di Kawasan Lindung ... 82

b. Rekapitulasi Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung ... 114

E. Pembahasan Pengetahuan Responden ... 118

F. Pembahasan Kerusakan Lingkungan Dari Kegiatan penambangan ... 119

G. Pembahasan Sikap Responden ... 120

H. Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Pendidikan Geografi ... 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 125

B. Rekomendasi ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 128

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 131


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Luas Lahan Kritis Kecamatan Cimenyan ... 3

2.1 Zona Kawasan Bandung Utara ... 21

3.1 Populasi Desa Mekarmanik ... 34

3.2 Sampel Wilayah ... 35

3.3 Kriteria Penilaian Persentase ... 46

3.4 Skala Likert ... 47

3.5 Kriteria Interpretasi Skor ... 49

4.1 Klasifikasi Zone Iklim Menurut Junghunhn ... 53

4.2 Penggunaan Lahan Desa Mekarmanik ... 60

4.3 Jumlah Penduduk Desa Mekarmanik Berdasarkan Jenis Kelamin... 63

4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Desa Mekarmanik ... 64

4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Mekarmanik 66 4.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Mekarmanik ... 67

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidian ... 69

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian ... 70

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan dan Jumlah Tanggungan .. 72

4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Mata Pencaharian dan Status Kepemilikan Rumah ... 73

4.11 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Kawasan Bandung Utara ... 74

4.12 Pengetahuan Masyarakat Mengenai KBU Berdasarkan Mata Pencaharian .... 75

4.13 Pengetahuan Masyarakat Tentang Pasal Peraturan Pemerintah KBU ... 76

4.14 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Kawasan Lindung ... 76

4.15 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Sebagian Desa Mekarmanik Sebagai Kawasan Lindung ... 77

4.16 Pengetahuan Masyarakat Mengenai adanya Penambangan ... 78

4.17 Kekurangan Air Bersih ... 79

4.18 Kondisi Udara Sebelum Adanya Penambangan ... 80


(12)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

4.20 Mobilisasi Truk Mengganggu Lingkungan dan Kenyamanan ... 81 4.21 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Penambangan Dapat Membuka Lapangan Pekerjaan ... 82 4.22 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan

Dapat Membuka Lapangan Pekerjaan ... 83 4.23 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Membuka Lapangan Pekerjaan... 84 4.24 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Membuka Lapangan Pekerjaan... 84 4.25 Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat Membuka Lapangan

Pekerjaan... 85 4.26 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Penambangan Dapat Mensejahterakan Masyarakat ... 86 4.27 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan

Dapat Mensejahterakan Masyarakat ... 86 4.28 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Mensejahterakan Masyarakat ... 87 4.29 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Mensejahterakan Masyarakat ... 87 4.30 Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat Mensejahterakan

Masyarakat ... 88 4.31 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Penambangan Dapat Merubah Pola Mata Pencaharian ... 89 4.32 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan

Dapat Merubah Pola Mata Pencaharian ... 89 4.33 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Merubah Pola Mata Pencaharian ... 90 4.34 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Merubah Pola Mata Pencaharian ... 90 4.35 Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat Merubah Pola Mata

Pencaharian ... 91 4.36 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Penambangan Dapat Meningkatkan Pendapatan ... 92 4.37 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan

Dapat Meningkatkan Pendapatan ... 92 4.38 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Meningkatkan Pendapatan ... 93 4.39 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat


(13)

4.40 Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat Meningkatkan Pendapatan .94 4.41 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Penambangan Dapat Menguntungkan Masyarakat ... 95 4.42 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan

Dapat Menguntungkan Masyarakat ... 96 4.43 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Menguntungkan Masyarakat ... 96 4.44 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat

Menguntungkan Masyarakat ... 97 4.45 Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Dapat Menguntungkan

Masyarakat ... 97 4.46 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Kerusakan Lingkungan Akibat Penambangan ... 98 4.47 Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Kerusakan Lingkungan

Akibat Penambangan ... 99 4.48 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Kerusakan

Lingkungan Akibat Penambangan ... 100 4.49 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Kerusakan Lingkungan

Akibat Penambangan ... 100 4.50 Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat

Penambangan ... 101 4.51 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Penurunan Kualitas Udara Akibat Penambangan ... 102 4.52 Tingkat pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penurunan Kualitas

Udara Akibat Penambangan ... 102 4.53 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penurunan Kualitas

Udara Akibat Penambangan ... 103 4.54 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Penurunan Kualitas Udara

Akibat Penambangan ... 103 4.55 Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Penurunan Kualitas Udara Akibat

Penambangan ... 104 4.56 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Dampak Penurunan Kualitas Air Akibat Penambangan... 105 4.57 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Penurunan

Kualitas Air Akibat Penambangan ... 105 4.58 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Penurunan

Kualitas Air Akibat Penambangan ... 106 4.59 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Penurunan


(14)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

4.60 Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Penurunan Kualitas Air Akibat

penambangan ... 107 4.61 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Dampak Kerusakan Jalan Akibat Penambangan ... 108 4.62 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Kerusakan

Jalan Akibat Penambangan ... 108 4.63 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Kerusakan

Jalan Akibat Penambangan ... 109 4.64 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Kerusakan Jalan

Akibat Penambangan ... 110 4.65 Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Kerusakan Jalan Akibat penambangan 110 4.66 Pengetahuan Mengenai Kawasan Lindung dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Gangguan Lalu-lalang Truk Pengangkut Batu ... 111 4.67 Tingkat Pendidikan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Gangguan

Lalu-lalang Truk Pengangkut Batu ... 111 4.68 Mata Pencaharian dengan Sikap Masyarakat Terhadap Gangguan

Lalu-lalang Truk Pengangkut Batu ... 112 4.69 Pendapatan dengan Sikap Masyarakat Terhadap Gangguan Lalu-lalang Truk

Pengangkut Batu ... 113 4.70 Sikap Masyarakat Terhadap Lalu-lalang Truk Pengangkut Batu ... 113 4.71 Rekapitulasi Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Dasar Klasifikasi batuan Beku... 13

2.2 Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Komposisi Mineral ... 13

2.3 Bagan Konsepsi Skematik Rosenberg Mengenai Sikap ... 25

3.1 Variabel penelitian ... 40

3.2 Alur Penelitian ... 50

4.1 Peta Geologi Cekungan Bandung ... 55

4.2 Lokasi Penambangan Andesit di Desa Mekarmanik ... 56

4.3 Grafik Penggunaan Lahan di Desa Mekarmanik ... 60

4.4 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di desa Mekarmanik ... 65

4.5 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Mekarmanik ... 66

4.6 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Desa Mekarmanik . 68 4.7 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan dan Jumlah Tanggungan ... 72


(16)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xiii

DAFTAR PETA

Peta Halaman

2.1 Peta Arahan Zonasi Kawasan Bandung Utara ... 22

2.2 Peta Indeks Konservasi Potensial ... 22

3.3 Peta Lokasi Penambangan ... 33

3.4 Peta Pengambilan Sampel ... 39

4.1 Peta Administratif Desa Mekarmanik ... 52

4.2 Peta Geologi Desa Mekarmanik ... 57


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Foto – foto Penelitian ... 131 2. Kisi – kisi dan Angket Penelitian ... 133 3. Surat Perizinan Penelitian ... 138


(18)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawasan Bandung Utara merupakan suatu wilayah yang dikembangkan sebagai Kawasan Lindung atau Kawasan Konservasi berlandaskan pada kebijakan pemerintah Provinsi dan Kabupaten yaitu pada Surat Keputusan Gubernur No. 181 Tahun 1982 tentang Peruntukan Lahan Di Wilayah Inti Bandung Raya Bagian Utara ditetapkan sebagai Hutan Lindung, Pertanian Tanaman Keras, dan Pertanian Non Tanaman Keras.

