LatihanEvaluasi Kelas11 teknik pemeranan 2 1327

32 Direktorat Pembinaan SMK 2013 33 Direktorat Pembinaan SMK 2013 TEKNIK TIMING A. Ruang Lingkup Pembelajaran UNIT PEMBELAJARAN 2 Teknik Timing dalam Pemeranan Teknik Timing Individu Teknik Timing Kelompok Teknik Timing Karakter Teknik Timing Emosi Teknik Timing Situasi Teknik Timing 34 Direktorat Pembinaan SMK 2013

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari unit pembelajaran 2 peserta didik mampu: 1. Menjelaskan teknik timing dalam pemeranan 2. Melakukan teknik timing individu 3. Melakukan teknik timing kelompok 4. Melakukan teknik timing dan karakter 5. Melakukan teknik timing dan emosi 6. Melakukan teknik timing dan situasi Selama 24 Jam Pelajaran 6 minggu x 4 JP

C. Kegiatan Belajar

1. Mengamati a. Mengamati penggunaan teknik timing dalam pementasan teater b. Menyerap informasi berbagai sumber belajar mengenai teknik timing dalam pemeranan 2. Menanya a. Menanya fungsi teknik timing dalam pemeranan b. Menanya penggunaan teknik timing yang tepat c. Mendiskusikan bentuk pelatihan teknik timing dalam adegan 3. Mengeksplorasi a. Melatihkan berbagai macam teknik timing individu maupun kelompok dalam karakter berbeda b. Melatihkan berbagai macam teknik timing individu maupun kelompok dalam emosi berbeda c. Melatihkan berbagai macam teknik timing individu maupun kelompok dalam situasi berbeda d. Melatihkan berbagai macam teknik timing individu maupun kelompok dalam karakter, emosi, dan situasi berbeda 4. Mengasosiasi a. Membedakan teknik timing sesuai karakter b. Membedakan teknik timing sesuai emosi c. Membedakan teknik timing sesuai situasi 35 Direktorat Pembinaan SMK 2013 5. Mengomunikasi a. Menyajikan data ragam teknik timing terkait karakter, situasi, dan emosi dalam pemeranan b. Memperagakan ragam teknik timing individu dan dalam kelompok sesuai karakter, emosi dan situasi dalam adegan yang berbeda D. Materi 1. Teknik Timing dalam Pemeranan Timing dalam pemeranan tidak terkait dengan kecepatan seperti halnya dalam olah raga, melainkan ketepatan. Teknik timing adalah teknik ketepatan waktu antara aksi tubuh dan aksi ucapan atau ketepatan antara gerak tubuh dengan dialog yang diucapkan Santosa, 2008: 340. Dalam konteks hubungan antara gerak dan ucapan ada tiga macam timing. Pertama, gerakan dilakukan sebelum ucapan. Ke dua, gerakan dilakukan sambil mengatakan ucapan. Ke tiga, gerakan dilakukan setelah ucapan Rendra, 2013: 43. Rendra menjelaskan bahwa timing semacam itu mempunyai akibat yang khusus. Ia bisa dipakai untuk memberikan tekanan atau menghilangkan tekanan. Ada dua akibat yang bisa ditimbulkan dari fungsi ini. Pertama, apabila gerakan itu erat sekali berhubungan dengan kata yang diucapkan, tetapi dengan jarak antara seketika, maka efeknya akan lebih memberikan tekanan kepada kata yang diucapkan. Ke dua, apabila gerakan dilakukan sementara kata diucapkan, maka pemain yang melakukan hal itu akan lebih banyak mendapatkan tekanan pada emosi, dan juga ia akan lebih menonjol diantara pemain lain di atas pangung, tetapi kata-kata yang ia ucapkan kurang mendapat tekanan atau dalam banyak hal menjadi tidak penting lagi artinya. Selain itu, timing bisa pula dipakai untuk menjelaskan alasan suatu perbuatan, apabila satu gerakan dilakukan sebelum atau sesudah kata-kata diucapkan Rendra, 1985: 35.