Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Terjun
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT IBU UNTUK MEMILIH IMPLANT SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI DI
KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2010
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
T.A 2009-2010 ANANTASIA MARLIZA
NIM : 095102036
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Anantasia Marliza
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Terjun
Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010 ix + 32 hal + 5 tabel + 1 skema + 8 lampiran
ABSTRAK
Masalah kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari gerakan keluarga berencana dengan upaya peningkatan keperdulian dan peran serta masyarakat. Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengadung progestin dengan masa kerja panjang dan di susukkan dibawah kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya minat Ibu untuk memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 87 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 April 2010 sampai 20 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi pertanyaan dari faktor pengetahuan, faktor pendidikan, faktor sumber ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuan responden berada dalam klasifikasi cukup 49 responden (56,3%) dan pengetahuan kurang 5 responden (5,7%), dari segi pendidikan 46 orang (52,9%) berpendidikan SD dan 1 responden (1,1%) tamat Perguruan Tinggi, dari segi sumber ekonomi baik sebanyak 55 orang (63,2%), dan sumber ekonomi kurang sebanyak 4 responden (4,6%) untuk tidak berKB karena KB itu mahal Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan setiap faktor masih mempengaruhi ketidak mauan Ibu dalam menggunakan alat kontrasepsi Implant. Diharapkan adanya penyuluhan yang lebih giat supaya responden yang pengetahuannya baik bisa termotivasi menjadi peserta KB Implant, Di harapkan kepada pemerintah agar mengadakan KB gratis, karena banyak responden menganggap KB Implant itu mahal.Selanjutnya diharapkan pada responden untuk memotivasi diri untuk menggunakan alat kontrasepsi implant agar pemakaian antara alat kontrasepsi yang satu dengan yang lainnya berimbang.
(3)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR SKEMA ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Pertanyaan Penelitian ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 5
B. Sikap ... 6
C. Menopause ... 7
D. Osteoporosis ... 9
1. Pengertian………....9
2. Penyebab osteoporosis………... 9
3. Tanda dan gejala………... 11
4. Klasifikasi osteoporosis………. 11
5. Faktor risiko……….. 12
(4)
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep ... 14
B. Hipotesa ... 14
C. Defenisi Operasional ... 14
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 16
B. Populasi dan Sampel ... 16
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 20
E. Instrumen Penelitian ... 20
F. Uji Validitas dan Reliabiitas ... 22
G. Pengumpulan Data ... 22
H. Analisa Data ... 23
(5)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Responden Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Content Validity Lampiran 4 : Surat Izin pengambilan Data Lampiran 5 : Lembar Konsultasi
(6)
DAFTAR SKEMA
(7)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Anantasia Marliza
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Terjun
Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010 ix + 32 hal + 5 tabel + 1 skema + 8 lampiran
ABSTRAK
Masalah kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari gerakan keluarga berencana dengan upaya peningkatan keperdulian dan peran serta masyarakat. Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengadung progestin dengan masa kerja panjang dan di susukkan dibawah kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya minat Ibu untuk memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 87 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 April 2010 sampai 20 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi pertanyaan dari faktor pengetahuan, faktor pendidikan, faktor sumber ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuan responden berada dalam klasifikasi cukup 49 responden (56,3%) dan pengetahuan kurang 5 responden (5,7%), dari segi pendidikan 46 orang (52,9%) berpendidikan SD dan 1 responden (1,1%) tamat Perguruan Tinggi, dari segi sumber ekonomi baik sebanyak 55 orang (63,2%), dan sumber ekonomi kurang sebanyak 4 responden (4,6%) untuk tidak berKB karena KB itu mahal Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan setiap faktor masih mempengaruhi ketidak mauan Ibu dalam menggunakan alat kontrasepsi Implant. Diharapkan adanya penyuluhan yang lebih giat supaya responden yang pengetahuannya baik bisa termotivasi menjadi peserta KB Implant, Di harapkan kepada pemerintah agar mengadakan KB gratis, karena banyak responden menganggap KB Implant itu mahal.Selanjutnya diharapkan pada responden untuk memotivasi diri untuk menggunakan alat kontrasepsi implant agar pemakaian antara alat kontrasepsi yang satu dengan yang lainnya berimbang.
Kata Kunci : faktor–faktor pengaruh, alat kontrasepsi Implant Daftar pustaka 17 (1998-2009)
(8)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2004).
Keluarga Berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan pada abad ke 20 saat ini hampir 60 % pasangan usia subur di seluruh dunia menggunakan kontrasepsi. Hingga saat ini populasi dunia sudah mencapai angka 6 milyar dan lebih dari 120 juta wanita negara berkembang tidak memiliki cara mencegah kehamilan. Pada awal tahun 2000, para pakar kependudukan memproyeksikan penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 234,1 juta Angka ini merupakan proyeksi moderat yang mengasumsikan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dalam menurunkan fertilitas pada periode 1997-2000 terus berlanjut.