Kawasan Bandung Utara adalah kawasan yang meliputi sebagian wilayah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat dengan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh punggung topografi yang menghubungkan puncak Gunung Burangrang, Masigit, Gedongan, Sunda, Tangkubanparahu, dan Manglayang, sedangkan disebelah barat dan selatan dibatasi oleh garis kontur 750 mdpl.

Dalam RTRW Kabupaten Bandung No. 3 Tahun 2008 yang dimaksud dengan wilayah Bandung Utara adalah wilayah yang memiliki ketinggian di atas 750 dpl bagian utara Cekungan Bandung yaitu sebagian Kecamatan Cileunyi, Cimenyan dan Cilengkrang yang merupakan kawasan hutan lindung, karena itu pengelolaan kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya dilaksanakan melalui:

1. Mempertahankan dan memperluas hutan lindung yang telah ada, serta memperluas areal hutan bagi daerah-daerah yang memenuhi kriteria hutan lindung.

2. Daerah-daerah yang memenuhi kriteria sebagai hutan lindung, apabila kesulitan menjadi kawasan hutan lindung dapat digunakan untuk kegiatan


(19)

2

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

pemanfaatan ruang yang dapat mempertahankan fungsi hidrologis sebagaimana hutan lindung.

3. Pengendalian kegiatan budidaya yang terlanjur ada, selama tidak mengganggu fungsi lindung.

4. Pengendalian terhadap pengembangan kegiatan budidaya yang dapat mengganggu fungsi lindung, mengubah bentang alam, pengunaan lahan serta merusak ekosistem alami yang ada.

Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai sejarah dan budaya guna kepentingan pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu dalam pemanfaatan lingkungan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan Kawasan Lindung, sehingga sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 1 Tahun 2008 dalam pasal 11 Pemanfaatan ruang Kawasan Lindung di KBU dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan ruang harus tetap mempertahankan fungsi Kawasan Lindung atau Kawasan Konservasi.

2. Wilayah-wilayah yang layak dan potensial dikembangkan untuk kegiatan budidaya dapat diarahkan sebagai kawasan budidaya dengan tetap mempertahankan fungsi lindung

Daerah Kawasan Bandung Utara merupakan daerah perbukitan yang mempunyai pengaruh cukup besar bagi tata air cekungan Bandung terutama bagi daerah bawahannya, dalam RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007 Kecamatan Cimenyan merupakan salah satu wilayah resapan air di Bandung Utara yang termasuk dalam Kawasan Lindung yang harus dijaga kelestariannya.

Pada kenyataanya kondisi Kawasan Lindung Kecamatan Cimenyan telah mengalami degradasi sebagai akibat adanya perambahan atau penjarahan hutan. Degradasi tersebut ditandakan dengan meluasnya lahan kritis di Kawasan


(20)

3

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bandung Utara. Selain itu, terdapatnya penambangan batuan andesit di kawasan tersebut makin memperparah kondisi Kecamatan Cimenyan sebagai Kawasan Lindung.

Dari sekian banyak lahan kritis yang ada, sedikit yang telah dilakukan konservasi dengan kegiatan reboisasi. Menurut artikel Bandung Tourism (2009), pada tahun 1995 luas hutan di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan sekitar 100 Ha saja, namun dengan adanya upaya konservasi, hutan lindung tersebut meluas sampai 590 Ha, meskipun telah diadakan upaya konservasi tetapi luas lahan kritis di Kawasan Bandung Utara ini masih tergolong besar. Dalam kenyataannya upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah belum merata hasilnya, hanya terpusat pada beberapa Desa di Kecamatan Cimenyan. Untuk lebih jelasnya luas lahan kritis di Kecamatan Cimenyan seperti yang terdapat dalam tabel 1.1.

Tabel 1.1

Luas Lahan Kritis Di Kecamatan Cimenyan

No Desa Luas Lahan Kritis (Ha)

1 Mekar Saluyu 61,50

2 Mandalamekar 128,00

3 Mekarmanik 414,00

4 Cikadut 287,50

5 Cimenyan 479,00

6 Ciburial 262,00

7 Sindanglaya 74,00

Jumlah 1.706,00

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Bandung 2007

Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, merupakan desa yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dilihat dari kondisi fisiknya desa ini memang dijadikan sebagai tempat penambangan bahan galian batuan yaitu batu andesit. Desa Mekarmanik merupakan sebuah desa yang memiliki potensi akan tambang batuan, adanya potensi tambang batuan andesit di daerah ini membuat beberapa masyarakat pendatang mulai melakukan usaha penambangan, meskipun


(21)

4

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

pemerintah melarang usaha atau kegiatan penambangan tersebut tetapi para pengusaha tetap saja kembali melakukan kegiatan penambangan.

Berdasarkan data monografi Desa Mekarmanik tercatat 23 pengusaha tambang perseorangan yang membuka kegiatan penambangan, hal ini bertentangan dengan RTRW Kabupaten Bandung No. 3 Tahun 2008 dimana di dalam Kawasan Lindung tidak diperbolehkan adanya kegiatan yang dapat mengganggu atau merusak lingkungan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung. Sejalan dengan pernyataan Noorfian Iskandar staff Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Bandung yang menyatakan bahwa tidak ada satupun penamabang yang memiliki izin resmi membuka usaha kegiatan penambangan di Desa Mekarmanik, karena wilayah Kecamatan Cimenyan termasuk Desa Mekarmanik telah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung yang harus dijaga kelestariannya. Meskipun pemerintah telah menerbitkan sanksi untuk menghentikan kegiatan penambangan, tetapi aktivitas penambang tersebut kembali berjalan walaupun itu kegiatan illegal.

Adanya kegiatan penambangan di Desa Mekarmanik ini dapat menimbulkan dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar penambangan. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) tahun 2012 kondisi mata air di Desa Mekarmanik mengalami penurunan, sekitar tiga dari enam belas mata air menghilang akibat kegiatan tersebut, kemudian Desa Mekarmanik mengalami perubahan tata guna lahan, Lahan yang semula ditetapkan sebagai hutan sedikit demi sedikit berubah menjadi lokasi penambangan. Berdasarkan pengamatan awal peneliti di lapangan, secara langsung kegiatan penambangan tersebut menyebabkan penurunan kualitas lingkungan berupa penurunan kualitas udara dan kualitas air sekitar penambangan dan kegiatan mobilisasi material yang diangkut mengakibatkan terjadinya kerusakan fasilitas jalan. Hal ini dapat mendorong adanya sikap masyarakat terhadap keberadaan penambangan bahan galian batuan pada Kawasan Lindung.


