MATA KONSEP PEMROSESAN DAN PENTERJEMAHAN RANGSANGAN VISUAL:

menerima rangsangan stimuli melalu kulit. Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima sensory receptor, yaitu: • Thermoreceptors : panas dan dingin • Nociceptors : pada tekanan yang intens, rasa sakit • Mechanoreceptors : tekanan beberapa tekanan seketika segera, beberapa tekanan yang terus menerus

2.2. Saluran Output Pada Manusia

Saluran output pada manusia, antara lain : - Mata - Suara - Jari-jari dan tangan

A. MATA KONSEP PEMROSESAN DAN PENTERJEMAHAN RANGSANGAN VISUAL:

1. Manusia dapat melihat obyek secara koheren, 2. Mengenali benda yang terletak pada jarak yang berbeda 3. Mengenali perbedaan warna. Pada bagian ini, pengenalan visual manusia terhadap obyek dapat dikelompokkan menjadi pengenalan terhadap ukuran dan tinggi, pencahayaan brightness dan warna. PENGENALAN UKURAN Size DAN TINGGI Depth Persepsi manusia terhadap obyek misalnya 1 almari akan tetap walaupun : - jarak antara mata dengan obyek berubah. - sudut pandang obyek tersebut berubah Hal ini disebut hukum konsistensi ukuran Law of size constancy dan menunjukkan bahwa per- sepsi manusia tidak hanya bergantung pada ukuran tetapi juga pada ketinggian depth. Pengenalan terhadap obyek bergantung kepada visual angle: berkaitan dengan ukuran dan jarak dan Visual acuity berkaitan dengan detail obyek. Kelebihan kemampuan sistem visual manusia dalam mengenali obyek adalah: - Mampu mengidentifikasi obyek yang sama dua almari yang sama walaupun ukurannya berbeda - Mampu memperkirakan jarak obyek 1 almari berdasarkan informasi ukuran Visual Angle Sudut penglihatan visual angle didefinisikan sebagai sudut yang terjadi saat mata melihat obyek dihadapannya secara vertikal.Visual angle umumnya diukur dalam derajat degree atau minutes of arc dengan 1 derajat sama dengan 60 minutes of arc, dan 1 minute of arc sama dengan 60 seconds of arc. Fakta tentang visual angle : - Jika dua obyek terletak pada jarak yang sama, obyek yang lebih besar akan memiliki sudut pandang yang lebih besar. - Jika dua obyek berukuran sama terletak pada jarak yang berbeda, maka obyek terjauh akan memiliki sudut pandang terkecil. Kesimpulannya : Ukuran suatu obyek ditentukan oleh sudut pandang visual angle, dimana visual angle dipengaruhi oleh ukuran obyek dan jaraknya terhadap mata. Jika sudut pandang suatu obyek terlalu kecil, maka obyek tersebut tidak dapat dilihat oleh manusia. Visual acuity Ketajaman penglihatan visual acuity adalah sudut penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat obyek secara detil. PENGENALAN CAHAYA Obyek dapat menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya. Besarnya intensitas cahaya yang dipantulkan atau dihasilkan oleh permukaan obyek disebut Luminance. Satuan luminans adalah satuan lilinmeter persegi. - Luminance: 10-6~107 mL - Absolute threshold: 10-6 mL - Comfortable reading: 1~100 mL - Colorless vision 10-6 ~ 10-1 mL - Color vision 1 ~ 107 mL Mata dapat menerima cahaya dari Obyek. Reaksi subyektif mata terhadap cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan suatu obyek disebut Kecerahan Brightness. Nilai kecerahan bersifat kualitatif subyektif. , artinya suatu obyek tidak dapat diukur tidak mempunyai satuan. Kedetailan gambar Visual acuity meningkat seiring dengan meningkatnya luminance, dan ini mungkin yang dijadikan alasan untuk menggunakan luminance tinggi. Tetapi ternyata, jika luminans bertambah tinggi, flicker juga bertambah. Flicker yaitu kilatan cahaya yang cepat dan singkat. Flicker dapat lebih mudah dikenali pada peralatan vision peripheral vision, dimana semakin besar display, maka semakin besar pula peralatan vision, sehingga semakin jelas tampaknya flicker. Hubungan mata visual acuity dengan luminans dan flicker Visual acuity meningkat dengnan meningkatnya luminans dan flicker. Semakin besar luminans, maka diameter anak-mata pupil akan semakin mengecil, sehingga intensitas cahaya yang diterima retina tidak terlalu besar, dan akan meningkatkan kedalaman fokusnya deep of field. Tetapi semakin besar luminans, semakin besar pula flickernya. Untunglah mata dapat menangkap kesan sinar yang dihidup-matikan silih berganti secara cepat flicker pada waktu yang cukup lama. Hal yang sama terjadi pada kamera saat kita mengatur diafragma pada lensa, semakin kecil