Kontrasepsi hormon merupakan kelompok kontrasepsi yang pemakaiannya berada pada urutan ke tiga diseluruh dunia. Sebagian besar (85 %) menggunakan kontrasepsi oral sedangkan implant hanya 15% namun beberapa negara mungkin banyak mengandalkan salah satu metode tertentu (Glasier,2006).
(9)
Survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2002 – 2003 memperlihatkan proporsi peserta KB untuk semua tercatat sebesar 60,3 %. Bila dirinci lebih lanjut proporsi peserta KB yang terbanyak adalah suntik (27,8%), diikuti oleh pil (13,2%), IUD (6,2%), implant atau susuk KB (4,3%) sterilisasi wanita (3,7%), kondom (0,9%), sterilisasi pria (0,4%), MAL (Metode Amenore Laktasi) (0,1%), dan sisanya merupakan peserta KB tradisional masing – masing menggunakan cara tradisional, pantang berkala (1,6%) maupun senggama terputus (1,5%) dan cara lain (0,5%).(BKKBN, 2006).
Banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut, berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan. Salah satu bagian dari program KB nasional adalah KB implant. Kontrasepsi untuk kebutuhan KB yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Pemasangan implant sederhana dan dapat diajarkan dan efek sampingnya sedikit Implant merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya guna nya Kegagalan adalah 0,3 per 100 tahun tetapi mengapa ibu – ibu kurang berminat menggunakan alat kontrasepsi ini (Manuaba, 1998).
Kelebihan implant adalah cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen, perdarahan yang terjadi lebih ringan, tidak menaikan tekanan darah, resiko terjadi nya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim.(Sarwono, 1999.)
Berdasarkan hasil presurvey di BKKBN pada tahun 2009 di Sumatra Utara Jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 1.982.810 peserta, pasangan yang menjadi peserta KB aktif
(10)
pada Mei 2009 sebanyak 1.266.071 yakni peserta KB IUD sebanyak 2.488 peserta, Metode Operasi Wanita sebanyak 920 peserta, Metode Operasi Pria 257 peserta, Kondom 2.212 peserta, Implant 4.325 peserta, Suntik 9.974 peserta dan Pil sebanyak 10.931 peserta. Sementara PUS yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739 yakni 73.863 jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 213.653 jumlah pasangan usia subur yang ingin mempunyai anak segera (IAS), 249.586 jumlah pasangan usia subur tidak ingin anak lagi (TIAL), 179.637 jumlah pasangan usia subur yang ingin anak ditunda (BKKBN,2009).
Secara umum alasan utama tidak menggunakan KB Implant yang paling dominan dikemukakan wanita adalah merasa tak subur (28,5%). Alasan berikutnya yang cukup menonjol adalah alasan telah mengalami menopause (16,8%). Alasan berkaitan dengan kesehatan (16,6%). Alasan efek samping (9,6%). Puasa kumpul (7,3%). merasa tidak nyaman dalam ber KB (5,2%). Dan alasan berkaitan dengan akses ke pelayanan seperti jarak jauh, tak tersedia provider (0,1–1,6%). Selain itu masih dijumpai alasan mengenai larangan suami dan budaya atau agama (2,6% dan 0,9%) (BKKBN, 2009)
Dari data yang diperoleh dari pemberdayaan wanita dinas kesehatan kota Medan peserta KB aktif pada bulan November 2009 di kecamatan Medan Marelan dari 20,830 PUS yang memakai alat kontrasepsi implant hanya 581 (3,85 %). Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.
(11)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010 ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi berdasarkan faktor pengetahuan di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010.
b. Mengetahui rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi berdasarkan faktor ekonomi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010.
c. Mengetahui rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi berdasarkan faktor pendidikan di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010.
(12)
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan KB terutama pada ibu yang tidak menggunakan alat Kontrasepsi Implant. 2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan bagi institusi pendidikan dalam keagiatan proses belajar dan sebagai bahan acuan bagi penulis selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan KB bagi Ibu. 4. Bagi Bidang Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi panduan atau bahan perbandingan untuk melakukan penelitian yang akan datang.
(13)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kontrasepsi Implant
1. Pengertian Kontrasepsi Implant
Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002). Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit (Sarwono,1999).
Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita (Speroff leon , 2005).
2. Jenis – jenis kontrasepsi a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastis lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b. Implanon
Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3- keto- desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c. Jadena
Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dan lama kerja 3 tahun.
3. Efektifitas
Implant merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya guna nya. Kegagalan adalah 0,3 per 100 tahun–wanita (sarwono 2002).
(14)
4. Mekanisme kerja
a. Lendir servik menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi c. Mengurangi transportasi sperma
d. Menekan ovulasi
5. Waktu mulai menggunakan Implant
a. Implant dapat dipasang selama siklus haid hari ke -2 samapai hari ke – 7 b. Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
c. Saat menyususi antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan d. Pasca keguguran implant dapat segera di insersikan
e. Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari.
