Kebutuhan Gizi Selama Hamil

protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Tumbuhan mepunyai protein dari CO 2 ,H 2 O dan senyawa nitrogen. Ellya, 2010 Hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Di samping itu digunakan untuk pembentukan sel-sel tubuh, proten juga digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein ialah: Karbon 50, Hidrogen 7, Oksigen 23, Nitrogen 16, Belerang 0-3, Fosfor 0-3. Ellya, 2010 Protein tidak dapat di simpan dalam tubuh dan harus dikonsumsi setiap hari untuk menghindari pemecahan jaringan no-esensialseperti otot untuk menyuplai protein vital untuk bertahan hidup. Sementara defesiensi protein banyak terjadi di negara berkembang. Ada dua cara untuk memperkirakan asupan protein yang disajikan wanita dewasa sehat, yaitu 1lebih kurang dari 10 dari kalori total sebaiknya berasal dari protein dan 2wanita sebaiknya mengkonsumsi 0,8 gr per kilogram berat badan ideal. Ellya, 2010

2.1.2.2 Protein Berdasarkan Komponen dan Sumbernya

Karena fungsinya yang demikian banyak dan penting, membuat orang berusaha makan sebanyak-banyaknya protein. Selain protein merupakan semua komponen utama dari sel hidup, fungsi utama ialah sebagai pembentukan struktur sel, misalnya dalam rambut, wol, kolagen, jaringan penghubung, membran sel dan lain-lain. Protein dapat dibedakan menjadi dua : Ellya, 2010 1. Berdasarkan komponen. a. Protein bersahaja simple protein Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya terdiri atas asam-asam amino. b. Protein kompleks complekx protein, coniugated protein Protein kompleks terdiri atas asam amino yang juga terdapat pada komponen lain yaitu pada unsur logam, gugus posfat, dan lain-lain. c. Protein derivat protein derivative Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native. 2. Berdasarkan sumber. a. Protein hewani. Protein hewani adalah protein yang berasal dari binatang, contoh: daging sapi, daging ayam atau unggas, susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain. b. Protein nabati. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, contoh: jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis kacang-kacangan lainnya yang mengandung protein tinggi dan lain-lain. 2.1.2.3 Klasifikasi Protein Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologiknya, berhubungan dengan daya dukung bagi pertumbuhan badan bagi pemeliharaan jaringan : Ellya, 2010 1. Protein sempurna Bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan. 2. Protein setengah sempurna Bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan. 3. Protein tidak sempurna Bila sarna sekali tidak sanggup menyongkong pertubuhan badan, mampu memelihara jaringan.

2.1.2.4 Sumber Makanan Yang Kaya Akan Protein

Dalam kualifikasinya protein berdasarkan sumbernya telah kita ketahui protein hewani dan nabati berikut ini adalah makanan-makanan yang kaya akan mengandung protein. 1 Protein komplit: daging sapi, kalkun, ayam, ikan laut, keju, telor, udang, yogurt, susu dan 2Protein inkomplit: tahu, tempe, kacang hijau, mentega, mi telor, beras merah, beras putih, terigu gandum. Ellya, 2010 Angka kecukupan protein tiap orang berbeda, tergantung dari usia, berat badan, tinggi badan serta jenis kelamin. Pada usia pertumbuhan dan kehamilan kebutuhan protein bertambah. Protein bisa diperoleh dari sumber makanan nabati dan hewani. Ada perbedaan diantara keduanya. Berasal dari hewan mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi terutama serealiad an metheonin yang kurang dalam makanan yang berasal dari nabati. Hanya saja makanan hewani tidak memiliki kadar serat yang tinggi seperti makanan nabati yang berbaik menyeimbangkan makanan hewani dan nabati. Ellya, 2010 Kadar Protein Pada Beberapa Bahan Makanan: Tabel 2.2 Sumber Protein Hewani Bahan makanan Protein g Daging Hati Babat Jeroan, Iso Oaging kelinci Ikan segar Kerang Udang segar Ayam Telur Susu sapi 18,8 19.7 17,6 14,0 16,6 17,0 16,4 21,0 18,2 12,8 3,2 Ellya, 2010

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan tentang kebutuhan protein pada saat kehamilan di puskesmas peunaron aceh timur tahun 2010

0 6 50

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hubungan Seksual Saat Kehamilan Di Wilayah Sukabumi Utara

1 40 100

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tuberkulosis dengan Pemberian Imunisasi BCG pada Anak di Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2012

1 22 68

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

0 0 8

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

0 0 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2009

0 0 8

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 0 10

i HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIK PADA KEHAMILAN TRIMESTER II DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA PADA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA PADA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN DI PUSKES

0 1 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC) DENGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS GARUNG WONOSOBO TAHUN 2012

0 0 11