(22)

5

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sikap masyarakat dalam kegiatan penambangan batuan andesit di Desa Mekarmanik ini perlu diketahui karena masyarakat memiliki peran utama dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan, terutama mengingat Desa Mekarmanik termasuk dalam Kawasan Lindung Bandung Utara yang memiliki fungsi melindungi kawasan sekitarnya dan kawasan yang berada di bawahnya. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti sikap masyarakat terhadap penambangan di kawasan tersebut dengan judul penelitian “Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Di Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Bandung”.

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, telah dikemukakan bahwa Kawasan Bandung Utara (KBU) mempunyai fungsi dan peranan penting dalam menjamin keberlanjutan perkembangan kehidupan di Cekungan Bandung, yaitu sebagai daerah resapan dan penyimpan cadangan air bagi daerah bawahannya. Sebagai Kawasan Lindung, KBU juga berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan pembangunan keberlanjutan.

Kecamatan Cimenyan termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara yang berfungsi sebagai Kawasan Kawasan Lindung, terdapat tempat penambangan bahan galian batuan andesit di Kecamatan Cimenyan tepatnya di Desa Mekarmanik. Hal ini bertentangan dengan RTRW Kabupaten Bandung mengenai Kawasan Bandung Utara sebagai Kawasan Lindung yang harus dijaga kelestariannya sehingga tidak diperbolehkan adanya kegiatan yang mengganggu fungsi dari Kawasan Lindung tersebut.


(23)

6

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Secara langsung kegiatan penambangan bahan galian batuan andesit ini menyebabkan penurunan kualitas udara berupa debu dan peningkatan suhu, penurunan kualitas lahan, penurunan kualitas air, dan kegiatan mobilisasi material yang diangkut mengakibatkan terjadinya kerusakan fasilitas jalan. Hal ini mengakibatkan dampak pada masyarakat sekitar, untuk itu penelitian ini perlu dilakukan agar peneliti mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap penambangan batuan andesit yang berada pada Kawasan Lindung. Untuk lebih mengarahkan serta membatasi permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti membuat beberapa pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana pengetahuan masyarakat Desa Mekarmanik terhadap Kawasan Lindung Bandung Utara?

2. Bagaimana kerusakan lingkungan yang dirasakan masyarakat akibat dari penambangan andesit?

3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada Kawasan Lindung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat Desa Mekarmanik terhadap Kawasan Lindung Bandung Utara.

2. Mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang dirasakan masyarakat akibat dari penambangan andesit.

3. Mengidentifikasi sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada Kawasan Lindung.


(24)

7

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Manfaat penelitian secara teoritis

a. Dapat diketahuinya pengetahuan masyarakat Desa Mekarmanik terhadap Kawasan Lindung Bandung Utara.

b. Dapat diketahuinya kerusakan lingkungan yang dirasakan masyarakat akibat dari penambangan andesit.

c. Dapat diketahuinya sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada Kawasan Lindung.

2. Manfaat penelitian secara praktis a. Bagi pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan untuk instansi-instansi yang terkait dalam menindaklanjuti masalah penambangan yang berada pada Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

b. Bagi jurusan geografi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mata kuliah Geologi Lingkungan mengenai pokok bahasan interaksi manusia dengan lingkungan, dan pada mata kuliah Geografi Perilaku mengenai pokok bahasan bentuk-bentuk sikap dan penyesuaian tingkah laku terhadap lingkungan.

c. Bagi guru geografi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pengayaan mata pelajaran Geografi di SMA kelas XI mengenai sumber daya alam, manusia dan lingkungannya.

d. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan referensi atau pengembangan teori bagi peneliti selanjutnya khususnya mengenai sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada kawasan lindung.


(25)

8

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan berbagai kajian teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diambil, meliputi pengertian mengenai Kawasan Lindung, Kebijakan Pemerintah terkait penambangan, Rencana Tata Ruang Kabupaten Bandung, serta pengertian sikap masyarakat.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan ataupun proses yang ditempuh dalam penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut bab ini meliputi beberapa penjelasan mengenai, lokasi penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan kondisi geografis Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan baik dari segi fisik maupun sosial, analisis karakteristik responden, dan sikap masyarakat Desa Mekarmanik dilihat dari pengetahuan, pendidikan mata pencaharian dan pendapatan.


(26)

9

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan saran yang diberikan dari hasil penelitian.


(27)

32

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dilakukan bertempat di Desa Mekarmanik. Desa Mekarmanik merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Memiliki luas wilayah 747,90 Ha. Desa Mekarmanik berada pada 600-1.200 meter dpl (diatas permukaan laut), berikut ini adalah batas-batas secara administratif lokasi penelitian, yaitu:

Sebelah Utara : Kecamatan Lembang Sebelah Selatan : Desa Sindanglaya Sebelah Barat : Desa Cikadut

Sebelah Timur : Kecamatan Cilengkrang

Alasan memilih Desa Mekarmanik dijadikan sebagai lokasi penelitian karena di Desa Mekarmanik ini dijadikan tempat penambangan bahan galian batuan yang terbesar di Kecamatan Cimenyan. Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi penambangan disajikan pada peta 3.1.

2. Populasi

Menurut Sumaatmadja (1988:112) populasi adalah “Keseluruhan gejala, individu, kasus, dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian dan

menjadi objek penelitian”. Selanjutnya menurut Tika (2005:24), “Populasi adalah

himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas”. Populasi dapat merupakan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.


(28)

33

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan definisi di atas, dalam penelitian ini yang menjadi populasi wilayah adalah Desa Mekarmanik sedangkan populasi sosialnya adalah seluruh masyarakat Desa Mekarmanik, jumlah kepala keluarga yang ada di Desa Mekarmanik ditunjukkan dalam tabel 3.1 berikut.