6. Keuntungan dan kerugian kegunaan Kontrasepsi Implant a. Keuntungan implant
1) Daya guna tinggi
2) Perlindungan jangka panjang
3) Pengambilan tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan 4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
5) Bebas dari pengaruh estrogen
(15)
7) Tidak menggangu ASI
8) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan 9) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan b. Kerugian Kontrasepsi Implant
1) Menimbulkan gangguan menstruasi yaitu tidak dapat menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur
2) Berat badan bertambah
3) Menimbulkan akne, ketegangan payudara 4) Liang senggama terasa kering
7. Yang boleh menggunakan Kontrasepsi Implant a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak
c. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi d. Pasca persalinan tidak menyusui
e. Pasca keguguran
f. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi g. Riwayat kehamilan ektopik
h. Tekanan darah <180/ 110 mmhg, dengan maslah pembekuan darah.
i. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen. j. Sering lupa menggunakan pil
(16)
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya c. Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara d. Tidak dapat menerima perbahan pola haid yang terjadi e. Miom uterus dan kanker payudara
f. Gangguan toleransi glukosa.
9. Pemasangan Kontrasepsi Implant
Pemasangan Implant biasanya dilakukan dibagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal ), agar tidak menggangu kegiatan. Implant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu danjuga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih kering dan tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun implant harus diambil atau di lepas.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi.
Beberapa hal yang merupakan faktor sehingga rendahnya minat ibu unntuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi antara lain:
(17)
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertantu yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. (Notoadmodjo, 2005)
Tingkat Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat menurut Notoatmodjo, yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Sehingga dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, tentang objek yang dipelajarinya.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu stuktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesa menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
(18)
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2. Pendidikan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kulitas manusia, dengan pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan, hidup manusia semakin berkualitas.
Pendidikan kesehatan menjebatani kesenjangan dalam informasi kesehatan dan praktek kesehatan yang memotivasi seseorang untuk memperoleh informasi dalam berbuat sesuatu sehingga dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat dengan menghindari yang buruk dan membentuk kebiasaan yang menguntungkan kesehatan. ( Notoatmodjo,2003).
3. Sumber Ekonomi
Sumber ekonomi adalah jumlah penghasilan seluruh anggota keluarga. Pendapatan berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga, penghasilan yang tinggi dan teratur membawa damfak positif bagi keluarga karena keseluruhan kebutuhan sandang, pangan, papan dan transportasi serta kesehatandapat terpenuhi. Namun tidak demikian dengan keluarga yang pendapatannya rendah akan mengakibatkan keluarga mengalami kerawanan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya yang salah satunya adalah pemeliharaan kesehatan (Keraf, 2001).
(19)
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dari penelitian ini dijelaskan melalui skema dibawah dimana pengetahuan, pendidikan, sumber ekonomi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi implant di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.
Adapaun variabel yang diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :
Kerangka konsep ini dilihat untuk melihat adanya gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi implant.
Pengetahuan
Pendidikan
Sumber Ekonomi
Minat ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi implant
(20)
B. Defenisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur Skala Ukur 1. Pengetahuan Pengetahuan
hasil dari tahu dan terjadi setelah melaku-kan
penginderaan terhadap suatu objek, dalam hal ini implant sebagai alat kontrasepsi
Angket Kuisioner 1. Baik, apabila menjawab pertanyaan 11-15 soal 2.Cukup,apabila menjawab 5-10 soal 3.Kurang,apabila menjawab 4-0 soal Ordinal
2. Pendidikan Jenjang pendidikan pernah di ikuti ibu
Angket Kuisioner 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. PT
Ordinal
3. Sumber Eokonomi
Sumber ekonomi yang di peroleh keluarga
Angket Kuisioner Baik, apabila menjawab pertanyaan 5-4 soal Cukup,apabila menjawab 3-2 soal Kurang,apabila menjawab 1-0 soal Ordinal
(21)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang menggunakan alat kontrasepsi selain implant di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan sebanyak 634 Ibu. 2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan secara sampel random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana, yaitu dengan mengundi anggota populasi (lottery technique) dengan cara membuat kertas gulung dari nomor satu sampai nomor 87, setelah itu peneliti mengocok kertas gulung tersebut dan mengambil secara acak sebanyak sampel yang telah dihitung dengan menggunakan rumus :
N N n =
(22)
634 1 + N (d )2 634 n =
1 + 634 (0,05)2 634 n =
1 + 6,34
634 n =
7,34
n = 87 Responden
Jadi sampel yang diperoleh 87 orang (Nursalam, 2003).
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan,
penulis tertarik memilih tempat penelitian ini karena di Kelurahan ini sedikit yang menggunakan alat kontrasepsi implant.