diafragma, maka besar intensitas cahaya yang masuk akan semakin kecil juga, namun kedalamannya deep of field semakin besar. Kontras adalah hubungan antara intensitas cahaya yang dikeluarkan atau dipantulkan oleh suatu obyek dengan intensitas cahaya dari latarbelakang background obyek tersebut. Secara matematis, hubungannya adalah sebagai berikut : Kontras = selisih luminans obyek dengan luminans background dibagi luminans background. Semakin besar luminans background, maka semakin kecil kontrasnya. PENGENALAN WARNA Mata dapat mengenali warna karena cones pada retina bersifat sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. Fovea pada retina memiliki vision yang terbaik terhadap warna dan buruk pada bagian retina yang didominasi rods. - Hanya 3 – 4 fovea terdiri atas cones yang sensitif terhadap warna biru sehingga acuity terhadap warna tersebut rendah. Atau boleh dikatakan acuity terhadap warna bitu adalah paling rendah. - Fakta bahwa 1 dari wanita dan 8 dari pria menderita kelainan buta warna colour blindness yang umumnya tidak dapat membedakan warna hijau dengan Merah. Warna memiliki tiga komponen utama, yaitu hue, intensitas, dan saturation. 1. Hue : ditentukan oleh panjang gelombang spektrum cahaya. Kemampuan manusia rata-rata dapat mengenali +- 150 hue yang berbeda. - Biru memiliki panjang gelombang yang kecil, - Hijau memiliki panjang gelombang sedang - Merah memiliki panjang gelombang yang besar. 2. Intensitas menunjukkan besar kecilnya brightness dari warna. 3. Saturation adalah jumlah kadar putih whiteness dalam warna. Seperti sudah kita ketahui pada bahasan sebelumnya, kemampuan interpretasi dan eksploitasi manusia mempengaruhi cara pengenalan sebuah obyek. Misalnya, jika kita ketahui bahwa sebuah obyek memiliki ukuran tertentu, maka kita akan mengenalinya dengan ukuran tersebut terlepas dari berapa jaraknya obyek tersebut dari kita. Pemrosesan visual juga memperhitungkan pergerakan obyek. Walaupun obyek pada retina bergerak, namun obyek yang kita lihat tetap stabil, demikian pula dengan warna dan cahaya obyek brightness tetap konstan meskipun terdapat perubahan pada luminance. Kemampuan interpretasi dan eksploitasi ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah ambiguitas. Ambiguitas pengenalan visual dapat dipecahkan berdasarkan kemampuan interpretasi dan eksploitasi konteks karena sistem pengenalan visual mampu mengkompensasi : - Gerakan - Perubahan luminansi MEMBACA Membaca merupakan suatu topik yang sangat kompleks. Dengan membaca akan timbul suatu persepsi untuk mengambil suatu kesimpulan. Membaca melibatkan mata yang berkedip-kedip saccades dan mata yang memandang terus atau terpaku pada suatu hal pada suau saat fixation. Normalnya akan terjadi fixation 3 hingga 5 kali pada tiap baris yang dibaca dan pada umumnya manusia dewasa dapat membaca tulisan yang ditulis dengan bahasa ibunya 250 kata per menit. Pola atau jenis huruf, lingkungan dan latar belakang dari tulisan sangat menentukan proses membaca. Selain itu efek kontras negatif dan huruf yang lebih terang akan memperbaiki proses membaca pada layar monitor. Persepsi dan pemrosesan teks merupakan hal khusus yang penting dalam merancang interface yang melibatkan display tekstual. Tahapan dalam proses membaca adalah: 1. Pola visual dari kata direkam 2. Kata-kata tersebut di-dekoding menurut representasi bahasa yang bersangkutan. 3. Pemrosesan bahasa yang meliputi analisis sintkas dan semantic terhadap kalimat. Pada saat membaca, mata bergerak terhadap teks yang dikenal sebagai regression. Orang dewasa dapat membaca kurang lebih 250 kata permenit, dengan asumsi bahwa kata dibaca secara serial, karakter demi karaktre. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kata dapat dikenali secara cepat seperti halnya karakter tunggal dan kata yang sering ditemui familiar dapat dikenali dari bentuk katanya. Hal ini berarti bahwa dengan mengubah bentuk kata misalnya dengan mengganti huruf pertama kata dengan huruf besar akan mengurangi ketepatan atau akuransi dan kecepatan membaca. KONSEP PEMROSESAN DAN PENTERJEMAHAN RANSANGAN Tujuan dari pemrosesan rangsangan visual adalah agar: 1. Manusia dapat melihat obyek secara koheren. 2. Mengenali benda yang terletak pada jarak yang berbeda. 3. Mengenali perbedaan warna.

B. SUARA KONSEP PEMROSESAN SUARA