(29)

34

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Peta 3.1

Peta Lokasi Penambangan Tabel 3.1

Populasi Desa Mekarmanik

RW Kampung Jumlah Penduduk Total

Jumlah Jiwa Jumlah KK

1 Pamoyanan 635 197

2 Cilaja 790 236

3 Arcamanik Pamoyanan 395 119

4 Arcamanik I 533 147

5 Cikored 763 232

6 Tareptep 687 205

7 Parabonan 178 90

8 Pondok Buahbatu 201 64

9 Cikawari I 393 139

10 Tutupan 186 90

11 Cikawari II 559 161

12 Singkur 431 120

13 Pangeteran 620 185

14 Pondok 255 86

15 Singkur 141 45

16 Arcamanik II 377 110

Total 7144 2226

Sumber: Data Monografi Desa Mekarmanik 2012

3. Sampel

Menurut Menurut Silalahi (2010:254) “Sampel adalah satu subset atau


(30)

35

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

besarnya sampel yang dapat diambil dan dapat mewakili suatu populasi yang akan diteliti, meskipun begitu tetapi dalam teori sampling menurut Tika (2005:25) dikatakan bahwa “Sample terkecil dan dapat mewakili distribusi normal adalah 30”. Kemudian menurut Arikunto (1998:113) menyatakan bahwa banyaknya sampel tergantung pada:

a Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan biaya.

b Sempit dan luasnya pengamatan setiap sampel, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu :

a. Sampel wilayah, dalam penelitian ini ialah bagian wilayah yang terkena dampak dari kegiatan penambangan, dampak yang paling dirasakan dalam suatu kegiatan penambangan adalah wilayah sekitar penambangan yang memiliki jarak <500 m, 500 m – 1 km, dan > 1 km. Untuk itu pengambilan sampel wilayah pun dibagi ke dalam tiga radius, sampel yang memiliki jarak paling dekat ± <500 m dari lokasi penambangan yang terdiri dari dua kampung, yaitu Kampung Tutupan dan Kampung Parabonan; wilayah yang memiliki jarak sedang antara ± 500 m – 1 km dari lokasi penambangan terdiri dari tiga kampung yaitu Kampung Cikawari I dan Kampung Pondok Buahbatu; dan wilayah yang memiliki jarak paling jauh ± >1 km dari lokasi penambangan yaitu Kampung Pondok, Kampung Cikawari II dan Kampung Singkur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Sampel Wilayah


(31)

36

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Jarak Kampung Sampel Wilayah (RW)

< 500m Tutupan 10

Parabonan 07

500m – 1 km Cikawari I 09

Pondok Buahbatu 08

> 1 km

Pondok 14

Cikawari II 11

Singkur 12

Sumber : Pengambilan Sampel Wilayah (2013)

b. Untuk mengetahui besarnya sampel yang diambil dan dapat mewakili suatu populasi penarikan sampel untuk masyarakat Desa Mekarmanik, menggunakan formula dari Dixon dan B.Leach seperti yang dikemukakan oleh Tika (2005:31) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)

Keterangan: V = Variabilitas

P = Presentase karakteristik yang dianggap benar

2) n [ ]

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus

Z = Convidence level atau tingkat kepercayaan 95% dilihat dalam tabel Z hasilnya (1,96)


(32)

37

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3)

Keterangan:

n‟ = Jumlah sampel yang telah dikoreksi

n = Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus sebelumnya

N = Jumlah populasi atau yang mejadi populasi yaitu jumlah kepala keluarga

Berikut ini adalah hasil perhitungan pengambilan sampel menurut Tika (2005:25) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

[ ]

[ ] [


(33)

38

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

[ ]

Jadi dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa jumlah sampel manusia yang ada di Desa Mekarmanik adalah 78 orang. Proses pengambilan sampel juga menggunakan radius dari lokasi penambangan dengan jarak ± < 500 m untuk jarak yang paling dekat, ± 500 m – 1 km untuk jarak sedang, dan > 1 km untuk jarak terjauh. Dari masing-masing jarak tersebut diambil sampel sebanyak 26 orang responden untuk jarak yang paling dekat, 26 orang responden untuk jarak sedang, dan 26 responden untuk jarak paling jauh dengan memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel.

Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampel acak sederhan (Simple Random Sampling). Menurut Tika (2005:30)

“Sampel acak sederhana adalah cara mengambil sampel dengan memberi

kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam

keseluruhan populasi”. Cara ini dipilih karena setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, sampel ditarik dengan membagi jumlah sampel berdasarkan radius dari lokasi penambangan, kemudian penentuan


(34)

39

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengambilannya dengan cara mengambil sampel berdasarkan alur sungai dan jalan. Peta pengambilan sampel tersebut dapat dilihat pada peta 3.2

B. Metode dan Variabel Penelitian

Pemilihan dan penggunaan metode sangatlah berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian. Silalahi (2010:13) mengemukakan metode penelitian merupakan, “Cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk

digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Tika (2005:4), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

mengungkapkan suatu masalah atau sebagaimana adanya serta dapat mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis”. Pertimbangan dari pemilihan metode deskriptif ini karena peneliti bermaksud mengungkapkan sikap masyarakat yang kaitanya dengan penambangan batuan andesit pada kawasan lindung.

Menurut Arikunto (1998:99), “Variabel dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang menjadi objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian”. Variabel dibagi menjadi beberapa kriteria yang diantaranya variabel

bebas dan variabel terikat. Menurut Robbins dalam Syahnur (2011:34), „Variabel

bebas merupakan sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan faktor utama yang ingin

dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain‟. Penelitian ini terdiridari dua jenis variabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 3.1 berikut.


(35)

40

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung


(36)

41

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peta 3.2

Peta Pengambilan Sampel

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

C. Definisi Operasional

Menurut Nazir (1999:152) definisi operasional adalah “Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikkan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan

untuk mengatur variabel tersebut”. Dalam penelitiannya penulis menggunakan definisi operasional sebagai berikut :

1. Sikap Masyarakat

Sebagaimana dikemukakan oleh Berkowitz dalam Azwar (2010:4) menyatakan bahwa, “Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan”. Masyarakat menurut Koentjoroningrat (1990:146) adalah, “Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama”. Sikap masyarakat pada penelitian ini dapat diartikan sebagai tanggapan atau penilaian

Variabel Bebas  Kerusakan lingkungan

 Pengetahuan

 Tingkat Pendidikan

 Mata Pencaharian

 Pendapatan

Variabel Terikat

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Batuan Andesit


(37)

42

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

masyarakat dalam menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap suatu penambangan yang berada pada Kawasan Lindung Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Sikap masyarakat terhadap penambangan dapat diukur melalui tiga indikator, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif berisi kepercayaan mengenai apa yang berlaku, kepercayaan tersebut datang dari apa yang dilihat atau apa yang diketahui oleh masyarakat. komponen afektif merupakan sistem evaluasi emosional mengakibatkan timbulnya perasaan senang atau tidak senang. Komponen konatif (perilaku) menunjukan bagaimana kecenderungan berperilaku berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. 2. Batuan Andesit

Batuan andesit merupakan batuan beku ekstrusif dimana batuan tersebut terbentuk dari leleran volkanik, kemudian lava membeku secara cepat dipermukaan bumi membentuk batuan beku. Batuan anesit ini mempunyai tekstur yang halus dengan warna keabuan, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan maupun bahan baku pembuatan jalan.

3. Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan dapat diartikan sebagai russaknya atau berkurangnya sumberdaya, permasalahan yang sering muncul dari kegiatan penambangan adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup seperti pencemaran pada tanah, udara, dan hidrologi.

4. Pengetahuan

Menurut Utari (2013:6) “Pengetahuan adalah segala sesuatu hal yang diketahui melalui tangkapan panca indera sehingga masyarakat dapat memperoleh


(38)

43

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian ini yaitu pengetahuan masyarakat desa mekarmanik mengenai Kawasan Lidung Bandung Utara.