(23)
E. Pertimbangan Etik Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat izin dari ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Bapak Lurah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
F. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner Penelitian
Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti dan disusun secara literatur tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang ada.
Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui minat ibu tentang pemakaian alat kontrasepsi implant dari faktor pengetahuan. Bagian ini terdiri dari 15 pertanyaan. Untuk menilai pengetahuan Ibu, dilakukan penyekoran dengan jawaban benar diberi nilai 1 (satu) dan jawaban yang salah diberi nilai 0 (nol).
(24)
Untuk mendapatkan kriteria pengetahuan digunakan perhitungan berikut: a) Menentukan skor terbesar dan terkecil. Skor terbesar : 15. Skor terkecil : 0; b) Menentukan nilai rentang (R). Rentang = skor terbesar – skor terkecil
= 15-0 = 15
c) Menentukan nilai panjang kelas (i). Panjang kelas (i) =
kelas banyaknya
R g ntan ( ) Re
=
3 15
= 5 d) Menentukan skor kategori:
a. Kurang = 0 + 5 = 5 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 0-5 pertanyaan)
b. Cukup = 5 + 5 = 10 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 5-10 pertanyaan)
c. Baik = 10 + 5 = 15 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 10-15 pertanyaan)
Untuk mendapatkan kriteria sumber ekonomi digunakan perhitungan berikut: a) Menentukan skor terbesar dan terkecil. Skor terbesar : 5. Skor terkecil : 0;
b) Menentukan nilai rentang (R). Rentang = skor terbesar – skor terkecil = 5-0 = 5
a) Menentukan nilai panjang kelas (i). Panjang kelas (i) =
kelas banyaknya
R g
ntan ( )
Re
=
3 5
= 1,6 b) Menentukan skor kategori
a. Kurang = 0 + 1 = 1 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 0-1 pertanyaan)
(25)
b. Cukup = 2 +1 = 3 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 3-2 pertanyaan)
c. Baik = 3 + 2 = 5 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 4-5 pertanyaan)
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Uji Validitas
Uji validitas, dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesoner tersebut. Content validity index sudah dilakukan dengan Dokter Spesialis Obgyn Didapatkan nilai validitas yaitu 0,7.
b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan reponden atas pertanyaan dari kuesioner. Uji reliabilitas dilakukan pada 87 Ibu yang tidak menggunakan alat kontrasepsi Implant yang mempunyai kriteria sama dengan sampel yaitu Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi Implant, lalu data diolah menggunakan komputerisasi dengan cara analyze kemudian scale setelah itu realibility statistic untuk mencari nilai koefisien Alpha Cronbach (Riyanto, 2009).
G. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Kepala Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan,
(26)
setelah mendapat izin maka peneliti menemui satu orang kader yang ada di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan dengan tujuan meminta kesedian kader tersebut untuk membantu peneliti dalam mendapatkan responden sesuai kriteria responden yang diteliti dan menjelaskan apa tujuan dari penelitian tersebut. Setelah mendapat persetujuan dari kader maka peneliti memberi arahan terlebih dahulu kepada kader tersebut bagaimana cara dalam pengisian instrumen berupa kuesioner yang digunakan sehingga kader dapat menjelaskan kepada responden cara pengisian kuesioner yang akan digunakan.
Peneliti akan menemui kader untuk menanyakan pada saat kapan responden dapat ditemui atau berada di rumah. Waktu telah ditetapkan yaitu pada saat sore hari karena ada sebagian responden yang bekerja pada pagi hari.
Hari selanjutnya peneliti datang untuk menemui responden dari rumah ke rumah peneliti menjelaskan maksud kedatangan peneliti dan menjelaskan tujuan dari peneliti tersebut dilakukan, kemudian peneliti meminta kesediaan ibu untuk menjadi responden peneliti. Apabila responden telah menyetujui maka peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent), peneliti menjelaskan kepada responden cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan, peneliti mendampingi responden dalam pengisian kuesioner apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing ibu yang tidak menggunakan alat kontrasepsi implant. Kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data.
H. Analisis Data
(27)
1. Editing (Pemeriksaan Data)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan (Hidayat, 2007).
2. Coding (Pengkodean Data)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : Kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban benar (Hidayat, 2007).
3. Processing
Setelah data di coding maka data dari kuesioner dimasukkan kedalam program computer yaitu SPSS.
4. Melakukan tehnik analisis
Tehnik analisis yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang akan diteliti. Kemudian hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
(28)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari-April 2010 terhadap 87 responden yang tidak menggunakan kontrasepsi implant.
Untuk mengidentifikasi gambaran beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu terhadap pemakaian akat kontrasepsi implant, peneliti menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan untuk semua faktor.
1. Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian, karakteristik responden yang ditanyakan pada penelitian ini yaitu umur, pendidikan, pendapatan keluarga. Data deskriptif umur responden diperoleh umur terendah adalah 25 tahun dan umur tertinggi adalah 45 tahun, pendidikan yang terendah adalah SD, pendidikan tertinggi adalah Perguruan Tinggi, dan Pendapatan Keluarga yang terendah adalah Rp. 325.000,-
(29)
Table 5.1
Distribusi Karakteristik Responden di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010
No Karakteristik Responden Jumlah
N %
1 Umur
1. 25-30 tahun 2. 31-35 tahun 3. 36-40 tahun
14 33 40 16,1 37,9 46,0 2 Pendidikan
1. SD 2. SMP 3. SMA
4. Perguruan tinggi
46 30 10 1 52,9 34,5 11,5 1,1 3 Pendapatan Keluarga
1. < Rp. 325.-
2. antara Rp. 325,- sampai Rp. 699.000
3. > Rp. 700.000,-
14 28 45 16,1 32,2 51,7
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 87 responden sebagian besar berumur 36-45 tahun sebanyak 40 responden (46,0%) dan sebagian kecil berumur 25-30 tahun sebanyak 14 responden (16,1%)
Berdasarkan pendidikan responden, dapat dilihat bahwa dari 87 responden sebagian besar berpendidikan SD sebanyak 46 responden (52,9%) dan sebagian kecil responden berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 1 responden (1,1%).
(30)
Berdasarkan sumber ekonomi, dapat dilihat bahwa dari 87 responden sebagian besar pendapatan keluarga perbulan lebih dari Rp. 700.000,- sebanyak 45 responden (51,7%) dan sebagian kecil pendapatan keluarga perbulan kurang dari Rp. 325.000,- sebanyak 14 responden (16,1).
2. Pengetahuan Responden
Table 5.2
Distribusi hasil Pengetahuan Ibu terhadap rendahnya minat ibu untuk menggunakan implant sebagai alat kontrasepsi
No. Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
F % F %
1 KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan kehamilan
63 72,4 24 27,5 2 KB bertujuan untuk mengurangi angka
kelahiran
79 90,8 11 12,6 3 KB Implant kontrasepsi yang dipasang
dibawah kulit
72 82,7 15 17,2 4 Keuntungan KB implant untuk
memperlambat kesuburan
51 58,6 36 41,3 5 KB Implant di pakai saat berhubungan
intim
65 74,7 22 25,2 6 Kontrasepsi implant bisa dicabut
setelah 1 tahun
40 45,9 47 54,0 7 Ibu menyusui boleh menggunakan
kontrasepsi implant
7 8,0 80 91,9
8 Jenis kontrasepsi implant terdiri dari 8 batang saja
56 64,3 31 35,7 9 Keuntungan kontrasepsi implant 34 39,0 53 60,0
(31)
10 Yang boleh menggunakan kontrasepsi implant hanya pasangan usia subur
67 77,0 20 22,9 11 Efek samping KB Implant adalah
semua kelainan yang terjadi akibat pemakaian alat kontrasepsi
64 73,5 23 26,4
12 Efektifitas dari penggunaan KB Implant menggangu pemberian ASI
60 68,9 27 31,1 13 Apakah Ibu setuju kerugian KB Implant
menimbulkan gangguan menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur
23 26,4 64 73,5
14 Peningkatan berat badan termasuk salah satu efek samping pemakaian KB Implant
14 16,0 73 83,9
15 Bekas luka setelah pemasangan KB implant termasuk efek samping pemakaian KB Implant
14 16,0 73 83,9
1. Pengetahuan
Berbagai faktor mempengaruhi orang tidak menggunakan alat kontrasepsi implant, salah satunya pengetahuan mempunyai peranan penting, pada penelitian saya pada pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan terhadap rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi
Berdasarkan tabel 5.3 di atas menyatakan bahwa mayoritas responden berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 49 responden (56,3 %) dan minoritas responden berada
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 5 49 33 5,7 56,3 37.9
(32)
dalam klasifikasi kurang sebanyak 5 responden (5,7%). Meskipun responden berpengetahuan cukup, tetapi responden tidak mau menggunakan alat kontrasepsi implant
2. Pendidikan
Adanya kemungkinan dari minat ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi implant sesuai dengan pengetahuan, jenjang pendidikan yang diperoleh dari pada responden yang diteliti menyebabkan responden tidak menggunakan alat kontrasepsi implant, berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terhadap rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi
Berdasarkan tabel 5.3 di atas menyatakan bahwa dari 87 reponden mayoritas akseptor berpendidikan rendah sebanyak 46 orang (52,9%), dan minoritas berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 1 (1,1%) orang responden
Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD
SMP SMA Perguruan Tinggi
46 30 10 1
52,9 34,5 11,5 1,1
(33)
3. Sumber Ekonomi
Sumber ekonomi sangat mempengaruhi responden tidak menggunakan alat kontrasepsi karena menurut responden KB itu mahal dan dapat mempengaruhi keadaan ekonomi keluarga, berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber ekonomi terhadap rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi
Berdasarkan tabel 5.4 di atas menyatakan bahwa tanggapan responden dari
Segi sumber ekonomi (keuangan) mendukung atau baik sebanyak 55 (63,2%) untuk tidak ber KB karena secara umum mereka menyatakan KB itu mahal, dan 4 (4,6%) responden yang menyatakan sekiranya mereka disuruh memilih beras dan pil KB, responden memilih beras dengan alasan beras merupakan kebutuhan pokok (primer) dan menyatakan ingin KB gratis.
