LatihanEvaluasi Refleksi Kelas11 teknik pemeranan 2 1327

63 Direktorat Pembinaan SMK 2013 TEKNIK PENONJOLAN A. Ruang Lingkup Pembelajaran UNIT PEMBELAJARAN 3 Teknik Penonjolan dalam Pemeranan Teknik Penonjolan dalam Kelompok Kecil Teknik Penonjolan dalam Kelompok Besar Teknik Penonjolan Terkait Karakter Teknik Penonjolan Terkait Emosi Teknik Penonjolan Terkait Situasi Teknik Penonjolan 64 Direktorat Pembinaan SMK 2013

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari unit pembelajaran 3 ini peserta didik mampu: 1. Menjelaskan teknik penonjolan dalam pemeranan 2. Melakukan teknik penonjolan dalam kelompok kecil 3. Melakukan teknik penonjolan dalam kelompok besar 4. Melakukan teknik penonjolan terkait karakter 5. Melakukan teknik penonjololan terkait emosi 6. Melakukan teknik penonjolan terkait situasi Selama 24 Jam Pelajaran 6 minggu x 4 JP

C. Kegiatan Belajar

1. Mengamati a. Mengamati penggunaan teknik penonjolan dalam pementasan teater b. Menyerap informasi berbagai sumber belajar mengenai teknik penonjolan dalam pemeranan 2. Menanya a. Menanya fungsi teknik penonjolan dalam pemeranan b. Menanya penggunaan teknik penonjolan yang tepat c. Mendiskusikan bentuk pelatihan teknik penonjolan dalam adegan 3. Mengeksplorasi a. Melatihkan berbagai macam teknik penonjolan dalam kelompok kecil dan besar dengan karakter berbeda b. Melatihkan berbagai macam teknik penonjolan dalam kelompok kecil dan besar dengan emosi berbeda c. Melatihkan berbagai macam teknik penonjolan dalam kelompok kecil dan besar dengan situasi berbeda d. Melatihkan berbagai macam teknik penonjolan dalam kelompok kecil dan besar dengan karakter, emosi, dan situasi berbeda 4. Mengasosiasi a. Membedakan teknik penonjolan sesuai karakter b. Membedakan teknik penonjolan sesuai emosi c. Membedakan teknik penonjolan sesuai situasi 65 Direktorat Pembinaan SMK 2013 5. Mengomunikasi a. Menyaji data ragam teknik penonjolan terkait karakter, emosi, dan situasi dalam pemeranan b. Memperagakan ragam teknik penonjolan dalam kelompok kecil dan besar sesuai karakter, emosi dan situasi dalam adegan yang berbeda

D. Materi

1. Teknik Penonjolan dalam Pemeranan Kerja pemeran pada seni teater adalah menafsirkan karkater yang akan dia perankan. Dalam proses penafsiran pemeran perlu memilih bagian mana yang akan ditonjolkan agar gambaran penafsiran menjadi jelas. Sutradara memiliki teknik tertentu untuk menonjolkan bagian-bagian semacam itu, demikian pula seorang pemain Rendra, 1985:43. Pemeran membutuhkan bantuan sutradara dalam hal pemahaman teknik penonjolan terkait letak dan posisi pemeran di atas panggung. Secara teknis hal ini menjadi tugas sutradara dan tidak berkaitan langsung dengan kerja pemeranan, namun memahami penonjolan yang dalam istilah penyutradaraan disebut fokus sangatlah penting. Bagian karakter yang akan ditonjolkan oleh pemeran dalam aksinya baik melalui wicara ataupun gerak harus dapat ditangkap dengan jelas oleh penonton. Kejelasan aksi masing-masing karakter juga sangat penting bagi sutradara untuk mengontrol jalinan peristiwa lakon dalam rangka menyampaikan maksud artistik kepada penonton. Oleh karena itu, sutradara secara teknis memiliki kemampuan dalam menata posisi dan gerak pemain sehingga secara fisik terlihat oleh penonton. Penonjolan fisik memang terlihat teknis, tetapi pemeran harus mampu memahami dan menguasai. Tidak baik seorang pemeran yang mampu bermain dengan hebat namun aksi-aksinya kurang jelas dilihat penonton hanya karena ia salah dalam menempatkan posisi dan gerak tubuh ketika beraksi. Untuk menghindari kesalahan mendasar, pemeran perlu memahami bentuk penonjolan fisik yang biasa dilakukan sutradara. Semua aksi fisik di atas panggung harus dibuat terlihat jelas oleh penonton, sutradara dapat menerapkan teknik penonjolan atau fokus pada blocking. Semua gerak dan lalu lintas gerak pemeran di atas pentas diatur sedemikian rupa sehingga tidak tumpang tindih atau saling menutupi. Bagi sutradara, semua harus jelas terlihat sesuai porsi masing-masing. Oleh karena itu, teknik dasar blocking posisi dan arah