5. Tingkat Pendidikan

Secara umum pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidika formal merupakan pendidikan yang memiliki jenjang pendidikan, terdiri atas pendidikan dasar (SD), pendidikan menegah (SMP), pendidikan atas (SMA), serta pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi). Sedangkan pendidikan non formal merupakan pendidikan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, seperti pelatihan ataupun kursus yang diadakan oleh suatu lembaga tertentu.

6. Mata Pencaharian

Mata pencaharian merupakan sumber penghasilan seseorang. Mata pencaharian penduduk dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan alam, pengetahuan yang dimiliki, dan kemampuan dalam menguasai teknologi. Berdasarkan tingkat pengetahuan dan pendidikan dapat menentukan jenis matapencaharian masyarakat.

7. Pendapatan

Tingkat pendapatan atau penghasilan ditentukan oleh matapencaharian masyarakat. Tingkat pendapatan merupakan salah satu hal penting yang dapat dijadikan sebagai indikator untuk menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial penduduk. Tingkat pendapatan juga akan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat.


(39)

44

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Ridwan (2010:69) adalah “Alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Instrumen yang dibuat terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertulis beserta jawaban yang telah ditentukan sehingga memudahkan responden untuk memilih jawaban.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup atau checklist pengukur sikap (lihat lampiran kisi – kisi penelitian), untuk mengukur sikap masyarakat yang berupa pendapat, tanggapan, saran, dan masukan dari masyarakat sekitar penambangan andesit. Angket / pertanyaan tertutup menurut Silalahi (2010:298) yaitu, “Sejumlah alternative kategori respon yang pasti telah disusun secara lengkap dan terpisah sehingga responden hanya memilih salah satu

antara kategori respon tersebut”. Selain itu angket tertutup dapat memberikan kemudahan bagi responden dalam menentukan jawaban yang diinginkan.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peta rupa bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar Lembang 1209-314, lembar Ujung Berung 1209-312, peta geologi skala 1:100.000 lembar Lembang, peta RTRW Kawasan Bandung Utara, data Kecamatan Cimenyan dan data monografi Desa Mekarmanik 2012.

3. Alat

a. Kamera Digital b. Komputer

c. Software Mapinfo 10.5 d. Angket


(40)

45

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan taknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi

Menurut Tika (2005:44), “Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian”. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data dan mengetahui secara rinci mengenai keadaan yang terjadi di lokasi penelitian. Data yang diperoleh dari observasi lapangan ini seperti lokasi penambangan dan kondisi sekitar lokasi penambangaan yaitu keadaan kualitas air, ketersediaan air, kondisi jalan.

2. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data dari responden yang berjumlah banyak serta tidak mungkin diwawancarai satu-persatu. Angket yang digunakan berupa angket tertutup. Angket tertutup ini merupakan angket berupa pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan. Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kondisi sosial ekonomi karakteristik masyarakat dan sikap masyarakat terhadap penambangan di kawasan lindung.

3. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti melalui buku, jurnal, hasil penelitian, dan data dari beberapa instansi. Adapun studi literatur yang berkaitan antara lain buku dan hasil penelitian pihak lain yang berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah penelitian. Data yang digunakan


(41)

46

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

di antaranya adalah buku-buku yang berhubungan dengan sikap, penambangan, lingkungan, dan geologi.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006) dalam Iskandar (2009 : 134) teknik studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dokumen yang diteliti dapa berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Misalnya buku harian, laporan-laporan, surat-surat, dan lain-lain untuk mendapatkan luas lahan, jumlah petani, monografi kecamatan dan lain-lain. Dokumen-dokumen yang terkait dengan permasalahan dengan cara mendatangi instansi-instansi pemerintah seperti Dinas PSDAP, Dinas Pertanian, BPLH, Badan Pusat Statistik, BAPPEDA, Kantor Kecamatan, Kantor Desa, diktat serta buku-buku yang terkait dan relevan dengan penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya dilaksanakan pengolahan atau analisis data. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Sebelum data dianalisis, maka data hasil kuesioner/angket diperiksa terlebih dahulu dengan mengecek kelengkapan jawaban responden.

2. Klasifikasi data, dilakukan agar memudahkan analisis pada jawaban pertanyaan tertutup maka jawaban perlu diberi kode berupa angka maupun huruf. Data diklasifikasikan berdasarkan kriteria yang ditentukan

3. Memasukan data yang telah diberi kode ke dalam kolom pada Ms Exel 2007. 4. Data-data yang telah terkumpul dibuat ke dalam tabel-tabel, peneliti


(42)

47

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Menghitung persentase dengan teknik persentase dari setiap data yang diperoleh kemudian menampilkan dalam bentuk tabel.

6. Menghitung sikap dengan Skala Likert kemudian menampilkan dalam bentuk tabel.

7. Mendeskripsikan data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini mendeskripsikan gejala yang nampak secara verbal dari data tabel dan peta. Dalam penelitian ini teknik analisis deskriptif mendeskripsikan gejala yang nampak di daerah penelitian seperti gambaran umum daerah penelitian, baik kondisi fisik maupunm kondisi sosial.

2. Analisis persentase

Santoso dalam Anggraeni (2010:41) mengungkapakan “Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis

prosentase dengan mengunakan formula”. Formula persentase sebagai berikut :

Keterangan:

F = Frekuensi tiap kategori jawaban responden N = Jumlah keseluruhan responden

P = Besarnya prosentase

Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden, maka penulis menggunakan angka indeks. Angka indeks digunakan untuk membandingkan


(43)

48

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

suatu objek atau data, baik yang bersifat faktual ataupun perkembangan. Kriteria prosentase(%) seperti yang dikemukakan oleh Santoso dalam anggraeni (2010:41) dapat ditunjukan dalam tabel 3.3

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

100 Seluruhnya

75-99 Sebagian besar

51-74 > Setengahnya

50 Setengahnya

25-49 < Setengahnya

1-24 Sebagian kecil

0 Tidak ada

Sumber: Santoso (dalam Anggraeni, 2010) 3. Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang (crosstab) merupakan salah satu analisis korelasional yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel. Variabel yang dianalisis adalah variabel bebas dengan variabel terikat diantaranya, pengetahuan, pendidikan, mata pencaharian, dan pendapatan dihubungkan dengan sikap masyarakat.

4. Analisis Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap masyarakat. Skala Likert dapat ditunjukan pada tabel 3.4 berikut.