Sumber ekonomi Frekuensi Persentase (%) Baik
Cukup Kurang
28 55 4
32,2 63,2 4,6
(34)
B. Pembahasan 1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat Ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi Implant di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010. menyatakan bahwa mayoritas minat responden tidak menggunakan alat kontrasepsi Implant berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 49 responden (56,3%) dan minoritas minat responden tidak menggunakan alat kontrasepsi Implant berada dalam klasifikasi pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (5,7%).
Adanya pengetahuan akan menimbulkan kesadaran seseorang yang akhirnya memicunya untuk berprilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tersebut (Notoatmojho, 2003). Semakin baik pengetahuan seseorang tentang suatu objek maka akan semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan pengetahuannya tersebut.
Menurut Notoadmodjho (2003) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesisi dan evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup tentang KB Implant, jadi pengetahuan Ibu tentang KB Implant mayoritas hanya pada tingkatan memahami saja yaitu kemampuan untuk menjelaskan, bukan pada tingkat mengaplikasikan yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Menurut peneliti berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun responden berpengetahuan cukup, tetapi responden tidak mau menggunakan alat kontrasepsi implant. seharusnya responden yang memiliki pengetahuan cukup mau menggunakan alat
(35)
kontrasepsi implant hal ini dikarenakan walaupun mereka tahu akan pemahaman tentang kontrasepsi implant, melalui penyuluhan atau informasi yang diperoleh. Namun jika mereka tidak termotivasi atau tidak berminat untuk menggunakannya hal ini juga tidak akan berpengaruh.
2. Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian, faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi implant dalam klasifikasi pendidikan tingkat sekolah dasar ada 46 orang (52,9%) sehingga responden tidak menggunakan alat kontarsepsi. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kulitas manusia, dengan pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan, hidup manusia semakin berkualitas. Tetapi perlu adanya juga motivasi dari seseorang untuk meningkatkan pengetahuan nya.
Pendidikan kesehatan menjebatani kesenjangan dalam informasi kesehatan dan praktek kesehatan yang memotivasi seseorang untuk memperoleh informasi dalam berbuat sesuatu sehingga dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat dengan menghindari yang buruk dan membentuk kebiasaan yang menguntungkan kesehatan. ( Notoatmodjo,2003).
3. Sumber Ekonomi
Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi implant menyatakan bahwa tanggapan responden dari segi sumber ekonomi (keuangan) cukup sebanyak 55 orang (63,2%) untuk tidak berKB karena secara umum mereka menyatakan KB itu mahal, dari 4(4,6%) responden segi sumber
(36)
ekonomi baik yang menyatakan sekiranya mereka disuruh memilih beras dan pil KB, 4 responden memilih beras dengan alasan beras merupakan kebutuhan pokok (primer) dan 28 responden menyatakan ingin KB gratis.
Menurut Keraf, 2001 pendapatan berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga, penghasilan yang tinggi dan teratur membawa dampak positif bagi keluarga karena keseluruhan kebutuhan sandang, pangan, papan dan transportasi serta kesehatan dapat terpenuhi. Namun tidak demikian dengan keluarga yang pendapatannya rendah akan mengakibatkan keluarga mengalami kerawanan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya yang salah satunya adalah pemeliharaan kesehatan.
Menurut peneliti berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan keluarga sangat mempengaruhi responden untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi, semakin tinggi penghasilan responden akan membawa dampak positif terhadap kebutuhannya.
(37)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Semua responden yang saya teliti tidak menggunakan alat kontrasepsi implant tetapi memakai alat kontrasepsi suntik, dan pil meskipun pengetahuan responden tentang kontrasepsi implant sudah bagus tidak menjadi dominan bagi akseptor untuk meenggunakan implant sebagai alat kontrasepsi jika akseptor itu sendiri tidak berminat untuk menggunakannya.
2. Pengetahuan, pendidikan dan pengalaman yang diperoleh responden dari orang lain tentang adanya kemungkinan mendukung responden untuk tidak menggunakan kontrasepsi implant jadi membuat mereka tidak termotivasi untuk memilih alat kontrasepsi tersebut.