(44)

49

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.4 Skala Likert

No Simbol Keterangan Skor Item

Positif

Skor Item Negatif

1 SS Sangat Setuju 5 1

2 S Setuju 4 2

3 R Ragu 3 3

4 TS Tidak Setuju 2 4

5 STS Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber : Somantri (2006:38)

Berdasarkan jawaban responden selanjutnya akan diperoleh satu kecenderungan atas jawaban responden tersebut. Angket yang dibagikan dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Menurut Riduwan (2012:13)

“Perhitungan skor atas jawaban responden dilakukan dengan rumus skala likert” sebagai berikut :

Skor Indeks = ((F1 x 1) + (F2 x 2) + (F3 x 3) + (F4 x 4) + (F5 x 5)) Dimana keterangan utuk pertanyaan yang positif, yaitu:

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat tidak setuju) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Tidak setuju) F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Ragu)

F4 = Frekuansi jawaban responden yang menjawab 4 (Setuju) F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (Sangat setuju) Skor Indeks = ((F1 x 1) + (F2 x 2) + (F3 x 3) + (F4 x 4) + (F5 x 5) Dimana keterangan untuk pernyataan yang negatif, yaitu:

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat setuju) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Setuju)


(45)

50

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Ragu)

F4 = Frekuansi jawaban responden yang menjawab 4 (Tidak setuju) F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (Sangat tidak setuju)

Pada angket ini, angka jawaban responden tidak dimulai dari angka 0, melainkan dari angka 1 hingga 5. Untuk melihat sikap responden secara keseluruhan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan skor maksimal, yaitu skor maksimal yang diperoleh tiap responden dikali banyaknya responden (5 x 78 = 390).

2. Menentukan total skor minimal, yaitu skor minimal yang diperoleh tiap responden dikali banyak responden (1 x 78 = 78).

3. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumlahan total skor maksimal dengan total skor minimal dibagi dua (395 + 78 : 2 = 234).

4. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu hasil penjumlahan total skor minimal dengan median dibagi dua (78 + 234 : 2 = 156).

5. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu hasil penjumlahan total skor maksimal dengan median dibagi dua (390 + 156 : 2 = 273).

6. Membuat skala yang menggambarkan total skor minimal, nilai kuartil 1, nilai median, nilai kuartil 3, dan total skor maksimal.

78 156 234 273 390

Minimal Kuartil 1 Median Kuartil 3 Maksimal 7. Mencari batasan skor untuk masing-masing kategori sikap. Berdasarkan

gambar skala di atas, maka range keempat kategori adalah:

Sikap sangat positif : (Kuartil 3 sampai skor maksimal) = 273 - 390 Sikap positif : (Median sampai kuartil 3) = 234 - 273


(46)

51

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sikap sangat negatif : (Skor minimal sampai kuartil 1) = 78 - 156 8. Menentukan skor total yang diperoleh seluruh responden.

9. Interpretasikan skor total responden dengan skala pada point.

10. Memberikan kesimpulan tentang jumlah skor yang didapat dan skor yang telah diinterpretasikan.

Hasilnya diprosentasekan ke dalam kriteria interpretasi skor pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5

Kriteria Interpretasi Skor

Prosentase Keterangan

0% - 20% Sangat Lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup

61% - 80% Kuat

81% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Ridwan (2010 :89)

Menurut Ridwan dalam Fatimah (2011:63) bahwa „Untuk mengetahui sikap responden secara keseluruhan maka seluruh jumlah skor dijumlahkan dan kemudian dimasukkan ke dalam garis kontinum, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Nilai Indeks Maksimal : Skor Tertinggi x Jumlah Soal x Jumlah Sampel Nilai Indeks Minimum : Skor Terendah x Jumlah Soal x Jumlah Sampel Jarak Interval : (Nilai Maksimum – Nilai Minimum) : 5


(47)

52

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

H. Alur Penelitian

Judul Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pembuatan Instrumen Penelitian

Observasi Lapangan, dan Penyebaran Angket


(48)

53

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Pengumpulan Data Penelitian

Data Primer: Observasi dan Angket

Data Sekunder : Studi Literatur dan Studi Dokumentasi

Pengolahan data dan analisis data primer

Kesimpulan


(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Menurut peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung, menjelaskan bahwa sebagian Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan merupakan Kawasan Lindung dan Kawasan Konservasi di Kawasan Bandung Utara (KBU). Desa Mekarmanik yang diketahui sebagai Kawasan Lindung harus dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat maupun pemerintah. Namun, saat ini Desa Mekarmanik mengalami alih fungsi lahan. Desa Mekarmanik yang sebagian besar lahannya digunakan untuk hutan dan pertanian, saat ini oleh pengembang dialihfungsikan menjadi tempat penambangan andesit karena wilayah ini memang memiliki kondisi fisik batuan andesit. Masyarakat Desa Mekarmanik sebagian besar mengetahui adanya penambangan illegal yang berada di Desa Mekarmanik, penambangan tersebut dirasa dapat membawa dampak yang negatif terhadap lingkungan masyarakat sekitar.

Masyarakat Desa Mekarmanik memiliki pengetahuan mengenai Kawasan Lindung tergolong kurang. Tingkat pengetahuan masyarakat yang diwakili oleh 78 responden diantaranya sebanyak 24,3% telah mengetahui dan paham mengenai Kawasan Lindung, kemudian sebagian besar masyarakat sebanyak 65% menyatakan kurang tahu mengenai Kawasan Lindung, pada umumnya masyarakat memang pernah mendengar istilah Kawasan Lindung, tetapi kurang memahami akan fungsi dari kawasan tersebut, sedangkan sebagian kecil lainnya sebanyak 10,6% sama sekali tidak pernah mendengar dan tidak pernah tahu mengenai Kawasan Lindung. Sebagian besar masyarakat yang mengetahui KBU dan Kawasan Lindung adalah masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani hal ini dikarenakan masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani pernah mengikuti sosialisasi mengenai pertanian. Hal ini berarti bahwa matapencaharian dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat. Kurangnya pengetahuan


(50)

126

RINA MARDIANTI, 2013

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DIDESA MEKAR MANIK KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masyarakat mengenai Kawasan Lindung disebabkan karena kurang adanya sosialisasi dari pemerintah mengenai Kawasan Lindung.

Sebagian besar masyarakat Desa Mekarmanik merasa penambangan tersebut memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, dampak dari penambangan diantaranya perubahan kualitas air sehingga menyebabkan kesulitan mendapatkan air bersih air bersih sebanyak 65 % responden, perubahan kualitas udara dirasakan oleh 69,2 % responden dan 73 % responden menyatakan lalu lalang kendaraan pengangkut hasil tambang menyebabkan kerusakan jalan dan gangguan kenyamanan.

Dari hasil tabel silang antara variabel pengetahuan, pendidikan, mata pencaharian dan pendapatan dengan sikap masyarakat terhadap penambangan dihasilkan bahwa variabel pendidikan dan pendapatan kurang memengaruhi sikap masyarakat, sedangkan variabel pengetahuan mengenai kawasan lindung dan mata pencaharian memengaruhi sikap masyarakat. semakin masyarakat tahu dan paham apa itu kawasan lindung maka masyarakat juga semakin menolak adanya penambangan, kemudian mata pencaharian masyarakat yang sehari-harinya bekerja di luar (outdoor) merasakan sekali perubahan lingkungan akibat adanya penambangan pada kawasan lindung.

Dari hasil perhitungan menggunakan Skala Likert dapat disimpulkan seluruh sikap masyarakat terhadap penambangan andesit di Kawasan Lindung ada pada kategori sikap yang negatif, yang berarti bahwa masyarakat tidak setuju dengan adanya penambangan di kawasan lindung, karena dianggap dapat merusak lingkungan. Adanya kesamaan sikap masyarakat antara jarak < 500 m, 500 m - 1 km dan > 1 km disebabkan karena masyarakat merasakan dampak yang sama dari kegiatan penambangan terutama pada dampak penurunan kualitas air, penurunan kualitas udara, dan dampak kerusakan jalan.

Sikap merupakan hasil proses belajar yaitu diturunkan dari pengalaman masa lalu dan merupakan pedoman untuk perilaku yang akan datang. Seluruh masyarakat Desa Mekarmanik menyatakan sikap negatif dalam arti tidak setuju mengenai adanya penambangan, namun sikap ini tidak dibarengi dengan upaya


(51)

127

RINA MARDIANTI, 2013

pelestarian lingkungan, terlihat dari perilaku masyarakat terhadap kerusakan lingkungan yang dirasakan, masyarakat kurang peduli dan cenderung membiarkan begitu saja kerusakan-kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan penambangan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan terdapat beberapa rekomendasi yang dapat penulis kemukakan di antaranya adalah:

1. Wilayah administrasi Kecamatan Cimenyan Termasuk Desa Mekarmanik beerdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung merupakan kawasan lindung atau kawasan konservasi, sehingga pemerintah dan masyarakat harus memperhatikan penggunaan atau pemanfaatan kawasan agar kelestarian lingkungan tetap terjaga.

2. Bagi pemerintah sebaiknya melakukan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai Kawasan Bandung Utara (KBU), terutama mengenai Kawasan Lindung yang berada di Desa Mekarmanik. Selain itu melakukan pengawasan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pada Kawasan Lindung, termasuk kegiatan penambangan andesit.

3. Penelitian ini hanya mengungkap sikap masyarakat terhadap penambangan andesit di kawasan lindung, sehingga masih da aspek-aspek lain yang belum diteliti. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut semoga penelitian ini menjadi salah satu bahan rujukan.

4. Bagi para pendidik dan para siswa diharapkan penelitian ini sebagai bahan pengayaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya mata pelajaran geografi di SMA, tentang pokok bahasan mengenai lingkungan sumber daya alam.


(52)

128

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. (2010). Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anggraeni, M. (2010). Respon Komunitas Penghuni Pemukiman Baru Terhadap Kondisi Lingkungan Di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan. Arief, A. (1993). Hutan, Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan.

Malang: Yayasan obor Indonesia.

Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Departemen Kehutanan. (1997) : Tidak diterbitkan

Fenti, Neneng Fatimah. (2011). Sikap Masyarakat Terhadap Pembangunan PLTU II Jawa Barat Di Desa Citarik Kecamatan Pelabuhan Ratu. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.

Hadi, S. (2009). Aspek Sosial Amdal Sejarah, Teori, dan Metode. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Koentjoroningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rieneka Cipta. Kristanto, P. (2004). Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Mulyo, Agung. (2004). Ilmu Kebumian. Bandung: C. V. Pustaka Setia. M.A.C Dam dan Suparan. (1992). Geology Of Bandung Basin.

Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Noor, D. (2006). Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Noor, D. (2011). Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(53)

129

Perda Kabupaten Bandung. (2011). Pengelolaan Usaha Pertambangan : Tidak diterbitkan.

Ridwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Kartawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, M.B.A.Dr. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

RTRW Kabupaten Bandung. (2008). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung2008 : Dipublikasikan.

Salim, H.S. (2007). Hukum Pertambangan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Silalahi,Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum; Pustaka

Soekanto, S. (1996). Sosiologi Suatu Pengentar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemantri, A. (2005). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Soemarwoto. (2009). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sukandarrumidi. (2009). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: UGM Press.

Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analiis Keruangan. Alumni: Bandung.

Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.

Utari, Annisa Sophia. (2013). Respon Masyarakat Kecamatan Gedebage Terhadap Pembangunan Wilayah Gedebage Sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK) di Kota Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.

Widhyastuti, A. (2011). Sikap Masyarakat Terhadap Rencana Relokasi. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.


(1)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 125

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Menurut peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung, menjelaskan bahwa sebagian Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan merupakan Kawasan Lindung dan Kawasan Konservasi di Kawasan Bandung Utara (KBU). Desa Mekarmanik yang diketahui sebagai Kawasan Lindung harus dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat maupun pemerintah. Namun, saat ini Desa Mekarmanik mengalami alih fungsi lahan. Desa Mekarmanik yang sebagian besar lahannya digunakan untuk hutan dan pertanian, saat ini oleh pengembang dialihfungsikan menjadi tempat penambangan andesit karena wilayah ini memang memiliki kondisi fisik batuan andesit. Masyarakat Desa Mekarmanik sebagian besar mengetahui adanya penambangan illegal yang berada di Desa Mekarmanik, penambangan tersebut dirasa dapat membawa dampak yang negatif terhadap lingkungan masyarakat sekitar.

Masyarakat Desa Mekarmanik memiliki pengetahuan mengenai Kawasan Lindung tergolong kurang. Tingkat pengetahuan masyarakat yang diwakili oleh 78 responden diantaranya sebanyak 24,3% telah mengetahui dan paham mengenai Kawasan Lindung, kemudian sebagian besar masyarakat sebanyak 65% menyatakan kurang tahu mengenai Kawasan Lindung, pada umumnya masyarakat memang pernah mendengar istilah Kawasan Lindung, tetapi kurang memahami akan fungsi dari kawasan tersebut, sedangkan sebagian kecil lainnya sebanyak 10,6% sama sekali tidak pernah mendengar dan tidak pernah tahu mengenai Kawasan Lindung. Sebagian besar masyarakat yang mengetahui KBU dan Kawasan Lindung adalah masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani hal ini dikarenakan masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani pernah mengikuti sosialisasi mengenai pertanian. Hal ini berarti bahwa matapencaharian dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat. Kurangnya pengetahuan


(2)

RINA MARDIANTI, 2013

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DIDESA MEKAR MANIK KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masyarakat mengenai Kawasan Lindung disebabkan karena kurang adanya sosialisasi dari pemerintah mengenai Kawasan Lindung.

Sebagian besar masyarakat Desa Mekarmanik merasa penambangan tersebut memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, dampak dari penambangan diantaranya perubahan kualitas air sehingga menyebabkan kesulitan mendapatkan air bersih air bersih sebanyak 65 % responden, perubahan kualitas udara dirasakan oleh 69,2 % responden dan 73 % responden menyatakan lalu lalang kendaraan pengangkut hasil tambang menyebabkan kerusakan jalan dan gangguan kenyamanan.