3. Dari segi sumber ekonomi (keuangan) mendukung orang untuk tidak menggunakan kontrasepsi implant karena secara umum mereka menyatakan KB itu mahal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran dari peneliti adalah : 1. Bagi Puskesmas Terjun
Kepada Puskesmas Terjun sebagai pusat pelayanan kesehatan agar dapat lebih meningkatkan peran serta dalam penyuluhan secara terpadu tentang alat kontrasepsi khusus nya penyuluhan tentang alat kontrasepsi implant kepada akseptor. Dengan
(38)
penyuluhan diharapkan dapat memberikan alternatif penggunaan alat kontrasepsi Implant kepada akseptor yang ingin mencoba alat kontrasepsi lain sehingga akseptor mau mencobanya.
seharusnya ada penyuluhan yang lebih giat lagi supaya memotivasi responden yang sudah berpengetahuan bagus untuk mau menjadi peserta KB Implant.
2. Bagi Ibu – Ibu
Diharapkan untuk lebih memotivasi diri untuk menggunakan Implant sebagai alat kontrasepsi yang satu dengan yang lainnya berimbang. Partisipasi akseptor dalam
meningkatkan pengetahuan tentang alat kontrasepsi Implant melalui jalan mengikuti dan mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
(39)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Surasmi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Danuatmadja, Bonny. 2003. 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta. EGC.
Jones, Derek Llewellyn. 2005. Setiap Wanita. Jakarta. Dela Pratasa.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan KB Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.
Musbikin, Iman. 2007. Persiapan Mengahadapi Persalinan. Yogyakarta. Mitra Pustaka.
Manik, Murniati, Asnah dan Asiah. 2008. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan. Program D-IV Bidan Pendidik FK USU.
Neilson, Joan. 1995. Cara Menyusui yang Baik. Jakarta. Arcan.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Pediatrics. 2006. ASI Eksklusif. http://www.pediatrics.org
Prasetyono, Sunar, Dwi. 2009. Cara menyusui yang Baik. Jakarta. Arcan. Roesli, Utami. 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta. Diva Press.
(40)
Roesli, Utami. 2007. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta. Trubus Agriwidya. Roesli, Utami, 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta. Trubus Agriwidya. Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC. Simkin, Penny, et al. 2007. Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta. Arcan. Sri Purwanti, Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta. EGC
(41)
PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama :
Alamat :
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul faktor – faktor mempengaruhi minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Saya tidak akan menuntut terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dalam penelitian ini.
Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa ada paksaan siapapun.
Responden Peneliti
(___________________) (Anantasia Marliza) Nim : 095102036
(42)
KUESIONER PENELITIAN
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT IBU UNTUK MEMILIH IMPLANT SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI DI KELURAHAN TERJUN
KECAMATAN MEDAN MARELAN
No. Responden :……….. Diisi oleh peneliti Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist ( ) pada jawaban yang telah disedikan
Data Demografi
1. Umur :………..Tahun 2. Pendidikan terakhir : a. Tidak Sekolah
b. SD c. SMP d. SMA
e. Perguruan Tinggi
3. Pendapatan Perbulan : a. Lebih dari Rp. 700.000,-
b. Antara Rp. 325.000,- sampai Rp. 699.000,- c. Kurang dari Rp. 325. 000,-
(43)
A Pengetahuan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah keluarga berencana itu adalah suatu usaha untuk menjarangkan kehamilan
2. Apakah keluarga berencana itu bertujuan untuk mengurangi
angka kelahiran
3. Apakah kontrasepsi implant atau susuk adalah kontrasepsi yang dipasang dibawah kulit
4. Apakah keuntungan kontrasepsi implant atau susuk tersebut untuk memperlambat kesuburan ?
5. Apakah kontrasepsi implant atau susuk dipakai pada saat berhubungan intim
6. Apakah kontrasepsi implant atau susuk bisa dicabut setelah 15 tahun.
7. Apakah ibu menyusui boleh menggunakan kontrasepsi implant 8. Apakah jenis kontrasepsi implant atau susuk itu terdiri dari 8
batang saja
9. Apakah ibu setuju keuntungan penggunaan kontrasepsi implant mempunyai daya guna yang tinggi
10. Apakah yang boleh menggunakan kontrasepsi implant hanya pasangan usia subur saja
11 Apa yang dimaksud dengan efek samping KB implant adalah semua kelainan yang terjadi akibat pemakaian alat kontrasepsi implant
(44)
12. Apakah efektifitas dari penggunaan KB implant menggangu pemberian ASI
13. Apakah ibu setuju kerugian KB implant menimbulkan gangguan menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur
14. Apakah peningkatan berat badan termasuk salah satu efek samping KB implant
15. Apakah bekas luka setelah pemasangan KB implant termasuk efek samping pemakaian KB implant
B SUMBER EKONOMI
1. Apakah menurut ibu KB implant atau susuk itu terlalu mahal 2. Apakah KB implant berpengaruh terhadap keadaan ekonomi
keluarga
3. Apakah ibu berminat jika dilakukan pemasangan KB implant gratis oleh petugas kesehatan
4. Apakah KB implant hanya diperuntukkan bagi orang yang berpenghasilan tinggi.
5. Apakah KB implant hanya diperuntukkan bagi orang yang berpenghasilan rendah
(45)
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT
DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN PEDAN MARELAN
61 38 1 SD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 62 38 1 SD 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 63 37 1 SMP 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 64 39 2 SD 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 65 39 2 SD 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 66 40 2 SMP 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 67 43 3 SMP 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 68 33 2 SD 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 69 34 3 SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 70 33 1 SMA 3 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 71 32 3 SD 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 72 31 3 SMP 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 73 33 3 SD 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 74 32 1 SD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 75 30 1 SD 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 76 40 1 SD 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 77 37 2 SMP 2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 78 42 2 SMP 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 79 39 2 SD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 80 36 2 SMU 3 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 82 37 2 SMP 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 83 38 2 SMP 2 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 84 39 2 SD 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 85 42 2 SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 86 28 2 SMA 3 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 87 32 2 SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 88 28 2 SMU 3 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
(1)
Roesli, Utami, 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta. Trubus Agriwidya. Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC. Simkin, Penny, et al. 2007. Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta. Arcan. Sri Purwanti, Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta. EGC
(2)
PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama :
Alamat :
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul faktor – faktor mempengaruhi minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Saya tidak akan menuntut terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dalam penelitian ini.
Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa ada paksaan siapapun.
Responden Peneliti
(___________________) (Anantasia Marliza) Nim : 095102036
(3)
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT IBU UNTUK MEMILIH IMPLANT SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI DI KELURAHAN TERJUN
KECAMATAN MEDAN MARELAN
No. Responden :……….. Diisi oleh peneliti Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist ( ) pada jawaban yang telah disedikan
Data Demografi
1. Umur :………..Tahun 2. Pendidikan terakhir : a. Tidak Sekolah
b. SD c. SMP d. SMA
e. Perguruan Tinggi
3. Pendapatan Perbulan : a. Lebih dari Rp. 700.000,-
b. Antara Rp. 325.000,- sampai Rp. 699.000,- c. Kurang dari Rp. 325. 000,-
(4)
A Pengetahuan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah keluarga berencana itu adalah suatu usaha untuk menjarangkan kehamilan
2. Apakah keluarga berencana itu bertujuan untuk mengurangi
angka kelahiran
3. Apakah kontrasepsi implant atau susuk adalah kontrasepsi yang dipasang dibawah kulit
4. Apakah keuntungan kontrasepsi implant atau susuk tersebut untuk memperlambat kesuburan ?
5. Apakah kontrasepsi implant atau susuk dipakai pada saat berhubungan intim
6. Apakah kontrasepsi implant atau susuk bisa dicabut setelah 15 tahun.
7. Apakah ibu menyusui boleh menggunakan kontrasepsi implant 8. Apakah jenis kontrasepsi implant atau susuk itu terdiri dari 8
batang saja
9. Apakah ibu setuju keuntungan penggunaan kontrasepsi implant mempunyai daya guna yang tinggi
10. Apakah yang boleh menggunakan kontrasepsi implant hanya pasangan usia subur saja
11 Apa yang dimaksud dengan efek samping KB implant adalah semua kelainan yang terjadi akibat pemakaian alat kontrasepsi implant
(5)
pemberian ASI
13. Apakah ibu setuju kerugian KB implant menimbulkan gangguan menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur
14. Apakah peningkatan berat badan termasuk salah satu efek samping KB implant
15. Apakah bekas luka setelah pemasangan KB implant termasuk efek samping pemakaian KB implant
B SUMBER EKONOMI
1. Apakah menurut ibu KB implant atau susuk itu terlalu mahal 2. Apakah KB implant berpengaruh terhadap keadaan ekonomi
keluarga
3. Apakah ibu berminat jika dilakukan pemasangan KB implant gratis oleh petugas kesehatan
4. Apakah KB implant hanya diperuntukkan bagi orang yang berpenghasilan tinggi.
5. Apakah KB implant hanya diperuntukkan bagi orang yang berpenghasilan rendah
(6)
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT
DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN PEDAN MARELAN
61 38 1 SD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 62 38 1 SD 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 63 37 1 SMP 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 64 39 2 SD 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 65 39 2 SD 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 66 40 2 SMP 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 67 43 3 SMP 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 68 33 2 SD 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 69 34 3 SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 70 33 1 SMA 3 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 71 32 3 SD 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 72 31 3 SMP 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 73 33 3 SD 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 74 32 1 SD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 75 30 1 SD 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 76 40 1 SD 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 77 37 2 SMP 2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 78 42 2 SMP 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 79 39 2 SD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 80 36 2 SMU 3 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 82 37 2 SMP 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 83 38 2 SMP 2 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 84 39 2 SD 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 85 42 2 SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 86 28 2 SMA 3 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 87 32 2 SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 88 28 2 SMU 3 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0