Dari hasil tabel silang antara variabel pengetahuan, pendidikan, mata pencaharian dan pendapatan dengan sikap masyarakat terhadap penambangan dihasilkan bahwa variabel pendidikan dan pendapatan kurang memengaruhi sikap masyarakat, sedangkan variabel pengetahuan mengenai kawasan lindung dan mata pencaharian memengaruhi sikap masyarakat. semakin masyarakat tahu dan paham apa itu kawasan lindung maka masyarakat juga semakin menolak adanya penambangan, kemudian mata pencaharian masyarakat yang sehari-harinya bekerja di luar (outdoor) merasakan sekali perubahan lingkungan akibat adanya penambangan pada kawasan lindung.

Dari hasil perhitungan menggunakan Skala Likert dapat disimpulkan seluruh sikap masyarakat terhadap penambangan andesit di Kawasan Lindung ada pada kategori sikap yang negatif, yang berarti bahwa masyarakat tidak setuju dengan adanya penambangan di kawasan lindung, karena dianggap dapat merusak lingkungan. Adanya kesamaan sikap masyarakat antara jarak < 500 m, 500 m - 1 km dan > 1 km disebabkan karena masyarakat merasakan dampak yang sama dari kegiatan penambangan terutama pada dampak penurunan kualitas air, penurunan kualitas udara, dan dampak kerusakan jalan.

Sikap merupakan hasil proses belajar yaitu diturunkan dari pengalaman masa lalu dan merupakan pedoman untuk perilaku yang akan datang. Seluruh masyarakat Desa Mekarmanik menyatakan sikap negatif dalam arti tidak setuju mengenai adanya penambangan, namun sikap ini tidak dibarengi dengan upaya


(3)

127

RINA MARDIANTI, 2013

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENAMBANGAN ANDESIT PADA KAWASAN LINDUNG DIDESA MEKAR MANIK KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelestarian lingkungan, terlihat dari perilaku masyarakat terhadap kerusakan lingkungan yang dirasakan, masyarakat kurang peduli dan cenderung membiarkan begitu saja kerusakan-kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan penambangan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan terdapat beberapa rekomendasi yang dapat penulis kemukakan di antaranya adalah:

1. Wilayah administrasi Kecamatan Cimenyan Termasuk Desa Mekarmanik beerdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung merupakan kawasan lindung atau kawasan konservasi, sehingga pemerintah dan masyarakat harus memperhatikan penggunaan atau pemanfaatan kawasan agar kelestarian lingkungan tetap terjaga.

2. Bagi pemerintah sebaiknya melakukan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai Kawasan Bandung Utara (KBU), terutama mengenai Kawasan Lindung yang berada di Desa Mekarmanik. Selain itu melakukan pengawasan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pada Kawasan Lindung, termasuk kegiatan penambangan andesit.

3. Penelitian ini hanya mengungkap sikap masyarakat terhadap penambangan andesit di kawasan lindung, sehingga masih da aspek-aspek lain yang belum diteliti. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut semoga penelitian ini menjadi salah satu bahan rujukan.

4. Bagi para pendidik dan para siswa diharapkan penelitian ini sebagai bahan pengayaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya mata pelajaran geografi di SMA, tentang pokok bahasan mengenai lingkungan sumber daya alam.


(4)

128

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. (2010). Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anggraeni, M. (2010). Respon Komunitas Penghuni Pemukiman Baru Terhadap

Kondisi Lingkungan Di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.

Arief, A. (1993). Hutan, Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Malang: Yayasan obor Indonesia.

Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Departemen Kehutanan. (1997) : Tidak diterbitkan

Fenti, Neneng Fatimah. (2011). Sikap Masyarakat Terhadap Pembangunan PLTU

II Jawa Barat Di Desa Citarik Kecamatan Pelabuhan Ratu. Skripsi

Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.

Hadi, S. (2009). Aspek Sosial Amdal Sejarah, Teori, dan Metode. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Koentjoroningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rieneka Cipta. Kristanto, P. (2004). Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Mulyo, Agung. (2004). Ilmu Kebumian. Bandung: C. V. Pustaka Setia. M.A.C Dam dan Suparan. (1992). Geology Of Bandung Basin.

Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Noor, D. (2006). Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Noor, D. (2011). Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(5)

129

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perda Kabupaten Bandung. (2011). Pengelolaan Usaha Pertambangan : Tidak diterbitkan.

Ridwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Kartawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, M.B.A.Dr. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

RTRW Kabupaten Bandung. (2008). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Bandung2008 : Dipublikasikan.

Salim, H.S. (2007). Hukum Pertambangan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Silalahi,Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum; Pustaka

Soekanto, S. (1996). Sosiologi Suatu Pengentar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemantri, A. (2005). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Soemarwoto. (2009). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sukandarrumidi. (2009). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: UGM Press.

Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analiis

Keruangan. Alumni: Bandung.

Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.

Utari, Annisa Sophia. (2013). Respon Masyarakat Kecamatan Gedebage

Terhadap Pembangunan Wilayah Gedebage Sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK) di Kota Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS

UPI. Tidak diterbitkan.

Widhyastuti, A. (2011). Sikap Masyarakat Terhadap Rencana Relokasi. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan.


(6)

Rina Mardianti, 2013

Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wibowo, Mardi. (2003). Teknologi Konservasi Untik Penanganan Kawasan

Resapan Air Dalam Suatu Daerah Aliran Sungai (Jurnal). Jakarta: Pusat

Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan.

Undang-Undang RI No.4. (2009). Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta: UU RI.

_____Data Monografi Desa Mekarmanik 2012.pemerintah kabupaten Bandung Kecamatan Cimenyan: Tidak diterbitkan.

Bandung Tourism. {Online}. Tersedia:

http://www.bandungtourism.com/tododet.php?q=Taman%20Hutan%20Ra

ya%20Ir.%20H.%20Djuanda [19 Oktober 2012].

Perda Kabupaten Bandung. Kawasan Bandung Utara. [Online]. Tersedia:

www.kbujabar.info [19 Januari 2013].

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). (2012). Proses Perizinan dan

Zonasi Kawasan Bandung Utara. [Online]. Tersedia:

www.boss.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=33:kbu &catid=7:beritalain [19 Oktober 2012].

Perda Kawasan Bandung Utara. [Online]. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/55222534/Perda-Kawasan-Bandung-Utara

[19 Oktober 2012].

Kabupaten Bandung. [Online]. Tersedia:

http://www.bandungkab.go.id/page/content/type/module/id/297/title/Keca

matan-Cimenyan [19 Oktober 2012].

UU No. 26 Tahun. 2007 Penataan Ruang – KBU. Sumber Informasi Kawasan

Bandung Utara. [Online]. Tersedia:

http://www.kbujabar.info/index.php?option=com_joomdoc&view=docum ents&path=UU+26+2007+Penataan+Ruang&Itemid=28 [19 Oktober 2012].

PP No. 15 Tahun 2010 – KBU. Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara. [Online]. Tersedia:

http://www.kbujabar.info/index.php?option=com_joomdoc&view=docum ents&path=PP-15+2010%Itemid=28 [19 Oktober 2012].